Berdiri sejak 2012 dan terus melakukan ekspansi, bagaimana kinerja dan prospek PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG).

 

Analisis Fundamental

PT Energi Mega Persada Tbk. atau yang lebih dikenal sebagai EMP adalah perusahaan publik di bidang minyak dan gas bumi yang berkantor pusat di Jakarta dan berdiri sejak 2012.

Sejak berdirinya, perusahaan ini berupaya untuk terus melakukan ekspansi guna melebarkan sayap bisnisnya. Meski jadi salah perusahaan hulu migas yang cukup dominan di Indonesia, sahamnya lebih sering diperdagangkan di harga US$ 50 dan tergolong saham tidak likuid atau sering disebut saham ‘tidur’.

Saat booming komoditas batu bara, saham-saham perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie di pasar modal mengalami kenaikan tajam.

Analisis Prospek Bisnis PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) 02

[Baca Juga: Fenomena Endorse: Analisis Saham PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS)]

 

ENGR sebagai Emiten Grup Bakrie ini terus melanjutkan proses pengembangan tambang graphite (grafit) di Mozambik.

Proses pembangunan tambang graphite di Mozambik masih berada dalam tahap studi. Proses tersebut diperkirakan akan berlangsung selama 18 hingga 24 bulan.

Dilansir bisnis.com, Edoardus mengakui, proses kajian tersebut sedikit terhambat karena pandemi virus corona yang melanda dunia. Meski demikian, pihaknya memastikan kajian terkait pembangunan tambang akan terus berjalan hingga rampung.

ENRG lewat anak usaha, Buzi Hydrocarbons Pte. Ltd., meneken kesepakatan bisnis dengan Empressa Nacional de Hidrocarbonetos, perusahaan negara milik Mozambik.

Kesepakatan itu ditekan dalam forum Indonesia – Africa Infrastructure Dialogue Agustus 2019 lalu. Buzi Hydrocarbons Pte. Ltd. (BHPL) tercatat memiliki kepemilikan 75 persen di blok Buzi EPCC, Mozambik, Afrika.

Sisanya atau sebesar 25 persen dimiliki oleh Empressa Nacional de Hidrocarbonetos (ENH).

BHPL dan ENH sepakat untuk mengeksplorasi dan mengembangkan Blok Buzi EPCC. Estimasi nilai investasi senilai lebih dari US$ 50 juta.

Adapun, Blok Buzi ECPCC berencana melakukan pengeboran pada Oktober 2019. Rencana itu akan melibatkan kontraktor serta tenaga kerja dari Indonesia.

Selain proyek tersebut, lewat anak usaha lainnya, EMP Mining Overseas Pte. Ltd., perseroan juga meneken kesepakatan bisnis dengan perusahaan mineral dari Mozambik, AAI Commercio & Servicos. E.I. Kolaborasi itu untuk mengembangkan usaha pertambangan graphite dan rare earth mineral di negara tersebut.

Konglomerasi energi Grup Bakrie melaporkan pengeboran sumur minyak dan gas di Blok Buzi, Mozambik telah mencapai 828,35 meter kedalaman terukur (mMD).

Pengeboran di Afrika ini dilakukan oleh Buzi Hydrocarbons Pte. Ltd., anak usaha PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG).

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Kinerja Keuangan PT Energy Mega Persada Tbk. (ENRG)

Untuk kinerja keuangan ENRG di 2020, ENRG menjadi emiten dari grup Bakrie yang mencetak kinerja cukup memuaskan.

Tertekannya operasional industri dan permintaan di semester I hingga Q3 2020 akibat pandemi Covid-19 juga berdampak pada perseroan ENRG mencatatkan Laba bersih sebesar US$ 49 Juta, tumbuh signifikan 505,9% dibanding tahun Q4 2019 hanya US$ 8 juta.

Total produksi gas emiten Grup Bakrie menjadi 175 juta MMSCFD dari sebelumnya 154 juta MMSCFD pada 2019 lalu.

Sementara itu, produksi minyak juga naik 30% dari 2.300 barel per hari di 2019 menjadi 3.000 barel per hari pada kuartal III/2020.

revenue ENRG

ENRG Data: rivankurniawan

 

Jika melihat aset ENRG Q3 2020 mencatatkan pertumbuhan atas aset sebesar 30,92% menjadi US$ 889 juta dibanding Q4 2019. Memiliki kas dan setara kas yang minim jika dibanding hutang yang ada, Kas berada pada US$ 22 juta, terkoreksi hingga 17,25%.

Aset ENRG

ENRG Data: rivankurniawan

 

Liabilitas ENRG mengalami peningkatan 19,72% menjadi US$ 686 juta per Q3 2020, peningkatan ini berasal dari Utang Usaha, dan ENRG menambah jumlah Pinjaman jangka pendeknya, hingga utang pajak.

Beban pokok penjualan naik sebesar 16,37% menjadi US$ 135 Juta dibanding akhir Q4 2019 yang tercatat sebesar US$ 116 Juta

Liabilitas ENRG

ENRG Data: rivankurniawan

 

Dari laporan keuangan perseroan per Q3 2020 ENRG (idx.co.id), kinerja keuangan ENRG di 2020 mencetak Laba Bersih mencapai US$ 49 juta dengan kenaikan penjualan sebesar 25,13% menjadi US$ 239,09 juta dari US$ 191,99 juta pada kuartal III/2019.

Kita bisa melihat valuasi Price Book Value (PBV) nya yang ada di 0,45x, ini mengindikasi ENRG tergolong undervalued dalam industri ini.

Untuk Price to Earning Ratio ENRG ada di minus 1,69x. Sedangkan Return on Equity ENRG pada 2020 bahkan minus 26,29% karena berhasil mencetak laba bersih US$ 49 juta akibat kenaikan produksi di Blok Bentu, Riau.

ROE ENRG

ENRG Data: rivankurniawan

 

Pendapatan dari segmen Blok Bentu menjadi yang terbesar berkontribusi bagi perseroan, menyumbang Laba sebesar US$ 42 juta.

Segmen Blok Malacca Strait US$ 4,6 Juta, Blok Kangean US$ 30,89 juta. Namun, segmen Blok Tonga masih mencatat Rugi pada Q3 2020- Laba/rugi konsolidasian menjadi Laba bersih US$ 74,9 juta.

Consolidated financial statements as of Sept 30, 2020 ENRG

Informasi Segmen: Consolidated financial statements as of Sept 30, 2020 ENRG

 

Analisis Teknikal PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG)

Hingga perdagangan market Sesi I – 08 Januari 2021 tren IHSG mengalami penguatan 1,66%. ENRG diperdagangkan pada harga 138/lembar menguat 0,73 % terlihat aksi beli tipis pada Sesi I perdagangan ENRG hari ini.

Transaksi saham ENRG didominasi investor domestik dengan pembelian total US$ 225,6 miliar. Adapun, investor asing juga memborong saham emiten minyak dan gas bumi Grup Bakrie itu dengan US$ 3,15 miliar.

Teknikal ENRG

 

Jika melihat histori pergerakan saham ENRG secara ytd bullish 6,2% sedangkan 3 bulan terakhir sudah bullish 153,7%.

Indikator MACD berada di atas garis nol dengan sinyal buy yang kuat di perdagangan awal 2021, ada kemungkinan bullish akan berlanjut.

Indikator Stochastic menggunakan kerangka waktu daily terlihat sinyal bullish, ENRG saat ini berada diatas Moving Average setelah tidur (sideways) selama tahun 2019 hingga akhir tahun 2020.

Label kurang likuid yang kerap disematkan para analis terhadap saham-saham Grup Bakrie, perusahaan eksplorasi serta perdagangan minyak dan gas bumi itu menutup 2020 dengan harga saham US$ 129.

Untuk indikator EMA (20), EMA (50) dan EMA (100) membentuk pola bullish. ENRG mengalami bullish sejak November 2020, yang membuka peluang kenaikan harga saham hingga 143.

ENRG saat ini masih sangat jauh untuk mencapai harganya di 2018 lalu. Jika bertahan di posisi saat ini maka ada peluang menuju 140-145. Jika berbalik arah maka bisa take profit di kisaran harga 130.

Kenaikan ini kemudian membuat ENRG tampil sebagai emiten Grup Bakrie yang paling bullish di pasar modal sepanjang 2020.

 

Outlook PT Energy Mega Persada Tbk. (ENRG)

Dalam empat tahun terakhir merupakan tahun yang penuh tantangan dalam industri minyak dan gas, prospek Perseroan masih ada peluang usaha di masa depan yang dapat dikembangkan dan diraih.

Minyak dan gas masih akan menjadi kebutuhan dasar energi hingga beberapa dekade ke depan dan harganya yang cenderung lebih stabil jika dibanding CPO atau Batu bara.

Peluang di Indonesia juga masih sangat terbuka, terlebih ENRG juga menjadi pemasok kebutuhan Indonesia bagian timur, mengingat kebutuhan domestik akan minyak juga tinggi dan tidak sepenuhnya dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri.

Di sisi lain, tata niaga gas di Indonesia yang berbeda dengan tata niaga gas di negara-negara lain, masih memungkinkan bagi Perseroan untuk menjual gas pada harga jual yang tidak dikaitkan langsung dengan harga minyak dunia.

Sehingga peluang untuk mengembangkan penjualan gas ini juga masih menjadi salah satu peluang masa depan yang perlu digarap.

PT Energy Mega Persada Tbk. menargetkan dana belanja (Capex) pada 2021 mencapai US$ 100 juta atau sekitar US$ 1,42 triliun (kurs US$ 14.218), untuk menggenjot produksi migas di 3 blok. pada tiga blok produksi di Buzi, Selat Malaka, dan Bentu.

 

Kesimpulan

Menjadi emiten dari grup Bakrie yang mencetak kinerja cukup memuaskan, ENRG juga belum mencapai harga nya pada tahun 2018, sempat sideways selama 2019 dan saat pandemi masuk ke Indonesia, ENRG masih tergolong saham yang tidak likuid.

Melihat kinerja di Q3 2020, berhasil mencetak laba dan harga saham merangkak naik. Proyeksi tahun ini ekonomi yang akan tumbuh namun juga cukup terbatas, koreksi IHSG dan beberapa saham bisa terjadi sebelum nantinya jika secara long-term akan bertumbuh.

Jika kinerja ENRG bisa membaik lagi di 2021, maka nanti bisa menjadi sentimen positif, rilisan annual report 2020 akan menjadi perhatian juga dan strategi bisnis ENRG di 2021 kelak.

Jika kamu adalah long-term investment sepertinya jenis emiten yang siklikal dan belum kuat keadaan keuangannya terlebih tingkat utang yang dari tahun ke tahun menjadi permasalahan grup Bakrie seperti ENRG bisa menjadi pertimbangan.

Jika ENRG membaik beberapa bulan ini dan para trader ingin mendapatkan cuan dari momentum maka good timing adalah kuncinya.

 

Disclaimer on: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis berdasarkan laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

 

Itulah analisis saham PT Energy Mega Persada (ENRG) dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.

Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.

 

Sumber Referensi:

  • Aplikasi IPOTGO
  • Annual Report PT Energy Mega Persada Tbk. (www.idx.co.id)
  • Bisnis.com
  • Kompas.com

 

Sumber Gambar:

  • Aplikasi ChartNexus
  • Consolidated Financial Statements ENRG, Sept 2020
  • http://bit.ly/2MJSnQq
  • http://bit.ly/2K1nAh2