Asal usul harga komoditas berjangka: Bursa kontrak berjangka atau dikenal dengan sebutan “futures” mempertemukan penjual dan pembeli dari seluruh dunia dengan berbagai kontrak berjangka.

Sebenarnya tidak hanya komoditas saja yang diperdagangkan, namun mata uang asing dan saham juga.

Pada artikel ini kita akan lebih fokus membahas kontrak berjangka komoditas.

Kontrak berjangka ditransaksikan pada harga dan spesifikasi produk yang telah disepakati penjual dan pembeli serta spesifik sesuai jangka waktu kontrak yang dipilih.

Pernahkah Anda terpikir, atas dasar apa acuan harga komoditas tersebut? Mengapa harga di pasar fisik berbeda dengan bursa berjangka?

 

Pengertian Kontrak Berjangka

Perumpamaan perdagangan kontrak berjangka (PKB) mirip seperti transaksi kontrak pada sewa menyewa properti.

Sebagai pembeli atau pihak penyewa bersepakat dengan pihak penjual tentang spesifikasi rumah, harga dan jangka waktu kontrak yang disetujui, misalnya 1 tahun, dan seterusnya. Setelah kedua pihak setuju maka dilakukanlah pembayaran.

Dalam contoh kasus tersebut, jika harga sewa rumah tersebut naik atau turun dalam jangka waktu kontrak, maka pembeli tetap membayar harga sesuai kesepakatan awal. 

Artinya, pihak pembeli dan penjual sama-sama mendapatkan kepastian harga selama jangka waktu kontrak tanpa terpengaruh fluktuasi harga pasar setelah kontrak disepakati.

Perumpamaan transaksi kontrak ini juga serupa pada transaksi komoditas misalnya harga minyak, padi, jagung, dan komoditas lainnya.

Kepastian harga ini bermanfaat bagi pelaku usaha seperti petani ataupun pengusaha yang membutuhkan komoditas tersebut sebagai bahan baku. Umumnya, mereka bertransaksi dengan tujuan lindung nilai atau hedging.

PKB merupakan kontrak standar dimana kuantitas, jenis, harga, dan waktu penyerahannya telah disepakati kedua pihak. Karena bentuknya standar maka yang dapat ditawar adalah harganya saja.

Transaksi ini harus dibuat kontrak karena dilakukan oleh pihak yang tidak saling kenal. Mekanisme transaksinya dijamin kelancarannya oleh Lembaga Kliring atau Exchanger yang menyediakan.

PKB pada sektor komoditas bisa dilakukan pada produk pertanian, pertambangan, industri dan sektor lainnya.

Asal Usul Harga Komoditas Berjangka 02 - Finansialku

[Baca Juga: Darimana Sumber Keuntungan Broker Komoditas?]

 

Pada kontrak berjangka, pihak penyedia barang memegang posisi “short”. Sedangkan pihak pembeli memegang posisi “long”.

Pada pasar fisik, penyedia barang memiliki kewajiban untuk menyerahkan barang yang disepakati pada pihak pembeli.

Namun, jika PKB dilakukan tanpa penyerahan barang, maka transaksi diselesaikan secara tunai.

Pelaku perdagangan yang mengalami kerugian wajib mentransfer sejumlah uang tunai kepada pihak yang untung. Supaya terhindar dari kewajiban ini maka pemegang kontrak harus menghitung posisi untung atau rugi sebelum tanggal jatuh tempo kontrak.

Selanjutnya melakukan penjualan posisinya pada long atau short supaya menutup kewajiban kontrak sebelumnya.

728x90 hitung sekarang Investasi Saham
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Saham

 

Awal Mula Transaksi Kontrak Berjangka

Perdagangan komoditas bermula pada abad ke-18 di Jepang dengan berdagang beras dan sutera. Lalu di Belanda memulai transaksi bunga tulip.

Selanjutnya, pada pertengahan abad ke-19, di Amerika Serikat dibentuk pasar utama gandum yang pertama kali. Di pasar utama ini para petani membawa hasil panen untuk dijual langsung maupun di kemudian hari (kontrak).

Transaksi inilah yang menjadi dasar dari dimulainya perdagangan kontrak berjangka. Setelah gandum selanjutnya komoditas yang dijual mencakup daging dan hasil peternakan.

Amerika Serikat menjadi negara pertama yang memiliki pusat transaksi berjangka resmi di dunia, Chicago Board of Trade (CBOT) terbentuk pada tahun 1848.

Seiring perkembangan transportasi dan komunikasi, transaksi dari CBOT terhubung dengan New York dan berbagai kota besar di AS. Kala itu, kontrak pertama dilakukan terhadap jagung lalu diikuti dengan gandum dan kedelai.

Tidak lama kemudian, pada tahun 1850 dibentuklah New York Cotton Exchange (NYCE). Komoditas kapas saat itu ditransaksikan dalam skala besar sehingga dibuat exchanger khusus.

Seiring perkembangan, berbagai komoditas seperti kakao, jus jeruk, dan gula juga ditransaksikan di NYCE.

Bagaimana Kondisi Pasar Komoditas Saat Krisis 01 - Finansialku

 [Baca Juga: Investor WAJIB Menelusuri 3 Prospek Komoditas di 2019]

 

Pada tahun 1970, kontrak berjangka terhadap instrumen keuangan mulai diperkenalkan oleh Chicago Merchantile Exchange (CME). Tidak perlu waktu lama, selanjutnya instrumen keuangan menjadi fokus pada transaksi berjangka menggantikan komoditas.

CME menjadi pencetus penyedia instrumen keuangan yang kemudian langkahnya diikuti oleh exchanger lain di seluruh dunia, seperti London International Financial Futures and Options Exchange di tahun 1982, Deutsche Terminborse dan Tokyo Commodity Exchange (TOCOM).

Seiring perkembangan dunia, saat ini setidaknya ada 75 bursa berjangka resmi di seluruh dunia. CME dan CBOT bergabung menjadi CME Group.

Selain di Amerika, beberapa exchanger resmi lainnya, yaitu Sydney Futures Exchange, TOCOM, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), dan exchanger lainnya.

Meski ada banyak exchanger terkemuka di dunia, namun exchanger Amerika lah yang paling diminati trader untuk bertransaksi. Hal ini dikarenakan volume transaksi dan likuiditas yang sangat tinggi.

 

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Perbedaan Harga Kontrak dan Harga Pasar (spot price)

Meskipun memiliki jenis dan kualitas yang sama, namun harga kontrak berjangka berbeda dengan harga pasar.

Harga pasar merupakan harga dimana komoditas tersebut bisa diperjualbelikan pada tempat spesifik dan bisa dikirim secepatnya dan pembayaran ditempat. Sebaliknya, harga kontrak berjangka ditetapkan untuk transaksi yang akan terjadi di masa depan.

Kedua harga untuk produk serupa bisa berbeda karena dipengaruhi oleh tanggal pengiriman dan suku bunga.

Harga kontrak berjangka lebih mahal dari harga pasar. Sebab harga kontrak memperhitungkan biaya pengiriman, biaya penyimpanan hingga kontrak jatuh tempo dan bunga.

 

Pembentuk Harga Komoditas

Harga komoditas layaknya instrumen lain, bersifat fluktuatif. Kadang naik, terkadang turun. Bahkan naik turun harganya ini bisa jadi di luar prediksi analis ekonomi terhebat sekalipun.

Secara umum, ada hal dasar yang mempengaruhi naik turunnya harga komoditas.

Ketahui Strategi-strategi Dasar Trading Komoditas 03 Trading Komoditas 2 - Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Hubungan Inflasi dan Harga Komoditas?]

 

Pertama yaitu hukum permintaan dan penawaran. Ketika penawaran berlimpah (oversupply) maka harganya turun. Sedangkan ketika permintaan naik, maka harga naik.

Hal ini bisa dipengaruhi oleh musim, bencana alam, kebijakan pemerintah, dan sebagainya.

Selain hukum permintaan dan penawaran, kondisi teknikal juga mempengaruhi harga komoditas. Hal ini berkaitan dengan pola-pola harga di analisis teknikal.

Selain ilmu fundamental, banyak pelaku usaha yang berprinsip dengan analisis teknis sehingga pengambilan keputusannya bisa jadi sama dan akhirnya membentuk suatu harga pasar komoditas.

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 728 x 90

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 336 x 280

Bursa komoditas menawarkan banyak peluang baik transaksi pasar fisik maupun kontrak berjangka dengan berbagai produk yang bisa ditransaksikan.

Semoga dengan memahami asal mula transaksi dan pembentukan harga komoditas bisa membuat kita semua semakin memahami pergerakan dan karakter komoditas idola kita ya.

 

Apa pendapat Anda terhadap informasi yang sudah Anda dapatkan? Silakan beri komentar dan pendapat Anda pada kolom yang tersedia.

 

Sumber Referensi:

  • Amine Bouchentouf. 2007. Commodities for Dummies. Indiana: Wiley.
  • Admin. 10 Maret 2015. What is The History of Futures? Investopedia.com – https://bit.ly/2HTRL66
  • Jack D. Schwager & Mark Etzkorn. 2017. A Complete Guide to The Futures Market – Technical Analysis and Trading Systems, Fundamental Analysis, Options, Spreads, and Trading Principles. Second Edition. New Jersey: Wiley

 

Sumber Gambar:

  • Asal Usul Harga Komoditas Berjangka 01 – https://bit.ly/2D1Yiss
  • Asal Usul Harga Komoditas Berjangka 02 – https://bit.ly/2Gbfi1e