Anda penasaran, seperti apa sih contoh bisnis syariah? Sebenarnya, segala bentuk perdagangan yang dilakukan sesuai dengan hukum dan tata aturan Islam maka dapat disebut sebagai bisnis syariah.

Dalam hukum bisnis syariah, pelakunya tak hanya mementingkan keuntungan saja, tapi juga apakah kegiatan jual beli yang dilakukannya bisa mendapatkan ke-ridho-an Allah atau tidak.

 

Peluang Bisnis Syariah

Islam memang sangat mengatur bagaimana penganutnya dalam melakukan muamalah atau interaksi sosial, termasuk di dalamnya tata aturan menjalankan bisnis.

Namun, bukan berarti seorang muslim tidak bisa memiliki bisnis sendiri. Selama masih sesuai dengan tata aturan Islam, maka seorang muslim dibebaskan untuk menjalankan bisnis syariah yang ia inginkan.

Berikut ini adalah beberapa inspirasi peluang bisnis syariah yang bisa Anda jalankan sesuai dengan kemampuan dan ketertarikan Anda!

 

Salon Syariah

Bagi seorang muslimah, rambut adalah salah satu anggota tubuh yang merupakan aurat dan tidak boleh dilihat oleh orang yang bukan mahram-nya.

Bagi Anda yang memiliki keahlian di bidang tata rias dan kecantikan, hal ini bisa Anda jadikan peluang dengan membuka salon syariah khusus muslimah.

 

Bisnis Hijab Syar’i

Minat masyarakat terhadap hijab saat ini semakin tinggi. Seiring dengan hal tersebut, semakin banyak orang yang menjual hijab untuk memenuhi kebutuhan para muslimah di Indonesia.

Namun sayangnya, tidak semua hijab tersebut telah sesuai dengan syariat. Karena itu, Anda bisa mengisi peluang ini dengan memproduksi hijab syar’i atau mencari produsen hijab yang sesuai dengan syariat lalu menjualnya sebagai reseller.

 

Ojek Syar’i

Ide bisnis syariah yang ketiga ini masih untuk para kaum hawa. Seiring dengan kebutuhan mobilitas yang cepat, ojek menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan ini.

Namun sayangnya, kebanyakan pengendara ojek adalah laki-laki.

5+ Contoh Bisnis Syariah 2 Finansialku

[Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 5+ Tantangan Keuangan Syariah di Indonesia]

 

Hal ini tentu saja cukup menyulitkan bagi sebagian muslimah karena khawatir melanggar hukum syara’ jika berboncengan dengan orang yang bukan mahram-nya.

Sehingga, keberadaan ojek syar’i dengan driver kaum wanita bisa menjadi solusi.

 

Kosmetik Halal

Sebagai perempuan, kosmetik menjadi salah satu barang yang dibutuhkan. Sayangnya, tidak semua produsen kosmetik yang saat ini beredar menggunakan bahan-bahan yang halal.

Karena itu, Anda bisa menjadikan hal ini sebagai peluang untuk memproduksi atau menjual produk kosmetik yang halal.

 

Pengobatan ala Nabi

Anda juga bisa menjalankan bisnis dengan menerapkan pengobatan ala nabi. Misalnya dengan menjual madu, kurma, atau suplemen makanan yang mengandung bahan-bahan yang disunahkan oleh nabi.

Selain itu, jika Anda bisa melakukan bekam, Anda juga bisa membuka praktik bekam untuk mengeluarkan darah-darah yang kotor.

 

Travel Haji Umroh

Melakukan ibadah haji dan umroh adalah salah satu aktivitas yang menjadi cita-cita hampir setiap umat muslim.

Anda bisa menjadikan hal ini sebagai peluang bisnis Anda. Namun perlu diingat agar bisnis travel yang Anda lakukan juga harus dilakukan sesuai dengan hukum syariah. Yaitu dengan tidak menggunakan dana talangan.

5 Tabungan Haji yang Perlu Diketahui Setiap Calon Jamaah, Seperti Anda 02 - Finansialku

[Baca Juga: Apa Sih Keuangan Syariah Global Itu? Bagaimana Perkembangannya di Dunia?]

 

Saat Anda menggunakan dana talangan, maka Anda menggabungkan dua akad dalam satu transaksi, yaitu akad utang dan jual beli.

Umumnya hal ini akan menimbulkan adanya kompensasi harga atau keuntungan tambahan yang menyebabkan akad ini mengandung unsur riba di dalamnya.

 

Pegadaian Syariah Tanpa Bunga

Pegadaian sebenarnya bukanlah hal yang dilarang dalam agama Islam. Namun dengan syarat pegadaian tersebut tidak mengandung bunga.

Hanya saja, sebagian besar pegadaian syariah di Indonesia meskipun mengatakan tidak memakai bunga, namun tidak benar-benar menghilangkannya.

Bunga tersebut diganti dengan biaya simpan dengan akad ijarah jasa.

Jadi, sistem pegadaian syariah yang ada di Indonesia menggunakan dua akad yaitu akad gadai dan akad ijarah.

 

Bisnis Properti Syariah

Sudah menjadi hal yang umum jika seseorang ingin menjalankan bisnis properti, maka ia akan mengajukan pinjaman kepada bank. Tentu saja pinjaman ini akan disertai dengan bunga.

Selain itu, biasanya bisnis properti menggunakan dua akad, yaitu akad sewa dan akad jual beli.

Sehingga apabila si penyicil kehilangan kemampuan untuk meneruskan cicilannya, maka risikonya akan mendapat denda bahkan sita. Hal ini tentu saja akan merugikan salah satu pihak.

Namun, dalam menjalankan bisnis properti syariah, keterlibatan bank sangat diminimalisasi, bahkan tidak ada. Sehingga tidak ada bunga bank dalam pembayarannya.

Selain itu, akad dalam bisnis properti hanya menggunakan satu akad, yaitu akad jual beli. Karena itu, apabila konsumen terlambat membayar cicilan, maka tidak akan terbebani dengan denda dan properti yang dibeli tidak akan disita.

Biasanya, dalam bisnis properti syariah, apabila konsumen tidak mampu meneruskan pembayaran, maka baik developer maupun konsumen akan sama-sama mencari jalan keluarnya. Salah satunya adalah dengan menyuruh konsumen untuk menjual propertinya kepada orang lain atau melimpahkan pembayaran cicilan properti kepada orang lain.

Bedanya, pada bisnis properti konvensional, saat pembayaran kredit terhambat, maka properti tersebut akan disita dan uang tidak dikembalikan. Sementara dalam bisnis properti syariah, jika pembayaran properti dialihkan kepada orang lain, maka kelebihan pembayaran akan tetap dikembalikan kepada konsumen.

 

Ciri-ciri Bisnis Syariah

Bisnis syariah bukanlah konsep baru dalam dunia bisnis. Ada banyak pelaku bisnis yang saat ini berupaya menerapkan kegiatan jual beli yang sesuai dengan hukum-hukum syariah.

Tujuannya tak lain agar keuntungan yang didapatkan bisa mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat.

Sebelum mengetahui apa saja contoh bisnis syariah yang bisa Anda lakukan, Anda perlu mengetahui dulu apa saja ciri-ciri yang menjadikan suatu bisnis dapat dikatakan sebagai bisnis syariah.

Pada umumnya, ada empat hal yang menjadi ciri-ciri dari bisnis syariah, yaitu:

 

Berpijak pada Nilai-nilai Ruhiyah

Ruhiyah merupakan sebuah kondisi yang menggambarkan tingkat kedekatan umat Muslim kepada Allah SWT.

Dalam bisnis syariah, para pelaku bisnis senantiasa mengedepankan ketaatan pada Allah SWT dalam menjalankan kegiatan bisnis yang ia lakukan.

 

Memiliki Pemahaman Mengenai yang Halal dan Haram

Untuk bisa menjalankan bisnis sesuai syariah, Anda perlu memahami apa saja yang menyebabkan suatu bisnis menjadi halal atau haram. Sehingga Anda bisa terhindar dari praktik bisnis yang haram dan tidak sesuai syariat.

5+ Contoh Bisnis Syariah 1 Finansialku

[Baca Juga: Apa Persamaan dan Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional?]

 

Mengimplementasi Aturan Secara Syar’i

Dalam bisnis syariah, antara teori dan praktik harus selaras dan sejalan. Sehingga dalam penerapannya, bisnis bukan hanya sekedar melihat kepada untung dan rugi saja.

 

Berorientasi pada Akhirat

Saat menjalankan bisnis syariah, orientasi utamanya adalah akhirat. Anda boleh saja mengambil untung sebesar-besarnya, namun yang utama adalah bagaimana bisnis juga menjadi sarana Anda dalam beribadah.

banner_pebisnis,_ini_cara_mengatur_keuangan_bisnis_yang_benar

 

Etika Bisnis Syariah

Selain contoh tersebut, masih banyak contoh bisnis syariah yang bisa Anda pilih.

Namun, apapun pilihan bentuk bisnis yang Anda pilih, yang terpenting adalah Anda harus selalu memperhatikan etika bisnis syariah yang sesuai dengan nilai-nilai islami.

 

Ada empat etika bisnis syariah yang harus senantiasa Anda pegang, yaitu:

  1. Unity atau kesatuan yang memadukan antara konsep tauhid dengan keseluruhan aspek kehidupan muslim dalam berbagai bidang.
  2. Equilibrium atau keseimbangan. Dalam bisnis syariah, etika keseimbangan ini berhubungan erat dengan kemampuan bersikap adil.
  3. Bebas mengembangkan potensi dan kreativitas tanpa merugikan pihak lainnya.
  4. Kebenaran, kebaikan, dan kejujuran sehingga terhindar dari kemungkinan merugikan salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi bisnis.

 

Itulah beberapa contoh bisnis syariah yang bisa Anda lakukan. Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, maka Anda bisa membagikan artikel ini kepada kerabat dan kenalan Anda.

 

Jika Sobat Finansialku ingin memiliki perencanaan keuangan yang baik dan tujuan keuangan yang jelas, Anda dapat berkonsultasi dengan Financial Planner Finansialku.

Yuk download aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang! Nikmati konsultasi dan cek kesehatan keuangan dengan akses premium gratis selama 30 hari. 

Jika Anda merasa terbantu dengan aplikasi Finansialku premium, silakan gunakan kode voucher WEBTAHUNAN saat melakukan upgrade aplikasi premium dan dapatkan diskon langsung Rp 50 ribu.

 

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda? Jika iya, silakan bagikan kepada rekan-rekan dan kerabat Anda yang ingin memulai bisnis syariah. Jika ada kritik, saran, atau komentar, silakan tuliskan di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Nely Merina. Semua Tentang Bisnis Syariah. Goukm.id – https://goo.gl/NZZPDT

 

Sumber Gambar:

  • https://goo.gl/TCZpbe
  • https://goo.gl/9ATBvJ
  • https://goo.gl/HZJyyh