Membeli rumah dalam waktu 5 tahun bukan hal yang mustahil. Lalu, bagaimana caranya mewujudkan tujuan keuangan ini?

Mari simak beberapa langkah yang Finansialku susun untuk membuat harapan jadi kenyataan.

 

Summary:

  • Sebelum membeli rumah, perhatikan beberapa hal penting untuk menunjang kesiapan finansial, salah satunya mengevaluasi seberapa besar utang yang dimiliki saat ini.
  • Baik secara cash maupun kredit, saat membeli rumah tetap anggarkan dana darurat sebagai antisipasi biaya tak terduga yang bisa saja dibutuhkan. 

 

Apakah Kerja 5 Tahun Bisa Beli Rumah?

Sobat Finansialku, tidak kita pungkiri bahwa rumah atau tempat berlindung merupakan salah satu kebutuhan primer manusia.

Sehingga banyak sekali yang menjadikan rumah sebagai salah satu tujuan keuangan yang ingin dicapai. Pertanyaannya, kapan kita memiliki rumah impian?

Apa bisa memiliki rumah dalam 5 tahun ke depan? Jawabannya adalah bisa! Ingat selama ada niat pasti ada jalan.

[Baca Juga: Mau Mengajukan KPR Rumah Second? Begini Panduan Lengkapnya!]

 

Apa yang Perlu Dilakukan Agar Bisa Beli Rumah dalam 5 Tahun?

Memiliki rumah idalam dalam jangka waktu 5 tahun bukanlah hal yang mustahil. Namun perlu kamu ketahui, bahwa terdapat dua cara yang paling umum ketika akan membeli rumah, yakni secara cash atau mencicil. Berikut penjelasannya:

 

#1 Membeli Secara Cash

Membeli secara cash artinya kamu membeli rumah tersebut secara langsung. Tentu saja kamu perlu menyiapkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan sistem cicil.

Apagai jika rumah yang kamu beli berada di lokasi startegis dengan ukuran yang luas, maka kesiapan keuangan perlu kamu perhatikan dengan matang.

Untuk membelinya secara cash, coba perhitungkan kembali seberapa besar income yang kamu peroleh setiap bulan dan cara mengatur keuangannya.

Sebagai contoh, jika penghasilanmu sebulan sebesar Rp10 juta dan kamu bisa menabung 50% dari income tersebut, maka dalam jangka waktu 5 tahun kamu bisa memiliki rumah seharga Rp200-250 jutaan (perhitungkan inflasi).

Nah, untuk dapatkan simulasi perhitungan yang lebih jelas sesuai kondisi keuangan saat ini, kamu bisa gunakan Kalkulator Keuangan Finansialku, ya!

 

#2 Membeli Secara Kredit

Cara berikutnya yaitu membeli rumah secara kredit dan hal ini juga umum dilakukan oleh banyak orang yang ingin memiliki rumah, dengan keterbasan keuangan.

Jika membeli secara kredit, kamu akan membuat perjanjian dengan pihak ketiga dalam hal ini lembaga keuangan untuk membeli rumah tersebut, selanjutnya sebagai pembeli harus mencicil kepada pihak ketiga tersebut.

Dengan cara kredit ini, uang yang perlu kita bayarkan di awal tidak akan sebesar sistem cash. Namun, perhatikan jangka waktu pembayaran kredit rumah tersebut yang umumnya memakan waktu belasan sampai puluhan tahun.

Nah, dari kedua sistem membeli rumah yang umum digunakan, kira-kira kamu cenderung memilih yang mana?

Sebagai panduan lengkap untuk mengatasi kebingungan, kamu bisa baca ebook gratis dari Finansialku Cara Wujudkan Rumah Impian Kamu. Semoga bermanfaat…

 

Evaluasi Kondisi Keuangan Anda

Setelah mengetahui beberapa cara membeli rumah, perlu Sobat Finansialku ketahui bahwa proses yang akan dilalui bukanlah hal sederhana.

Sehingga ada baiknya, sebelum kamu membeli rumah atau pun melaksanakan akad kredit, lakukan evaluasi kondisi keuangan dengan memerhatikan beberapa hal berikut ini:

 

#1 Review Situasi Keuangan Saat Ini

Langkah pertama yaitu memahami situasi keuanganmu saat ini. Analisis pendapatan, pengeluaran, dan berapa banyak utang yang kamu miliki.

Hal ini akan membantu kamu menentukan seberapa besar kemampuanmu untuk mengumpulkan dana membeli rumah.

Jika kamu masih memiliki utang, pertimbangkan rencana untuk membayar utang tersebut secara efisien sebelum memulai perjalanan membeli rumah.

Perlu kamu ketahui, menurut perencanaan keuangan, jumlah utang sebaiknya tidak melebihi 35% dari pendapatan setiap bulannya.

Kalau kamu masih kesulitan melunasi utang-utang yang ada, cari tahu strategi tepatnya dalam ebook Finansialku Cara Terbebas dan Terhindar dari Utang.

 

#2 Tetapkan Tujuan Keuangan Membeli Rumah

Tentukan dengan jelas, mengapa kamu ingin membeli rumah dan apa tujuannya? Apakah untuk tempat tinggal pribadi, investasi, atau alasan lainnya?

Tetapkan juga lokasi dan tipe rumah yang kamu inginkan. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu akan lebih termotivasi untuk mencapainya.

 

#3 Mengatur Anggaran Bulanan

Selanjutnya buat anggaran bulanan yang realistis. Identifikasi di mana kamu dapat menghemat uang untuk menambah dana tabunganmu.

Misalnya dengan memotong pengeluaran yang tidak penting, seperti makan di luar atau berlangganan layanan yang kurang diperlukan.

Selain itu, pertimbangkan untuk menambah pendapatan tambahan, misalnya dengan bekerja sampingan. 

 

#4 Investasi Keuangan

Selain menabung, pertimbangkan untuk berinvestasi agar dana bisa tumbuh lebih cepat. Kamu dapat berinvestasi dalam instrumen seperti reksa dana atau saham dengan risiko yang sesuai dengan kebutuhan serta tujuan keuangan.

Tapi ingat, bahwa investasi selalu memiliki risiko, jadi lakukan riset dengan baik atau berkonsultasi dengan ahlinya yang sudah tersertifikasi dan berpengalaman.

Kamu bisa diskusi secara 1 on 1 dengan Perencana Keungan Finansialku untuk menentukan instrumen investasi yang tepat. Klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Menyiapkan Dana untuk Beli Rumah

Setelah mengevaluasi kondisi keuangan dan ternyata siap untuk membeli rumah, maka tahap selanjutnya adalah menyiapkan dana untuk membeli rumah tersebut.

Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu lakukan dalam menyiapkan dana untuk membeli rumah:

 

#1 Menghitung Total Biaya yang Dibutuhkan

Hitung total biaya yang akan kamu butuhkan untuk membeli rumah, termasuk uang muka (down payment) jika membeli secara kredit, biaya kredit, biaya notaris, dan biaya lainnya.

Ini akan membantu kamu menetapkan target tabungan yang akurat. Jika kamu ingin membeli secara kredit, ingatlah bahwa uang muka biasanya berkisar antara 10% hingga 20% dari harga rumah.

Misalnya jika rumah yang kamu ingin beli Rp300 juta, maka DP yang kamu butuhkan minimal Rp30 juta.

 

#2 Tentukan Target Tabungan Down Payment (DP)

Uang muka (down payment) merupakan komponen terbesar dalam pembelian rumah. Tetapkan berapa persentase dari harga rumah yang ingin kamu bayar sebagai uang muka.

Semakin besar uang mukanya, maka semakin kecil kredit yang kamu butuhkan. Ini juga dapat membantu kamu mendapatkan suku bunga yang lebih baik.

 

#3 Rencanakan Dana Darurat

Sebelum kamu mulai menabung untuk membeli rumah, pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk mengatasi situasi tak terduga, seperti kerusakan properti dan sebagainya.

Ini akan membantumu menjaga stabilitas keuangan selama proses menabung.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam menyiapkan keuangan saat akan membeli rumah pertama, yuk, dengarkan podcast Finansialku berikut ini!

 

Memilih Sumber Pembiayaan

Selanjutnya proses yang perlu kamu lakukan adalah memilih sumber pembiayaan yang tepat.

Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam memilih sumber pembiayaan untuk membeli rumah:

 

#1 Memahami Jenis-jenis Pembiayaan Rumah yang Tersedia

Pelajari berbagai jenis pembiayaan rumah yang tersedia, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) atau program pembiayaan lainnya. Bandingkan suku bunga, tenor, dan persyaratan masing-masing.

Selain itu, pertimbangkan apakah kamu memenuhi syarat untuk program subsidi atau insentif pemerintah yang dapat membantu mengurangi biaya.

Jangan pernah malu untuk mengajukan KPR subsidi jika memang kita memenuhi syarat, karena perbedaan pembayaran yang lumayan besar.

Ingat memiliki rumah itu bertujuan untuk membuat kita dan keluarga merasa aman, nyaman, dan sejahtera.

 

#2 Mengatur Dana Pembiayaan yang Optimal

Setelah kamu menentukan target tabungan uang muka, tentukan berapa besar kredit yang akan kamu ambil dan bagaimana pembayaran bulanan akan memengaruhi anggaran keuanganmu.

Pastikan untuk memilih opsi pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan finansialmu. Konsultasikan dengan bank atau lembaga keuangan guna memahami lebih lanjut tentang persyaratan dan pilihan pembiayaan.

 

#3 Mengajukan Kredit Rumah dengan Persiapan yang Matang

Sebelum mengajukan kredit, pastikan bahwa catatan kreditmu dalam kondisi baik. Bayar utang yang kamu miliki secara teratur dan perbaiki catatan kredit jika perlu.

Persiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan kredit, seperti slip gaji, laporan keuangan, dan dokumen properti yang akan kamu beli.

Penting untuk diingat bahwa membeli rumah dalam waktu 5 tahun memerlukan komitmen dan perencanaan yang baik.

Selain itu, kamu juga harus fleksibel dalam menyesuaikan rencana sesuai dengan perubahan situasi keuangan dan pasar.

Dengan disiplin dan fokus pada tujuan, impian memiliki rumah dalam waktu 5 tahun dapat menjadi kenyataan.

[Baca Juga: Skema Cessie Bukan Beli Rumah Murah, Ini Kata Ahli Biar Gak Rugi!]

 

Rencanakan Pembelian Rumah Idamanmu

Sobat Finansialku, demikian penjelasan seputar membeli rumah dalam waktu 5 tahun, mulai dari mengevaluasi keuangan hingga merencanakan dana beli rumahnya.

Untuk menyusun rencana pembelian rumah idaman yang optimal, Anda bisa melakukan konsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku.

Dapatkan strategi yang tepat dalam mewujudkan tujuan keuanganmu, sesuai dengan kesiapan finansial saat ini. Buat janji temu via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner berikut!

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian informasi mengenai cara memiliki rumah dalam waktu 5 tahun. Apakah kamu mulai berkeinginan untuk menerapkan cara-cara yang sudah dijelaskan?

Jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih.

 

Editor: Omri Cristian