Aksi demo mahasiswa di Gedung DPR berhasil mereda ketika pihak kepolisian menembakkan water cannon dan gas air mata untuk membubarkan massa. Apa fungsi dari water canon dan gas air mata ini?

Agar lebih jelas, mari simak penjelasannya berikut ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Penyebab Demonstran Diberi Water Cannon dan Gas Air Mata

Aksi demo mahasiswa di depan gedung DPR pada 24 September 2019 dilakukan untuk menolak RKUHP, revisi UU KPK yang telah disahkan DPR, dan sejumlah rancangan undang-undang lainnya yang dianggap tidak berpihak pada masyarakat.

Mereka juga tetap bertahan meski malam tiba; batas waktu unjuk rasa. Hal itu kemudian memicu bentrok dengan aparat kepolisian.

Dampak dari Aksi Demo RUU KUHP Terhadap Saham, Investor Asing Kabur 01 - Finansialku

[Baca Juga: Dampak Aksi Demo RUU KUHP Terhadap Saham, Investor Asing Kabur?]

 

Selain kontak fisik dengan aparat, tembakan gas air mata dan water cannon pun turut menghujani para mahasiswa.

Hal ini terjadi awalnya saat kericuhan semakin memuncak, mahasiswa hanya diberikan tembakan water cannon agar bisa menjauh dari gedung DPR.

Setelah itu, kericuhan muncul kembali ketika pagar gedung DPR berhasil di dirusak oleh para demonstran.

Maka dari itulah, gas air mata akhirnya ditembakkan ke arah demonstran saat suasana semakin memanas.

Hal ini dilakukan setelah demonstran merusak sejumlah fasilitas publik seperti pagar gedung DPR, mobil pengurai massa dan water cannon polisi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan ada 3 sisi bagian dirusak, yang 2 itu pagarnya betul-betul jebol sehingga atas nama Undang-Undang polisi tegas menindak gas air mata supaya mahasiswa mundur.

Gatot mengatakan:

“Setelah kita dorong (demonstran) di tol ada 2 mobil (dirusak), 1 Avanza (milik) masyarakat dan 1 taksi. Kita lihat lagi ada pospol (pos polisi) dirusak, dibakar di belakang Pospol Palmerah, Pospol Slipi dan di depan Hotel Mulia dibakar. Di samping itu ada kendaraan bus TNI dibakar, di dekat Hotel Mulia dan pagar DPR di belakang dirubuhkan.”

 

Akibat kericuhan ini terdapat 265 mahasiswa dan 39 polisi yang alami luka-luka pasca-demo tersebut. Beberapa di antaranya ada yang harus dirawat inap di sejumlah rumah sakit.

 

Fungsi dari Water Cannon Polisi

Dalam setiap aksi demo, kendaraan taktis (rantis) Polri seperti water cannon jadi perangkat yang wajib ada. Water cannon ini digunakan untuk mengurai atau membubarkan massa yang sedang berdemo atau memicu kerusuhan.

Salah satu water cannon yang dimiliki Kepolisian Indonesia ini ternyata merupakan buatan dari Korea Selatan dengan kode DWC6500 produksi dari perusahaan Daejicar.

Kendaraan lapis baja ini memiliki penggerak 4×2, dengan transmisi 6 percepatan dan 1 gigi mundur.

Truk ini punya bobot sekitar 16 ribu kg dan bisa membawa muatan sebanyak 6.500 kg. Dan untuk kapasitas penumpang, bisa dimuati 5 awak kabin.

DWC6500 dibekali mesin diesel 11.051 cc, yang bisa menghasilkan tenaga puncak 320 dk pada 2.100 rpm. Kapasitas tangki bensinnya sendiri bisa melahap 200 liter solar. Maka tak heran jika terkena semburan water cannon ini orang-orang akan menjauh.

Untuk kapasitas tangki airnya sendiri, bisa menampung 6.500 liter air. Dan untuk menyemprotkan semburan air ke objek, bisa dilakukan melalui tongkat joystick maupun monitor.

 

Kenapa Gas Air Mata Pedih?

Dalam aksi demo, tembakan gas air mata juga akan selalu ada dan digunakan oleh Kepolisian Indonesia untuk mengurangi kericuhan dan mengurai para demonstran.

Efek dari gas air mata ini dapat menyebabkan mata perih dan kadang-kadang hingga sesak nafas jika terhirup.

Ketika gas air mata terhirup, kandungan dalam gas air mata bisa merangsang kelenjar untuk mengeluarkan air mata salah satunya dengan memicu iritasi.

Ada berbagai macam kandungan dalam gas air mata. Di antaranya CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CR, CN (chloroacetophenone), bromoacetone, phenacyl bromide, atau semprotan merica.

Tiga macam gas air mata itu merupakan agen atau zat efektif untuk lakrimasi atau membuat mata menjadi berair. Gejala tersebut bisa timbul 20-60 detik setelah terpapar.

Gas air mata akan membuat mata mengalami blefarospasme, yakni kondisi sakit atau perih pada mata sehingga sulit untuk membuka mata, silau dan radang selaput lendir pada mata berwarna putih.

Untuk menetralisir mata yang terkena gas air mata, cara terbaik adalah dengan segera membilas atau irigasi mata dengan air atau bisa juga dengan cairan fisiologis seperti NaCI.

Jika mata tidak segera dibilas atau didiamkan begitu lama, ada risiko gangguan mata lebih berat seperti infeksi kornea. Namun apabila masih ada kelainan pada mata sebaiknya segera ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan pengobatan.

 

Bagaimana tanggapan Anda mengenai artikel di atas? Yuk bagikan pendapat Anda pada kolom komentar di bawah.

Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda ya! Semoga bermanfaat, terima kasih..

 

Sumber Referensi:

  • Luthfi Anshori. 23 September 2019. Intip Spesifikasi Water Canon Polisi yang Amankan Demo. Detik.com – https://bit.ly/2lRpnsP
  • Benedikta Desideria. 23 Mei 2019. Mengenal Gas Air Mata, Efek dan Penangannya. Liputan6.com – https://bit.ly/2lSfISQ
  • Admin. 25 September 2019. Ini Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata Saat Demo Mahasiswa di DPR. Kompas.com – https://bit.ly/2mUfLgX

 

Sumber Gambar:

  • Water Cannon dan Gas Air Mata – http://bit.ly/2nqRrDU