Sudah tahu ciri-ciri agen asuransi jiwa yang bakal merugikan Anda sebagai klien? Mari kita cari tahu kelima cirinya dan apa saja yang harus dilakukan untuk mengantisipasinya!

 

Roy, Kapok Beli Asuransi!

Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan salah satu kawan yang berprofesi sebagai agen asuransi jiwa. Siang itu kami bertemu di sebuah kafe, di daerah pusat Jakarta. Sambil menyeduh coffee latte hangat, kami saling bercerita.

Kawan saya menceritakan sebuah kisah yang sangat menarik, yaitu pengalamannya sebagai seorang agen asuransi jiwa. Saya bertanya pada kawan saya:

“Selama berkarier lebih dari 12 tahun di industri asuransi, apakah ada klien yang merasa kapok membeli asuransi jiwa?”

 

 

Kawan saya bercerita, dirinya pernah “muangkkeelll” (baca: sangat marah) kepada salah satu agen di bawahnya. Gara-gara oknum agen ini, ada salah satu klien merasa tertipu dan kapok membeli asuransi.

Kawan saya memulai ceritanya dengan kejadian 5 tahun yang lalu. Sekitar tahun 2013, perusahaan asuransi jiwa gencar sekali menawarkan produk asuransi jiwa unitlink. Saat itu, salah satu agennya menawarkan produk unitlink kepada seorang pria bernama Roy (bukan nama sebenarnya).

Pada saat itu agennya menawarkan sebuah penawaran menarik, “sebuah investasi yang memberikan bonus perlindungan.” Hasil investasinya juga bisa lebih tinggi daripada bunga deposito kala itu.

Siapa coba orang yang tidak tertarik? Investasinya lebih tinggi dari bunga deposito plus ada bonus proteksinya.

WASPADA! 5 Ciri Agen Asuransi Jiwa yang Bakal Merugikan Klien 1 Finansialku

Selain menawarkan perlindungan, asuransi unitlink juga menawarkan manfaat investasi, di mana nilai tunai nasabah yang terkumpul akan diinvestasikan dalam bentuk unit di dalam suatu instrumen investasi.

 

Salah satu calon kliennya adalah Roy, seorang pemilik usaha di bidang kuliner. Saat itu Roy sedang ingin mencari investasi yang menguntungkan. Setidaknya investasinya dapat tumbuh lebih besar daripada bunga deposito.

Singkat cerita, si agen mempresentasikan produknya dengan memperlihatkan proyeksi keuntungan.

Saat itu Roy melihat angka hasil investasi yang sungguh sangat keren. Tidak mikir terlalu panjang, akhirnya Roy setuju membeli polis unitlink, dengan premi Rp1,5 juta per bulan.

Waktu berjalan, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Pada tahun ketiga Roy kaget melihat, hasil investasinya sangat mengecewakan, “boleh dibilang nyaris nihil”.

Roy protes dan menelepon agennya dengan penuh emosi:

“Bapak ini mau menipu saya ya? Ini kok hasil investasinya cupu sekali. Rasanya uang saya hilang semua? Mana hasil investasinya? Ga ada persis-persisnya sama ilustrasi Anda? Kamu saya laporkan ke polisi, jangan main-main sama saya.”

 

Agen tersebut menjelaskan:

“Pak kan di lima tahun awal ada biaya akuisisi. Ini kan baru jalan dua tahun. Saya ‘kan sudah bilang ke Bapak.”

 

Roy menjawab:

“Pokoknya balikin uang saya atau Anda akan saya laporkan ke polisi. Anda melakukan penipuan ke saya!”

 

Si agen panik dan akhirnya mengajak kawan saya (sebagai agen senior) untuk bertemu dengan Roy. Kawan saya mencoba mempelajari kasusnya dari sisi agen. Keesokan harinya kawan saya menemui Roy dan mendengar kasusnya dari sisi klien.

Pada awalnya Roy, marah-marah dengan agen dan kawan saya. Kawan saya menjelaskan bahwa maksud kedatangannya adalah untuk mencari solusi, bukan menambah runyam.

Setelah dijelaskan lebih detail, kawan saya berkata ini murni misselling (salah informasi saat penjualan).

Singkat cerita, Roy meminta polis yang sudah ada ditutup. Kawan saya memberikan penawaran, semua premi yang sudah dibayarkan akan dikembalikan dengan uang pribadi.

Dari situ kawan saya mendapat pelajaran yang sangat mahal. Ternyata ada banyak sekali oknum-oknum agen asuransi jiwa yang toxic dan tidak profesional.

Banyak agen asuransi jiwa yang melalaikan tugas besarnya, yakni mendidik agen-agen di bawahnya untuk menjadi seorang professional.

Sore itu, saya pun mengambil banyak pelajaran dari pengalaman kawan saya tersebut. Saya ingat kasus-kasus kesalahan serupa yang pernah terjadi di Indonesia.

Agar Anda terhindar dari agen asuransi jiwa yang tidak jujur dan tidak profesional, silakan simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui 5 ciri agen asuransi jiwa yang bakal merugikan Anda sebagai klien.

 

Sebelum masuk ke penjelasan berikutnya, apakah Anda pernah mengalami kasus KAPOK MEMBELI ASURANSI? Silakan bagikan pengalaman Anda pada kolom komentar ya, siapa tahu kita semua dapat belajar dari pengalaman Anda.

 

5 Ciri Agen Asuransi Jiwa yang Bakal Merugikan Klien

Berikut ini 5 ciri agen asuransi jiwa yang bakal merugikan klien:

banner -asuransi jiwa

#1 Fokus pada BONUS dan TARGET Pribadi

Beberapa oknum agen asuransi jiwa bertindak dengan tidak profesional. Alih-alih menyarankan solusi yang tepat buat klien, mereka malah menjual sesuai dengan target pribadi. Mereka fokus untuk mencapai target pribadi dan ingin mendapatkan bonus liburan.

 

Saran saya: Minta rekomendasi agen asuransi jiwa kepada kenalan atau perencana keuangan Anda.

#2 Tidak Mau Tahu Calon Klien

Ada juga oknum agen asuransi jiwa yang tidak mau mendengar kebutuhan klien. Mereka fokus menjual sesuai dengan script atau target mereka. Kesalahan kedua ini bisa terjadi karena:

  • Agen tidak profesional
  • Anda selaku klien, tidak tahu apa yang Anda beli

 

Saran saya: Cari tahu kebutuhan Anda terlebih dahulu di internet. Anda dapat mencari informasi mengenai asuransi (asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi unitlink, asuransi pendidikan dan lain sebagainya) di website Finansialku.

Selain itu, Anda dapat bertanya dengan perencana keuangan profesional di Finansialku. Caranya gampang, Anda cukup men-download Aplikasi Finansialku di Google Play Store atau Aplikasi.Finansialku.com.

 

  1. Setelah itu akses menu Tanya Jawab
  2. Pilih perencana keuangan yang ingin Anda tuju.

 

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

#3 Tabrak Lari Aturan Main (Misselling)

Kesalahan ketiga adalah kesalahan yang fatal, di mana oknum agen penjual asuransi salah menjelaskan produk. Seperti contoh kasus Roy di atas, agen asuransi tersebut menjelaskan produk unitlink sebagai produk investasi.

 

Saran saya: Setelah Anda membeli produk asuransi, Anda akan mendapatkan sebuah polis (kontrak asuransi jiwa). Baca sampai selesai kontrak tersebut! Anda memiliki batas waktu sampai 2 minggu untuk membatalkan kontrak tersebut. 

 

#4 Tidak Tahu Produk

Ada juga oknum agen asuransi jiwa yang tidak tahu produk. Biasanya kesalahan ini diakibatkan karena ada oknum agen baru yang tidak mau ikut kelas pengenalan produk. Jadi mereka hanya tahu sedikit produk.

Hal ini tentu dapat merugikan klien, karena oknum agen asuransi jiwa salah menyajikan solusi untuk klien.

 

Saran saya: Kasus seperti ini bisa diantisipasi jika Anda mengetahui kebutuhan Anda. Jika Anda tahu proteksi apa saja yang Anda butuhkan, maka agen akan menyesuaikan produk dengan kebutuhan itu.

Polis-Asuransi-Hilang-02-Finansialku

Pahami polis asuransi sebelum Anda membelinya, supaya Anda yakin bahwa asuransi tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda dan Anda tahu apa saja manfaat yang Anda dapat saat terjadi risiko yang tidak diinginkan.

 

#5 Tidak Ada Perhitungan yang Jelas

Kesalahan terakhir adalah oknum agen asuransi tidak melakukan perhitungan yang jelas. Sebagai contoh, kebutuhan uang pertanggungan.

Saya pernah me-review polis asuransi klien saya. Saya sempat kaget, karena klien saya hanya diberi uang pertanggungan sebesar Rp50 juta. Padahal dia adalah tulang punggung keluarga dengan tanggungan biaya pendidikan kedua orang anaknya.

Mana cukup uang Rp50 juta?

 

Saran saya: Saya sarankan Anda ketahui tentang kebutuhan perencanaan keuangan. Silakan download kumpulan ebook perencanaan keuangan dari Finansialku. Tersedia ebook bagi Anda yang berusia 30-an serta bagi Anda yang berusia 30-an.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Kesimpulan: Pahami Seluk Beluknya Sebelum Anda Beli Asuransi

Terima kasih sebelumnya Anda sudah membaca sampai tahapan ini. Saya sebagai perencana keuangan tidak membenci produk asuransi jiwa, misalnya unitlink. Dalam banyak hal produk-produk unitlink memberikan keuntungan.

Pesan saya untuk teman-teman:

  • Jika Anda adalah seorang klien (yang ingin membeli asuransi jiwa), sebaiknya ketahui terlebih dahulu kebutuhan Anda. Cari tahu melalui Google, kerabat, dan perencana keuangan mengenai produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • Jika Anda adalah seorang agen asuransi jiwa, saya ingin menekankan bahwa utamakan kebutuhan klien. Ketika klien puas, bisnis Anda akan lebih berkelanjutan.

Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan share kepada rekan dan kerabat Anda melalui Facebook, Whatsapp, Telegram, dan social media lainnya.

Siapa tahu artikel ini dapat membantu teman-teman Anda agar tidak salah membeli (untuk klien) dan salah menjual (untuk agen).

 

Sumber Gambar:

  • Asuransi Unitlink – https://goo.gl/yGiAG8
  • Asuransi Unitlink 2 – https://goo.gl/eJuoHX