Kenapa fenomena sandwich generation selalu ada? Apa yang menjadi penyebabnya?

Mari kita diskusikan jawabannya bersama Melvin Mumpuni CFP lewat artikel video Finansialku satu ini!

 

Adanya vaksin bukan berarti kita bebas keluar dari rumah ketika tidak ada kepentingan mendesak dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Corona masih ada di sekitar kita. Pastikan untuk tetap diam di rumah kalau tidak ada kepentingan mendesak dan jangan bosan untuk memperluas wawasan bersama Finansialku lewat video-video gratis yang bisa diakses di akun youtube resmi Finansialku.

 

 

Jangan lupa juga untuk tekan tombol subscribe di bawah ini dan nyalakan lonceng agar Sobat Finansialku tidak ketinggalan video-video terbaru dari Finansialku, ya!

 

 

 

Balada Sandwich Generation dan Alasan Keberadaannya

Suatu hari di fitur Konsultasi Keuangan aplikasi Finansialku, datang cerita menarik dari Arumi, Ibu Rumah Tangga usia 31 tahun tentang suaminya yang merupakan sandwich generation.

Arumi merasa tersiksa selama menikah dengan suaminya, karena suaminya ini harus menghidupi dua generasi, yaitu orang tua dan adik kandung, juga istri dan anaknya.

Karena kewajiban suaminya ini, Arumi harus menelan pahitnya, mengingat suaminya adalah sosok yang sangat perhitungan dan pelit, karena suaminya masih punya tanggungan lain yang cukup besar, yaitu orang tua dan adiknya.

Dan Finansialku yakin, bukan cuma Arumi saja yang merasakan hal ini, mengingat dii Indonesia sendiri banyak orang yang belum sadar akan penting dana pensiun.

Lalu sebenarnya, apa yang melatarbelakangi kemunculan fenomena yang tidak ada habisnya ini?

Utamanya, karena banyak orang tua yang tidak siap untuk pensiun, atau tidak punya penghasilan yang cukup untuk membiayai masa pensiunnya.

Pun jika terus bekerja, energinya tidak sekuat dulu, mau bisnis, takut rugi karena tidak punya keleluasaan atas dana yang dimiliki.

Sementara investasi, tidak cukup uang karena tidak disiapkan sejak muda.

Ini yang akhirnya membuat sandwich generation tercipta. Tidak jarang pula seolah-olah jadi sebuah keharusan sebagai bukti berbakti kepada orang tua.

Masih menidng kalau sang anak mampu membiayai dua generasi, bagaimana kalau nyatanya anak tidak mampu?

Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan dana pensiun sebagai bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak, karena mereka bukan lah investasi untuk masa tua orang tua.

Sebelum terlambat, akan lebih baik kalau Sobat Finansialku menonton video di atas sampai selesai, dan mencari tahu kesalahan-kesalahan umum yang membuat orang gagal menyiapkan dana hari tua.

Dengan begitu, Sobat Finansialku bisa belajar dan tidak mengulangi kesalahan yang sama, agar masa depan anak terselamatkan.

Apakah Sobat Finansialku sudah menonton video di atas? Dari kesalahan yang disebutkan, apakah ada kesalahan yang pernah dilakukan? Yuk, diskusikan di kolom komentar!

Jangan lupa untuk bagikan ini kepada orang tua-orang tua lainnya, agar punya masa pensiun yang terjamin dan tidak memberatkan anak. Sampai bertemu di artikel selanjutnya!