Agio Saham yaitu kekayaan bersih dari perusahaan yang berasal dari selisih nilai penjualan saham di atas nilai nominalnya.
Nilai agio saham yaitu nilai yang kita dapatkan dengan cara menghitung selisih harga jual dan harga beli suatu saham. Singkatnya, agio saham yaitu selisih lebih setoran pemegang saham di atas nilai nominalnya.
Misalnya harga jual suatu saham yaitu Rp5.000 per lembar sedangkan nilai nominalnya Rp1.000 per lembar.
Dari informasi tersebut, maka kita mengetahui bahwa agio saham yang tercatat yaitu Rp4.000 per lembar saham.
Definisi Agio Saham
Agio sendiri merupakan istilah dalam dunia keuangan yang memiliki 3 macam definisi, yaitu:
- Selisih lebih yang berasal dari pertukaran uang logam dengan uang kertas dalam nilai nominal yang sama. Istilah ini juga lazim ada di perbankan Eropa.
- Selisih lebih antara nilai yang sebenarnya dengan nilai nominal atau nilai tukar, baik untuk instrument efek maupun mata uang asing. Agio juga kita pakai sebagai istilah penyusutan nilai mata uang logam karena aus.
- Selisih lebih setoran modal yang perusahaan terima pada saat penerbitan saham karena harga pasar saham lebih tinggi daripada nilai nominal awalnya.
[Baca Juga: Langkah-Langkah Memulai Investasi Saham Yang Perlu Dipersiapkan Investor Pemula]
Ilustrasi Agio Saham
Meskipun kata agio saham kerap berkaitan dengan emiten yang belum lama listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun istilah ini bukanlah istilah yang banyak investor ketahui, karena tidak berkaitan langsung dengan kepentingan investor.
Nilai agio saham berhubungan erat dengan nilai yang pendiri perusahaan sepakati, yaitu ketika perusahaan tersebut resmi berdiri.
Berikut adalah ilustrasi Agio saham sejak perusahaan terbentuk hingga ekspansi dengan melakukan penawaran umum perdana.
#1 Awal Pembentukan Perusahaan Perseroan Terbatas
Kita ambil contoh ada 5 orang, yaitu Ali, Budi, Choky, Deni, dan Endy. Mereka berlima mendirikan perusahaan ritel dengan modal dasarnya yaitu sebesar Rp100 miliar.
Kelima orang tersebut sepakat untuk menyetor modal masing-masing sebesar Rp10 miliar, sehingga terkumpul modal disetor sebesar Rp50 miliar. Dengan demikian, ada kekurangan Rp50 miliar yang belum disetor, dan karena itu, Sejauh inilah yang kita ketahui:
- Modal dasar yaitu sebesar Rp100 miliar
- Modal disetor yaitu sebesar Rp50 miliar
- Modal dicadangkan yaitu sebesar Rp50 miliar
[Baca Juga: Kenali 10 Saham Yang Berpotensi Memberi Keuntungan Setelah Masuk Indeks MSCI]
Kelima orang tersebut menyepakati saham dari perusahaan yang akan mereka bentuk akan memiliki nominal Rp1.000 per lembar saham, sehingga masing-masing orang mendapatkan 10 juta lembar saham (Rp10 miliar dibagi dengan Rp1.000 per lembar saham). Dari kesepakatan itu, maka mereka membuat akta notaris sebagai berikut:
Modal Disetor
Ali | Budi | Choky | Deni | Endy | |
---|---|---|---|---|---|
Modal Disetor (Rp) | 10 miliar | 10 miliar | 10 miliar | 10 miliar | 10 miliar |
Nominal Per Lembar Saham (Rp) | 1.000 | 1.000 | 1.000 | 1.000 | 1.000 |
Jumlah Lembar Saham | 10 juta | 10 juta | 10 juta | 10 juta | 10 juta |
Persentase Kepemilikan (%) | 20 | 20 | 20 | 20 | 20 |
Total Modal Disetor (Rp) | 50 miliar | ||||
Total Saham Beredar | 50 juta |
Adapun modal yang belum mereka setor sebesar Rp50 miliar merupakan saham yang belum beredar dengan jumlah saham sebanyak 50 juta lembar dengan nilai nominal yang sama, yaitu Rp1.000 per lembar.
Saham belum beredar tersebut biasanya dikenal sebagai saham dalam portopel. Dalam akta notaris pun tercatat sebagai berikut:
Modal Dicadangkan (Belum Dikeluarkan)
Dalam Portopel (Belum Dikeluarkan) | |
---|---|
Modal Disetor (Rp) | 50 miliar |
Nominal Per Lembar Saham (Rp) | 1.000 |
Jumlah Lembar Saham Belum Dikeluarkan | 50 juta |
Demikian pula, pada bagian neraca di laporan keuangan perusahaannya pun, akan tertulis seperti ini:
Modal | 50 miliar |
Laba Ditahan | 0 |
Agio Saham | 0 |
Total Ekuitas | 50 miliar |
#2 Operasional Perusahaan Setelah 3 Tahun
Setelah perusahaan tersebut beroperasi, maka perusahaan cepat atau lambat kita harapkan perusahaan tersebut bertumbuh. Seiring dengan berjalannya waktu perusahaan itu telah berkembang cukup baik, oleh karenanya perusahaan pun berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp75 miliar dalam tempo 3 tahun.
Meskipun demikian, keuntungan tersebut tidak mereka ambil sebagai pemegang saham, namun mereka jadikan sebagai laba ditahan. Dari seluruh keuntungan ini pun belum ada yang mereka bagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, sehingga dalam neraca keuangan perusahaan akan terlihat:
Modal | 50 miliar |
Laba Ditahan | 75 miliar |
Agio Saham | 0 |
Total Ekuitas | 125 miliar |
#3 Ekspansi Perusahaan
Melihat perkembangan bisnis yang baik ini, maka pengelola perusahaan pun mengajukan usul untuk melakukan ekspansi usaha kepada 5 pemegang saham perusahaan.
Setelah mereka hitung, nilai investasi yang perusahaan butuhkan mencapai Rp200 miliar, namun, tidak satupun pemegang saham berniat menyuntik modal tambahan.
Degan menghitung tingkat keuntungan perusahaan dan prospek keuntungan perusahaan ke depannya, maka pemegang saham pun akhirnya menyepakati bahwa sisa saham di portopel, yang sebanyak 50 juta lembar, akan mereka jual dengan harga Rp5.000 per lembarnya.
[Baca Juga: Mengenal Manajemen Risiko Ala Sun Tzu Dalam Berinvestasi Saham]
Mari kita asumsikan bahwa penjualan lembar saham tersebut akan terserap dengan baik di pasar. Jika itu terjadi, maka manajemen pun akan mendapatkan dana segar sebanyak Rp250 miliar dari menjual 50 juta lembar saham tersebut di harga Rp5.000.
Di sini kita mengetahuis elisih dari nilai nominal saham yang seharga Rp1.000 per lembar dengan nilai jual saham portopel yang sebesar Rp5.000, yaitu sebesar Rp4.000. Maka dari itu, nilai sebesar Rp4.000 itulah yang kita sebut sebagai agio saham.
Apakah Anda Ingin berinvestasi Saham? Jika iya, Anda dapat memulai dengan memahami jenis investasinya terlebih dahulu.
Berikut buku panduan yang dapat Anda download gratis, panduan berinvestasi saham untuk pemula.
Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula
Perusahaan pun mendapat tambahan ekuitas sebagai berikut:
- Modal Tambahan Hasil IPO = 50 juta lembar x Rp1000 yaitu sebesar Rp50 miliar
- Total Modal = Modal Disetor + Modal Tambahan = Rp50 miliar + Rp50 miliar yaitu sebesar Rp100 miliar
- Agio Saham = 50 juta lembar x Rp4.000 yaitu sebesar Rp200 miliar
Demikian pula di laporan neraca, pada bagian ekuitasnya menjadi seperti berikut:
Modal | 100 miliar |
Laba Ditahan | 75 miliar |
Agio Saham | 200 miliar |
Total Ekuitas | 375 miliar |
Dari laporan di atas, maka kita ketahui terdapat Rp200 miliar ekuitas yang berasal dari agio saham. Sementara, nilai Rp1.000 lainnya tercatat sebagai ekuitas yang bersumber dari modal disetor. Maka komposisi pemegang saham pun akan berubah menjadi:
Ali | Budi | Choky | Deni | Endy | Publik | |
---|---|---|---|---|---|---|
Modal Disetor (Rp) | 10 miliar | 10 miliar | 10 miliar | 10 miliar | 10 miliar | 50 miliar |
Nominal Per Lembar Saham (Rp) | 1.000 | 1.000 | 1.000 | 1.000 | 1.000 | 1.000 |
Jumlah Lembar Saham | 10 juta | 10 juta | 10 juta | 10 juta | 10 juta | 50 juta |
Persentase Kepemilikan (%) | 10 | 10 | 10 | 10 | 10 | 50 |
Total Modal Disetor (Rp) | 100 miliar | |||||
Total Saham Beredar | 100 juta |
Agio Saham dan Disagio Saham
Selain agio saham, ada juga istilah disagio saham. Disagio saham yaitu selisih kurang setoran pemegang saham di bawah nilai nominalnya. Dengan kata lain, disagio yaitu agio yang negatif.
Bila mengacu pada ilustrasi di atas, ketika perusahaan ingin melakukan ekspansi sementara kondisi keuangannya masih merugi, apakah mungkin investor akan membelinya di harga premium? Karena itulah sahamnya akan dijual di bawah nilai nominalnya.
[Baca Juga: Kiat Analisa Fundamental Saham Secara Sederhana Ala Lo Kheng Hong si ”Warren Buffet Indonesia”]
Kesimpulan Agio Saham
Istilah Agio Saham memang kerap muncul dalam laporan keuangan, namun istilah ini tidak populer di kalangan investor, karena memang tidak berkaitan langsung dengan kepentingan investor.
Meski demikian, bukan tidak mungkin saham yang dibeli oleh investor merupakan agio saham, yang telah mendatangkan dana besar bagi perusahaan untuk kepentingan ekspansinya.
Setelah Anda mengetahui Agio Saham, maka Anda sudah mengenal salah satu proses yang rumit dalam penanaman modal. Silakan tuliskan komentar Anda dan juga bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda, agar mereka juga tahu lebih lengkap mengenai agio saham. Terima Kasih.
Sumber Referensi:
- Ahmad Ifham. 2011. Definisi Agio dan Agio Saham. Sharianomics.com – https://goo.gl/XmWuNb
- Kamu Bisa. 2015. Pengertian Agio dan Disagio Saham Serta Pencatatan Jurnalnya. https://goo.gl/zWLo4t
- JelasBerita. 2015. Memahami Makna Agio Saham. Jelasberita.com – https://goo.gl/QcVKUl
- Sahamok. 2012. Apa Itu Agio Saham? Sahamok.com – https://goo.gl/O1xsfY
Leave A Comment