Mengapa banyak karyawan merasa khawatir saat pensiun? Kekhawatiran menjelang pensiun, biasanya disebabkan karena faktor finansial atau keuangan. Nah bagaimana solusinya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Karyawan yang Tahu Cara Merencanakan Keuangan, Tidak Perlu Khawatir Pensiun

Dalam beberapa kali acara pelatihan yang dibawakan oleh tim Finansialku di perusahaan-perusahaan, tampak kecemasan atau ke-khawatiran dari para peserta mengenai masa pensiun. Walaupun peserta masih usia muda, mereka mulai memikirkan kehidupan saat pensiun?

HRD Wajib Baca Pensiun Bukan Lagi Masalah, Jika Tahu Caranya - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Mengapa Perlu Perencanaan Dana Hari Tua / Pensiun ?]

 

Kekhawatiran tersebut bukan hal yang aneh, karena seseorang yang pensiun akan kehilangan pekerjaannya dan tentu saja penghasilan bulanan akan berkurang. Sedangkan pengeluaran bulanan, tidak sepenuhnya berkurang. Ada pengeluaran yang bertambah (contoh pengeluaran untuk kesehatan, vitamin) dan ada juga pengeluaran yang berkurang (contoh pengeluaran untuk anak).

Jika Anda orang HRD atau bagian People Development pastinya Anda memahami kondisi seperti itu bukan? Pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dari zaman dahulu hingga sekarang adalah melakukan training (pelatihan)  psikologi, motivasi dan bisnis untuk karyawan yang akan pensiun. Pertanyannya:  Menurut Anda apakah pelatihan tersebut cukup efektif untuk karyawan-karyawan yang menjelang pensiun?

[Baca Juga: 5 Kesalahan dalam Merencanakan Dana Hari Tua]

 

Ternyata pendekatan seperti itu sudah mulai ditinggalkan, karena tidak relevan di zaman modern. Sebagai perencana keuangan, kami mempelajari dari kisah-kisah pensiunan yang sukses dan menganalisis nasehat keuangan para ahli keuangan di Amerika. Kebanyakan dari mereka sepaham dengan ide: “Jangan pernah bergantung pada satu sumber penghasilan”.

Salah satu kata-kata bijak dan nasehat keuangan, disampaikan oleh Warren Buffet. Orang terkaya nomor 2 di dunia tahun 2016, versi majalah Forbes. Beliau mengatakan:

Never depend on single income. Warren Buffet #IndonesianDreams Click to Tweet

 

Beliau menyarankan jangan pernah bergantung pada satu sumber penghasilan. Permasalahannya adalah: manajemen perusahaan tentunya mau karyawan fokus dengan satu pekerjaan atau profesi. Contoh: katakanlah ada seorang karyawan bernama Pak Ronald. Beliau bekerja mulai dari Senin hingga Jumat di kantor. Coba bayangkan jika Pak Ronald bekerja lagi setelah jam kantor atau bekerja tambahan di akhir pekan. Apakah hal itu dapat mempengaruhi kinerjanya di kantor?

Jawabannya: tidak lain tidak bukan, adalah tentu saja akan sangat mempengaruhi kinerja di kantor. Bisa-bisa kerjaan kantor tidak selesai.

 

Jika kejadiannya seperti itu, bagaimana solusinya? Di satu sisi karyawan butuh meningkatkan penghasilan (jangan bergantung dengan satu sumber penghasilan), tetapi di sisi lain tidak boleh mengurangi efektifitas kerja di kantor. Jawabannya adalah tambah penghasilan, tetapi bukan penghasilan aktif, melainkan penghasilan dari hasil investasi dan pendapatan pasif. Coba perhatikan grafik di bawah ini:

Cara Mengelola Keuangan Keluarga Versi 2.0 (Pendapatan) - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Karyawan Juga Bisa Kaya dengan Cara Ini]

 

Grafik di atas, menggambarkan bahwa seseorang sebenarnya memiliki 3 potensi penghasilan:

  1. Potensi 1 : penghasilan aktif (gaji, bonus, tunjangan).
  2. Potensi 2 : penghasilan dari hasil ivestasi.
  3. Potensi 3 : penghasilan pasif.

 

Jika kita ibaratkan sistem tersebut sebagai kendaraan, maka kendaraan tersebut memiliki 3 mesin. Jika ada salah satu mesin yang mengalami kerusakan, kendaraan tersebut masih tetap dapat berjalan karena didukung oleh 2 mesin lainnya.

HRD Wajib Baca Pensiun Bukan Lagi Masalah, Jika Tahu Caranya - Aplikasi Finansialku - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 [Coba Gratis  : Aplikasi Finansialku, Solusi untuk Mengelola dan Merencanakan Keuangan]

 

Jika seseorang memiliki lebih dari satu sumber pendapatan, maka orang tersebut masih dapat hidup tanpa adanya gaji atau penghasilan aktif. Permasalahannya, kebanyakan orang hanya memiliki satu sumber penghasilan yaitu: penghasilan aktif.

Saat seseorang pensiun, orang tersebut akan kehilangan sumber penghasilan aktif. Jika orang tersebut tidak memiliki penghasilan dari hasil investasi atau penghasilan pasif, maka orang tersebut akan khawatir dengan hari tuanya.  

[Baca Juga: Apakah Pensiun Anda Sudah Aman dan Nyaman?]

 

Menurut kami, perusahaan perlu mempersiapkan bekal untuk pensiun, dengan memperkenalkan beberapa jenis penghasilan (another stream of incomes). Para karyawan perlu mengenal 2 mesin penghasilan selain penghasilan aktif. Sejak usia muda, karyawan perlu mengenal investasi dan penghasilan pasif. Di Finansialku kami mempercayai bahwa pendekatan inilah yang relevan dengan kebutuhan karyawan dan perusahaan saat ini. Untuk mendiskusikan lebih lengkap mengenai program pelatihan in-house yang sesuai kebutuhan Anda, silahkan hubungi kami di Solusi@Finansialku.com atau klik disini. 

 

Menurut Anda, apakah pelatihan entrepreneurship cocok untuk karyawan yang menjelang pensiun?

 

Sumber Gambar :

  • Freedom – http://goo.gl/UrA9FS

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â