Dalam merealisasikan proyek Ibu Kota Negara Baru, Sri Mulyani berupaya mendorong optimalisasi aset dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara.

Simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.

 

Summary

  • Sri Mulyani dorong optimalisasi aset dari sukuk negara atau SBSN dalam pembiayaan proyek Ibu Kota Negara Baru (IKN).
  • Total alokasi sukuk di provinisi Kaltim sejak 2014-2022 mencapai Rp 6,48 triliun yang sebagian besar alokasi sukuk adalah proyek-proyek oleh Kementerian PUPR.

 

Sri Mulyani Dorong Optimalisasi SBSN dalam Proyek Ibu Kota Negara Baru

Dalam kesempatannya meninjau proyek pembangunan ibu kota negara baru (IKN) dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa kedua proyek tersebut sebagai aset SBSN.

Hal tersebut lantaran kedua proyek ini dibiayai langsung melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dan tercatat di neraca keuangan negara.

 

Sri Mulyani pun menghimbau kedua aset tersebut sekiranya dipelihara sebaik mungkin sebagai bagian dari program tata kelola keuangan negara yang bertujuan untuk menjadi negara yang terus berdaulat, bersatu, adil, makmur, bermartabat bahkan dalam cita-cita menjadi negara yang ikut menjaga ketertiban dunia.

Dia juga menyatakan pihak terkait dalam hal ini kementerian dan lembaga selaku pelaksana proyek-proyek SBSN di 2022 ini untuk menjaga, memelihara, dan mengambil manfaat dengan sebaik-baiknya dari berbagai hasil pembangunan yang dibiayai melalui SBSN.

“Dan ini tentu diharapkan merupakan investasi berharga bagi generasi muda yang akan datang” ucap Sri Mulyani pada penandatanganan prasasti penanda aset SBSN di Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan, melansir dari situs SWA.co.id Rabu (5/1/2022).

 

Proyek-Proyek Strategis SBSN di Kalimantan Timur

Adapun proyek-proyek SBSN yang ditandatangani prasastinya oleh Sri Mulyani antara lain:

  • Pembangunan prasarana pendidikan tinggi di Institut Teknologi Kalimantan dengan alokasi sebesar Rp 86,6 miliar pada 2019 untuk gedung pembelajaran dan senilai Rp 99,9 miliar pada tahun 2020 untuk laboratorium terpadu.
  • Pembangunan prasarana bandara APT Pranoto di Samarinda untuk dukungan konektivitas Ibu Kota Negara (IKN) yang dimulai pada 2020 hingga 2023 dengan alokasi total Rp 326,37 miliar.
  • Pembangunan prasarana dan sarana di Politeknik Negeri Balikpapan dengan nilai alokasi Rp 65 miliar pada 2021.
  • Pembangunan rumah prajurit TNI AD di Kodam VI Mulawarman dengan nilai alokasi sebesar Rp 13,43 miliar pada 2021.
  • Pembiayaan SBSN untuk sektor perumahan prajurit TNI AD ini, merupakan bagian dari total pembiayaan SBSN di 2021 untuk sektor perumahan TNI-Polri yang jumlahnya mencapai Rp 1,163 triliun yang sebar di berbagai matra.
  • Pembangunan MAN Insan Cendekia Paser dengan alokasi SBSN yang telah dilakukan sejak tahun 2018-2021 mencapai total Rp 53,9 miliar.

[Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Syariah Berperan Penting dalam Kondisi Krisis, ini Alasannya]

 

Sebagai informasi, alokasi dana dari sukuk untuk proyek di Kalimantan Timur telah dimulai sejak tahun 2014 lalu.

Total alokasi sukuk di provinsi ini sejak 2014-2022 mencapai Rp 6,48 triliun.

Sebagian besar alokasi sukuk proyek di Kalimantan Timur adalah proyek-proyek prioritas yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR, yaitu 83,43% di sektor  jalan dan jembatan pada Ditjen Bina Marga PUPR dan 1,44% di sektor sumber daya air pada Ditjen Sumber Daya Air PUPR.

Sisanya sebesar 15,13%  dari alokasi sukuk di sektor transportasi, pendidikan tinggi, keagamaan dan pendidikan islam dan selebihnya di sektor hankam dan sosial.

 

Setidaknya sepanjang tahun 2021, terdapat 3.447 proyek yang dibiayai oleh SBSN atau Sukuk Negara. Dan proyek-proyek tersebut tersebar di beberapa wilayah di seluruh Indonesia, di antaranya:

  • Infrastruktur perkeretaapian Trans Sulawesi (Parepare – Makassar), Trans Sumatera, dan Double Track KA selatan Jawa.
  • Pembangunan jalan dan jembatan di berbagai provinsi, antara lain pembangunan jembatan Youtefa di Jayapura – Papua, dan jembatan Pulau Balang untuk dukungan konektivitas trans Kalimantan.
  • Pembangunan beberapa bandara di berbagai provinsi dalam rangka penyiapan jembatan udara dan dukungan konektivitas.
  • Pembangunan infrastruktur sumber daya air (bendungan, irigasi, penyediaan dan pengelolaan air tanah)
  • Pembangunan dan pengembangan sarana pendidikan di berbagai perguruan tinggi.
  • Pembangunan infrastruktur riset dan teknologi di berbagai lembaga riset nasional.

 

Sinergi Antar Kementerian Dalam Realisasi Pembiayaan Proyek Melalui SBSN

Dalam merealisasikan proyek-proyek yang dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara, kebijakan ini diambil berkat sinergi antar kementerian dan Lembaga Negara.

Di antaranya oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan kementerian/lembaga.

Dalam kebijakan tersebut diputuskan untuk membiayai proyek-proyek atau kegiatan prioritas dengan menggunakan dana yang bersumber dari pasar keuangan melalui instrumen Surat Berharga Negara (SBN) berbasis syariah yang diterbitkan oleh pemerintah sejak 2008.

Dalam perkembangannya, proyek yang dibiayai oleh SBSN kini terus mengalami peningkatan.

 

Itulah informasi mengenai Sri Mulyani yang mendorong optimalisasi aset dari sukuk atau SBSN dalam pembiayaan proyek Ibu Kota Negara Baru (IKN). Apa tanggapan Anda tentang informasi ini?

Jangan lupa untuk share artikel ini, semoga bermanfaat.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Vicky Rachman 5 Januari 2022. Sri Mulyani Dorong Optimalisasi Aset dari Sukuk di Ibu Kota Negara Baru. Swa.co.id- https://bit.ly/3EXkuRC