Apakah Anda tipe orang “yes man” di kantor yang selalu mengerjakan semua hal untuk menyenangkan orang lain, terutama atasan Anda?

Apakah memang diperlukan untuk selalu melakukan apa yang orang lain minta kepada kita walaupun sebenarnya kita tidak bisa?

Simak jawabannya pada artikel berikut ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Yes Man

Menjadi seorang karyawan di kantor tentu saja harus melakukan performa terbaik agar dinilai positif dan baik oleh atasan.

Ditambah lagi jika kita mendapatkan tugas dari atasan untuk mengerjakan berbagai hal di luar job list atau daftar tugas kita.

Mungkin Anda bisa saja disebut sebagai orang kepercayaan.

Jika Anda “terjebak” pada situasi selalu menuruti apa kata atasan, melakukan semua yang ia perintahkan termasuk yang bukan tugas Anda, mungkin Anda bisa disebut tipe “yes man”.

Apakah menjadi tipe “yes man” terutama kepada atasan merupakan hal yang tepat?

Atau ada kalanya kita harus berkata tidak untuk menolak melakukan sebuah tugas yang bukan merupakan kapasitas kita?

Yes Man 01 Finansialku

[Baca Juga: 7 Rahasia Cara Membangun Kerja Sama Tim yang Kompak di Perusahaan]

 

Ketika menjadi seorang “yes man” di kantor, kita akan merasa lelah karena harus menuruti semua kata atasan.

Walaupun sebetulnya kita sendiri tidak bisa memenuhi permintaan atasan kita, karena sungkan dan merasa jabatan Anda tidak sebanding dengannya, Anda merasa harus berkata ya pada semua permintaannya.

Jika Anda terus menerus melakukannya, Anda bisa stres dan rekan-rekan di kantor Anda bisa memberi Anda cap sebagai “penjilat” atau cari muka di hadapan atasan.

Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan dan pikirkan untuk menghindarkan diri dari berperilaku sebagai seorang “yes man”.

 

#1 Anda Punya Pilihan

Mungkin Anda termasuk orang yang tidak enakkan jika menolak permintaan dari orang lain, terutama atasan Anda.

Anda berpikir Anda bisa dipecat dari pekerjaan jika mengatakan “tidak” pada perintah atasan yang tidak bisa Anda lakukan.

Sebagai bawahan, Anda pun tetap memiliki pilihan. Anda bukanlah seorang budak.

Para Pemimpin dan Pemilik Bisnis, Ini 7 Langkah Cara Coaching ala Dale Carnegie 01 - Finansialku

[Baca Juga: Pebisnis Kalau Mau Sukses Harus Punya Program Kerja, Berikut ini Tips Menyusun Program Kerja]

 

Jika tugas yang diberikan memang bukan bagian Anda dan bukan kapasitas Anda, lebih baik Anda menolaknya.

Anda tentu tidak ingin mengecewakan atasan Anda jika Anda tidak melaksanakan tugas sesuai yang diminta bukan?

Anda bisa jelaskan pada atasan Anda bahwa Anda tidak dapat menyanggupi tugas yang diberikan jika memang Anda tidak bisa.

 

#2 Ketahui Prioritas Anda

Daftar tugas dan prioritas Anda yang utama sudah diberikan sejak Anda menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan.

Jika ada tugas yang diberikan pada Anda namun tidak sesuai dengan daftar pekerjaan Anda dan tanggung jawab Anda, secara profesional sebetulnya Anda bisa menolaknya.

Tak selamanya permintaan atasan harus dipenuhi, apalagi jika itu bukan bagian dari tugas Anda.

Walaupun demikian, bukan artinya Anda harus kaku dengan setiap daftar tugas Anda.

Tetap prioritaskan dari setiap tanggung jawab Anda, jika memang Anda punya waktu lebih dan mampu menolong apa yang diminta oleh rekan kerja atau atasan, kenapa Anda tidak menolong mereka?

 

#3 Pikirkan Sebelum Menjawab

Ketika atasan atau orang lain meminta pertolongan, pikirkan terlebih dahulu dengan matang permintaan tersebut.

Apakah tanggung jawab utama Anda sudah beres?

Apakah Anda mampu mengerjakannya?

Apakah Anda memiliki waktu untuk menyelesaikannya sesuai permintaan?

Apakah dengan mengatakan “iya” pada permintaan tersebut, Anda tidak mengganggu jadwal yang telah Anda buat sebelumnya?

 

Apa Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan Untuk Karyawan Kontrak 02 - Finansialku

[Baca Juga: Jaminan Pensiun Program BPJS Ketenagakerjaan: Apakah Benar Mendapat Gaji Bulanan saat Sudah Pensiun?]

 

Jika dari semua pertanyaan tersebut mengindikasikan Anda bisa, segera lakukan dan jangan tunda untuk menolong orang lain tanpa pamrih.

Namun jika memang Anda tidak bisa, tidak ada waktu, dan Anda ada keperluan lain sehingga tidak dapat menolong, Anda bisa katakan maaf karena Anda tidak dapat memberikan tangan Anda untuk membantu mereka.

Kemukakan alasan Anda tidak bisa membantu mereka. Yakinlah bahwa mereka pasti akan mengerti posisi Anda.

 

#4 Tak Masalah Mengatakan Tidak

Ketika Anda mengatakan tidak, bukan artinya Anda ingin mengecewakan orang yang meminta bantuan tersebut.

Buang rasa bersalah Anda karena Anda memang tidak bisa memberikan bantuan.

Justru ketika Anda bilang ya, padahal hati Anda mengatakan tidak, Anda akan menjadi seorang yang naif dan munafik.

Lagipula Anda akan melakukannya dengan setengah hati karena terpaksa, merasa tidak enak jika tidak membantu.

Bukankah Anda sedang menyiksa diri Anda sendiri dari dalam?

 

#5 Anda Hanya Manusia Biasa

Tidak ada manusia yang sempurna yang bisa melakukan segala hal bukan?

Bahkan orang-orang yang dikenal dengan sebutan multitasking pun tak selamanya orang yang serba bisa dalam bidang apapun.

Setiap orang punya kelemahan karena kita hanya manusia biasa. 

Jangan biarkan diri kita ingin dianggap orang sebagai orang yang selalu “available”.

Anda bukan superman yang bisa segalanya. Bahkan seorang superman memiliki kelemahannya sendiri.

Motivasi Kerja Apa Yang Sebenarnya Karyawan Inginkan 02 - Finansialku

[Baca Juga: Para HRD, Selain Bonus Berikut Ini Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan yang Efektif]

 

#6 Anda Bukan Tipe Penjilat atau Cari Muka

Terkadang mereka yang memiliki tipe “yes man” di kantor akan dianggap seorang pencari muka atau penjilat para bos.

Tentu Anda tidak mau dikatakan demikian bukan?

Katakan tidak jika memang Anda tidak bisa dan bukan kapasitas Anda.

 “When you say yes to others, make sure that you are not saying no to yourself.” –  Paulo Coelho.

“Ketika Anda mengatakan ya pada orang lain, pastikan bahwa Anda tidak mengatakan tidak pada diri sendiri.”

 

Hindarkan Diri dari Masalah yang Bukan Masalah Anda

Menolong orang lain itu baik, tapi jika ternyata itu malah menjerumuskan Anda pada masalah orang lain yang bukan urusan Anda, bukankah Anda jadi harus menanggung akibatnya?

Selain itu, Anda sendiri akan menambah masalah ke dalam tumpukan masalah Anda yang sudah ada.

 

Anda dapat membagikan setiap artikel dari Finansialku kepada rekan-rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan.

Apabila Anda memiliki kesulitan dalam perencanaan keuangan, Anda dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku yang siap membantu Anda.

Jika Anda memiliki saran, tanggapan atau pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Savannah Marie. 28 April 2014. 10 Ways to Avoid Being a Yes Man. Addicted2success.com – https://goo.gl/vK1Dfx
  • Mat Beeche. 15 September 2014. If Your Core Team is Made Up of ‘Yes Man’, They Shouldn’t be Part of Your Core Team. Startupdaily.net – https://goo.gl/2CWpNH

 

Sumber Gambar:

  • Yes man – https://goo.gl/5Kgz9o
  • Yes man 2 – https://goo.gl/shA8VB

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg