Sedang ramai jadi perbincangan, tahukah Anda apa itu Zona Ekonomi Eksklusif? Sebenarnya apa situasi yang terjadi di sana?

Simak penjelasannya pada artikel Finansialku berikut ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Mengenal Zona Ekonomi Eksklusif Laut Natuna yang Diserobot Tiongkok

Zona Ekonomi Eksklusif merupakan perairan laut selebar 200 mil laut yang dihitung dari garis pangkal kepulauan. Atas dasar tersebut, negara pantai mempunyai hak atas kekayaan yang ada di wilayah tersebut.

Misalnya, kebebasan bernavigasi, terbang di atasnya, mengadakan penelitian sumber daya hayati, serta pengelolaan sumber dayanya.

natuna 2

[Baca Juga: Daftar Kuliner Surabaya yang Wajib Anda Cicipi! (Bagian 1)]

 

Berdasarkan Pasal 4 UU No. 5 Tahun 1983, pelayaran dan penerbangan internasional bebas dilakukan asalkan sesuai dengan hukum internasional yang berlaku. Negara lain dapat mengekplorasi kawasan ZEE.

Namun, tentu saja harus ada izin terlebih dahulu. Pasalnya, China tidak melakukan hal itu.

China berdalih bahwa perairan Natuna masuk dalam Nine Dash Line atau sembilan garis putus-putus. Ini merupakan sembilan titik imajiner dan dibuat sepihak oleh China tanpa konvensi hukum laut internasional.

Indonesia jelas menolak aturan tersebut. Kepulauan Natuna adalah milik Indonesia sesuai dengan keputusan United Nations Convention of The Law of the Sea (UNCLOS) atau disebut juga dengan Hukum Laut Internasional yang disahkan 1982.

natuna 3

[Baca Juga: 33 Lokasi Wisata Alam Lembang Paling Hits Ala Milenial (Part III)]

 

Jika ada kapal lain yang tanpa izin masuk ke wilayah ZEE, hal ini termasuk tindak pidana. Lewat sih boleh saja. Namun, jika sudah mencuri sumber daya alam, itu yang jadi masalahnya.

 

Kekayaan Laut Natuna yang Menggiurkan

Laut Natuna, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia memiliki tiga potensi utama yang menggiurkan. Saking berlimpahnya, China pun tak menggubris konvensi UNCLOS. Memang, kawasan Natuna kaya akan sumber daya. Apa sajakah itu?

 

#1 Ikan Laut yang Berlimpah

Laut Natuna dipenuhi banyak sekali jenis ikan. Mulai dari ikan karang, ikan pelagis kecil, ikan tenggiri, hiu, pari, lobster, kepiting, udang, gurita, juga cumi-cumi.

Menurut data Kementrian Kelautan dan Perikanan, produksi ikan di kawasan Laut Natuna bisa mencapai 2.68,8 ton pada tahun 2017. Sedangkan ikan yang paling banyak ditangkap adalah ikan tongkol dan ikan layang.

 

#2 Minyak dan Gas

Berdasarkan ketentuan UNCLOS, negara yang berhak atas ZEE dapat memanfaatkan kekayaan alam di kawasan tersebut sampai ke dasar laut. Termasuk bila terdapat kandungan migas di dalamnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laut Natuna mempunyai kandungan volume gas di tempat (Initial Gas in Place/IGIP) sebanyak 222 Triliun kaki kubik (tcf), serta cadangan sebesar 46 tcf.

natuna empat

[Baca Juga: 7 Tempat Liburan Akhir Tahun 2019, JANGAN Kamu Lewatkan]

 

Tak hanya itu, potensi kandungan minyaknya pun terbilang tinggi. Potensi minyak bisa mencapai 36 juta barel minyak. Namun baru dimanfaatkan sekitar 25 ribu barel minyak.

 

#3 Jalur Perdagangan Strategis

Posisi Laut Natuna sangat strategis. Sepertiga pelayaran dunia melewati kawasan ini. Sistem Monitoring Skylight atau sistem pemantau dengan teknologi penginderaan jarak jauh pun mencatat jumlah kapal yang lalu-lalang mencapai 1.000 unit per harinya. Cukup ramai, bukan?

 

#4 Situs Sejarah

Sejarah bukan hanya didapati di daratan saja, tetapi juga di perairan. Laut Natuna pun tercatat memiliki situs sejarah.

Berdasarkan survei dan ekskavasi yang dilakukan oleh tim Puslit Arkenas, pada 2012-2014 ditemukan kurang lebih 19 situs yang mengandung penemuan arkeologis

Temuan yang paling sering ditemukan adalah keramik. Kebanyakan keramik-keramik tersebut dari Tiongkok. Mencakup era Dinasti Song sampai King abad ke-9 sampai ke-20.

Selain itu, keramik Thailand, Keramik Belanda, Keramik Jepang, serta Keramik Inggris pun ditemukan dan diperkirakan ada mulai abad ke-14. Selain itu, ada sisa kapal karam.

Muatan barang keramik di kapal tersebut menunjukkan bahwa kapal tersebut merupakan kapal dagang. Ini artinya, Laut Natuna memang menjadi perlintasan niaga sejak dahulu kala.

 

Kedaulatan Indonesia Harus Dijaga

Sebagai bangsa Indonesia tentunya harus membela negeri. Sumber daya alam yang terdapat di kawasan Natuna bisa menjadi bekal untuk masa depan bangsa Indonesia nantinya.

Memang seharusnya kita bangga terhadap Indonesia karena memiliki sumber daya alam yang diidam-idamkan negara lain. Sudah sepatutnya kita menjaga wilayah dan sumber dayanya, kan?

 

GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala Karyawan

Mockup Ebook Karyawan

 

Itu dia informasi mengenai kekayaan alam Indonesia di Kepulauan Natuna. Semoga dengan mengetahuinya, Anda mengerti alasan kenapa harus membela negeri ini.

Akan lebih baik jika Anda share informasi ini sehingga bangsa Indonesia semakin kuat untuk bersatu mempertahankan kedaulatan.

 

Sumber Referensi:

  • Rakhmad Hidayatulloh Permana. 6 Januari 2020. Mengenal Lebih Dalam ZEE Natuna yang Diserobot China. News.Detik.com – https://bit.ly/35YW5JW
  • Coursehero.com – https://bit.ly/38lnM1b
  • Vincent Fabian Thomas. 9 Januari 2020. Kekayaan Laut Natuna & Alasan Kenapa Cina Selalu Mengklaimnya. Tirto.id – https://bit.ly/3aiCbNq
  • Jerome Wirawan. 22 Juni 2016. Hak berdaulat Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif. Bbc.com – https://bbc.in/363yszE
  • Norvan Akbar. 8 Januari 2020. Indonesia Punya Hak Berdaulat Atas Kekayaan SDA di ZEE. Jpp.go.id – https://bit.ly/2tq9RIb

 

Sumber Gambar:

  • Natuna 01 – http://bit.ly/2TFCThA
  • Natuna 02 – http://bit.ly/30GMwOP
  • Natuna 03 – http://bit.ly/2RAGzyB
  • Natuna 04 – http://bit.ly/2sJCzDD