Biaya marginal adalah salah satu pengeluaran dalam bisnis yang bisa memaksimalkan keuntungan.

Lantas, bagaimana cara menghitung biaya marginal? Yuk, simak aspek penting terkait biaya marginal dalam artikel berikut!

 

Summary:

  • Perhitungan marginal cost membantu pengusaha bijak mengambil keputusan bisnis.
  • Biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku merupakan contoh marginal cost.

 

Pengertian Biaya Marginal

Dalam bisnis, terdapat lima jenis pembiayaan, yakni fixed cost, variable cost, total cost, average cost, dan marginal cost. Tiap pos tersebut memiliki kepentingan berbeda.

Marginal cost atau biaya marginal adalah biaya tambahan yang muncul akibat penambahan unit produksi. Misalnya, Anda memiliki clothing line pakaian pria. Penjualan maksimal di hari biasa adalah 1.000 potong pakaian.

Saat mendekati hari raya, permintaan naik 100%, sehingga perusahaan harus menambah kuantitas produksi.

Untuk memenuhi permintaan pasar, Anda mengeluarkan dana untuk membuat produk sesuai permintaan.

Biaya tambahan inilah yang disebut sebagai marginal cost. Jumlah pos ini pun fluktuatif. Maka, pengusaha sebaiknya memasukkannya dalam variable cost.

 

Rumus dan Cara Menghitung Biaya  Marginal

Rumus menghitung biaya marginal adalah sebagai berikut:

MC = ∆TC / ∆Q

 

Perhitungan marginal cost melibatkan perubahan biaya (∆TC) dan perubahan kuantitas (∆Q).

Perubahan biaya merupakan naik turun biaya produksi dalam waktu tertentu. Jika perusahaan meningkatkan produksi atau menambah tenaga kerja, maka biaya produksi akan berubah.

Sementara itu, perubahan kuantitas adalah perbandingan jumlah produksi terkini dan periode sebelumnya.

Agar lebih jelas, silakan simak contoh perhitungan berikut ini:

 

#1 Mengidentifikasi Perubahan Biaya

Tahap pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi perubahan biaya produksi. Informasi biaya produksi didapat dari laporan keuangan terakhir.

Contoh:

PT AMF merupakan produsen pakaian pria dewasa yang memproduksi 1.000 potong pakaian per hari. Menjelang hari raya, permintaan meningkat 100% sehingga perusahaan memproduksi 2.000 potong pakaian per hari.

Maka, perubahan biaya produksi PT AMF adalah:

Biaya produksi tetap = Rp100.000 x 1.000

Biaya produksi tetap = Rp100.000.000

Biaya produksi dengan penambahan = Rp100.000 x 2.000

Biaya produksi dengan penambahan = Rp200.000.000

∆TC = biaya produksi dengan penambahan – biaya produksi tetap

∆TC = Rp200.000.000 – Rp100.000.000

∆TC = Rp100.000.000

 

Maka, perubahan biaya produksi PT AMF adalah Rp100.000.000.

 

#2 Mengidentifikasi Perubahan Kuantitas

Selanjutnya, silakan hitung perubahan kuantitas. Silakan kurangkan kuantitas produk setelah perubahan dengan kuantitas sebelum perubahan.

Dari ilustrasi PT AMF, maka perubahan kuantitas produk adalah:

∆Q =  kuantitas produk setelah perubahan – kuantitas produk sebelum perubahan

∆Q = 2.000 – 1.000

∆Q = 1.000

 

[Baca Juga: Perencanaan Keuangan Bisnis yang Tepat dan Cara Membuatnya]

 

#3 Menghitung Biaya Marginal

Setelah mengetahui perubahan biaya dan kuantitas produksi, Anda bisa menghitung marginal cost. Silakan hitung dua data di atas dalam operasi pembagian.

Berdasarkan langkah-langkah sebelumnya, maka, marginal cost PT AMF adalah sebagai berikut:

MC = ∆TC / ∆Q

MC = Rp100.000.000 / 1.000

MC = Rp100.000

 

Dari perhitungan di atas, didapat bahwa marginal cost produksi pakaian pria dewasa PT AMF adalah Rp100.000. Artinya, tiap potong pakaian membutuhkan biaya produksi sebesar Rp100.000.

 

Jenis Komponen

Semua data yang berhubungan dengan biaya produksi merupakan komponen biaya marginal.

Pos ini masuk dalam kelompok dana variabel—anggaran dengan jumlah fluktuatif.

 

Fungsi Mengetahui Biaya Marginal

Berikut adalah fungsi mengetahui marginal cost:

 

#1 Membantu Menentukan Keputusan Strategis

Pemahaman mengenai marginal cost akan membantu Anda bijak mengambil keputusan bisnis.

Misalnya, saat marginal cost lebih rendah daripada pendapatan marginal, perusahaan dapat mempertimbangkan peningkatan produksi.

Jika sebaliknya, produksi sebaiknya dikurangi untuk mereduksi kerugian. Pertimbangan semacam ini akan membantu mengefisiensikan kas.

 

#2 Mengukur Efisiensi Produksi

Saat menghitung marginal cost, Anda membutuhkan informasi perubahan biaya dan kuantitas produksi.

Dengan dua data tersebut, sebenarnya Anda sudah mampu mengukur efisiensi produksi. Tetapi, jika dilanjutkan dengan perhitungan marginal cost, Anda akan lebih paham biaya produksi per item.

 

#3 Memfasilitasi Pengendalian Biaya

Saat marginal cost perusahaan diketahui, perusahaan dapat mengendalikan biaya dengan lebih efektif.

Dengan cara ini, perusahaan akan terhindar dari pembengkakan biaya produksi dan anggaran tidak strategis.

 

#4 Melihat Potensi untuk Memaksimalkan Keuntungan

Biaya marginal berpengaruh untuk meningkatkan pendapatan.

Saat pos ini setara dengan pendapatan marginal, maka perusahaan bisa memaksimalkan keuntungan melalui optimasi produksi.

 

Contoh Biaya Marginal

Simak contoh marginal cost berikut ini:

 

#1 Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku masuk dalam kelompok marginal cost karena bisa naik atau turun meski produksi bertambah.

Misalnya, perusahaan sepatu memproduksi 100 pasang per hari dengan biaya Rp50.000.000.

Oleh karena banyaknya permintaan, mereka meningkatkan produksi menjadi 150 pasang dengan tambahan biaya Rp25.000.000.

Maka, marginal cost perusahaan sepatu itu adalah:

MC = ∆TC / ∆Q

MC = (Rp75.000.000 – Rp50.000.000) / (150 – 100)

MC = Rp25.000.000 – 50

MC = Rp500.000

 

Maka, marginal cost bahan baku sepatu adalah Rp500.000 per pasang.

 

#2 Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja mengalami peningkatan saat operasional perusahaan naik. Saat terjadi penurunan performa, perusahaan melakukan efisiensi tenaga kerja sehingga biayanya turun.

Misalnya, perusahaan pakaian menggaji karyawan sebesar Rp25.000 per jam dengan 8 jam kerja per hari. Selama jam kerja, karyawan mampu memproduksi 4 potong pakaian.

Bulan ini, perusahaan ingin tiap karyawan memproduksi 5 baju per hari dengan tambahan 1 jam kerja beserta gajinya.

Maka, biaya marginal tenaga kerja perusahaan pakaian tersebut adalah:

Biaya tenaga kerja awal per hari = Rp25.000 per jam x 8 jam

Biaya tenaga kerja awal per hari = Rp400.000

Biaya tenaga kerja baru per hari = Rp25.000 per jam x 9 jam

Biaya tenaga kerja baru per hari = Rp425.000

MC = ∆TC / ∆Q

MC = (Rp425.000 – Rp400.000) / (5 – 4)

MC = Rp25.000

 

Maka, marginal cost tiap karyawan per hari adalah Rp25.000 atau Rp625.000 per bulan.

 

#3 Biaya Marginal Mesin Produksi

Biaya mesin bisa menurun saat produksi meningkat. Selisih nilai ini merupakan marginal cost.

 

Kurva Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal

Biaya marginal memiliki kurva berbentuk huruf U. Nah, untuk mengetahui hasil produksi yang optimal, dibutuhkan kurva rata-rata.

Nilai biaya per unit akan turun jika volume produksi naik. Produksi pun dianggap optimal jika kuantitas dan biaya unit produksi menyentuh darah grafik.

 

Skala Ekonomis dan Disekonomis

Perhitungan marginal cost akan membantu menentukan keputusan bisnis, termasuk peningkatan produksi. Umumnya, perusahaan akan mencapai skala ekonomi lebih baik jika volume produksi tinggi.

Perusahaan mencapai skala ini dengan memaksimalkan kepemilikan sumber daya manusia dan mesin produksi.

Peningkatan produksi juga memungkinkan perusahaan membeli bahan baku lebih murah. Mengapa demikian? Sebab, penyuplai kerap memberi potongan harga untuk pembelian lebih banyak.

Kendati begitu, dalam kondisi khusus, skala disekonomis muncul. Hal ini ditandai dengan biaya yang lebih tinggi dibanding output-nya.

Kondisi ini bisa terjadi jika terjadi pekerjaan tumpang tindih.

[Baca Juga: Faktor Produksi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya, Lengkap!]

 

Sudahkah Anda Menganggarkan Biaya Marginal?

Biaya marginal berpotensi untuk meningkatkan keuntungan. Karenanya, Anda bisa mulai menganggarkan biaya ini untuk mengantisipasi iklim bisnis di masa mendatang.

Jika butuh saran lebih lanjut seputar keuangan, Anda bisa menghubungi Perencana Keuangan Finansialku untuk diskusi secara 1 on 1.

Yuk, booking jadwal konsultasi Anda dengan menghubungi nomor Whatsapp 0851 5866 2940. Buat janji sekarang!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Bagaimana tanggapan Anda tentang topik kali ini? Yuk, sampaikan di kolom komentar! Jangan lupa juga untuk bagikan artikel ini ke media sosial, ya. Terima kasih!

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Admin. 14 November 2022. Biaya Marginal Adalah: Pelajari Cara Hitung dan Contohnya! Ocbcnisp.com – https://bit.ly/440cNYc
  • Dini N Rizeki. 05 November 2022. A to Z Biaya Mar ginal: Pengertian, Rumus, dan Contohnya. Majoo.id – https://bit.ly/434dQFc
  • Ilham Firiansyah. 07 Oktober 2022. Biaya Margi nal Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Rumusnya. Detik.com – https://bit.ly/3qWQYtK
  • Khaula Senastri. 15 Februari 2021. Biaya Marginal Adalah: Pengertian, Jenis dan Cara Menghitungnya. Accurate.id – https://bit.ly/44h5VG5
  • Rosyda. Pengertian Biaya Marginal: Rumus, Contoh, dan Cara Menghitungnya. Gramedia.com – https://bit.ly/3r4YBOS
  • Sugi Priharto. Biaya Marginal: Pengertian, Rumus, Fungsi, dan Contohnya. Kledo.com – https://bit.ly/46sU4Wy