Kebiasaan buruk mengelola uang sering kali tidak kita rasakan. Kita hanya membeli ini itu dan menyepelekan planning atau perencanaan. Apa akibatnya? Tentu saja tujuan keuangan jangka menengah dan panjang kita susah dipenuhi. Mengelola uang dapat dikatakan sebagai sebuah kebiasaan. Jangan biarkan kebiasaan buruk kita dapat merusak kondisi kesehatan keuangan kita. Oleh sebab itu kenali kebiasaan buruk mengelola uang agar kita dapat memenuhi tujuan keuangan jangka menengah dan panjang kita.

1

 

5 Kebiasaan Buruk Mengelola Uang dan Solusinya

Berikut ini 5 kebiasaan buruk yang sering kali kita lakukan dan kita tidak sadari bahwa ini bahaya bagi kesehatan keuangan kita. Apa sajakah kebiasaan buruk tersebut?

 

Tidak Sadar Uang Kita Habis Kemana

Percaya atau tidak seringkali kita kita sadar ambil uang di atm, kemudian tidak sadar tiba-tiba uang kita hilang kemana (alias di belanjain kemana)? Atau kita sadar barusan gajian kemudian tidak tahu tiba-tiba saldo atm melesat menurun. Pergi kemanakah uang kita? Pernakah Anda menyadari hal itu? Hal tersebut karena kita tidak terbiasa mencatat pengeluaran kita, sehingga kita tidak tahu kemana uang kita pergi.

Oleh sebab itu solusi yang paling sederhana untuk memperbaiki kebiasaan buruk mengelola uang adalah mencatat pemasukan dan pengeluaran kita sehari-hari. Mencatat pengeluaran harian memang cukup sulit untuk mengumpulkan niatnya, menyebalkan, menganggu, menimbulkan rasa tidak nyaman dalam waktu singkat, tetapi sangat membantu untuk jangka menengah dan panjang. Salah satu keuntungan mencatat pengeluaran harian adalah kita dapat tahu pola pengeluaran kita dalam periode tertentu misalnya pola pengeluaran bulanan.

Selalu Membayar Minimum Kartu Kredit

Kartu kredit adalah sebuah alat yang digunakan untuk membantu pembayaran. Sadar atau tidak sadar, kalau kita ditawarin kartu kredit seringkali iya iya aja. Dengan alasan yang sangat sederhana kan biaya administrasi nya nol sampai seumur hidup. Akhirnya kita mengoleksi kartu kredit. Secara sadar tidak sadar kita belanja pake kartu pertama, kedua sampai kartu kedelepan. Kemudian kita lupa kartu pertama harus dibayar kapan, kartu kedua harus dibayar kapan. Akhirnya utang menumpuk dan kita membayar minimum kartu kredit untuk masing-masing kartu. Akhir cerita kita terjebak oleh utang kartu kredit.

Bukan salah kartu kreditnya looo. Itu salah kita sebagai pengguna kartu kredit yang kurang bijak. Solusi untuk memperbaiki kebiasaan buruk mengelola uang adalah selalu bayar kartu kredit lebih dari minimum pembayarannya. Usahakan bayar lunas kartu kredit dan miliki kartu kredit secukupnya. Seperti yang disarankan oleh pemerintah kita 2 kartu cukup.

rasa-bosan-kamu-membuat-jadi-boros-kalahkan-dengan-3-cara-ini-finansialku

[Baca juga : Ilmu Dasar Manajemen untuk Karir dan Kesejahteraan Keuangan]

 

Tidak Memiliki Dana Darurat  dan Asuransi

Tidak punya dana darurat atau asuransi kesehatan adalah hal yang sangat bahaya. Kenapa? Seperti ada peribahasa sedia payung sebelum hujan. Nah dana darurat dan asuransi (khususnya asuransi kesehatan) adalah payung yang kita gunakan apabila ada hujan atau masalah di keuangan kita.

Solusi untuk memperbaiki kebiasaan buruk mengelola uang adalah dengan cara mulai mempersiapkan dan menabung dana darurat. Membeli polis asuransi kesehatan dan asuransi-asuransi lain yang kita butuhkan (baca bukan asuransi yang ditawarkan kepada kita). Hal yang paling penting adalah belilah asuransi yang kita butuhkan dan jangan lupa dana darurat.

 

Membeli Hal-Hal yang Nanggung

Nah hal satu ini biasanya membuat bingung. Pernah ga mengalami kita beli sesuatu katakan saja beli powerbank (alat untuk energy cadangan buat ponsel kita). Karena kesibukan Si ABE dan kebutuhan untuk energi cadangan untuk ponsel dan tablet, maka ABE mau membeli sebuah powerbank. Ada pilihan merk A dan merk B. Kemudian ABE memilih merk A yang harganya lebih murah dari merk B. Beda 1 minggu powerbank A rusak dan tidak berfungsi dengan baik. Akhirnya ABE membeli lagi powerbank merk B.

Pernakah kita mengalami situasi seperti ABE beli nanggung? Atau nanggung-nanggung lainnya? (baca: nanggung diskon, nanggung lagi sama temen, nanggung pas ada di tokonya dan nanggung-nanggung lainnya).

Solusi untuk memperbaiki kebiasaan buruk mengelola uang adalah beli sesuatu sesuai kebutuhan bukan keinginan. Mahal kalau kita butuh tidak masalah. Murah kalau kita tidak butuh bisa jadi masalah.

 

Investasi yang Terbalik Beli Tinggi Jual Rendah

Ini kebiasaan kita dan sebagian besar orang. Berinvestasi dengan cara yang terbalik, membeli di harga tinggi dan menjual di harga rendah. Alias always rugi. Bagaimana solusinya?

Solusi untuk memperbaiki kebiasaan buruk mengelola uang adalah kita belajar mengendalikan investasi kita. Jangan merasa rugi untuk ikut seminar mengenai investasi yang kita ikuti, membaca buku atau diskusi dengan orang-orang yang lebih berpengalaman. Memang ada harga yang harus dibayar. Sebelum berinvestasi di produk investasi, kita memang sebaiknya investasi di waktu untuk belajar mengendalikan investasi kita.

 

Semoga kita dapat memperbaiki kebiasaan-kebiasaan buruk kita dalam mengelola uang.

kebiasaan buruk mengelola uang. Silakan mampir ke artikel-artikel kami lainnya:

finansialku   10 Checklist Sebelum Investasi
finansialku   Apakah Saya Butuh Jasa Perencana Keuangan Independen?