Apa dampak yang dialami setelah terjadinya referendum Brexit yang memenangkan kubu Exit, terhadap perekonomian Indonesian dan sektor pariwisata di Inggris? Kali ini Finansialku akan mengulas dampak dari referendum Brexit.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Referendum Brexit

Pada tanggal 23 Juni 2016, British (Inggris Raya) melakukan sebuah referendum untuk menentukan apakah Inggris tetap tergabung dalam Uni Eropa atau keluar dari Uni Eropa. Berdasarkan hasil pemungutan suara, didapatkan hasil 51,9% pemilih menyatakan keluar dari Uni Eropa dan sisanya 48,1% menyatakan tetap tergabung dalam Uni Eropa.

Referendum Brexit dan Dampaknya Terhadap Indonesia dan Pariwisata - BigBen - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Jangan Panik Dalam Berinvestasi, Tetaplah Berinvestasi Sesuai Rencana]

 

Referendum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

referendum/re·fe·ren·dum/ /réferéndum/ n penyerahan suatu persoalan supaya diputuskan dengan pemungutan suara umum (semua anggota suatu perkumpulan atau segenap rakyat).

 

Hasil resmi referendum Brexit akan diumumkan di Manchester Town Hall, Inggris bagian utara. Pengumuman akan dilakukan oleh lembaga resmi Komisi Pemilihan di Inggris. Pemungutan suara digelar di 380 wilayah yang terdapat di Inggris, Wales dan Skotlandia, Irlandia Utara dan Gibraltar (pantai selatan Spanyol). Total akan terdapat 382 area pemungutan suara dan diikuti oleh 33.568.184 pemilih. Berikut ini hasil dari referendum di masing-masing tempat, melansir dari sumber BBC.com

Infografis Brexit BBC- Perencana Keuangan Independen Finansialku

Sumber Gambar : BBC.com – http://goo.gl/rgGdHw.

Keterangan (leave – keluar dari Uni Eropa dan Remain – tetap tergabung dalam Uni Eropa)

 

Uni Eropa (UE)

Uni Eropa (European Union) adalah organisasi yang beranggotakan negara-negara Eropa dengan tujuan untuk kerja sama ekonomi dan politik di benua Eropa. Sejak tanggal 1 Juli 2013 telah memiliki 28 negara anggota. Uni Eropa didirikan di bawah Perjanjian Uni Eropa yang dikenal dengan Perjanjian Maastricht pada tahun 1992. Banyak sekali kerjasama yang saling menguntungkan antara negara anggota di dalam Uni Eropa, antara lain kemudahan dalam eskpor impor, zona wilayah udara yang dapat diakses oleh negara-negara anggota Uni Eropa, mata uang bersama (Euro) dan lain sebagainya.

 

Dampak Brexit untuk Inggris

Gambaran Brexit dalam Infografis:
Infografis Brexit Liputan 6 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

Sumber Gambar : Liputan6.com – http://goo.gl/Xel5Tq

 

Keluarnya Inggris (Brexit) dari Uni Eropa membawa banyak dampak mulai dari ekonomi mikro hingga ekonomi makro. Beberapa permasalahan yang diributkan oleh masyarakat Inggris adalah visa, paspor, warga Inggris yang bekerja di Uni Eropa, permasalahan single market, pengaruh terhadap inflasi dan suku bunga, plat nomor kendaraan dan lain sebagainya.

Dari segi ekonomi makro, terdapat kekhawatiran akan masa depan keuangan dan politik Inggris. Lembaga pemeringkat Moodys (Moody’s Investors Service) menurunkan peringkat utang jangka panjang Inggris dari ‘stabil’ menjadi ‘negatif’. Rating terakhir yang diberikan Moodys kepada Inggris adalah AA+.  

Moodys menilai banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh Pemerintah Inggris yang baru, mulai dari menyusun peraturan yang baru, mengamankan peraturan perdagangan dengan negara-negara Uni Eropa, kelembagaan negara, kekuatan mata uang Poundsterling (GBP), prospek pertumbuhan pendapatan domestic bruto (PDB), perencanaan konsolidasi fiscal dan lain sebagainya.

 

Dampak Referendum Brexit terhadap Perekonomian Indonesia

Ketakutan yang dihadapi oleh para ekonom dunia adalah adanya ancaman keuangan global. Para ekonom dan pengamat ekonomi dunia membayangkan apa yang terjadi jika negara sebesar Inggris mengalami ketidakstabilan dalam ekonomi. Masih terbayang krisis ekonomi pada tahun 2008 yang disebabkan oleh Yunani. Sebagai informasi kekuatan ekonomi Inggris jauh lebih besar daripada Yunani. Melansir dari sumber Kompas.com yang menuliskan saham bank-bank besar UK seperti Barclays dan RBS mengalami penurunan hingga 2,8%. Dalam jangka panjang efek Brexit menyebabkan pasar modal dunia mengalami penurunan.

 

[Baca Juga: Tantangan Kelas Menengah Indonesia]

 

Indonesia sebagai warga ekonomi global tentunya sedikit banyak akan terkena imbas dari Brexit. Berita baiknya Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat dari konsumsi dalam negeri dan konsumsi oleh pemerintah. Kedua hal tersebut yang membuat ekonomi Indonesia tetap stabil.

Melansir dari sumber Tempo, Menteri keuangan Indonesia, Bambang Brodjonegoro mengatakan dampak ekonomi Brexit terhadap ekonomi Indonesia hanya bersifat sementara:

“Semua gejala di sektor keuangan akan bersifat temporer, dalam perdagangan enggak ada isu sama sekali.”

Menurut Beliau efek Brexit akan mempengaruhi ekonomi global hingga pasar menemukan titik keseimbangan baru.

“Dalam beberapa hari ke depan nilai tukar, indeks harga saham gabungan, dan surat utang negara mengalami pressure.”

Menteri Bambang Brodjonegoro juga menjelaskan bahwa pemerintah akan tetap menjalin perdagangan dengan Inggris secara bilateral. Sebelumnya, Indonesia telah menjalin perjanjian dengan Uni Eropa dalam CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan FTA (Free Trade Agreement).

 

Dampak Referendum Brexit terhadap Sektor Pariwisata di Inggris

Selain berdampak pada mata uang, ekonomi, politik dan sosial, Referendum Brexit juga memiliki dampak pada sektor pariwista di Inggris. Dikabarkan harga paket wisata di Inggris mengalami kenaikan hinga 12% – 15%. Hal tersebut disebabkan karena paket wisata Inggris, sebelumnya dijual dalam mata uang Euro atau Dollar Amerika. Kejatuhan nilai Poundsterling menyebabkan para turis harus membayar lebih mahal. Kenaikan harga pariwisata juga disebabkan karena kenaikan minyak dan bahan bakar di Inggris.

Referendum Brexit dan Dampaknya Terhadap Indonesia dan Pariwisata - BigBen - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Apakah Bijak Utang untuk Liburan?]

 

Dikabarkan Asosiasi Agen Perjalanan Inggris melakukan sosialisasi jika agen-agen perjalanan akan mematok harga lebih tinggi 10% dibandingkan sebelumnya. Melansir dari halaman Trafalgar.com, salah satu agen perjalanan di Eropa, menyebutkan harga paket perjalan (land tour) di Inggris sekitar US$ 900 – US$ 2400 per orang (tergantung lama perjalanan, tempat wisata dan tanggal kedatangan).

 

Sumber berita dan artikel

  • Brian Wheeler & Alex Hunt. 24 Juni 2016. The UK’s EU referendum: All you need to know. BBC.com – http://goo.gl/rgGdHw.
  • Dini Nurlilah. 28 Juni 2016. Brexit dan Dampak-Dampak Setelahnya. Liputan6.com – http://goo.gl/Xel5Tq
  • Dradjad H Wibowo. 25 Juni 2016. Brexit dan Dampaknya Bagi Indonesia. Kompas.com – http://goo.gl/fE1O4
  • Financial Times. UK’s EU referendum. Brexit poll tracker. FT.com – https://goo.gl/Z9ie2E
  • PUTRI ADITYOWATI. 24 Juni 2016. Isu Brexit Tak Pengaruhi Hubungan Dagang Indonesia-Inggris. Tempo.com -https://goo.gl/lAQw1I.
  • Rachmadin Ismail. 24 Juni 2016. Hasil Final Brexit: Selamat Tinggal, Uni Eropa!com – https://goo.gl/KLk8Im.
  • Samuel Osborne. 25 Juni 2016. Brexit: Moody’s downgrades UK’s credit outlook from ‘stable’ to ‘negative’. Independent.co.uk – http://goo.gl/rE3bYp
  • Simon Calder. 5 Juni 2016. How Brexit will affect British tourism. Independent.co.uk – http://goo.gl/5VqNig.
  • Vina A Muliana. 27 Juni 2016. Begini Dampak Brexit bagi Industri Pariwisata Inggris. Liputan6.com – http://goo.gl/R2yoDL

 

Sumber gambar

  • Brexit – http://goo.gl/BLhoql, http://goo.gl/ycdatu dan http://goo.gl/yxVK3x
  • Bambang Brodojonegoro – http://goo.gl/bNX8wV
  • BIgBen – http://goo.gl/XiDdSc

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku