Step awal seseorang bebas keuangan adalah mengenal perbedaan antara konteks dan konten (dalam bahasa Inggris: context and content). Apakah perbedaan antara konteks dan konten? Finansialku akan membahas salah satu hal penting dalam tahapan awal bebas keuangan yaitu mengenali konteks dan konten.

Step Awal Bebas Keuangan adalah Konteks dan Konten

 

Apa itu Konteks dan Konten?

Pertama-tama Kita akan bahas terlebih dahulu mengenali apakah yang dimaksud dengan konteks dan konten. Sebagai ilustrasi adalah sebagai berikut:

Step Awal Bebas Keuangan adalah Konteks dan Konten Gelas dan Air

Konteks (context) adalah wadah atau medium. Konten (content) adalah isi. Jika diibaratkan seperti gambar di atas, maka gelas akan Kita sebut sebagai konteks dan air didalamnya Kita sebut konten.

Kasus konteks dan konten yang paling mudah adalah: Pernakah Anda mengikuti sebuah seminar atau kelas mengenai keuangan atau apapun topiknya, kemudian setelah selesai Anda merasa tidak tahu apa yang barusaja dibicarakan dalam seminar? Atau tidak mengerti apa yang harus Anda lakukan? Hal tersebut terjadi karena konten yang diberikan pembawa seminar terlalu banyak jika dibandingkan dengan konteks yang ada.

Hal tersebut dapat diumpamakan seperti botol air mineral ukuran 600ml digunakan untuk menampung air sebesar 1500ml, apa yang akan terjadi? Tentu saja air tersebut akan tumpah.

 

Konteks adalah Rajanya

Menurut Anda, manakah yang lebih penting antara konteks dan konten? Kalau menurut pendapat pribadi Penulis hal yang terpenting adalah konteks. Dalam hal pendidikan dan bebas keuangan orang-orang sering kali fokus pada konten, contohnya: cara menjadi bebas keuangan dengan investasi properti, saham dan sebagainya. Hal ini seringkali menjerumuskan orang-orang pada investasi-investasi yang sifatnya penipuan, skema ponzi dan lainnya.

Seorang penasihat keuangan bernama Robert T. Kiyosaki dalam bukunya berjudul why a student work for c student and b students work for government, menuliskan konteks dalam manusia adalah: filosofi hidup, kepercayaan, pemikiran, aturan, nilai-nilai, rasa takut, ragu, perilaku, pilihan dan lain-lain. Hal-hal ini yang mewadahi segala konten atau isi yang ingin dimasukkan.

 

Konteks dan Konten dalam Hal Bebas Keuangan

Robert T. Kiyosaki dalam buku yang sama menuliskan perbandingan konteks berdasarkan pola pemikirannya.

Konteks orang-orang miskin:

  1. “Saya tidak akan bisa menjadi kaya.”
  2. “Saya lebih bahagia dalam kondisi miskin.”
  3. “Pemerintah harus mengurus rakyatnya.”

Konteks orang-orang kelas menengah:

  1. “Saya harus mendapat pendidikan yang bagus.”
  2. “Saya perlu pekerjaan dengan bayaran tinggi.”
  3. “Saya ingin memiliki rumah bagus di lingkungan yang bersahabat.”
  4. “Keamanan kerja (job security) adalah hal yang sangat penting.”
  5. “Saya paling benci dengan putus hubungan kerja (PHK).”

Konteks orang-orang kaya:

  1. “Saya harus menjadi orang kaya.”
  2. “Saya memiliki bisnis saya dan pekerjaanku adalah hidupku.”
  3. “Kebebasan lebih penting dibanding keamanan.”
  4. “Saya berani mengambil tantangan, agar saya dapat belajar lebih banyak.”
  5. “Saya ingin tahu seberapa jauh saya dapat berjalan dalam kehidupan saya.”

Penulis kagum dengan sebuah konteks yang pernah dikampanyekan oleh seorang presiden Amerika bernama JFK, yang isinya: “Jangan tanyakan apa yang dapat negara berikan kepadamu, tetapi apa yang dapat Anda berikan pada negara.” (“Don’t ask what your country can do for you, but what you can do to your country.”)

Semoga artikel ini dapat membuka wawasan Kita bersama mengenai konteks dan konten. Sebelum Kita memperbesar konten, sebaiknya Kita fokus membesarkan konteks terlebih dahulu.

 

Kami akan sangat senang dan berterima kasih jika Anda mau berbagi kisah atau memberi komentar mengenai konteks dan konten.

 

 

Artikel-artikel Finansialku terkait Melek Keuangan:

finansialku Mengatur Keuangan Keluarga di Tahun Politik 2014 Baca
finansialku Menjadi Seorang Manajer Investasi Pribadi Baca
finansialku Diet Badan dan Diet Keuangan Baca

 

Jangan lupa baca artikel-artikel Finansialku:

finansialku 3 Jenis Pendapatan pada Keuangan Keluarga Baca
finansialku Rencana Keuangan Komprehensif Baca
finansialku Pendanaan Online untuk Bisnis Online Baca