Masuk dalam tren penurunan, dua emiten raksasa Telkom dan Astra menjadi saham rekomendasi analis untuk dibeli pada pekan ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Analis: Manfaatkan Turunnya Harga Saham TLKM

Telkom dan Astra merupakan dua emiten raksasa di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tengah masuk dalam tren penurunan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom dan PT Astra International Tbk menjadi rekomendasi analis untuk pekan ini.

Menurut analis, pada pekan ini para investor bisa memanfaatkan momentum turunnya harga kedua saham blue chip ini, karena harganya berpotensi untuk kembali naik.

Kevin Juido Hutabarat selaku Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas mengungkapkan saham Telkom berpeluang tumbuh tipis pada pekan ini, yang didorong oleh rencana ekspansi perseroan yang akan menambah 20 ribu base tranceiver station (BTS) 4G.

Jika rencana tersebut berjalan lancar, maka jumlah BTS 4G Telkom pada 2018 menjadi 40 ribu. Pada tahun sebelumnya BTS 4G baru sebanyak 20 ribu.

Seperti dilansir oleh CNNIndonesia.com, Senin (2/4/18), Kevin memaparkan:

“Mereka lagi gencar mengembangkan ekosistem digital. Pembangunan 20 ribu BTS 4G akan memengaruhi kinerja Telkom.”

 

Di sisi lain pemerintah pun akan fokus pada pengembangan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia bagian timur.

Kevin menilai dampak pengembangan tersebut menambah sentimen positif bagi perusahaan telekomunikasi pelat merah ini:

“Bisa menambah penjualan nomor dan kuota di Indonesia bagian timur. Sekarang bagian timur Indonesia memang masih dalam pengerjaan jalan tol dan komunikasi.”

 

Saham Telkom sebenarnya sudah mulai menunjukan perbaikan sepanjang pekan lalu, ditunjukan dari pertumbuhan tipis 0,27 persen ke level Rp3.600 per lembar dari sebelumnya Rp3.590 per lembar.

Manfaatkan-Momentum-Turunnya-Saham-Telkom-dan-Astra-1-Finansialku

[Baca Juga: Tips Memilih Saham Murah yang Bukan Saham Murahan, Apa Bedanya?]

 

Kendati demikian, angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga saham Telkom pada awal Maret 2018 yang menyentuh Rp4.000 per saham. Terpantau penurunan harga saham terjadi sejak pertengahan Maret 2018.

Melihat hal ini, Kevin mengatakan:

“Penurunan terjadi karena pelaku pasar tidak puas dengan tingkat pertumbuhan kinerja keuangan Telkom pada tahun lalu.”

 

Mengutip laporan keuangan Telkom, perseroan hanya membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,41 persen sepanjang tahun lalu menjadi Rp22,14 triliun. Sementara, pertumbuhan laba bersih pada 2016 lalu mencapai 25 persen.

Laba bersih Telkom pada 2015 tercatat Rp15,48 triliun, sedangkan pada 2016 tumbuh menjadi Rp19,35 triliun.

Kevin menambahkan:

“Kinerja Telkom 2017 membuat pelaku pasar menjual sahamnya, terutama dari pelaku pasar asing.”

 

Namun, dengan berbagai potensi pertumbuhan kinerja keuangan Telkom pada waktu mendatang, Kevin optimistis pergerakan saham Telkom akan masuk dalam tren kenaikan:

“Untuk pekan ini, sebenarnya masih tipis, mungkin bisa naik 100 poin sudah cukup bagus menjadi Rp3.700 per saham.”

 

Kenaikan diprediksi berlanjut hingga satu bulan kemudian dengan target harga Rp4.100 per saham.

Menurut dia, saham Telkom cocok bagi pelaku pasar yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang:

“Bisa mencicil beli atau beli ketika harga melemah (buy on weakness) dengan target harga jangka panjang di level Rp4.440 per saham.”

