PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) pada pemaparan publiknya, memproyeksikan pendapatan dari bisnis pusat perbelanjaan di sepanjang tahun 2023 bisa tumbuh 12% – 15%, lebih tinggi dari realisasi tahun 2022.

Optimisme SMRA tersebut, didasari oleh kondisi perbelanjaan yang meningkat seperti sekarang dan juga SMRA realisasikan ekspansi mal. Sudah realistiskah target kenaikan kunjungan Mal milik SMRA ini?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

SMRA Realisasikan Ekspansi Mal

Dalam beberapa bulan terakhir, SMRA tengah giat menggebrak industri retail melalui ekspansi mal. Realisasi ekspansi mal yang dilakukan, antara lain:

 

#1 Realisasi Summarecon Villagio Outlets di Karawang

Pada Oktober 2023, SMRA realisasikan ekspansi mal yang berdiri di lahan sekitar 88.120 m². Summarecon Villagio Outlets ini mengadopsi konsep terbaru dan yang pertama di Indonesia, yakni Authentic Outlet Shopping Village.

Konsep otentik outlet ini sudah lebih dulu hadir di luar negeri, seperti di Jepang, Thailand, Korea, Malaysia, dan negara lainnya. Realisasi ini diharapkan mampu mendongkrak recurring income SMRA.

Summarecon Villagio Outlets yang beroperasi efektif mulai Oktober 2023 ini, menawarkan ratusan brand internasional yang terkemuka sekaligus menghadirkan beragam fasilitas yang ramah tamah bagi keluarga.

[Baca Juga: MEDC Akuisisi 2 Blok Migas Oman & Kontrak Produksi Blok Coridor, Prospeknya?]

 

#2 Realisasi Summarecon Mall Bandung atau Summaba

Melirik potensi pengembangan infrastruktur, Bandung Timur kini menjadi salah satu kota modern yang menarik bagi ekonomi dan juga investasi. Sebab itu, SMRA merambah pangsa pasar di wilayah Bandung Timur melalui pengembangan Summarecon Mall Bandung.

SMRA menargetkan Summarecon Mall Bandung siap diresmikan di 18 Januari 2024 mendatang. Ditujukan untuk mampu menunjang kebutuhan gaya hidup masyarakat sekitar, termasuk wisatawan. Summarecon Mall Bandung ini memiliki lebih dari 30 tenant F&B dan juga hiburan.

Tidak hanya itu, ke depannya SMRA akan melengkapi Summarecon Mall Bandung dengan proyek yang berskala kota. Sehingga bisa mengintegrasikan antara mal, hunian, dengan berbagai fasilitas lain.

Termasuk juga fasilitas transportasi seperti Tol Padaleunyi, Tol Padalarang, jalan arteri yang menghubungkan Bandung Timur dengan daerah lainnya. Ditambah lagi sekarang sudah ada Kereta Cepat Jakarta Bandung yang membuat wilayah incaran SMRA ini semakin potensial.

Dengan adanya ekspansi mal itu, maka portofolio bisnis milik SMRA semakin lengkap, terutama dalam unit bisnis Investment Property.

Sebut saja sebelum ekspansi mal ini, SMRA sudah lebih dulu mengelola tiga mal yang ada di Jabodetabek, antara lain Summarecon Mall Kelapa Gading, Summarecon Mall Bekasi, dan Summarecon Mall Serpong. Serta ada satu Lifestyle Village yang berada di Bali, yakni Samasta Lifestyle Village.

 

2024: SMRA Fokus Area Pengembangan Existing dan Siap Jalankan Dua Perusahaan Joint Venture

Selain realisasikan ekspansi mal, perusahaan juga masih akan fokus di area-area pengembangan existing di tahun ini. Sebut saja di wilayah Jabotabek, Karawang, Bandung, dan Makassar.

Bukan hanya itu, pada 19 Desember 2023 SMRA rupanya telah membentuk perusahaan joint venture lewat dua entitas anak usaha, PT Summarecon Investment Property (SMIP) dan PT Summarecon Property Development (SMPD). Kedua entitas anak usaha ini, sebesar 99,99% sahamnya masing-masing dimiliki oleh SMRA.  

Dua entitas anak usaha SMRA tersebut mendirikan dua perusahaan joint venture bersama PT Setiawan Dwi Tunggal (SDT), yaitu:

  1. SMPD dan SDT mendirikan joint venture, PT Surya Selatan Cemerlang di Tangerang Selatan.

PT Surya Selatan Cemerlang ini akan menjalankan usaha yang berkaitan dengan proyek pembangunan, pengoperasian dan pengembangan properti, mulai dari apartemen, perumahan, rumah toko, dan lainnya.

  1. SMIP dan SDT mendirikan joint venture, PT Mahakarya Selatan Cemerlang yang juga ada di Tangerang Selatan. PT Mahakarya Selatan Cemerlang ini nantinya akan menjalankan proyek Pembangunan, pengoperasian dan pengembangan untuk pusat perbelanjaan/mal.

 

Terbentuknya dua perusahaan joint venture ini kian menguatkan optimisme SMRA khususnya untuk menangkap potensi recurring income yang lebih kuat lagi.

Adanya joint venture tersebut bisa menjadi celah bagi investor untuk mendapatkan keuntungan, salah satunya dengan cara nabung saham. Nah, Anda tentu ingin untung juga, kan? Yuk, simak video berikut.

 

 

Rata-rata Tingkat Okupansi Mal

Dari pembahasan kita di atas mengenai fokus SMRA dalam beberapa bulan terakhir. Setidaknya menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap kenaikan kunjungan mal. Di mana pada akhirnya akan mendongkrak recurring income perusahaan.

Nampaknya, memang realisasi yang SMRA lakukan sejauh ini sejalan dengan pertumbuhan tingkat okupansi mal.

Ya, berdasarkan data tingkat okupansi mal, yang terhitung sejak Kuartal I-2021 hingga Kuartal III-2023, okupansi mal secara keseluruhan yang ada di Jakarta masih menunjukkan tren positif di angka 72,8%.

Berikut ini tingkat okupansi mal di wilayah Jakarta berdasarkan laporan konsultan properti Colliers sumber dari dataindonesia.id:

Tingkat Okupansi Mal di Wilayah Jakarta

Tingkat Okupansi Mal di Wilayah Jakarta. Sumber: dataindonesia.id

 

Terlihat tingkat okupansi mal yang masih membaik walaupun sempat mengalami penurunan pada awal 2023. Namun, saat ini sudah kembali pulih dengan okupansi rata-rata sebesar 72,8%.

Hal ini tentunya yang membuat SMRA yakin bahwa bisnis mal masih akan tetap bertumbuh.

Tingkat Hunian Mal di Bodetabek

Tingkat Hunian Mal di Bodetabek. Sumber: dataindonesia.id

 

Demikian pula, dengan tingkat okupansi mal di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, hingga Bekasi yang ada di level 70,4% per kuartal III-2023, menunjukkan bahwa tingkat okupansi mal di ke empat wilayah tersebut masih relatif bertumbuh.

Hanya saja, di sini perlu diperhatikan bahwa tantangan yang mungkin SMRA hadapi dalam memajukan segmen retailnya cukup terbatas.

Hal ini berkenaan dengan semakin banyaknya jumlah pasokan mal yang sudah selesai dibangun di akhir tahun 2023 kemarin. Artinya ada lebih banyak persaingan mal yang dapat memperkecil tingkat okupansi.

Sementara dari sisi okupansi seluruh mal yang dikelola SMRA, yang masih berjalan adalah sebagai berikut:

Tingkat okupansi mal-mal milik SMRA

Tingkat okupansi mal-mal milik SMRA. Sumber: Public Expose 2023

 

Dari data di atas, terlihat bahwa tingkat okupansi dari seluruh mal yang dimiliki SMRA sudah cukup baik. Bahkan sudah di atas rata-rata tingkat okupansi mal-mal yang ada di Jakarta, yang hanya di kisaran 70% tadi.

Sehingga, wajar jika SMRA realisasikan ekspansi mal dan menargetkan kenaikan kunjungan di setiap mal barunya.

 

Posisi Neraca Keuangan SMRA

Dari berbagai langkah yang dilakukan SMRA di atas, tentu untuk perusahaan realisasikan ekspansi mal perlu dilihat kembali posisi liabilitasnya. Per kuartal III-2023 ini, perusahaan memiliki jumlah liabilitas yang relatif besar.

Total Liabilitas

Ekuitas SMRA

Total Liabilitas dan Ekuitas SMRA. Sumber: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

 

SMRA tercatat memiliki total liabilitas sebesar Rp17,12 triliun per kuartal III-2023. Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk adalah sebesar Rp9,74 triliun per kuartal III-2023.

Artinya, SMRA memiliki DER yang cukup besar di level 1,76x menunjukkan kalau SMRA cukup berisiko dalam mengkover utang-utangnya, jika mengandalkan ekuitas yang dimiliki.

Liabilitas Jangka Pendek

Aset Lancar

Liabilitas Jangka Pendek dan Aset Lancar SMRA. Sumber: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

 

Sementara untuk liabilitas jangka pendek, aset lancar yang dimiliki SMRA sebesar Rp14,47 triliun per kuartal III-2023, masih cukup besar dari total liabilitas jangka pendek yang senilai Rp11,54 triliun.

Sehingga didapatkan Liquidity Ratio di level 1,25x, yang membuat posisi SMRA masih terbilang aman untuk utang jangka pendeknya.

[Baca Juga: CRSN Gandeng NBRI untuk Dorong Kendaraan Listrik, Menarik?]

 

Kesimpulan

Langkah SMRA realisasikan ekspansi mal dalam beberapa bulan terakhir memang terdengar menarik. Terlebih lagi dengan tingkat okupansi mal yang sudah berjalan sekarang ini memang relatif penuh, yang mengharuskan perusahaan merealisasikan ekspansi mal baru di tempat yang potensial.

Seperti halnya realisasi mal Summarecon Villagio Outlets di Karawang dan juga realisasi Summarecon Mall Bandung (Summaba).

Bahkan di tahun 2024 ini SMRA masih akan meningkatkan fokusnya di area-area pengembangan existing. Ditambah dengan terbentuknya dua perusahaan joint venture yang akan fokus pada proyek pembangunan properti dan juga mal.

Nampak prospek menarik ke depannya, di mana pengelolaan mal-mal milik SMRA akan semakin meningkat. Perusahaan akan meningkatkan okupansi kunjungan mal, dan mendatangkan potensi recurring income lebih besar bagi SMRA.

Sehingga target yang ditetapkan SMRA untuk kinerja tahun 2023 bisa dikatakan realistis, seiring dengan momen liburan Natal dan Tahun Baru 2024 kemarin.

Kendati demikian, yang perlu diperhatikan adalah posisi DER SMRA yang cukup tinggi di level 1,76x membuat SMRA rentan merugi, jika mengatasi utang perusahaan dengan modal yang dimiliki.

Maka perlu digaris bawahi, SMRA realisasikan ekspansi mal untuk menangkap peluang pertumbuhan okupansi yang lebih besar, sejalan dengan meningkatnya aktivitas belanja. Namun, SMRA cukup berisiko besar dari sisi pertumbuhan utang perusahaan.

Terlepas dari perhitungan di atas, kita dapat mengukur kembali bagaimana kinerja SMRA, ketika musim rilis laporan keuangan Kuartal IV-2023 mendatang.

Hal ini tentu menjadi pertimbangan yang perlu investor perhatikan. Selain dari informasi di atas, Anda perlu juga melakukan analisis fundamental lainnya.

Walaupun agak ribet, ya, karena harus menganalisis berbagai data fundamental perusahaan.

Nah, untuk membantu Anda melakukan analisis, Anda bisa gunakan tools Cheat Sheet dari RK Team.

Dengan Cheat Sheet, Anda akan mendapatkan olahan data berbagai fundamental dan rasio keuangan emiten sehingga Anda tidak perlu menghitung manual lagi.

Tertarik?

Yuk, berlangganan sekarang dan manfaatkan promo potongan 10% dengan menggunakan kode voucer FINANSIALKU. Klik banner dan input kodenya sekarang, ya!

Affiliate Rivan Kurniawan November 2023

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.
Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.

 

Sobat Finansialku, bagaimana opini Anda mengenai informasi di atas? Apakah ini kabar baik bagi para investor? Yuk, tulis pandangan Anda di kolom komentar di bawah ini.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Gambar:

  • Cover – https://shorturl.at/gk135