Ternyata begini cara melakukan perencanaan keuangan bisnis yang tepat, lengkap dengan contohnya!

Jadi sebelum memulai bisnis, pastikan kamu sudah membaca artikelnya sampai selesai, ya!

 

Summary:

  • Perencanaan keuangan bisnis sangat diperlukan karena menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah bisnis.
  • Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk membuat perencanaan yang tepat, sehingga menunjang kelancaran berbisnis.
  • Selain memaksimalkan produktivitas, perencanaan keuangan bisnis punya sejumlah manfaat lain yang pastinya menguntungkan.

 

Cara Menyusun Perencanaan Keuangan Bisnis

Ketika menjalankan sebuah bisnis, tentu banyak aspek yang menjadi faktor penentu lancar atau tidaknya bisnis tersebut.

Salah satu yang tidak boleh disepelekan adalah kemahiran dalam mengelola keuangan bisnis kita.

Faktanya, banyak bisnis yang terpaksa gulung tikar hanya karena tidak mampu melakukan perencanaan keuangan bisnis yang tepat.

Padahal bisnisnya dinilai punya peluang untuk berkembang lebih besar dari sekarang.

Lalu, bagaimana cara menyusun perencanaan keuangan bisnis untuk kita yang baru merintisnya?

Finansialku punya video untuk kamu yang ingin menambah insight seputar keuangan bisnis. Tinggal klik di bawah ini, ya!

 

Nah, selain lewat video yang tersemat di atas. Penulis melansir beberapa laman tentang sejumlah cara dan contoh menyusun perencanaan keuangan bisnis yang bisa kamu ikuti.

Termasuk apa saja yang harus disertakan dalam kegiatan ini! Check it out

 

#1 Menghitung Biaya Set-Up

Hal pertama yang terlebih dulu harus dilakukan adalah menghitung biaya set-up.

Set-up sendiri bisa kita pahami sebagai biaya administrasi dan pemasaran awal, biaya pendaftaran lisensi, dan biaya legal lainnya yang kamu keluarkan di awal.

Selain biaya-biaya yang sudah disebutkan, biaya set-up juga mencakup biaya peralatan dan kebutuhan aset, dan modal kerja awal (working capital).

Setelah itu, kamu bisa membandingkan biaya set-up dengan biaya modal investasi untuk bisnismu.

 

#2 Proyeksikan Laba dan Rugi

Setelah menentukan biaya set-up, selanjutnya adalah membuat proyeksi atau prediksi jumlah penjualan termasuk beban operasi.

Mengawalinya, kamu bisa membuat proyeksi untuk jangka waktu satu tahun pertamamu.

Proyeksi ini bisa dilakukan dengan membandingkan potensi pendapatan penjualan (omzet) dengan harga pokok penjualan (cost of goods sold), dan biaya tetap operasi (fixed cost).

Sebelum membuat proyeksi, pastikan kamu sudah terlebih dulu menentukan harga jual, ya!

[Baca Juga: Laporan Laba Rugi: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Cara Membuatnya]

 

#3 Buat Perkiraan Arus Kas

Baik bisnis baru atau yang sudah lama berjalan, tentu membutuhkan uang tunai demi membangun infrastruktur bisnis.

Agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.

Adapun, aktivitas pendanaan dari arus kas ini meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor atau kreditor, termasuk:

  • Pengeluaran saham;
  • Peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar;
  • Pinjaman obligasi;
  • Penjualan saham perbendaharaan;
  • Pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.

 

#4 Buat Perkiraan Neraca Saldo

Selanjutnya, mari buat perkiraan neraca saldo. Pembuatan perkiraan neraca saldo ini mencakup pada kegiatan:

  • Aset;
  • Saldo pinjaman;
  • Saldo modal.

Seputar neraca saldo ini, kamu bisa menggali informasinya lebih dalam melalui artikel Definisi Neraca Saldo Adalah

 

#5 Melakukan Analisis Break-Even Point (BEP)

Langkah terakhir yaitu melakukan analisis titik impas atau Break-Even Point (BEP).

Analisis titik impas ini adalah kegiatan yang memungkinkan kita untuk mengetahui berapa harga yang bisa kita tetapkan pada bisnis.

Tujuannya agar mendapatkan keuntungan, tapi tetap bersaing di pasar.

Melansir laman pritaghozie.com, ada tiga asumsi yang bisa kamu gunakan untuk memprediksi titik impas yang terbagi berdasarkan jenis bisnis:

  • Bisnis Jasa: Memungkinkan kita untuk menetapkan patokan berdasarkan jumlah rata-rata jam kerja per minggu.

Asumsinya adalah, biaya operasi memakan 60%-70% dari keseluruhan pendapatan.

  • Bisnis Lain: Memungkinkan kita menentukan ruang lingkup ukuran pasar bisnis.

Kemudian selanjutnya perusahaan menggunakan perkiraan konservatif sesuai benchmark di pasaran.

  • Menyiapkan Perkiraan Lain: Jangan lupa untuk menyiapkan beberapa perkiraan berdasarkan skenario dengan hasil terbaik dan terburuk.

 

Manfaat Memiliki Perencanaan Keuangan Bisnis

Lalu, apa manfaat yang bisa kita dapatkan ketika melakukan perencanaan keuangan bisnis, selain mendapatkan pandangan merinci tentang keuangan usaha?

Melansir beberapa sumber, berikut adalah manfaat yang bisa kamu dapatkan dari perencanaan ini, di antaranya:

 

#1 Sebagai Tolok Ukur

Berdasarkan poin kegiatan yang harus perusahaan lakukan saat menyusun perencanaan keuangan bisnis, bisa kita simpulkan bahwa kegiatan ini membantu kita untuk mendapatkan gambaran tentang perkembangan bisnis.

Sehingga ketika bisnis ini tidak mengalami perkembangan, kita akan tahu apa yang harus kita benahi dari sisi keuangan.

 

#2 Memaksimalkan Produktivitas

Adanya perencanaan keuangan yang merinci, kita bisa tahu bagian mana dari organisasi yang kita nilai tidak produktif.

Sehingga kita bisa segera membenahi dan memaksimalkan tingkat produktivitasnya.

Selain itu, dengan perencanaan keuangan, kita pun bisa meningkatkan tingkat produktivitas bisnis secara keseluruhan.

 

#3 Memaksimalkan Alokasi

Manfaat terakhir dari perencanaan keuangan adalah membantu untuk memaksimalkan alokasi keuangan bisnis.

Sehingga kita tidak perlu mengalokasikan keuangan bisnis pada sesuatu yang kurang produktif, atau pembeliannya bisa kita tunda.

 

Itulah beberapa manfaat yang bisa perusahaan dapatkan dari perencanaan keuangan bisnis.

Jika kamu memerlukan informasi lebih detail tentang mengatur keuangan bisnis, yuk, dengarkan audiobook dari Finansialku yang bisa diakses dengan mudah di Aplikasi Finansialku.

banner_pebisnis,_ini_cara_mengatur_keuangan_bisnis_yang_benar

 

Perbedaan Perencanaan Keuangan Bisnis dan Pribadi

Mengenai perbedaan perencanaan keuangan bisnis dan pribadi, Finansialku sudah pernah membahasnya di artikel berikut Apa Bedanya Perencanaan Keuangan Perusahaan dan Pribadi

Adapun, dalam artikel tersebut, Maryadi Santana, CFP®,. QWP, salah satu perencana keuangan Finansialku, mengatakan kalau sebenarnya prinsip terkait perencanaan keuangan perusahaan dan pribadi adalah sama.

Meliputi pendapatan dan pengeluaran untuk cash flow, aset, dan kewajiban pada neraca.

Hal yang membedakan hanyalah detail isi antara perencanaan keuangan perusahaan dan pribadi tersebut.

Selain melalui artikel di atas, untuk mendapatkan informasi lengkapnya, kamu bisa pelajari lewat ebook Finansialku Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis. Selamat mencoba, good luck!

 

Nah, itu dia penjelasan terkait kegiatan perencanaan keuangan bisnis yang bisa kamu jadikan referensi untuk bisnismu.

Sebagai bentuk dukungan pada teman-temanmu yang juga berbisnis, yuk, sebarkan artikel ini kepada mereka lewat pilihan platform media sosial yang tersedia di samping. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Admin. 17 Mei 2022. Sebelum Berbisnis, Kenali Dulu Financial Planning dan Cara Membuatnya. Klikasuransiku.com – https://bit.ly/3wz1IxK
  • Pritaghozie. 25 Agustus 2016. Ini Cara Membuat Rencana Keuangan Untuk Bisnis. Pritaghozie.com – https://bit.ly/3yDtKur
  • Sugi Priharto. 19 April 2019. Simak 3 Manfaat Merencanaan Keuangan Bisnis. Cpssoft.com – https://bit.ly/3wkpLBG
  • Admin. 17 Mei 2022. 5 Langkah Mudah Merencanaan Keuangan Bisnis. Jurnal.id – https://bit.ly/3Pq5od