Stock split adalah tindakan yang biasa dilakukan korporasi terhadap saham. Harapannya, langkah ini mampu meningkatkan performa saham di pasar modal.

Pelajari hal-hal penting terkait pemecahan saham dalam artikel Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Stock split adalah aksi korporasi yang perusahaan go public (emiten) lakukan untuk memecahkan selembar saham menjadi beberapa lembar saham.
  • Dengan melakukan stock split membuat transaksi perdagangan saham tersebut menjadi lebih likuid.

 

Pengertian Stock Split

Stock split merupakan aktivitas yang wajar di pasar saham. Dalam studi berjudul “Dampak Publikasi Stock split Terhadap Tingkat Keuntungan dan Risiko Sistematika pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2004 – 2009”, istilah ini diartikan sebagai aktivitas memecah satu saham menjadi beberapa bagian sehingga didapat harga baru dengan nilai 1/n.

Saham yang dipecah memiliki nilai yang lebih kecil daripada nilai asli. Misal, satu lembar saham PT ABG bernilai Rp1.600. Setelah dipecah menjadi dua, nilainya berubah menjadi Rp800.

Meski tidak selalu, alasan paling umum perusahaan melakukan langkah ini karena harga saham dianggap tidak terjangkau yang berdampak pada menurunnya daya beli investor.

Secara teoretis, stock split tidak punya manfaat ekonomi. Sebab, perusahaan tidak mengalami pertambahan aset.

Keuntungan baru didapat jika publik merespons positif tindakan ini dengan membeli sisa saham yang tersisa.

 

Jenis-jenis Stock Split

Adalah beberapa jenis stock split yang biasa perusahaan lakukan, antara lain:

 

#1 Split Up

Split up adalah penurunan nilai saham akibat pemecahan pada per lembar saham. Misal, harga awal saham adalah Rp1.200.

Untuk menaikkan daya beli investor, perusahaan memecahnya menjadi tiga bagian, sehingga nilainya hanya sisa sepertiga, yakni Rp400 per lembar. Tindakan ini akan menambah jumlah saham yang beredar.

 

#2 Split Down (Reverse Stock Split)

Berbanding terbalik dengan split up, split down dilakukan dengan memangkas jumlah saham yang beredar dan menggabungkan nilainya.

Misal, harga saham awal PT BGT adalah Rp200. Mereka pun melakukan split down dengan pecahan 3:1.

Dengan cara ini, satu lembar saham yang semula hanya bernilai Rp200 berubah menjadi Rp600.

[Baca Juga: Mengenal Moving Average, Pahami Sebelum Trading Saham!]

 

Bagaimana Cara Menghitung Stock Split

Pada dasarnya, cara menghitung stock split sangat mudah. Anda hanya perlu menggunakan dua operasi, yakni kali dan bagi.

 

#1 Cara Menghitung Saham Split Up

Saham split up mengalami denominasi menurun karena adanya pembagian.

Maka, perhitungannya dapat dilakukan dengan cara membagi satu dengan n (banyaknya pecahan yang diinginkan) dan dikali dengan harga saham awal.

Contoh:

Harga per lembar saham PT SFI adalah Rp2.000. Mereka ingin memecah saham menjadi 5 bagian agar performanya meningkat.

Maka, harga baru per lembar saham adalah:

Split Up = 1/n x harga saham awal

Split Up = 1/5 x Rp2.000

Split Up = 0,2 x Rp2.000

Split Up = Rp400

 

Maka, harga baru saham PT SFI setelah split up adalah Rp400. Investor yang telah memiliki 1 lot saham akan mengalami peningkatan kepemilikan menjadi 5 lot.

 

#2 Cara Menghitung Saham Split Down

Saham split down mengalami peningkatan nilai karena adanya pemangkasan jumlah lembar yang beredar.

Anda bisa menghitung nilai saham ini dengan mengalikan pemecahan dengan nilai saham terakhir.

Contoh:

Harga saham PT SFI per hari ini adalah Rp400 per lembar. Mereka ingin memangkas jumlah saham yang beredar melalui mekanisme split down 5 kali.

Maka, harga per lembar saham PT SFI setelah split down adalah:

Split Down = n/1 x harga saham awal

Split Down = 5/1 x Rp400

Split down = Rp2.000

 

Maka, harga baru saham PT SFI setelah split down adalah Rp2.000. Di sisi lain, investor yang punya 50 lot saham hanya mengantongi 10 lot—dengan nilai yang sama—karena terjadi penyusutan kuantitas.

Setelah mengetahui cara perhitungan di atas, apakah Sobat Finansialku sudah memahaminya?

Agar langkah berinvestasi Anda semakin tepat, dapatkan terus update informasi dan kegiatan seputar saham dengan mengisi form berikut ini!

1 Step 1
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

 

Kenapa Perusahaan Melakukan Stock Split

Sampai sekarang, banyak orang yang belum paham alasan perusahaan mau melakukan stock split. Padahal, langkah ini ditempuh untuk menjaga daya beli investor ritel atau independen.

Saat melihat-lihat emiten, pasti Anda cenderung beli saham dengan harga masuk akal, bukan?

Korporasi memahami kondisi ini sehingga berusaha membuat harga saham mereka tetap relevan untuk banyak pihak.

Misal, emiten BBCA (PT Bank Central Asia Tbk.) punya harga saham sebesar Rp36.600 per lembar.

Artinya, Anda harus keluar uang Rp3,66 juta untuk beli 1 lot saham. Kini, setelah pemecahan nilai saham, 1 lot saham BCA bisa didapat dengan Rp900 ribuan.

[Baca Juga: Penting! Pahami Dulu Support dan Resistance Sebelum Main Saham]

 

Tujuan Stock Split

Berikut adalah beberapa tujuan perusahaan melalukan pemecahan saham:

  1. Meningkatkan jumlah saham yang beredar untuk melibatkan lebih banyak investor
  1. Menjaga likuiditas saham dengan peningkatan jumlah saham beredar.
  1. Menjaga daya beli investor.
  1. Menjangkau lebi banyak orang untuk bergaung di pasar modal.
  1. Mengubah saham odd lot (nilai kurang dari Rp1000 menjadi round lot.
  1. Memperkecil risiko

 

Pentingnya Stock Split Saat pada Likuiditas

Biasanya, saham-saham yang cenderung mahal tidak terlalu diminati. Akibatnya, pergerakan harga saham terganggu.

Perusahaan perlu membenahi situasi dengan memecah nilai per lembar saham.

Selain menurunkan harga, pemecahan saham juga akan menambah lembaran yang beredar. Ini memberi kesempatan investor lain untuk berkontribusi dalam bisnis.

Saat mendengar kabar pemecahan nilai, Anda harus segera mengecek saham lama di akun rekening efek.

Segera klaim jika tidak ditambahkan secara otomatis. Jika terlewat, aset Anda tidak bisa lagi diperdagangkan di bursa saham.

 

Pengaruh Stock Split terhadap Pergerakan Saham

Banyak investor yang memilih saham dengan harga terjangkau daripada yang tinggi. Akibatnya, pergerakan harga saham perusahaan akan mandek atau bahkan turun.

Stock split akan membuat saham lebih mudah dijangkau banyak orang. Dengan begitu, performanya di pasar akan lebih baik.

Untuk mendongkrak keuntungan Anda dari investasi yang satu ini, ketahui rahasianya dalam ebook gratis dari Finansialku Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham.

 

Tujuan Reverse Stock Split

Berikut adalah beberapa tujuan reverse stock split:

  1. Menjaga nilai saham rendah (Rp50) dan melakukan right issue agar harganya tetap bisa dinilai.
  1. Menghindari penghapusan pencatatan saham secara paksa (delisting) oleh bursa karena harganya terus turun.

 

Pengaruhnya Terhadap Pergerakan Saham

Selain menghindari emiten dengan harga mahal, investor juga tidak tertarik dengan saham bernilai rendah. Biasanya, perusahaan menyiasati kondisi dengan reverse stock split.

Dengan menggabungkan beberapa saham menjadi satu akan membuat nilainya bisa dipertimbangkan oleh khalayak.

Selain itu, besar kemungkinan bursa akan memberi kesempatan kepada perusahaan untuk terus melantai.

Selengkapnya, Anda juga bisa gali informasinya melalui artikel berikut Sudah Tahu Tentang Reverse Stock Split? Simak di Sini!

 

Dampak Positif Stock Split

Berikut adalah beberapa dampak positif stock split bagi investor:

 

#1 Meningkatkan Kepemilikan Saham

Pemecahan satu lembar saham menjadi beberapa bagian membuat jumlah kepemilikan meningkat. Sehingga potensi keuntungan juga bertambah.

Jika Anda kadung punya saham yang melakukan pemecahan nilai, tak perlu lagi repot datang ke perusahaan sekuritas untuk mengurus jumlah kepemilikan.

Sebab, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia akan menambahkan saham baru ke rekening efek Anda.

 

#2 Likuiditas Saham Lebih Tinggi

Usai kabar pemecahan nilai saham mencuat, biasanya emiten tersebut akan laris manis diburu investor.

Tren ini bisa Anda manfaatkan untuk menjual sebagian kepemilikan sambil melihat potensinya di masa depan.

Tapi, perlu diingat bahwa tren ini tidak berlangsung lama dan terjadi di semua perusahaan.

Misal, PT Surya Citra Media yang sempat percaya diri untuk memecah nilai saham, malah harus gigit jari lantaran mengalami penurunan.

 

Dampak Negatif Stock Split

Silakan pelajari dampak negatif stock split berikut ini:

 

#1 Bagi Investor

Meski mengalami peningkatan kepemilikan, pada dasarnya Anda tidak mendapat keuntungan ekonomi secara langsung.

Meski begitu, harga ini tidak berlangsung selamanya. Bisa jadi, aset yang Anda punya akan meningkat dalam beberapa waktu mendatang.

 

#2 Bagi Perusahaan

Sama seperti pemegang saham, perusahaan tidak mendapat manfaat ekonomi langsung saat memecah nilai saham.

Justru, mereka harus keluar biaya pencatatan, penyesuaian, administrasi, dan distribusi.

Maka dari itu, sebaiknya Anda telitilah sebelum berinvestasi pada saham yang melakukan aksi pemecahan harga saham ini.

Untuk meminimalisasi dampak negatif yang terjadi, sebaiknya Anda diskusikan bersama ahlinya, Perencana Keuangan Finansialku.

Melalui review investasi, Anda akan memperoleh strategi yang tepat dalam berinvestasi agar dapat mencapai tujuan keuangan.

Yuk, buat janji dengan menghubungi WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini, sekarang!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Sudah Menentukan Emiten untuk Dibeli?

Anda boleh saja membeli saham stock split. Hanya saja, perhatikan perusahaan pemiliknya.

Tak kalah pentingnya, selalu pelajari tiap produk yang Anda beli agar tidak hanya terjebak hype.

Ada baiknya Anda mengikuti advice dari ahli dan memperbanyak referensi seputar investasi saham salah satunya lewat tayangan video berikut ini. Jangan lupa subscribe dan selamat berinvestasi…

 

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian pembahasan tentang pemecahan nilai saham. Bagaimana tanggapan Anda tentang topik ini? Silakan sampaikan di kolom komentar di bawah.

Mari bantu temanmu memahami konsep stock split dengan membagikan artikel ini di media sosial. Terima kasih!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

Studi:

  • Rumaha Hilmi. 2012. Dampak Publikasi Stock split Terhadap Tingkat Keuntungan dan Risiko Sistematika pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2004 – 2009. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  • Utami Dewi Pangesti. 2015. Pengaruh Stock split terhadap Volume Perdagangan dan Abnormal Return Saham pada Emiten yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 – 2011. Bandar Lampung: Universitas Lampung

 

Artikel Internet:

  • Admin. 15 September 2022. Reverse Stock split Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Contoh. Emtrade.id – https://bit.ly/46OZ7zY
  • Harris Darmawan. 04 Mei 2017. Pengertian Stock split: Jenis, Tujuan, dan Contoh Perhitungannya. Finansialku.com – https://bit.ly/3RTplxj
  • L Nathania. 02 Desember 2021. Mengenal Stock split: Cara Sahammu Bertambah Tanpa Beli Baru! Finansialku.com – https://bit.ly/3tpitxg