Barang Inferior merupakan barang yang dibeli ketika pendapatan seseorang lagi menurun. Untuk lebih lengkapnya, yuk, simak ulasan artikel dari Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Barang inferior menjadi alternatif bagi konsumen yang memiliki pendapatan kecil, meskipun kualitas barang yang ditawarkan tidak sebagus barang normal. 
  • Permintaan barang inferior dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, semakin tinggi pendapatan, maka semakin rendah permintaan barang inferior. Contohnya barang imitasi.

 

Pengertian Barang Inferior

Barang inferior adalah produk yang mengalami penurunan permintaan ketika pendapatan konsumen mengalami kenaikan.

Sebaliknya, ketika ekonomi menguat dan pendapatan konsumen ikut meningkat, biasanya konsumen akan mencari produk pengganti dengan harga yang lebih mahal daripada barang inferior. 

Kondisi tersebut memang nampak aneh, tetapi justru barang inferior sendiri menjadi alternatif bagi konsumen yang memiliki pendapatan kecil—meskipun kualitas barang yang ditawarkan tidak sebagus barang normal. 

Misalnya, Anda memiliki pendapatan di atas Rp5 juta per bulan sehingga Anda bisa membeli sebuah sepatu A dengan range harga Rp500.000-Rp1.000.000.

Namun, ketika pendapatan Anda mengalami penurunan, menjadi Rp3 juta per bulan, Anda akan mencari pengganti sepatu A dengan harga yang lebih murah, sebut saja sepatu B yang memiliki harga Rp.200.000. 

Berdasarkan ilustrasi di atas, sepatu B merupakan barang inferior. Dengan kata lain, terlepas dari kualitas yang berbeda dari sepatu A, barang B menjadi pilihan alternatif dikarenakan harga yang ditawarkan lebih sesuai dengan budget yang dimiliki. 

[Baca Juga: Apa Itu Barang Bebas? Simak Karakteristik, Contoh dan Cara Memperolehnya]

 

Karakteristik Barang Inferior

Adapun karakteristik khusus dari barang inferior sendiri, di antaranya: 

  • Memiliki tingkat elastisitas pendapatan negatif atau IE<0.
  • Permintaan barang inferior sendiri ditentukan oleh tingkat pendapatan, semakin tinggi pendapatan, maka semakin rendah permintaan barang inferior.

Sebaliknya, ketika pendapatan konsumen menurun, permintaan barang inferior akan meningkat.

 

Contoh Barang Inferior

Selain produk mie instan, barang inferior lainnya juga jamak ditemui di sekitar kita. Berikut ini contoh barang inferior/inferior goods yang wajib Anda ketahui! 

 

#1 Mobil Bekas 

Mobil bekas cenderung menjadi pilihan bagi konsumen yang tingkat pendapatannya relatif terbatas. 

Jika pendapatan mereka telah mencukupi, mereka akan membeli mobil baru dengan harga serta kualitas yang lebih tinggi. 

Namun, baik membeli mobil baru ataupun bekas, tetap saja kita perlu merencanakan keuangannya dengan matang termasuk menyesuaikannya dengan kondisi finansial saat ini.

Agar tujuan keuangan Sobat Finansialku untuk membeli mobil bisa tercapai, yuk, buat perhitungannya secara lebih riil dengan Kalkulator Keuangan Finansialku.

Selain itu, Anda pun bisa ikuti panduan lengkapnya dalam ebook gratis Strategi Praktis Membeli Mobil Favoritmu. 

 

#2 Transportasi Publik

Dengan adanya keterbatasan finansial, membuat sebagian orang memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai media mobilitas mereka.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan mereka, pilihan tersebut kemudian berubah, seperti menggunakan taksi atau membeli kendaraan pribadi—baik roda dua maupun roda empat. 

 

#3 Barang Imitasi 

Sekarang ini, barang imitasi banyak bertebaran di sekitar kita. Meskipun barangnya tidak ori, barang imitasi tetap laku di pasaran karena harganya yang lebih rendah dibandingkan barang yang asli. 

Ketika pendapatan konsumen mulai meningkat, mereka akan beralih ke barang-barang yang asli dengan kualitas yang lebih baik. Maka dari itu, mengapa barang imitasi tergolong barang inferior.  

 

#4 Makanan Ekonomis

Selain mie instan, makanan ekonomis yang tergolong barang inferior adalah kopi saset. Dibandingkan kopi yang dijual di kedai/kafe, kopi saset menawarkan harga yang jauh lebih rendah—sehingga menyasar golongan dengan pendapatan rendah. 

Ketika konsumen merasa pendapatan mereka meningkat, mereka akan beralih kepada kopi dengan harga dan kualitas yang lebih tinggi.

Kondisi tersebut juga menyasar makanan ekonomis lainnya, dengan harga yang relatif lebih murah contohnya. 

 

#5 Kompor Minyak Tanah 

Kompor minyak tanah, meskipun sudah jarang digunakan oleh masyarakat perkotaan, telah menjadi alternatif bagi para konsumen dengan tingkat pendapatan yang relatif rendah.

Biasanya, kompor minyak tanah sendiri akan digantikan oleh konsumen, ketika pendapatan konsumen tadi meningkat dan memilih beralih ke produk lainnya, seperti kompor gas/listrik. 

 

Perbedaan antara Barang Inferior dan Barang Superior

Ada barang inferior, ada juga barang superior. Keduanya tentu memiliki karakteristik yang berbeda.

Adapun perbedaan karakteristik tersebut dapat kita lihat melalui beberapa hal, di antaranya: 

  • Tingkat elastisitas pendapatan. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, barang inferior sendiri memiliki tingkat elastisitas pendapatan bernilai negatif atau IE<0. Sementara tingkat elastisitas pendapatan barang superior ditandai dengan IE>1. 
  • Dengan tingkat elastisitas yang berbeda, maka berbeda juga tingkat permintaan barang keduanya. Sebagai contoh, untuk barang inferior, ketika pendapatan konsumen meningkat hingga 5%, maka permintaan barang inferior akan menurun lebih atau kurang dari 5%. Sementara untuk produk superior, jika pendapatan konsumen meningkat 5%, maka permintaan barang akan meningkat lebih dari 5%. 

[Baca Juga: Para Pebisnis! Mari Pahami Perilaku Konsumen Dalam Mengambil Keputusan]

 

Elastisitas Permintaan Barang Inferior

Berbicara barang inferior di negara A, tentunya akan berbeda jika Anda membicarakannya di negara B.

Perbedaan ini merupakan ciri utama dari barang inferior, yaitu memiliki angka elastisitas pendapatan kurang dari nol (0). 

Maksud dari tingkat elastisitas pendapatan di sini adalah besaran jumlah permintaan sebagai respons dari adanya perubahan pendapatan. Nah untuk mengetahuinya, Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut: 

Elastisitas Pendapatan= % Perubahan Kuantitas Permintaan : % Perubahan Pendapatan

 

Lalu, elastisitas pendapatan tersebut fungsinya buat apa? Nah, dengan adanya hasil elastisitas pendapatan tadi, sebenarnya Anda bisa mengidentifikasi barang apa saja yang masuk ke dalam inferior, normal, ataupun superior. 

 

Pengaruh Penurunan Harga terhadap Barang Inferior

Seperti produk lainnya, barang inferior juga turut dipengaruhi oleh perubahan harga. Maka dari itu, penting untuk mengetahui efek harga yang terdiri dari efek substitusi dan efek pendapatannya.

 

#1 Efek Substitusi 

Efek substitusi sendiri merupakan hubungan negatif antara harga relatif dua barang terkait. Maka dari itu, perubahan harga di pasar selalu berbanding terbalik dengan permintaan.

Dengan kata lain, permintaan akan suatu barang akan menurun dikarenakan adanya peralihan produk ke produk alternatif—yang memiliki harga lebih terjangkau.

Begitupun sebaliknya, ketika harga barang menurun, maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat. 

 

#2 Efek Pendapatan

Efek pendapatan sendiri berkaitan dengan akibat perubahan harga terhadap pendapatan riil konsumen.

Ketika harga suatu produk menurun, maka pendapatan riil konsumen akan meningkat dikarenakan nominal uang yang sama—konsumen bisa membeli banyak lebih barang. 

Namun sebaliknya, ketika harga produk meningkat, maka pendapatan riil konsumen menurun dikarenakan nominal uang yang sama hanya mampu membeli barang dengan jumlah yang lebih sedikit. 

 

#3 Efek Harga pada Barang Normal

Peningkatan pendapatan konsumen akan meningkatkan permintaan barang normal. Maka dari itu, barang normal mempunyai korelasi positif dengan pendapatan itu sendiri. 

Jika harga barang turun, maka pendapatan riil konsumen akan meningkat. Dengan begitu, harga yang lebih rendah akan membuat permintaan barang normal semakin meningkat. 

 

#4 Efek Harga pada Barang Inferior

Untuk produk inferior, efek pendapatan serta substitusi mempunyai nilai yang saling berlawanan.

Ketika harga produk inferior turun, efek pendapatan negatif akan mengurangi permintaan produk tersebut.

Hal ini berbeda dengan efek substitusi yang bernilai positif, dimana akan meningkatkan permintaan barang inferior. 

Namun karena efek pendapatan negatif mampu mengimbangi efek substitusi yang positif, peningkatan permintaan akan berjalan relatif kecil.

Meskipun begitu, penurunan harga masih dapat meningkatkan kuantitas permintaan produk tersebut—meskipun tidak sebanyak produk normal. 

 

Dampak Ekonomi dari Barang Inferior

Barang inferior sendiri ternyata memiliki korelasi yang cukup dekat terhadap kelangsungan ekonomi secara luas, lho! 

Sebagai contoh, permintaan barang inferior sendiri dipengaruhi oleh dampak ekonomi suatu negara.

Ketika negara mengalami penurunan dari segi ekonomi, maka pendapatan masyarakat negara tersebut cenderung berkurang. Hal inilah yang membuat masyarakat beralih ke produk yang tergolong barang inferior. 

Begitupun sebaliknya, ketika kondisi ekonomi negara semakin kuat, maka akan menimbulkan efek positif terhadap pendapatan masyarakatnya.

Berangkat dari sinilah, permintaan barang inferior akan semakin menurun. 

 

Membeli Barang Inferior? Why Not? 

Meski terkesan “disepelekan”, barang inferior justru menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat yang memiliki pendapatan relatif rendah.

Meskipun begitu, membeli barang inferior juga bisa dilakukan oleh mereka yang mempunyai pendapatan tinggi dengan berbagai faktor, misalnya ingin menghemat budget. 

Sehingga, membeli barang inferior juga bisa menjadi salah satu cara “menghemat” keuangan Sobat Finansialku. Namun, tetap sesuaikan kembali dengan anggaran yang sudah ditetapkan.

Jika Anda masih bingung dalam menyusun anggaran keuangan, Finansialku punya panduan lengkapnya! Cukup download ebook gratis Cara Membuat Anggaran Dengan Tepat dan aplikasikan langsung, ya.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan konsultasi keuangan bersama para ahlinya, Perencana Keuangan Finansialku. 

Langsung saja buat janji konsultasi dengan menghubungi WhatsApp Customer Advisory di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini!

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Gimana nih Sobat Finansialku tentang barang inferior? Yuk, spill barang inferior apa saja yang sering Anda gunakan di kolom komentar!

 

Editor: Omri Cristian

Referensi

  • Admin. 3 Januari 2023. Barang Inferior: Pengertian, Karakteristik, dan Contoh. ocnbnisp.com – https://tinyurl.com/2p22wtm7. 
  • Admin. 3 April 2023. Barang Inferior: Pengertian, Ciri beserta Contohnya. pintu.co.id – https://tinyurl.com/4e3wbuep 
  • Nisa Destiana. 10 Agustus 2022. Barang Inferior: Pengertian, Ciri, dan Contohnya. majoo.id – https://tinyurl.com/3w3w36d5. 
  • Vanya Karunia Mulia Putri. 11 April 2022. Barang Inferior: Pengertian dan Contohnya.kompas.com – https://tinyurl.com/ye2ercz9.
Â