 

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama turut berpendapat, pelaku pasar bisa melakukan akumulasi beli pada saham Telkom mulai pekan ini.

Akumulasi beli berarti pelaku pasar bisa membeli saham secara bertahap, tidak sekaligus dalam jumlah banyak.

 

Selain Telkom, Saham Astra Alami Rebound

Tidak hanya saham Telkom, Analis Trimegah Sekuritas Rovandi menjagokan saham Astra International.

Sebab, saham emiten berkode ASII itu dinilai secara teknikal sudah berada dalam area jenuh jual. Laju saham perusahaan terpantau terus turun sejak awal Maret.

Misalnya saja, pada 5 Maret 2018, harga saham masih di level Rp8.150 per saham. Namun, pada penutupan perdagangan pada Kamis (29/3) lalu berakhir di level Rp7.300 per saham.

Rovandi menyatakan:

“Sekarang, saham Astra International sudah masuk dalam area akumulasi beli.”

 

Apalagi, saham perusahaan tercatat sudah menunjukkan kenaikan pada pekan lalu sebesar 1,03 persen ke level Rp7.300 per saham dari Rp7.225 per saham.

Lebih lanjut, Rovandi mengatakan pelemahan saham perseroan tidak terlepas dari kinerja keuangannya yang tidak memberikan kejutan lebih kepada pelaku pasar:

“Kemudian, penjualan otomotif juga masih menjadi tantangan tahun ini. Itu juga memengaruhi.”

 

Laporan keuangan perusahaan menunjukkan laba bersih naik 25 persen dari Rp15,15 triliun menjadi Rp18,88 triliun.

Lini usaha otomotif terlihat memberikan kontribusi tertinggi, tetapi laba bersih dari sektor itu sebenarnya turun tiga persen jadi Rp8,9 triliun dari posisi 2016 lalu yang sebesar Rp9,16 triliun.

Manfaatkan-Momentum-Turunnya-Saham-Telkom-dan-Astra-2-Finansialku

[Baca Juga: Investor Saham! Ketahuilah Bahwa Laba Bersih Tidak Menjamin Perusahaan Pasti Bagus, Ini Alasannya!]

 

Beruntung saham Astra International sudah masuk dalam area jenuh jual saat ini. Rovandi pun yakin saham perusahaan akan bangkit (rebound) dan mengarah ke level Rp7.500 pada pekan ini.

Rovandi menambahkan, pelaku pasar juga bisa membeli saham PT Matahari Department Store Tbk karena pergerakannya terbilang stabil ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi beberapa waktu terakhir ini.

Pada penutupan perdagangan Kamis (29/3) lalu saja, saham Matahari Department Store naik tajam hingga 3,3 persen ke level Rp10.950 per saham.

Kondisi itu jelas berbeda dengan saham Telkom dan Astra yang ikut turun mengikuti laju IHSG.

Rovandi menyatakan:

“Ini juga karena tidak banyak pelaku pasar yang membuat spekulasi pada saham Matahari Department Store.”

 

Rovandi juga meramalkan harga saham Matahari Department Store masih bisa meningkat ke level Rp12.000 per saham. Artinya, saham emiten berkode LPPF ini berpeluang meningkat sebesar 9,58 persen.

 

Anda dapat membagikan setiap artikel dari Finansialku kepada rekan-rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan.

Jika Anda memiliki saran, tanggapan atau pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Dinda Audriene Mutmainah. 2 April 2018. Potensi Rebound, Saham Telkom dan Astra Bisa Dikoleksi. CNNIndonesia.com – https://goo.gl/2AH1Wa

 

Sumber Gambar:

  • Momentum Turunnya Saham Telkom dan Astra – https://goo.gl/i1pE5f
  • Momentum Turunnya Saham Telkom dan Astra 2 – https://goo.gl/uKvxYF
  • Momentum Turunnya Saham Telkom dan Astra 3 – https://goo.gl/aBYUAv

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg