Dianggap paling berisiko, di tahun 2017 reksa dana saham jadi jenis reksa dana yang pertumbuhannya paling pesat, risikonya berimbang dengan imbal hasil yang tinggi.

Investasi jenis reksa dana saham diprediksi tetap jadi primadona di tahun depan.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Reksa Dana Saham Paling Atraktif Di Tahun 2017

Reksa dana sebuah investasi yang mulai banyak diminati masyarakat, keberadaannya sudah tidak asing lagi, apalagi untuk masyarakat urban.

Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini tercatat kurang lebih 1.527 produk reksa dana, tumbuh 148% dari 2010 yang hanya 616 produk.

Tidak hanya memiliki satu jenis, ada reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran.

Masing masing jenisnya memiliki risiko dan keuntungan yang berbeda.

Reksa Dana Saham Jadi Primadona Para Investor 02 - Finansialku

[Baca Juga: Konsultasi: Apakah Investasi Reksa Dana Saham Sama Dengan Investasi Saham?]

 

Jika diperhatikan reksa dana pasar uang menjadi jenis yang memiliki risiko paling rendah dengan imbal hasil yang juga rendah.

Dana reksa, salah satu perusahaan manajer investasi milik pemerintah, mengindikasikan imbal hasil reksa dana pasar uang di kisaran 5% per tahun.

Posisi kedua risiko paling rendah yaitu reksa dana pendapatan tetap.

Tingkat risiko reksa dana jenis ini terbilang rendah, tapi tidak serendah reksa dana pasar uang. Imbal hasil per tahunnya berada di kisaran 8%.

Ada juga reksa dana campuran, tingkat risikonya lumayan tinggi karena porsi dana kelolaan yang disimpan di saham lebih besar ketimbang pendapatan tetap. Imbal hasil per tahunnya di sekitar 12%.

Selanjutnya ada reksa dana saham, jenis produk reksa dana ini memiliki indikasi imbal hasil yang paling tinggi ketimbang reksa dana lainnya, yakni 15% per tahun, bahkan bisa lebih. Tapi, seperti yang dijelaskan di awal, semakin tinggi imbal hasilnya, semakin tinggi juga risikonya.

Selain empat jenis reksa dana tersebut, ada juga jenis reksa dana lainnya seperti reksa dana indeks & ETF, penyertaan terbatas, terproteksi, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan Dana Investasi Real Estate (DIRE). 

Besar kecilnya imbal hasil yang didapat tergantung manajer investasinya.

Namun, secara umum bagaimana kinerja reksa dana sepanjang 2017? Reksa dana mana yang paling tinggi imbal hasilnya?

Secara umum, imbal hasil reksa dana pada tiga tahun terakhir ini mencatatkan tren yang cukup positif sejalan dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hanya saja, agak ada sedikit anomali.

Dilansir oleh Tirto.id, (18/12/17), Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan:

“Anomalinya itu, rata-rata kinerja atau imbal hasil dari reksa dana berbasis pendapatan tetap dan campuran justru lebih bagus ketimbang reksa dana saham.”

 

Tirto.id melakukan pengolahan data, hasilnya rata-rata produk reksa dana pendapatan tetap dengan dana kelolaan di atas Rp500 miliar mencatatkan imbal hasil sekitar 11% sepanjang tahun berjalan ini, lebih tinggi dari reksa dana saham sebesar 9%.

Kendati demikian, tidak bisa dipungkiri imbal hasil yang dicatatkan reksa dana saham tetap paling atraktif ketimbang jenis reksa dana lainnya.

Dari 20 produk reksa dana dengan imbal hasil tertinggi, 11 produk di antaranya ditempati reksa dana saham. Kemudian disusul pendapatan tetap sebanyak enam produk, dan campuran satu produk.

Catatan Bareksa, DMI Dana Saham Syariah menjadi reksa dana saham dengan kinerja terbaik yakni tumbuh 34,08% per 14 Desember 2017.

Sedangkan menurut catatan Infovesta per 30 November 2017, reksa dana Millenium Dynamic Equity Fund mampu mencapai imbal hasil hingga 37,36%.

Rahasia Memilih Reksadana untuk Investor Pemula, Agar Hasil Maksimal 1 - Finansialku

[Baca Juga: Kiat Memilih Reksa Dana Terbaik]

 

Sementara itu, reksa dana pendapatan tetap terbaik ditempati Simas Income Fund dengan imbal hasil tumbuh 22,89%.

Untuk reksa dana indeks dan ETF, ditempati Premier ETF IDX30 dengan tumbuh 19,8%.

Menurut Endang Astharanti Selaku Direktur Mandiri Investasi, keuntungan reksa dana saham memang berhubungan dengan pergerakan IHSG setiap tahunnya. Di tahun 2017 pergerakan IHSG tumbuh 12% ditopang oleh saham-saham blue chip.

“Kalau strateginya tepat, imbal hasil reksa dana saham bisa di atas pergerakan IHSG. Hanya saja, tingkat deviasinya [penyimpangan] juga tergolong tinggi, sampai 20%.”

 

Namun, tidak semua produk reksa dana saham mencatatkan imbal hasil yang positif.

Dari 61 produk reksa dana saham, sebanyak 6 produk mengalami imbal hasil yang negatif, bahkan ada yang terkoreksi hingga 19%.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Ingin Memulai Investasi Reksa Dana Di Tahun Depan? Ini Rekomendasinya

Tahun 2018 Bank Sentral AS saat ini akan menaikkan suku bunga acuan, diprediksi akan menekan harga obligasi yang terkait dengan kinerja reksa dana pendapatan tetap.

Artinya, reksa dana saham diperkirakan akan lebih menarik ketimbang reksa dana pendapatan tetap.

Seperti kata Tirto.id, Endang berkata:

“Misalnya Indonesia ternyata juga menaikkan suku bunga, maka harga obligasi bisa tertekan, dan pertumbuhan reksa dana pendapatan tetap tidak akan sekencang tahun ini, mungkin di kisaran 7%.”

 

Di lain pihak, pergerakan IHSG pada 2018 diperkirakan akan tumbuh 10%. Biasanya, imbal hasil reksa dana saham juga akan tak jauh beda atau lebih dari IHSG.

Namun perlu diingat, semakin tinggi perbedaannya dengan IHSG maka risiko dari reksa dana saham itu juga tinggi.

Saham yang dipilih oleh manajer investasi sangat menentukan imbal hasil dan risikonya. Pada 2018, saham yang diproyeksikan tumbuh positif di antaranya dari sektor perbankan, telekomunikasi, konsumen, dan infrastruktur.

Memahami Mekanisme Naik Turunnya Harga Reksa Dana 02 - Finansialku

[Baca Juga: Kenali Investasi DIRE, Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan KIK Efek Beragun Aset dalam Dunia Investasi]

 

Apabila Anda investor yang ingin lebih banyak masuk ke reksa dana dan ingin mencari aman.

Jangan berinvestasi di satu jenis reksa dana saja. Lakukan diversifikasi keranjang investasi reksa dana.

Reksa dana saham memang cukup menarik, risikonya juga cukup tinggi. Bagi investor konservatif, porsi dana di reksa dana saham cukup 10%, moderat 20%, dan agresif sebesar 30%.

Ini persis seperti prinsip investasi, menempatkan uang tak hanya di satu keranjang. Namun, keputusan tetap ada di tangan Anda masing-masing.

 

Reksa Dana Dengan Dana Kelola > Rp500 Miliar (2017)

No Reksa Dana Jenis Ytd (%)
1 DMI Dana Saham Syariah Saham 34,08
2 HPAM Investasi Ekuitas Strategis Saham 28,11
3 Millenium Equity Prima Plus Saham 24,41
4 Sucorinest Equity Fund Saham 22,89
5 Simas Income Fund Pendapatan Tetap 22,89
6 KAM Kapital Syariah Saham 22,47
7 Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera Saham 20,47
8 Premier ETF IDX30 Index & ETF 19,80

Sumber: Tirto.id

 

Reksa Dana Dengan Kinerja Paling Baik (2017)

No Reksa Dana Jenis Ytd (%)
1 Millenium Dynamic Equity Fund Saham 37,360
2 HPAM Investa Ekuitas Strategis Saham 26,401
3 Millenium Equity Prima Plus Saham 25,816
4 Sucorinvest Flexi Fund Campuran 24,418
5 DMI Dana Saham Syariah Saham 22,805
6 Simas Income Fund Pendapatan Tetap 22,495
7 Sucorinvest Equity Fund Saham 22,660
8 Sucorinvest Maxi Fund Saham 21,779

Sumber: Tirto.id

 

Reksa dana mana yang menjadi pilihan Anda? Mengapa Anda memilih reksa dana tersebut?

Silakan beri jawaban Anda pada kolom yang sudah kami sediakan!

 

Sumber Referensi:

  • Ringkang Gumiwang. 18 Desember 2017. Reksa Dana Saham Paling Kencang Jadi Tempat Putar Uang di 2017. Tirto.id – https://goo.gl/veUYYY

 

Sumber Gambar:

  • Reksa Dana Saham – https://goo.gl/xp2X33
  • Reksa Dana – https://goo.gl/Fv81rD

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg