Para Investor, seringkali kita menemukan portofolio investasi kita tidaklah bergerak sesuai yang kita harapkan. 

Memang ketika Anda sudah memutuskan membeli sebuah saham, pastinya Anda mengharapkan hasil keuntungan secepat mungkin. Namun tentunya Anda tahu, investasi yang baik pun membutuhkan kesabaran. Inilah penjelasannya.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

Sak Dheg Sak Nyut

Sepanjang weekend beberapa minggu yang lalu saya pergi ke Bandung selama 3 hari.

Selain mengadakan workshop, saya juga menyempatkan diri bertemu dengan salah seorang rekan lama, yang saat ini menjadi pengusaha yang cukup sukses di Bandung. Kami bertemu di sebuah tempat makan daerah Ciumbuleuit untuk saling berdiskusi mengenai berbagai hal.

Di tengah-tengah pembicaraan kami, perhatian kami tertuju kepada salah seorang anak kecil, yang kelihatannya berusia sekitar 8 tahun, menangis cukup keras merengek kepada orangtuanya dan meminta agar lekas pulang karena sang anak ingin lekas bermain dengan mainan baru nya.

Padahal sang orangtua saat itu masih belum menghabiskan makan siangnya, dan makanan di atas piring mereka pun bahkan belum habis setengahnya.

Namun, sang anak seperti tidak peduli bahwa orangtuanya masih belum menyelesaikan makan siangnya dan terus-menerus merengek agar keinginannya untuk pulang tersebut segera dipenuhi.

Sak dheg sak nyut”, tiba-tiba saya mendengar komentar salah seorang tamu lainnya yang sepertinya merasa cukup terganggu dengan tangisan keras sang anak.

Saya sendiri bukan asli Jawa, sehingga saya cukup asing dengan kata “Sak dheg sak nyut”, saya bahkan tidak tahu apakah ejaannya benar atau tidak.

Saya kemudian bertanya kepada rekan saya tersebut, apa arti dari kata-kata tersebut? Ternyata saya baru mengetahui bahwa “sak dheg sak nyut” itu adalah ungkapan dimana seseorang ingin mendapatkan keinginannya agar segera terwujud dalam waktu seketika.

Saya kemudian juga mendapatkan tambahan informasi di sebuah blog, di mana kata “sak dheg” itu menunjukkan ketika suatu keinginan terasa dalam hati, sedangkan kata “sak nyut” adalah untuk menunjukkan waktu yang singkat, sak nyutan, cepet banget.

Jadi, apa-apa maunya serba cepat serba instan.

 

Sak Dheg Sak Nyut di Bursa Saham

Lalu apa hubungannya dengan pasar saham? Dalam pasar saham, sayangnya masih banyak investor atau trader yang sepertinya masih memiliki watak “sak dheg sak nyut” ini.

Biasanya investor yang masih pemula masih memiliki watak seperti ini. Seringkali saya masih mendapatkan pertanyaan, “Pak, saham apa yang bakal naik minggu depan?”. Jujur, saya paling bingung kalau mendapatkan pertanyaan seperti ini.

sak dheg sak nyut

Nasihat Bijak Peter Lynch untuk Mengasah Kesabaran Berinvestasi

 

Biasanya kalau ada pertanyaan seperti ini, saya coba jawab dengan nada halus saja, “Wah kalau pertanyaan seperti itu sepertinya bapak/ibu salah alamat kalau tanya ke saya”.

Memang sih ketika sudah beli sahamnya, kita pasti ingin kalau bisa seminggu kemudian harga sahamnya sudah naik dan kita sudah mendapatkan untung. Bahkan kalau bisa, 10 menit setelah kita beli harga sahamnya langsung naik.

 

Investasi Saham Membutuhkan Kesabaran

Siapa sih yang tidak ingin harga sahamnya naik ketika kita sudah menekan tombol buy? Kalau bisa malah kita beli di harga terendah, dan jual pada harga tertinggi.

Cuma pada kenyataannya kan tidak bisa selalu seperti itu. Bahkan ada kalanya harga saham yang kita beli akan bergerak turun terlebih dahulu, atau bergerak sideways, sebelum kemudian harga sahamnya bergerak naik.

Berapa lama? Bisa berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.

Singkat kata, kesabaran menjadi salah satu hal yang paling penting dan cukup krusial dalam berinvestasi di pasar saham.

Ilustrasi Ekspektasi dan Realita yang Berbeda

 

Warren Buffett juga pernah menyampaikan analogi terkait hal ini dengan mengatakan “You can’t produce a baby in one month by getting nine women pregnant.

Dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya: kita tidak bisa mempersingkat waktu kelahiran seorang bayi menjadi satu bulan dengan menikahi 9 wanita.

Melalui kalimatnya tersebut, Buffett ingin menyampaikan bahwa membutuhkan waktu agar investasi kita bisa memberikan keuntungan yang optimal.

Tidak hanya dalam berinvestasi di saham, dalam jenis usaha apa pun pastinya kita tahu bahwa di awal kita harus mengeluarkan sejumlah uang untuk menjalankan usaha tersebut.

Katakanlah kita membuka usaha warung kopi, di awal kita membutuhkan sejumlah uang untuk sewa dan dekorasi tempat, testing produk supaya bisa membuat kopi yang sesuai selera pembeli, dan lain sebagainya.

Bahkan ketika warung kopi tersebut sudah dibuka, kita tetap harus mengeluarkan sejumlah uang untuk beriklan, promosi di media sosial, memberikan sample, sampai mengadakan event offline untuk menarik orang datang ke warung kopi tersebut.

Apakah dengan kita mengeluarkan sejumlah uang untuk hal-hal di atas, akan membuat warung kopi kita menjadi terkenal? Bisa jadi tidak. Malahan bisa jadi tetap tidak banyak orang yang datang ke warung kopi tersebut.

Kita perlu melakukan yang namanya evaluasi. Kita melakukan evaluasi, dari sisi manakah ada hal-hal yang masih perlu untuk diperbaiki?

Apakah produknya masih kurang sesuai selera, apakah tempatnya kurang nyaman, apakah lokasinya yang kurang strategis, dan lain sebagainya.

Ikuti Langkah Menjadi Investor Sukses

 

Demikian pula ketika kita mulai berinvestasi di pasar saham, dan ternyata bukannya memetik keuntungan, melainkan justru kita menderita kerugian di awal.

Apakah artinya pasar saham bukan tempat potensial untuk memberikan kita keuntungan? Tidak. Justru kita yang perlu melakukan evaluasi terhadap 3M: Money, Mind, Method.

  • Apakah Money Management kita sudah benar?
  • Apakah Pola Pikir (Mind) kita sudah benar?
  • Apakah kita sudah menggunakan Metode (Method) dengan konsisten?

 

Bahkan ada kalanya kita perlu mengalami kerugian (cut loss) agar kita bisa belajar dan melakukan evaluasi ke depannya.

Kebanyakan investor atau trader yang masih pemula terlalu fokus pada bagaimana menghasilkan keuntungan secepat dan sebesar mungkin di pasar saham, sehingga muncul lah pertanyaan di atas:

Pak, saham apa yang bakal naik minggu depan?

 

Anda tertarik untuk berinvestasi saham? Silahkan download Gratis ebook: Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Sabar Berbuah Kesuksesan di Pasar Saham

Sekarang Anda tahu, bahwa untuk bisa sukses dalam berinvestasi di pasar saham, kita tidak bisa “Sak dheg sak nyut”, berharap harga saham akan segera naik begitu kita beli.

Demikian pula, memperhatikan layar trading dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore tidak membuat hasil investasi Anda menjadi lebih baik. Kita juga sekarang mengetahui bahwa investasi yang berhasil membutuhkan waktu.

Semoga artikel kali ini bisa membuat Anda lebih bijaksana dalam berinvestasi di pasar saham.

Selamat Berinvestasi!

 

Apakah Anda sudah tertarik untuk memulai berinvestasi saham? Silahkan comment atau share ke pembaca lainnya ya. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • Hourglass – https://goo.gl/hDkLk6