Berdasarkan neraca dagang Desember 2020, Indonesia catatkan surplus US$ 21,74 miliar sepanjang tahun 2020.

Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Neraca Dagang Desember 2020

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Desember 2020 kembali mencetak surplus.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca dagang pada Desember 2020 sebesar US$ 2,1 miliar, sebagaimana mengutip kontan.co.id, Jumat (15/01).

Penyebab utama surplus didukung oleh harga komoditas yang membaik seperti lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, dan dari besi dan baja.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, surplus neraca dagang pada Desember 2020 didorong oleh nilai ekspor yang lebih besar daripada nilai impor.

Sementara itu, nilai ekspor pada Desember 2020 tercatat sebesar US$ 16,54 miliar dan nilai impor tercatat US$ 14,44 miliar.

“Kalau dilihat, komoditas yang mendorong surplus adalah lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), bahan bakar mineral (HS 27), dan satu lagi berasal dari besi dan baja (HS 72),” ujar Suhariyanto.

Kemudian, selama Desember 2020 ini, Indonesia juga mengalami surplus neraca perdagangan dengan beberapa negara.

Seperti contohnya surplus dengan Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 1,23 miliar. Kemudian, dengan India sebesar US$ 866 juta, dan dengan Filipina surplus US$ 468,9 juta.

Akan tetapi, masih ada beberapa negara yang mengalami defisit neraca perdagangan dengan Indonesia. Seperti contohnya China dengan defisit US$ 1,1 miliar, Australia defisit US$ 260 juta, dan Brasil dengan defisit US$ 203 juta.

[Baca Juga: Ibu Hamil dan Balita Dapat BLT Rp 3 Juta, Ini Cara Mendapatkannya]

 

Sementara itu, ekspor naik ditopang oleh perkembangan positif harga komoditas. Mulai dari harga minyak dunia, sawit, hingga mineral dan batu bara.

Harga ICP di dunia misalnya, pada November 2020 US$ 40,67 per barel naik jadi US$ 47 per barel pada Desember 2020, sebagaimana mengutip Detikcom.

Ekspor bulan Desember 2020 juga meningkat ditopang oleh naiknya ekspor migas sebesar 33,66% karena kenaikan ekspor minyak mentah, hasil minyak, dan nilai gas. Sementara non migas meningkat 7,06%.

Suhariyanto mengatakan pergerakan ekspor pada Desember 2020 termasuk menggembirakan karena nilainya yang tertinggi selama 2020.

Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia selama tahun 2020 atau dari Januari 2020 hingga Desember 2020 mencatat surplus US$ 21,74 miliar.

Hal ini juga didukung oleh total nilai ekspor yang sebesar US$ 163,31 miliar dan total nilai impor di sepanjang tahun lalu yang sebesar US$ 141,5 miliar.

Secara rinci, berikut neraca dagang Indonesia selama 2020:

  • Januari 2020 defisit US$ 870 juta
  • Februari 2020 surplus US$ 2,34 miliar
  • Maret 2020 surplus US$ S$ 743 juta
  • April 2020 defisit US$ 350 juta
  • Mei 2020 surplus US$ 2,1 miliar
  • Juni 2020 surplus US$ 1,27 miliar
  • Juli 2020 surplus US$ 3,26 miliar
  • Agustus 2020 surplus US$ 2,33 miliar
  • September 2020 surplus US$ 2,44 miliar
  • Oktober 2020 surplus US$ 3,61 miliar
  • November 2020 surplus US$ 2,62 miliar
  • Desember 2020 surplus US$ 2,1 miliar

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

15 Ebook Perencanaan Keuangan 20an

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Sumber Referensi:

  • Bidara Pink. 15 Januari 2021. Neraca dagang Desember 2020 surplus US$ 2,1 miliar. Nasional.kontan.co.id – https://bit.ly/3sqKL5v
  • Hendra Kusuma. 15 Januari 2021. Neraca Dagang RI Desember 2020 Surplus US$ 2,1 Miliar. Finance.detik.com – https://bit.ly/3suuDQv
  • Mutia Fauzia. 15 Januari 2021. Tutup Tahun 2020, Neraca Dagang RI Surplus 2,1 Miliar Dollar AS. Money.kompas.com – https://bit.ly/3ifzmB9

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/3sqFkDK
  • 02 – https://bit.ly/35HPhDg