Belajar investasi saham ternyata sama halnya dengan seseorang belajar lari, ada proses yang harus dilalui, salah satunya adalah memiliki knowledge.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Belajar Investasi Saham

Menurut saya belajar saham sama halnya dengan orang belajar lari. Mengapa? Jadi begini, kebetulan saya sedang belajar lari (running), tepatnya sejak akhir tahun lalu. Ternyata berlari itu membutuhkan dua hal, yaitu knowledge dan skill.

Knowledge itu apa, Vin?

 

Knowledge itu singkatnya adalah pengetahuan. Lebih spesifiknya adalah yang tadinya kita tidak tahu, setelah mencari informasi kemudian jadi tahu.

Contoh, dalam hal lari, tadinya saya tidak tahu bahwa ada irama untuk membuang nafas dan iramanya ditentukan oleh pijakan kaki.

Misal tumpuan di kaki kanan, tumpuan di kaki kiri, nafasnya itu harus sekian-sekian. Ini dilakukan agar kecepatan larimu bisa stabil, atau bisa disebut pace.

Nah, itu namanya knowledge. Ketika saya tadinya tidak tahu, saya cari informasi di YouTube, di artikel website, itu membuat saya jadi tahu.

Pengetahuan-pengetahuan tersebut kemudian saya coba praktikkan secara perlahan. Mulanya lari di treadmill dengan kecepatan yang tidak terlalu kencang. Semakin lama dipraktikkan, semakin saya dapat skill.

Skill didapat melalui pengalaman yang tidak hanya sekali. Dilakukan berkali-kali membuat sesuatu yang tidak biasa jadi biasa, bahkan bisa memiliki kemampuan lebih. Proses tersebutlah yang membentuk skill.

Jadi belajar saham itu membutuhkan skill dan knowledge. Begitu juga ketika kamu belajar saham, ada yang namanya knowledge ada yang namanya skill.

buat-anda-yang-sedang-belajar-saham-cermati-40-emiten-berikut-ini-finansialku

[Baca Juga: Investasi Saham: Cara Membuka Rekening Hingga Membeli Saham]

 

Knowledge itu bisa kamu dapat dari banyak hal, bisa dari YouTube, bisa dari buku yang kamu beli di toko buku, bisa baca dari internet, dan lain-lain. Intinya dari yang tadinya kamu tidak tahu, setelah kamu baca, dengar, cari informasi, kamu jadi tahu.

Kemudian setelah memiliki knowledge, kamu harus mendapatkan skill yang diperoleh dengan cara seperti belajar lari tadi, kamu harus mempraktikkannya dulu. Bagaimana caranya?

Kamu bisa buka rekening investasi saham atau rekening di sekuritas, kalau kamu repot saya bisa kasih link-nya.

Setelah kamu coba buka, kamu mulai masukkan uang kamu. Sekarang ini menabung saham bisa mulai dari seratus ribu rupiah.

Tapi saya sarankan mulainya dari lima ratus ribu saja. Jangan seratus ribu banget. Kenapa lima ratus ribu?

Supaya pilihan saham kamu lebih beragam atau banyak pilihan yang bisa kamu beli. Termasuk perusahaan-perusahaan bluechip pun ada yang bisa dibeli dengan harga lima ratus ribu.

Kemudian setelah kamu tahu, setelah kamu punya skill-nya, kamu sudah buka rekening, kamu sudah masukkan uang kamu, katakanlah lima ratus ribu pertama kamu, atau mungkin juga bisa satu juta pertama kamu.

Kamu beli saham pertama kamu, nggak usah repot-repot, kamu beli saja saham yang kamu pakai produknya, itu paling simple. Saya bilang paling simple tetapi bukannya paling cuan, yang paling penting kamu pernah mencoba dulu.

Nah, setelah kamu coba, sudah pernah kamu beli, sudah pernah punya, sudah pernah untung atau pernah negatif di portofolio yang artinya masih rugi, It’s oke.

Mau-Belajar-Investasi-Saham-1-Finansialku

[Baca Juga: Cerita Pribadi Saya Sukses Investasi Saham]

 

Coba kamu cari knowledge berikutnya lagi, bagaimana caranya supaya investasi kamu lebih optimal, artinya kamu bisa dapat keuntungan yang lebih baik dengan risiko yang minimum.

Kalau saya pribadi, karena saya setiap harinya bekerja kantoran, sebagai founder Finansialku dan juga perencana keuangan, saya tidak punya waktu untuk mengamati harga saham setiap harinya di layar.

Saya bukan seorang yang trading saham atau jual beli saham. Tapi saya tipenya adalah cari perusahaan yang sehat secara keuangannya, kemudian saya beli pada saat harganya discount.

Contoh, perusahaan A, katakanlah perusahaan bank ABCD, perusahaan yang sehat dan harusnya harganya lima ribu perak, tapi saat ini sedang diperdagangkan di harga seribu perak. Jadi, saya akan beli saham perusahaan seperti itu.

Nah, teman-teman, untuk lebih detailnya saya akan share di webinar yang saya dan Rivan Kurniawan, pakar value investor investasi Indonesia, adakan setiap bulannya di grup belajar saham.

Dalam webinar tersebut, kami membahas mengenai perusahaan-perusahaan apa yang sehat dan harganya sedang diskon.

Kita juga membahas mengenai isu-isu apa saja yang memungkinkan saham-saham ini turn around, artinya kinerjanya berubah menjadi lebih baik dan harga sahamnya jadi meningkat.

Jika ingin bergabung dengan grupnya silakan klik tombol berikut ya.

 

Semoga teman-teman bisa menemukan polanya teman-teman sendiri. Kalau masih bingung, coba dulu buka akun, mulai invest paling tidak dari lima ratus ribu, lalu coba ikut webinarnya, paling tidak kita bisa ngobrol dulu.

Kalau memang cocok, bisa dilanjutkan dengan cara value investing atau kalau memang kurang cocok kamu bisa cari cara yang lain. Tapi paling tidak, di komunitas tersebut kamu bisa ngobrol, kamu bisa diskusi dengan orang-orang yang alirannya adalah value investing.

Oke, semoga penjelasan kita bermanfaat buat kamu. Semoga kamu juga bisa jadi investor yang profesional, mendapatkan keuntungan bagus dengan risiko terbatas dan bisa mewujudkan tujuan keuangan kamu dengan berinvestasi di pasar modal atau saham.

 

Sampai jumpa di penjelasan berikutnya dan akhir kata Make a Plan and Get Your Financial Dreams Come True!