Stock split adalah kegiatan memecah saham menjadi ‘ukuran’ yang lebih kecil dengan harga yang lebih ‘murah’. Siapa yang diuntungkan?

Mari cari tahu selengkapnya di artikel Finansialku di bawah ini.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

GaleriSaham

 

Sisi Lain dari Stock Split

Stock split adalah aksi pemecahan saham menjadi ukuran yang lebih kecil dengan harga yang lebih ‘murah’ daripada sebelumnya.

Biasanya, aksi ini dilakukan ketika harga saham sudah tinggi dan terasa mahal. Karena harganya semakin mahal, maka semakin enggan para pelaku membeli saham tersebut.

Ini ibarat rumah-rumah modern kekinian, milenial, dan new normal. Ukurannya biasanya kecil-kecil dengan harga kisaran Rp 1 miliar. Level psikologis.

Dulu, dengan Rp 1 miliar, kita mungkin bisa dapat tanah yang luasnya 100 meter. Tapi sekarang, kita hanya bisa dapat kisaran 50 meter saja.

jadi, dengan ukuran yang sama (100 meter), sekarang mungkin sudah dipatok harga Rp 2,5 miliar sampai Rp 3 miliar.

Sisi Lain Dari Stock Split 02

[Baca Juga: Pengertian Stock Split: Jenis, Tujuan, dan Contoh Perhitungannya]

 

Sederhananya begini:

Ada kavling tanah ukuran 10 x 10 meter dengan harga Rp 1 miliar (Rp 10 juta per meter). Harganya naik terus mencapai Rp 4 miliar sekarang atau setara dengan Rp 40 juta per meter, dan akan semakin mahal seiring berjalannya waktu.

Developer akhirnya kesulitan untuk menjual ke pasar, begitu juga dengan konsumen yang kesulitan untuk membeli.

Maka, developer kemudian memutuskan untuk menjual kavling yang lebih kecil dengan harga yang pastinya lebih murah. Harga per meter tentu tetap sama.

 

Dari contoh di atas, harga tanah merefleksikan: Kapitalisasi pasar, book value, net profit.

Kemudian harga tanah per meter merefleksikan: harga saham per lembar, book value, per share, earning per share.

Lalu ukuran tanah merefleksikan: Lot saham yang dimiliki.

 

Maka, dengan stock split, harga tanah menjadi turun, harga tanah per meter tetap sama, unit tanah menjadi lebih banyak, penjual lebih mudah menjual, dan pembeli juga lebih ‘rela’ membeli.

 

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Setelah membaca sisi lain stock split di atas, menurut Sobat Finansialku, siapa yang lebih diuntungkan setelah stock split? Apakah pemegang saham besar agar bisa menjual saham lebih mudah, atau pembeli saham ritel agar bisa membeli saham lebih ‘murah’? Mari kita diskusikan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan hal ini bersama teman-teman dengan membagikan artikel dari Finansialku lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama Finansialku.com dengan Galerisaham.com. Isi dan data yang tertera dalam artikel merupakan tanggung jawab Galerisaham.com

 

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/3dq3d9v
  • 02 – https://bit.ly/3saTRCB