Dibaca Normal : 4 Menit

Sanggupkah Industri FinTech mengalahkan Industri Perbankan?

  • ini-negara-yang-akan-menjadi-markas-fintech-asia-1-finansialku
By Bareksa|2023-04-05T05:39:02+07:0013 Januari 2017|

Diperbarui 5 April 2023

Industri FinTech semakin menguasai dunia keuangan! Kompetisi antara dua industri keuangan, FinTech dan perbankan sudah dimulai. Bagaimana keberadaan dari keduanya saat ini?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Bareksa Logo

 

Sanggupkah Industri FinTech mengalahkan Industri Perbankan?

Untuk sebagian orang, istilah FinTech tidak terlalu dikenal, namun seiring berjalannya waktu istilah ini mulai dikenal dan efeknya sudah cukup besar dirasakan di dunia teknologi keuangan.

FinTech merupakan sebuah industri penyedia jasa berbasis teknologi keuangan yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat untuk mengakses produk-produk keuangan, mempermudah transaksi  dan meningkatkan literasi keuangan. Industri FinTech menawarkan jasa-jasa perbankan seperti melakukan pinjaman hingga menghimpun dana, transfer dan lain-lain. Selain itu, produk yang ditawarkan sederhana, ditambah dengan layanan yang mudah, murah, dan cepat untuk diakses.

Sanggupkah Industri FinTech mengalahkan Industri Perbankan - Finansialku

[Baca juga : Apa Itu Industri Financial Technology (FinTech Indonesia) ]

 

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, masyarakat memiliki harapan yang lebih baik terhadap beberapa hal. Inovasi sangat dibutuhkan di Indonesia, bahkan dunia. Masyarakat melihat produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh perbankan dinilai tidak lagi menarik. Ancaman ini yang seharusnya dilirik oleh industri-industri keuangan sebagai masukan untuk menjadi lebih baik lagi.

 

Fintech: Mengalahkan vs Berkolaborasi dengan Perbankan Tradisional?

Kompetisi antara kedua pihak di dunia keuangan sudah dimulai. Pada zaman dahulu, industri perbankan yang menguasai dunia keuangan, namun setelah teknologi berkembang pesat ditambah lahirnya FinTech, industri perbankan perlu berhati-hati dan melakukan inovasi yang besar untuk memastikan pelanggan dan pengguna yang tetap menggunakan jasanya.

Berdasarkan bareksa.com, para perusahaan FinTech mengincar porsi bisnis yang sama yakni pemberian kredit kepada individu dan perusahaan. Pada akhir tahun 2016, jumlah perusahaan FinTech yang tercatat mencapai 135 perusahaan, naik lebih dari dua kali lipat dari posisinya di awal tahun 2016 sebesar 51 perusahaan.

ini-negara-yang-akan-menjadi-markas-fintech-asia-2-finansialku

[Baca juga: Ini Negara yang Akan Menjadi Markas Fintech Asia Pasifik ]

 

Salah satu lembaga yang harus berhati-hati adalah bank yang memberikan jasa kredit seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Deputi Komisioner Manajemen Strategis IA Otoritas Jasa Keuangan  (OJK), Imansyah dari sumber bareksa.com memberikan pandangan “Bukan berarti BPR dan BPD tidak akan bisa bertahan melawan perusahaan berbasis IT ini. Perbankan yang tidak mempunyai sumber daya IT malahan bisa bekerja sama dengan perusahaan FinTech. Mereka hanya tinggal melakukan perhitungan bisnis.“

Kerjasama ini akan terjadi jika perbankan yang kekurangan dana di bidang IT dapat melakukan kerja sama dengan FinTech dan FinTech akan memberi pinjaman.

 

Bagaimana Nasib Industri Perbankan yang Dinilai akan Mengalami Kemunduran?

Melansir sumber dari infobanknews.com, Irwan Lubis, Deputi Pengawasan Perbankan OJK memberikan pendapat,

“Membutuhkan waktu yang lama kehadiran FinTech dalam menggantikan peranan perbankan. Penetrasi bank untuk pelayanan jasa keuangan (FinTech) itu masih kecil, masih di bawah 30%. Masih ada 70% yang belum.“

 

Selain itu juga, menurut sumber koransindo.com, melalui perkataan Teguh B. Ariwibowo, CEO Pinjam.co.id, berkata bahwa mungkin tidak akan sepenuhnya menggantikan perbankan. Dalam prosesnya, FinTech juga membutuhkan dalm berkolaborasi bersama dengan bank untuk melewati segala tantangan dalam bisnis keuangan maupun perbankan itu sendiri.

Menurut bareksa.com, Imansyah mengatakan bahwa sampai saat ini, belum ada yang mengajukan protes atau keberatan kepada OJK mengenai keberadaannya. Selain itu, seharusnya industri perbankan tidak perlu khawatir karena FinTech berfokus kepada kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UKM). Banyaknya segmen UKM di Indonesia yang belum bekerja sama dengan bank dan mereka berpotensi untuk menjadi nasabah industri keuangan di Indonesia.

 

Menurut Anda apakah Anda setuju bahwa Industri FinTech dapat menggantikan Industri Perbankan pada masa yang akan datang? Silakan share jawaban Anda di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Artikel:

  • Alfin Tofler. 10 Jan 2017. Mungkinkah Model Bisnis Fintech Akan Ancam Keberadaan BPR dan BPD? https://goo.gl/ikJZ5E
  • Apriyani. 21 Jul 2016. Irwan Lubis : Fintech Mengancam Eksistensi Perbankan. https://goo.gl/2LhYaZ
  • Teguh B Ariwibowo. 22 Des 2015. Akankah Financial Technology Menggantikan Perbankan? https://goo.gl/ZsuOuJ
  • Andreas Hasim. 28 Mei 2015. Perbankan, Fintech dan Pergeseran Paradigma. https://goo.gl/BWGWld

 

Sumber Gambar

  • Digital Banking – https://goo.gl/XUijgo

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

About the Author: Bareksa

Profile Author Artikel
Bareksa.com adalah marketplace reksa dana online terintegrasi pertama di Indonesia, yang bernaung di bawah PT Bareksa Portal Investasi yang didirikan pada tanggal 17 Februari 2013. Portal ini, menyediakan platform jual-beli reksa dana secara online, layanan data, informasi, dan alat investasi reksa dana, saham, obligasi, dan lainnya, untuk memudahkan masyarakat berinvestasi.

2 Comments

  1. Mariani 19 April 2018 at 12:11 - Reply

    maaf saya belum mengerti kenapa pada laporan keuangan (laba rugi) fintech mengalami kerugian? apa fintech bisa terus berkembang? dari mana dana untuk menutupi kerugian?

    • Profile Author Artikel
      Tommy Hilman 8 Mei 2019 at 15:25 - Reply

      Hi Ibu Mariani
      Terima kasih telah menghubungi Finansialku.

      Menanggapi pertanyaan Anda:
      Di zaman era yang penuh dengan teknologi, banyak lembaga-lembaga yang berbondong-bondong untuk menggunakan teknologi yang tujuannya untuk mempermudah dan meringankan pekerjaan/aktivitas.
      Selama teknologi itu ada dan terus berkembang, makan fintech pun dipercaya akan terus berkembang.
      Kerugian yang dialami oleh Fintech dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perlu analisis lebih lanjut, mengapa fintech tersebut mengalami kerugian.

      Semoga jawaban kami dapat bermanfaat.

Leave A Comment

Go to Top