Begini kisah Djoko Susanto, lulusan SD yang berhasil bangun Alfamart dari toko kelontong kecil di sudut Jakarta!

Ketahui informasi selengkapnya di artikel video Finansialku di bawah ini.

 

Pahlawan adalah mereka yang berjuang sampai akhir. Kalau kamu benar-benar pahlawan untuk orang tersayang, buktikan kalau kamu belum menyerah, dengan tetap berada di rumah kalau tidak ada keperluan yang mendesak.

Tenang, kamu tidak perlu bingung bagaimana menghabiskan waktu selama di rumah, karena kanal youtube Finansialku punya ratusan video informatif yang akan menemanimu. Jangan lupa mampir, ya!

 

Jangan lupa juga untuk tekan tombol subscribe di bawah ini dan nyalakan lonceng agar kamu tidak ketinggalan video-video terbaru dari Finansialku, ya!

 

 

 

Kisah Djoko Susanto Bangun Alfamart

Siapa, sih, orang yang tinggal Indonesia, yang nggak tahu nama Alfamart? Minimarket ini ternyata berasal dari toko kelontong kecil, lho!

Ya, dibangun oleh Djoko Susanto, yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena pemerintah yang melarang anak-anak dengan nama Tiongkok untuk sekolah.

Meski begitu, Djoko Susanto tidak menyerah untuk menggapai kesuksesan. Berawal dari toko kelontong milik keluarga, Djoko Susanto berhasil menyulapnya menjadi supermarket yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mau tahu sejarah lebih lengkapnya? Ini dia!

 

#1 Bantu Kios Milik Keluarga

Sejak usianya masih menginjak 17 tahun, Djoko Susanto sudah aktif membantu usaha keluarganya yaitu kios yang menjual kebutuhan rumah tangga bernama ‘Sumber Bahagia’ yang letaknya ada di dalam Pasar Arjuna, Jakarta.

Kios ini dapat dibilang cukup sukses, karena sudah memiliki 560 cabang yang tersebar di berbagai pasar tradisional di Jakarta.

 

#2 Bangkit dari Keterpurukan

Sayangnya, kesuksesan itu harus lenyap seketika dilahap api yang membakar hampir 80-90 persen toko kelontong itu.

Ini memang membuat keluarganya sempat terpuruk untuk beberapa waktu, tapi tidak berlarut-larut. Djoko Susanto mulai bangkit untuk membangun kembali kiosnya dengan menambahkan inovasi baru, yaitu menjual rokok.

 

#3 Kerja Sama dengan Sampoerna

Kepiawaian Djoko Susanto dalam menjual rokok, membuatnya dilirik oleh Putera Sampoerna untuk bekerja sama pada tahun 1985.

Kerja sama ini kemudian membuahkan dibukanya 15 kios toko baru di Jakarta. Berkat ini juga, Samporna naik peringkat ke posisi kedua, setelah Gudang Garam.

 

#4 PT Sumber Alfaria Trijaya

Kerjasama berlanjut, sampai Djoko Susanto berhasil mendirikan perusahaan retail PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk pada tahun 1989.

Awalnya, Alfamart diberi nama Alfa Gudang Rabat, yang menjual berbagai jenis kebutuhan rumah tangga dalam skala yang lebih besar.

 

#5 Kepemilikan

Sebenarnya, Alfamart pernah dibuat dengan konsep supermarket, tapi sayangnya gagal karena kalah bersaing, dan menyebabkan Alfamart harus dibeli oleh perusahaan lain.

Meski begitu, Alfa tetap bertahan sebagai toko kelontong dengan skala kecil, yang kemudian berubah nama menjadi Alfa Minimart pada 1994 silam.

Sementara itu, kerja sama dengan Sampoerna harus berakhir pada 2005, karena Putera Sampoerna memutuskan untuk menjual perusahaan juga aset dan saham mereka pada Philip Morris International, termasuk 70 persen saham yang disimpan di Alfa Minimart.

 

GRATISSS, Yuk Download SEKARANG!!!

Ebook Pentingnya MENGELOLA KEUANGAN Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Saat itu, Philip Morris International tidak tertarik dengan bisnis retail, membuat mereka memutuskan untuk menjual saham tersebut pada Djoko dan investor lain bernama Northstar.

Kemudian di 2013, dengan perkembangan bisnis yang dijalankan, Djoko Susanto bisa membeli lagi saham yang dimiliki Northstar tersebut.

Kini, di bawah pengelolaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, mereka sudah menjalankan lebih dari 5.500 toko dengan beberapa merek, yaitu Alfamart, Alfa Express, Alfamidi, dan Lawson.

 

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai perjalanan Djoko Susanto dalam membangun Alfamart? Mari kita diskusikan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikannya bersama teman-teman dengan membagikan informasi ini melalui pilihan platform yang tersedia. Terima kasih.