Berinvestasi sedari muda merupakan pilihan tepat untuk menciptakan hidup lebih baik dari segala aspek. Namun, jangan sampai Anda melakukan kesalahan investasi!

Nah, apakah pengelolaan dana yang Anda pilih saat ini merupakan investasi yang paling tepat?

Mari kita lihat bersama di artikel di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Secure

 

Berbeda Generasi, Berbeda Cara Pandang Investasi

Kita semua tahu, setiap orang memiliki tujuan masing-masing ketika mengambil langkah berinvestasi.

Karenanya, secara tidak langsung cara pandang mereka terhadap investasi juga berbeda-beda.  

Pilihan jenis investasi yang beragam, seperti saham, obligasi (pendapatan tetap), atau reksa dana merupakan kunci pintar berinvestasi.

Tapi penting Anda ketahui bahwa kemajuan teknologi yang kian pesat sangat berpotensi memberikan stimulus dan cara pandang berbeda dari setiap generasi dalam mendefinisikan arti pentingnya investasi.

Jika saat ini Anda telah mengambil langkah berinvestasi, apakah investasi yang Anda dan anak Anda miliki sudah tepat?

Dilansir dari Forbes.com, berdasarkan studi Wells Fargo tentang pengalokasian aset dari Generasi Baby Boomers (lahir pada rentang tahun >1960), Generasi X (tahun kelahiran 1961-1980), dan Generasi Y atau Milenial (tahun kelahiran 1981-2000), terindikasi terdapat kesalahan berinvestasi.

Dalam studi tersebut, Wells Fargo membandingkan antara saham, pendapatan tetap, dan pengalokasian uang tunai dari 904.000 keluarga, di mana mereka memiliki aset di atas US$10.000 dengan alokasi dana target-date rata-rata di AS untuk seusia mereka.

Dana target-date merupakan campuran dari beberapa jenis saham, obligasi dan investasi lainnya, mirip seperti reksa dana.

Dana target-date memiliki rentang waktu tertentu yang menyesuaikan kepemilikannya seiring dengan usia investor. Biasanya dana ini disesuaikan dengan rencana pensiun seseorang.

 

Realisasi Pengelolaan Aset dari 3 Generasi

Dari data yang diperoleh berdasarkan studi Wells Fargo di atas, ketiga generasi memiliki persentase investasi uang tunai yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata usia mereka.

Persentase Generasi Baby Boomers dan Gen X cenderung lebih kecil pada obligasi dibandingkan investasi dana target-date.

Gen X dan Millennials tidak berinvestasi dalam saham sebanyak dana target-date untuk usia mereka. Berikut ini spesifikasinya:

 

#1 Generasi Baby Boomers

Generasi Baby Boomers memiliki 13,5% investasi dalam bentuk tunai dibandingkan rata-rata dana target-date sebesar 6,3%.

Generasi ini juga memiliki investasi dalam bentuk obligasi sebesar 19,7% dibandingkan investasi dana target-date 33,6.

Sehingga rata-rata dari mereka antara alokasi dana target-date dengan saham sebesar 59,9% banding 56%.

Kredit-Pensiun-Murah-1-Finansialku

[Baca Juga: Waspada! 7 Perilaku ini Dapat Membahayakan Investasi Anda!]

 

#2 Generasi X

Gen X memiliki 14,1% dalam bentuk tunai dibanding dana target-date 5,2% dan 11,1% dalam obligasi banding dana target-date 15,2%.

Artinya, generasi X memiliki 67,9% saham dibandingkan dengan dana target-date sebesar 76,2%.

 

#3 Generasi Milenial

Gen Milenial yang merupakan anak-anak dari Generasi Baby Boomers dan Generasi X memiliki 14,2% investasi bentuk tunai dibanding dana target-date sebesar 5,0%.

Mereka juga berinvestasi 12,6% dalam obligasi dibanding dana target-date 6,3%.

Persentase yang mereka miliki yang jauh lebih rendah dalam saham (67,8%) dibandingkan dana target-date untuk orang-orang seusia mereka (85,7%).

 

Aturan Alokasi Aset

Sampai saat ini, belum ada aturan khusus yang menyebutkan bahwa seseorang dengan rentang usia tertentu harus memilih jenis investasi antara saham, obligasi, atau uang tunai.

Namun, beberapa penasihat keuangan seringkali menggunakan aturan ‘100 minus usia Anda’.

Jadi, lakukan pengurangan antara 100 dengan usia Anda saat ini dan itulah persentase kasar yang baik untuk mengetahui berapa banyak investasi Anda yang musti disimpan dalam saham.

Misalnya, jika Anda berusia 60 tahun maka Anda memiliki 40% saham. Jika usia 30 tahun berarti Anda akan memiliki 70% saham, atau jika Anda berusia 50 tahun berarti 50% saham yang akan dimiliki.

Bagaimana-Cara-Merencanakan-Investasi-2-Finansialku

[Baca Juga: Investasi Reksadana Syariah: Investasi Bebas Riba dan Halal untuk Wujudkan Tujuan Keuangan Anda]

 

Hal yang perlu diingat, bahwa persentase dana target-date yang dikutip Wells Fargo lebih tinggi daripada aturan “100 minus usia Anda” untuk saham di semua usia.

Sehingga persentase target tidak boleh dianggap terlalu harfiah. Cukup banyak analis keuangan yang berpikir bahwa kita akan mengalami penurunan pasar, atau lebih buruk lagi, karena saham telah mengalami begitu banyak pasang surut.

 

Masalah dengan Penimbunan Uang

Cash is not a good investment over time and it’s not keeping up with inflation right now.” 

Dalam pernyataan di atas, McMillion menyebutkan bahwa investasi dalam bentuk uang tunai yang dilakukan dari waktu ke waktu bukanlah pilihan yang baik karena akan dipengaruhi inflasi.

Dengan kata lain, investasi dalam bentuk uang tunai tidak akan memberikan keuntungan yang berarti. Sekalipun ada yang melakukannya, keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut tidaklah tinggi nilainya.

 

Mengapa Banyak Milenial Takut Investasi Saham?

Bagi generasi Milenial yang tengah berada di usia produktif dan cenderung giat mengumpulkan uang, catatan penting bagi mereka adalah cermat dalam mengatur aliran pendapatannya.

Karena alokasi pendapatan tak sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga untuk menjaga kestabilan kondisi finansial. 

Apakah-Anda-Melakukan-Kesalahan-Investasi-2-Finansialku

[Baca Juga: Tahukah Anda Perbedaan Investasi Dan Menabung??

 

Pada Juni 2017, Legg Mason Global Asset Management menemukan bahwa 85% investor Milennial menggambarkan diri mereka sebagai investor “konservatif” dan 52% mengatakan “sangat konservatif.”

Survei Global Investor Pulse Survey pada bulan April 2017 juga menemukan bahwa Generasi Milenial adalah generasi yang ‘paling mungkin untuk setuju’ dengan pernyataan:

What you might earn investing isn’t worth the risk of losing your money.”  

 

Ada alasan besar mengapa begitu banyak Milenial terlihat sangat antusias terhadap saham yang menjadi uang tunai. Salah satunya karena ingatan mereka tentang salah satu kejadian peristiwa nasional bahwa utang pinjaman mereka yang cukup besar harus dilunasi (jumlah rata-rata US$19.978 dalam studi Wells Fargo tahun 2016). 

“Millennials came of age during the Sept. 11 attack and the housing crisis, and the Great Recession happened as they were starting their careers and getting out of college. All those things work together to make them a conservative generation at an earlier age [than previous generations].” 

 

Berpikir Jangka Panjang untuk Menghindari Investasi yang Salah

Ketika Direktur Edelman Financial Services Ric Edelman mempertanyakan:“Why Won’t Millennials Embrace the Stock Market?” Sebaliknya, generasi Baby Boomers malah melihat keuntungan dari investasi saham untuk jangka panjang.

So, bagi para Boomers, Gen X, dan Gen Milenial, berbagai jenis investasi saat ini adalah pilihan yang tersedia bagi Anda, untuk dipertimbangkan dan dipilih sesuai dengan kriteria investasi yang Anda tetapkan.

Tentunya sebelum memilih jenis investasi, alangkah baiknya Anda pelajari dan pahami jenis investasi yang sesuai dengan kemampuan finansial.

Hal yang harus dihindari, jangan berinvestasi secara berlebihan yang bisa mengganggu pemenuhan kebutuhan hidup Anda. Karena kebutuhan hidup harus menjadi prioritas sebelum memilih investasi.

Selain itu, era teknologi canggih seperti saat ini bisa memudahkan Anda memperoleh informasi tentang investasi dengan manfaatkan aplikasi yang mudah diakses.

Semua informasi bisa diakses secara praktis dan real time melalui smartphone di genggaman tangan Anda, sehingga Anda bisa memantau nilai investasi Anda dengan mudah ketika sedang melakukan aktivitas lain.

Jadi, sudahkan Anda menetapkan pilihan untuk berinvestasi? Jenis apapun yang dipilih, investasi merupakan hal yang penting.

Dengan segala cara yang dilakukan, miliki dana tabungan darurat yang jumlahnya sama dengan tiga hingga sembilan bulan dari biaya hidup Anda. Tetapi, letakkan sisa uang ekstra Anda dalam berbagai saham, obligasi, dan jenis investasi lainnya yang terdiversifikasi.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai perbedaan investasi dan menabung lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Richard Eisenberg. 23 Agustus 2017. Are You And Your Millennial Kids Investing Wrong? Forbes.com – https://goo.gl/GSH4yu
  • Trima. 14 November 2017. Tips Investasi yang Wajib Dipahami Generasi Milenial. Trima.trimegah.com – https://goo.gl/cBjubB

 

Sumber Gambar:

  • Melakukan Kesalahan Investasi – https://goo.gl/CRS8x3
  • Melakukan Kesalahan Investasi 2 – https://goo.gl/4vMbGW

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg