Repo saham merupakan salah satu aktivitas yang umum terjadi di pasar modal. Amankah tindakan ini untuk investor?

Simak ulasan Finansialku berikut untuk mengetahui plus minus repo saham. Selamat membaca!

 

Summary:

  • Secara sederhana, perjanjian repo atau repurchase agreement adalah perjanjian utang antara dua pihak yang bertujuan untuk menggadaikan saham untuk mendapatkan uang tunai.
  • Dalam transaksi ini, terdapat beberapa aturan yang perlu dipahami kedua belah pihak untuk disepakati bersama. 

 

Apa itu Repo Saham

Masyarakat mulai terbuka akan opsi investasi beberapa tahun terakhir. Sayang, tidak semua orang paham dengan aktivitas di dalamnya.

Akibatnya, sebagian dari mereka justru merugi. Salah saru aktivitas yang belum banyak dipahami investor pemula adalah repo.

Secara sederhana, repo atau repurchase agreement adalah perjanjian utang antara dua pihak untuk mendapat uang tunai dengan menggadaikan saham.

repo saham

Ilustrasi Repo Saham. Sumber: katadata.coid

 

Dalam transaksi ini, kedua belah pihak menentukan nilai yang harus dibayar di masa depan beserta tenornya. Jika gagal bayar, maka pemberi pinjaman berhak menyita saham yang diagunkan (digadaikan) oleh peminjam.

Jumlah pinjaman yang diberikan biasanya hanya 50% dari total nilai saham yang diagunkan.

 

Cara Kerja Repo Saham

Repo saham merupakan skema pendanaan yang serupa dengan pegadaian. Pemilik saham yang membutuhkan dana dapat meminjam dari bank, sekuritas, atau manajemen aset dengan menyerahkan sahamnya sebagai jaminan.

Saham yang direpokan akan berada di tangan kreditur selama masa peminjaman. Tetapi, kepemilikannya tetap berada di pemilik awal. Investor dapat berinvestasi pada saham-saham ini.

Kegagalan bayar dapat menyebabkan nilai saham turun drastis, terutama jika nama baik perusahaan yang menerbitkan saham tersebut tercoreng dan labanya menurun.

Nilai pinjaman dalam repo saham umumnya hanya setengah dari total nilai saham jaminan. 

[Baca Juga: Bicara Soal Investasi Saham, Lo Kheng Hong: Gak Peduli Pemilu!]

 

Bagaimana Cara Mengetahui Saham Repo

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan investor untuk mengetahui saham repo, di antaranya:

 

#1 Menanyakan Secara Langsung ke Broker Saham

Informasi mengenai saham repo dapat diperoleh dengan menanyakan langsung kepada broker saham. Pasalnya, sejumlah broker memiliki akses informasi terkait saham yang sedang direpokan dan dapat memberikan informasi tersebut ke klien.

Pastikan pilih broker yang terpercaya dan memiliki reputasi baik dalam menyediakan informasi pasar modal. Sehingga, Anda dapat memaksimalkan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat.

 

#2 Memeriksa Laporan Keuangan Sekuritas

Laporan keuangan sekuritas perusahaan dapat menjadi sumber informasi mengenai repo saham. Perusahaan sekuritas terpercaya umumnya mencantumkan detail repo saham dalam laporan keuangan.

Informasi ini bermanfaat bagi para investor untuk memahami strategi dan kondisi keuangan perusahaan.

 

#3 Melihat Volume Saham

Saham repo umumnya menunjukkan karakteristik volume perdagangan yang rapi dan terjaga lantaran dipelihara oleh perusahaan.

Hal ini berdampak pada pergerakan harga harian yang relatif stabil minim fluktuasi.

 

#4 Menyimak Berita

Repo saham merupakan instrumen pendanaan yang jarang disorot media, kecuali saat terjadi gagal bayar.

Berita tentang repo saham umumnya terfokus pada kasus gagal bayar, sehingga menimbulkan sentimen negatif terhadap instrumen ini. Padahal, repo saham merupakan instrumen yang lazim digunakan di pasar modal.

Penting untuk memahami mekanisme repo saham secara menyeluruh, termasuk risikonya, agar stigma negatif ini dapat dihilangkan dan instrumen ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan pasar modal.

 

Contoh dari Repo Saham

Simak contoh berikut untuk memahami repo saham:

PT Belanga yang bergerak di industri jamu tradisional butuh dana senilai Rp250 juta untuk membeli mesin produksi baru. Alih-alih menggunakan dana perusahaan, pemilik PT Belanga mengajukan pinjaman ke Bank Jaga.

Dalam transaksi ini, PT Belanga mengagunkan saham senilai Rp500 juta. Kemudian, sebagai kompensasi, mereka menjanjikan bunga 10% per tahun ke Bank selaku pemberi kredit.

Masa pinjaman tersebut berlangsung selama dua tahun. artinya, PT Belangan harus mengembalikan dana sesuai perjanjian. Jika gagal bayar, Bank Jaga berhak menyita saham dan menjualnya ke publik.

 

Apakah Repo Saham Aman?

Repo atau repurchase agreement adalah aktivitas investasi yang legal sekaligus berisiko tinggi. Risiko utama repo terletak pada fluktuasi pasar modal, khususnya ketika saham yang diagunkan mengalami penurunan nilai drastis.

Berbeda dengan kredit beragunan lain yang menggunakan agunan dengan nilai stabil seperti rumah, repo menggunakan surat berharga yang nilainya berfluktuasi. Hal ini menyebabkan risiko repo jauh lebih tinggi.

Kasus repo saham BUMI di tahun 2008 menunjukkan bagaimana penurunan harga saham BUMI yang drastis mengakibatkan kerugian besar bagi investor dan perusahaan.

Meskipun repo legal, regulasi resmi mengenai instrumen ini masih belum ada. Perusahaan yang menerbitkan repo hanya diharuskan melapor ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ketiadaan regulasi ini berarti tidak ada jaminan keamanan bagi investor repo. Oleh karena itu, Anda perlu memahami dengan jelas risiko tinggi yang melekat pada repo sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Untuk lebih meyakinkan Anda terhadap aktivitas yang kerap terjadi di pasar modal ini, simak YouTube Finansialku berikut sampai akhir.

 

 

Bagaimana Aturan Repo Saham

Berikut adalah beberapa aturan dalam repo saham:

 

#1 Pihak yang Terlibat

Proses repo saham harus melibatkan:

  • Pemberi pinjaman, yakni pihak yang menyediakan saham atau instrumen keuangan lainnya dan setuju untuk membeli kembali pada tanggal yang telah disepakati.
  • Peminjam, yakni pihak yang meminjam saham atau instrumen keuangan dari pemberi pinjaman dengan janji untuk mengembalikannya pada tanggal yang telah ditentukan.

 

#2 Tenor

Repo dapat memiliki tenor yang bervariasi, tetapi umumnya memiliki periode singkat. Sering kali beberapa hari hingga beberapa minggu.

 

#3 Bunga atau Imbal Hasil

Peminjam biasanya membayar bunga atau imbal hasil kepada pemberi pinjaman sebagai kompensasi atas pinjaman saham.

Imbal hasil ini dapat ditentukan sebagai persentase tetap atau dapat disesuaikan berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

 

#4 Margin dan Agunan

Repo saham disertai dengan penyerahan senilai 2x jumlah pinjaman. Misal, jika perusahaan mengajukan pinjaman senilai Rp250 juta, mereka harus menyerahkan saham senilai Rp500 juta.

 

#5 Persetujuan dan Dokumentasi

Perjanjian repo saham harus didokumentasikan secara jelas, termasuk syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

 

#6 Penyelesaian Transaksi

Penyelesaian transaksi repurchase agreement dapat dilakukan melalui sistem kliring dan penyelesaian yang diakui di pasar keuangan atau melalui perantara (custodian).

 

#7 Risiko dan Perlindungan

Kedua belah pihak harus menyadari risiko yang terkait dengan repo, termasuk risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar.

Mekanisme perlindungan atau penyelesaian masalah juga biasanya diatur dalam perjanjian.

 

#8 Pemantauan dan Pembaruan

Pihak yang terlibat dalam repo harus memantau perubahan kondisi pasar dan keuangan yang dapat mempengaruhi kesepakatan.

Selain itu, mereka juga harus siap untuk melakukan pembaruan atau penyesuaian jika diperlukan.

[Baca Juga: Stock Split Bisa Bikin Kepemilikan Saham Bertambah, Kok Bisa?]

 

Tips Aman Berinvestasi Repo Saham

Repo saham, meskipun menawarkan peluang keuntungan, adalah aktivitas investasi berisiko tinggi. Oleh karena itu, perencanaan matang sangat penting sebelum berinvestasi di dalamnya.

Simak tips aman berinvestasi repo saham berikut ini:

 

#1 Hanya Berinvestasi di Perusahaan Terpercaya

Kunci utama dalam investasi repo saham terletak pada pemilihan perusahaan yang terpercaya. Pastikan perusahaan memiliki kredibilitas tinggi, dibuktikan dengan kinerja bisnis yang solid dan bertumbuh, serta likuiditas yang memadai.

Pertimbangan fundamental, valuasi, dan histori manajemen perusahaan juga tak kalah penting. Lakukan analisis mendalam untuk memastikan perusahaan memiliki prospek yang baik dan dikelola secara profesional.

Perusahaan yang tepat akan membantu memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko investasi repo saham.

 

#2 Lakukan Manajemen Portofolio

Investasi, termasuk repo saham, selalu mengandung risiko. Oleh karena itu, penerapan manajemen portofolio yang efisien menjadi langkah krusial untuk meminimalkan potensi kerugian.

Hal ini penting, terutama setelah dana ditanamkan pada saham perusahaan terkemuka yang sedang direpokan.

 

#3 Berinvestasi di Saham dengan Likuiditas Tinggi

Dalam memilih saham, likuiditas merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan.

Saham dengan likuiditas tinggi—yang ditunjukkan oleh transaksi harian besar—memungkinkan investor membeli dan menjual saham dengan mudah. Salah satu cara untuk memilih saham likuiditas tinggi adalah dengan melihat indeks LQ45.

Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas dan fundamental terbaik di Bursa Efek Indonesia.

Memilih saham dari LQ45 dapat menjadi pilihan aman bagi investor pemula, karena saham-saham tersebut telah melalui proses seleksi dan terbukti memiliki kinerja yang baik.

Jika Anda masih ragu atau bingung dalam mengambil keputusan berinvestasi, sebaiknya diskusikan langsung bersama ahli, Perencana Keuangan Finansialku. 

Melalui diskusi secara 1 on 1, Anda akan mendapatkan advice dalam menyusun strategi berinvestasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan bisa meminimalisasi kerugian.

Yuk, langsung hubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini dan buat janji konsultasi.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Pahami Mekanisme Investasi!

Repo saham merupakan transaksi perjanjian pinjaman dana dengan saham sebagai agunan.

Pihak peminjam (pemberi dana) akan menerima saham sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikan, sedangkan pihak peminjam (penerima dana) akan mendapatkan dana usai menyerahkan sahamnya.

Saat jatuh tempo, peminjam wajib mengembalikan dana pinjaman beserta bunga kepada pihak pemberi dana. Sementara pemberi dana wajib mengembalikan saham yang diserahkan sebagai jaminan.

Agar investasi bisa lebih menguntungkan, Anda bisa membaca ebook gratis dari Finansialku berjudul Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham. Semoga bermanfaat…

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Sekian ulasan tentang repo saham. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar berikut ini!

Bantu investor baru mendapat informasi yang valid dengan membagikan artikel ini di media sosial. Terima kasih!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Muhammad Dicky Syaifudin

Sumber Referensi:

Studi:

  • Anisa Rahmawati dan Eni Dasuki Suhardini. 2019. Pengalihan Kepemilikan Saham secara Melawan Hukum dalam Transaksi Repurchase Agreement. Jakarta Selatan: Universitas Paramadina.

 

Artikel internet:

  • Admin. 06 April 2023. Apa itu Repo Saham? Simak Pengertian dan Contoh Kasusnya! Ocbc.id – https://bit.ly/3uxp4GW