Piutang usaha atau account receivable adalah istilah dalam akuntansi yang bisa melacak semua utang pelanggan atas barang atau jasa yang telah Anda berikan.

Untuk lebih jelasnya, kali ini Finansialku akan membahas secara lengkap hingga perbedaannya dengan account payable. Simak, yuk!

 

Summary:

  • Account receivable mencerminkan kewajiban pelanggan yang harus dibayar dalam jangka waktu tertentu pada perusahaan.
  • Account receivable ibarat pisau bermata dua, satu sisi dapat mengoptimalkan cash flow dalam bisnis, namun bisa juga mengancam likuiditas perusahaan jika ada keterlambatan dalam pembayaran.

 

Definisi Account Receivable

Pengertian account receivable adalah piutang atau sejumlah uang yang perusahaan terima sebagai pendapatan atas penjualan barang atau jasa kepada pelanggan yang dibayar secara kredit.

Account receivable mencerminkan kewajiban pelanggan yang harus dibayar dalam jangka waktu tertentu pada perusahaan.

Jumlah account receivable nantinya masuk dalam pencatatan akun buku besar berjudul Piutang.

Saldo yang belum dibayar ini termasuk sebagai aset lancar (current asset) dalam laporan keuangan perusahaan.

Account receivable muncul ketika perusahaan menjual barang atau jasa kepada pelanggan secara kredit dalam jangka waktu tertentu, misalnya 30 atau 60 hari.

Dalam hal ini, perusahaan mencatatnya sebagai peningkatan account receivable dan pendapatan penjualan yang sesuai.

Setelah pelanggan membayar utangnya, account receivable tersebut akan berkurang sesuai dengan jumlah yang perusahaan terima.

Accounts Receivable

Ilustrasi Accounts Receivable. Sumber: plooto.com

 

Fungsi Account Receivable

Sebuah bisnis yang sukses tentunya memiliki banyak konsumen tetap atau konsumen baru yang terus meningkatkan transaksinya dengan penjual.

Banyak perusahaan melakukan penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak barang atau jasa.

Piutang atau account receivable adalah salah satu transaksi yang umum dalam bisnis, terutama pada skala bisnis transaksi dengan kuantitas besar.

Account receivable berfungsi untuk membantu perusahaan dalam mengoptimalkan cash flow atau perputaran arus kas.

Namun, jika konsumen terlambat membayarkan hutangnya, maka bisnis penjual atau perusahaan dapat stagnan bahkan berisiko merugi.

Hal ini juga akan membuat arus kas dan likuiditas bisnis perusahaan menjadi terancam.

Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pemantauan secara rutin dan berkala terhadap riwayat account receivable para pelanggannya.

Penjual atau perusahaan juga dapat menerapkan analisis account receivable turnover ratio untuk mempermudah pelacakan pembayaran yang sudah melebihi jatuh tempo.

Dengan demikian, Anda dapat memaksimalkan revenue streams dan stabilitas pendapatan perusahaan.

[Baca Juga: Simak! Penjelasan 17 Macam Bidang dalam Ilmu Akuntansi]

 

Manfaat Account Receivable

Account receivable memiliki manfaat dalam mengoptimalkan aliran kas perusahaan dan memungkinkan pemantauan yang efektif terhadap piutang pelanggan.

Meskipun demikian, perusahaan juga perlu waspada terhadap risiko yang terkait dengan penumpukan piutang tak tertagih. Karena itulah, perusahaan harus memantaunya dengan cermat.

Sehingga perusahaan dapat mengendalikan risiko kreditnya dan mengambil langkah tepat untuk mengurangi risiko gagal bayar oleh pelanggan.

 

Peran Account Receivable dalam Bisnis

Bagi perusahaan, account receivable berperan penting untuk mencegah kerugian dalam bisnis.

Apabila perusahaan memiliki banyak pelanggan yang menunggak pembayaran, hal ini akan berdampak pada kelancaran aliran kas sehingga menimbulkan kerugian.

Dalam hal ini, peran account receivable dalam bisnis adalah melacak keterlambatan dalam pembayaran tersebut.

Melalui perhitungan rasio perputaran piutang, maka akan terlihat riwayat cepat atau lambatnya konsumen dalam melakukan pembayaran tagihan.

Jika account receivable berjalan sesuai waktu yang ditetapkan, maka potensi perkembangan sebuah bisnis pun semakin besar karena arus kas berjalan lancar.

Selain dengan hal ini, Finansialku juga punya ‘bocoran’ lho, untuk Anda yang ingin mengembangkan bisnis dengan mendapatkan modal usaha tanpa perlu mengorbankan aset fisik. Penasaran?

Langsung saja tonton videonya dalam YouTube Finansialku berikut ini. Subscribe juga, yuk!

 

Proses Pencatatan dan Pelacakan Account Receivable

Account receivable dalam akuntansi keuangan akan masuk ke dalam laporan neraca atau balance sheet.

Dalam laporan keuangan ini, perusahaan akan mencatat account receivable yang termasuk ke dalam komponen aset lancar atau current assets.

Pasalnya, piutang usaha akan berubah menjadi kas dalam kurun waktu satu tahun atau kurang. Dalam pencatatan akuntansi akrual, jumlah piutang meningkat di sisi debit dan menurun di sisi kredit.

Ketika perusahaan menerima pembayaran tunai dari pelanggan, maka kas akan bertambah dan piutang akan berkurang. Saat mencatat transaksi, uang tunai akan di debit, dan piutang akan dikreditkan.

 

Contoh dan Studi Kasus Account Receivable

Contoh account receivable adalah ketika suatu perusahaan melakukan penagihan pada konsumennya.

Berikut adalah contoh dan studi kasus account receivable pada perusahaan dagang PT Maju Jaya:

Perusahaan dagang PT Maju Jaya menjual berbagai macam perlengkapan kantor dan sekolah.

Kemudian, Toko ATK Maju tertarik untuk membeli barang dengan jumlah transaksi sebesar Rp2.000.000 secara kredit. Toko ATK Maju berjanji akan membayarnya di tanggal transaksi bulan berikutnya.

Oleh karena itu, berikut pencatatan dalam laporan neraca PT Maju Jaya untuk account receivable.

account receivable_PT Maju Jaya 1

 

Setelah Toko ATK Maju berhasil membayar kewajibannya, PT Maju Jaya dapat mencatatnya sebagai berikut:

account receivable_PT Maju Jaya 2

 

PT Maju Jaya juga menerapkan sistem diskon untuk pembayaran yang telah lunas sebelum memasuki tanggal jatuh tempo.

Misalnya, PT Maju Jaya menerapkan diskon 10% untuk pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo. Pencatatannya adalah sebagai berikut:

account receivable_PT Maju Jaya 3

[Baca Juga: Ketahui Pemakai Informasi Akuntansi dan Manfaatnya dalam Bisnis]

 

Perbedaan Antara Account Receivable dan Account Payable

Account receivable tentu berbeda dengan account payable. Untuk memudahkan Anda, berikut adalah karakteristik perbedaan antara keduanya:

account receivable_Perbedaan 1

account receivable_Perbedaan 2

account receivable_Perbedaan 3

 

Subsidiary Ledger dalam Account Receivable

Buku besar pembantu atau subsidiary ledger dalam account receivable adalah komponen akuntansi yang berguna untuk melacak transaksi piutang secara rinci.

Sistem akuntansi ini memungkinkan perusahaan untuk memantau piutang dari setiap pelanggan secara terperinci.

Subsidiary ledger dalam account receivable adalah buku besar akuntansi yang menunjukan riwayat transaksi dan pembayaran setiap pelanggan kepada perusahaan.

Buku besar pembantu piutang juga merupakan rincian dari akun piutang dagang yang sebelumnya sudah tercatat di general ledger.

Saldo di setiap akun pelanggan akan direkonsiliasi secara berkala dengan saldo piutang di buku besar untuk memastikan keakuratannya.

Dengan demikian, perusahaan akan lebih mudah menyusun laporan keuangan, terlebih bagi perusahaan yang masih menggunakan sistem manual.

[Baca Juga: Bagaimana Cara Mencatat Piutang Dagang dalam Sebuah Bisnis?]

 

Bagaimana Proses Penagihan Terhadap Account Receivable

Proses penagihan terhadap account receivable adalah langkah-langkah perusahaan untuk memastikan bahwa piutang dari pelanggan dibayar sesuai dengan ketentuan dan tanggal jatuh tempo.

Berikut adalah beberapa proses penagihan terhadap account receivable:

 

#1 Menetapkan Standar Prosedur

Perusahaan harus membuat standar prosedur yang jelas dalam mengumpulkan account receivable.

Contoh standar prosedur misalnya waktu penagihan, skrip panggilan telepon, dan lain sebagainya.

 

#2 Pelatihan Karyawan

Proses penagihan terhadap piutang juga bisa perusahaan lakukan dengan melakukan pelatihan karyawan.

Dengan begitu, karyawan bisa menghadapi berbagai karakteristik konsumen saat melakukan penagihan.

 

#3 Peninjauan Laporan

Peninjauan laporan dapat membantu suatu perusahaan mengetahui informasi pembayaran pelanggan.

Dari tinjauan ini, perusahaan bisa mengetahui apakah pelanggan membayar dengan benar atau perlu adanya penagihan untuk melunasi pembayaran.

 

#4 Mengubah Tanggal Jatuh Tempo

Jika dalam proses pembayaran terdapat kendala, perusahaan dapat mengatur ulang waktu jatuh tempo.

Hal ini dapat perusahaan sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan ataupun kondisi konsumen dalam pembayaran pelunasan.

 

#5 Menyewa Jasa Agen Penagihan

Apabila perusahaan mengalami kesulitan dalam mendapatkan account receivable, opsi menyewa jasa agen penagihan adalah alternatif yang bisa menjadi pertimbangan.

Pasalnya, agen penagihan sudah terbiasa dalam situasi tagih dan menagih. Oleh karena itu, perusahaan bisa menggunakan jasa ini agar memudahkan pekerjaan terkait penagihan piutang.

[Baca Juga: Pengertian Akuntansi Biaya, Fungsi, Tujuan dan Contohnya, Lengkap!]

 

Cara Perusahaan Mengelola Account Receivable dengan Efektif

Perusahaan bisa mengelola account receivable secara efektif dengan melakukan beberapa langkah utama.

Tujuannya adalah memastikan arus kas yang lancar, mengurangi risiko keterlambatan pembayaran, dan meminimalkan piutang tak tertagih yang berdampak buruk pada likuiditas perusahaan.

Dengan mengelola piutang secara efektif, perusahaan dapat mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan sambil menjaga stabilitas keuangan mereka.

Berikut adalah beberapa cara perusahaan mengelola account receivable dengan efektif:

  • Menetapkan kebijakan kredit yang bijaksana.
  • Memantau account receivable secara rutin dan berkala.
  • Menawarkan diskon untuk pembayaran cepat.
  • Mengotomatisasi proses penagihan.
  • Menangani tunggakan dengan cepat dan efisien.
  • Menerapkan kebijakan bunga atas keterlambatan.
  • Memberikan layanan pelanggan yang baik.
  • Menyediakan pelatihan untuk karyawan yang terlibat dalam manajemen account receivable.

 

Account Receivable adalah Elemen Penting dalam Bisnis

Demikian penjelasan lengkap mengenai account receivable yang perlu Sobat Finansialku ketahui.

Kesimpulannya, piutang atau account receivable adalah catatan transaksi penagihan suatu perusahaan untuk pihak lain, seperti pelanggan atau klien.

Account receivable bermanfaat untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga berisiko timbulnya piutang tak tertagih.

Dalam hal ini, perusahaan harus memperhitungkan batasan pemberian utang kepada pelanggan untuk meminimalisasi risiko keuangan.

Pasalnya, perusahaan harus tetap menjaga cash flow yang stabil agar kegiatan operasional bisnis tidak terganggu.

Account receivable bukanlah hal baru dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, Anda harus membuat pencatatan tertulis atas piutang secara rutin, baik yang belum dan yang telah dibayar oleh pelanggan.

Dengan demikian, arus kas bisnis Anda akan tetap aman dan berjalan lancar.

Jika Sobat Finansialku ingin memahami lebih banyak informasi tentang pengelolaan keuangan bisnis, Anda bisa membaca ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi & Bisnis dari Finansialku.

Selain itu, Anda juga bisa berkonsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku untuk dapatkan advice dari ahli mengenai strategi pengelolaan keuangan yang tepat.

Caranya langsung saja menghubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner berikut ini!

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Itu tadi penjelasan seputar account receivable dalam bisnis untuk membantu mengelola perputaran arus kas perusahaan.

Semoga informasinya bermanfaat bagi Sobat Finansialku, dan jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan-rekan bisnis Anda. Terima kasih!

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Andhika Pramudya. 27 September 2023. Account Receivable: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh. Jurnal.id – https://shorturl.at/GPRUZ
  • Cornelia Lyman. 10 Januari 2022. Apa Itu Account Receivable? Pengertian dan Contohnya. Pintu.co.id – https://shorturl.at/acgKO
  • Faiqotul Himma. 17 Oktober 2022. Account Receivable adalah Piutang Dagang, Pahami di Sini! Majoo.id – https://shorturl.at/lqtyA
  • OnlinePajak. 18 November 2019. Account Receivable & Account Payable: Kenali Dua Istilah Akuntansi Ini! Online-pajak.com – https://bit.ly/3S9kSqo
  • Redaksi OCBC NISP. 14 November 2022. Account Receiveable: Pengertian, Ciri, dan Contohnya. Ocbcnisp.com – https://shorturl.at/oQY34
  • Reza Adsyah. 19 Juli 2022. Account Receivable: Pengertian, Manfaat, Fungsi dan Cirinya. investree.id – https://shorturl.at/kDZ02
  • Will Kenton. 27 Mei 2021. Accounts Receivable Subsidiary Ledger: Definition and Purpose. Investopedia.com – https://shorturl.at/juBXZ