Apakah Anda pernah mendengar kasus keluarga gara-gara tidak punya asuransi, jadi harus jual asset untuk bayar biaya kesehatan? Menyedihkan, tetapi fenomena itu ada. Pelajaran apa yang dapat kita petik?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Watch

 

Harus Punya Asuransi, Sehingga Tidak Perlu Jual Asset untuk Bayar Biaya Kesehatan

Pak White sedang kesusahan, karena dia harus mengusahakan sejumlah uang untuk biaya operasi mertuanya yang sakit keras. Beliau menyesal karena dia tidak sempat membelikan asuransi untuk mertuanya. Saat ini Pak White terpaksa harus jual asset, kendaraan dan rumah imipiannya. Sebenarnya ada yang salah dengan cara Pak White mengelola keuangan. Mari kita bahas apa kesalahannya dan belajar dari kesalahan tersebut.

tidak-punya-asuransi-terpaksa-jual-asset-untuk-bayar-biaya-kesehatan-finansialku

[Baca Juga: Salah Apa dalam Mengatur Keuangan pada Film Animasi UP?]

 

Pelajaran berharga yang didapat dari kasus Pak White adalah miliki asuransi kesehatan. Idealnya seluruh anggota keluarga, Anda, pasangan, anak-anak, orang tua, mertua memiliki proteksi kesehatan yang cukup (tidak kurang dan tidak lebih). Sekarang ada kok program asuransi kesehatan pemerintah, yang disebut BPJS Kesehatan. Berita baiknya pemerintah berkomitmen untuk membenahi BPJS Kesehatan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pesertanya.

Kami pernah menemui kasus, ada seorang bapak-bapak yang mengatakan daripada uang dipakai beli asuransi mendingan uangnya diinvestasikan. Hasil investasi yang besar tersebut nantinya bisa digunakan untuk membiayai biaya pengobatan. Pernyataan tersebut menurut kami masih kurang tepat, karena ada banyak asumsi. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi:

  • Asumsi hasil investasi pasti tumbuh dan Anda tahu terkadang investasi malah bisa turun.
  • Asumsi investasi dapat segera dijual (dilikuidiasi) saat dibutuhkan. Beberapa produk investasi membutuhkan waktu untuk dapat dicairkan atau dijadikan uang kontan.

 

Coba bayangkan jika Bapak tersebut membeli asuransi kesehatan, maka tidak perlu repot-repot. Beberapa hal yang harus dipastikan adalah:

  • Bayar premi asuransi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, agar polis tetap aktif.
  • Beli asuransi kesehatan sesuai dengan kebutuhan, agar tidak perlu nombokin biaya berobat.
  • Ketahui apa saja yang ditanggung dan apa saja yang tidak ditanggung dalam asuransi.

 

2 Jenis Asuransi Kesehatan di Indonesia

Asuransi kesehatan di Indonesia, dikenal dalam dua bentuk yaitu reimbursement atau cashless. Apa bedanya dan mana yang lebih menguntungkan?

 

Asuransi Kesehatan Sistem Reimbursement

Asuransi kesehatan dengan sistem reimbursement adalah jenis yang paling awal masuk di Indoneisa. Jadi nasabah membiayai terlebih dahulu seluruh biaya berobat. Setelah itu baru nasabah mengajukan klaim ke perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi akan menangani sesuai prosedur dan membayar klaim biaya pengobatan.

10 Cara Memilih Asuransi Kesehatan yang Tepat untuk Anda dan Keluarga - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: 10 Cara Memilih Asuransi Kesehatan yang Tepat untuk Keluarga Anda]

 

Sistem reimbursement ini sudah jarang digunakan, karena merepotkan nasabah. Merepotkan dalam mendanai (menalangi) biaya pengobatan dan repot mengurus berkas-berkas. Jangan kaget jika Anda melihat berkas untuk klaim asuransi tebalnya mencapai 20-30 halaman.

Sistem ini dipilih oleh perusahaan-perusahaan asuransi pada awal tahun 2000 an, karena pada saat itu belum banyak rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi. Sekarang ini sudah banyak sekali rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi, sehingga sistem reimbursement mulai ditinggalkan.

 

Asuransi Kesehatan Sistem Cashless

Perusahaan asuransi sekarang ini sudah lebih maju dan menggunakan sistem cashless. Nasabah akan diberi sebuah kartu (seperti kartu debit) yang digunakan untuk mengurus administrasi di rumah sakit. Ada beberapa asuransi yang bekerja sama dengan pihak ketiga, jadi nasabah tidak perlu repot. Nasabah cukup datangi bagian adminsitrasi, isi formulir dan menyerahkan kartu tersebut.

kenapa-perlu-memiliki-asuransi-kesehatan-sejak-usia-muda-finansialku

[Baca Juga: Kenapa Perlu Asuransi Kesehatan Sejak Usia Muda?]

 

Dengan kartu tersebut, perusahaan asuransi akan langsung membayarkan biaya pengobata. Jadi nasabah tidak perlu mengeluarkan uang untuk membiayai biaya pengobatan (kecuali biaya pengobatan lebih besar dari uang pertanggungan). Sayangnya tidak semua rumah sakit dapat menerima kartu tersebut, Anda hanya dapat berobat pada rumah sakit yang sudah menjadi rekanan.

Asuransi kesehatan sistem cashless dinilai menjadi solusi dan cara terpraktis dalam asuransi kesehatan, karena nasabah tidak perlu membiayai biaya pengobatan terlebih dahulu, administrasi menjadi lebih mudah (biasanya asuransi yang menggunakan sistem kartu, sudah terhubung dalam sistem), sudah jelas paket-paket untuk biaya pengobatan, beberapa asuransi sistem cashless membayar klaim sesuai dengan tagihan.

 

Jangan Remehkan Asuransi Kesehatan

Disadari atau tidak, sebagai manusia modern kita memiliki gaya hidup yang kurang sehat dan cenderung lebih mudah sakit. Oleh sebab itu kita memerlukan adanya perlindungan kesehatan. Jangan sampai hasil kerja susah payah kita, harus terkuras untuk membayar biaya pengobatan. Manfaatkan program asuransi kesehatan pemerintah (BPJS Kesehatan), lengkapi dengan manfaat kesehatan dari kantor dan belilah asuransi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

 

Apakah Anda pernah menemui seseorang kaya yang tiba-tiba bangkrut karena sakit keras dan biaya pengobatan yang tinggi? Menurut Anda apakah menguntungkan jika kita membeli asuransi kesehatan agar tidak perlu repot membiayai biaya kesehatan?

 

Sumber Gambar

couple stress – https://goo.gl/wX36Xs

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku