Sri Mulyani Kembali Dinobatkan Jadi Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik

Dianggap berhasil membawa perekonomian Indonesia jadi lebih baik dan berhasil bertahan ketika Amerika menaikan suku bunga, Sri Mulyani dinobatkan jadi menteri keuangan terbaik Asia Pasifik versi majalah FinanceAsia.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik Versi FinanceAsia

Majalah keuangan FinanceAsia kembali menobatkan Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia (RI) Sri Mulyani sebagai menkeu terbaik di Asia Pasifik.

Penghargaan ini diberikan karena Sri Mulyani dinilai berhasil meningkatkan perekonomian Indonesia. Selain itu, Sri Mulyani juga dianggap berhasil bertahan ketika Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya.

Atas penghargaan tersebut, Sri Mulyani mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden dan Wakil Presiden RI, seperti yang dikutip dari CNNindonesia.com, Senin (16/4/18):

“Apresiasi ini tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas kepemimpinan mereka yang selalu mendorong seluruh menteri untuk bekerja keras guna memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia.”

Penobatan ini memang ditujukan pada Sri Mulyani, tapi sekaligus menjadi penghargaan tersendiri atas kerja keras pemerintah di bidang ekonomi, serta kerja sama yang baik antara Kemenkeu dan pemangku kepentingan lainnya.

Wanita yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan jabatannya adalah abdi negara yang bertanggung jawab mengelola keuangan negara.

Keuangan negara adalah alat untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia untuk masyarakat adil makmur dan negara yang beradab serta bermartabat.

Menyusul Sri Mulyani, Menkeu Singapura Heng Swee Keat juga dinobatkan sebagai menkeu terbaik urutan kedua oleh FinanceAsia.

Selain itu, urutan lima besar ditempati oleh Menkeu Filipina Carlos Dominguez, Menkeu India Arun Jaitley, dan Menkeu China Xiao Jie.

Sri Mulyani berhasil meraih urutan pertama karena dinilai telah menjaga stabilitas belanja negara yang terlihat dari defisit anggaran yang lebih rendah, yaitu 2,5 persen dibanding proyeksi semula sebesar 2,9 persen.

Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga dinilai berhasil menjaga stabiltias inflasi dan nilai tukar rupiah. Tahun lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia juga tembus US$1 triliun (setara dengan Rp13.774 triliun) untuk pertama kalinya dengan pertumbuhan ekonomi stabil di atas 5 persen.

Tak lama sebelum penghargaan ini, Sri Mulyani juga didapuk sebagai menkeu terbaik di dunia.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Download Ebook Sekarang

Menteri Keuangan Terbaik Dunia

Sekedar informasi, Sri Mulyani pun sempat mendapat Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) di World Government Summit yang berlangsung di Dubai, Uni Arab Emirates beberapa bulan lalu.

Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum. Penghargaan ini adalah penghargaan global yang diberikan kepada satu orang menteri dari semua negara di dunia setiap tahunnya dan mulai diberikan pada 2016.

Penghargaan tersebut didedikasikan Sri Mulyani untuk 257 juta rakyat Indonesia dan 78.164 jajaran Kementerian Keuangan yang telah bekerja keras untuk mengelola keuangan negara dengan integritas dan komitmen tinggi untuk menciptakan kesejahteraan rakyat yang merata dan berkeadilan.

World Government Summit merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan di Dubai, UAE, dan melibatkan segenap pemimpin pemerintahan dari seluruh dunia.

Ini juga menjadi forum dialog global tentang proses pemerintahan dan kebijakan publik serta kaitannya dengan teknologi, inovasi, dan topik lain.

Forum tersebut menjadi ajang pertukaran pengalaman dan pengetahuan antara pejabat pemerintah, penentu kebijakan, pakar, dan pimpinan sektor swasta untuk melihat tren masa depan dan implikasinya bagi kemanusiaan.

Apa pendapat Anda terkait penobatan Menkeu Sri Mulyani sebagai Menkeu terbaik di Asia Pasifik? Silakan isi kolom komentar untuk mengutarakan pendapat Anda.

Sumber Referensi: