Biaya eksplisit adalah hal yang penting dan tidak boleh pengusaha lewatkan dalam suatu perusahaan.
Lalu, apa itu biaya eksplisit? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini!
Summary:
- Explicit cost menjadi biaya yang menunjang operasional suatu perusahaan.
- Biaya implisit dan eksplisit memiliki perbedaan dalam segi sifat dan pencatatan.
Pengertian Biaya Eksplisit
Biaya eksplisit (explicit cost) adalah biaya yang perlu dikeluarkan dalam memenuhi suatu kebutuhan tenaga kerja, membayar sewa dan masih banyak lainnya.
Dengan kata lain, biaya ini merupakan penunjang operasional sebuah perusahaan atau usaha.Â
Explicit cost juga sering disebut sebagai biaya nyata. Ini karena biaya tersebut berhubungan langsung dengan berbagai pengeluaran yang ada dalam proses produksi.Â
Jenis biaya ini sangat penting, karena bisa menentukan nilai raba dan rugi. Dengan begitu, explicit cost ini sangat berhubungan dengan profitabilitas suatu perusahaan.Â
Rumus dan Cara Menghitung Biaya Eksplisit
Dalam menghitung explicit cost, Anda hanya tinggal menjumlahkan semua biaya usaha yang ada. Untuk lebih jelasnya Anda bisa lihat contoh berikut:Â
Bayangkan Anda mempunyai usaha atau bisnis makanan. Dalam kurun waktu satu bulan yaitu bulan Juni 2023 ada beberapa biaya pengeluaran, di antaranya:Â
- Biaya sewa gedung usaha dalam kurun waktu satu tahun: Rp25.000.000.
- Biaya gaji semua karyawan di dalam usaha setiap satu bulan Rp2.500.000. ( x 7 orang).
- Pengeluaran biaya utilitas, seperti internet, listrik dan air Rp1.000.000.
- Biaya bahan baku usaha atau bisnis Rp18.000.000.
- Biaya transportasi Rp1.000.000.
- Pengeluaran biaya iklan dan marketing Rp1.500.000.
- Biaya lain-lain atau tidak terduga Rp1.500.000.
Setelah Anda mendata semua pengeluaran. Anda tinggal menjumlahkan itu semua dan Anda akan mendapatkan perhitungan seperti:Â
Rp25.000.000 + (Rp2.500.000 x 7) + Rp1.000.000 + Rp18.000.000 + Rp1.000.000 + Rp1.500.000 + Rp1.500.000 = Rp65.500.000.
Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah biaya eksplisit yang Anda keluarkan per Juni 2023 sebesar Rp65.500.000.
[Baca Juga:Â 15 Aplikasi Keuangan Perusahaan Terbaik, Buat Laporan Keuangan Lebih Mudah!]
Jenis dan Contoh Biaya Eksplisit
Biaya eksplisit sendiri terbagi menjadi dua jenis. Berikut ini kedua jenis tersebut:
#1 Biaya Eksplisit Tetap
Jenis explicit cost ini sering disebut juga sebagai fixed cost. Artinya nilai dari explicit cost ini tidak akan berubah dalam satu periode akuntansi.Â
Contohnya ada beberapa pengeluaran, seperti pada biaya sewa bangunan atau gedung, biaya sewa tanah, kendaraan, dan lain-lain.Â
#2 Biaya Eksplisit Variabel
Jenis biaya ini merupakan kebalikan dari biaya eksplisit tetap, di mana nilai yang ada akan terus berubah dalam satu periode akuntansi.
Ada beberapa contoh explicit cost variabel yang sering Anda temui, di antaranya:Â
- Gaji atau upah semua karyawan pada sebuah usaha atau bisnis.
- Biaya untuk membeli semua alat tulis kantor.
- Biaya bahan baku produksi suatu produk usaha atau bisnis.
- Pengeluaran biaya transportasi pada saat usaha atau bisnis berlangsung.
- Biaya listrik pada sebuah usaha atau bisnis.
- Biaya jaringan internet untuk menunjang usaha atau bisnis.
Dari penjelasan kedua jenis explicit cost di atas, terlihat bahwa keduanya sama-sama masuk ke dalam contoh biaya eksplisit secara umum.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa contoh explicit cost secara general:Â
- Biaya rutin untuk upah semua karyawan, mulai dari gaji atau upah (harian, mingguan atau bulanan). Selain itu, biaya komisi dan juga insentif untuk para karyawan juga bisa masuk ke dalam kelompok ini.Â
- Biaya untuk memenuhi fasilitas untuk menunjang kinerja karyawan, mulai dari asuransi kesehatan, jiwa dan jaminan hari tua.
- Biaya proses produksi untuk membeli bahan atau material bahan baku dari sebuah produksi.
Di samping itu, ada juga untuk pembelian hal lain yang bisa menjadi alat penunjang operasional produksi demi meningkatkan produksi tersebut.Â
- Biaya untuk lokasi yang dibayarkan oleh sebuah usaha. Biaya ini bisa termasuk tempat usaha, kantor sampai dengan gudang penyimpanan sebuah barang.
- Biaya operasional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari biaya ini ada biaya listrik, air, jaringan internet dan masih banyak lainnya lagi.
- Biaya untuk membeli dan memelihara semua peralatan yang usaha tersebut butuhkan. Contoh dari explicit cost adalah perihal mesin atau kendaraan produksi.
- Biaya khusus untuk membayar pajak. Contohnya adalah membayar pajak, retribusi, hukum dan masih banyak lainnya lagi.Â
- Biaya untuk penyusutan aset yang tetap.Â
Manfaat Mengetahui Biaya Eksplisit
Setiap perusahaan atau usaha, wajib untuk mengetahui explicit cost dan cara menghitungnya.
Pasalnya, explicit cost memiliki beberapa fungsi untuk bisnis atau usaha Anda, di antaranya:Â
#1 Sebagai Alat Hitung
Biaya eksplisit ini bisa menjadi alat untung menghitung keuntungan perusahaan atau usaha yang tengah Anda bangun.
Sebagai contoh, Anda bisa mengetahui pendapatan bersih dari pendapat yang tersisa dari semua explicit cost yang sudah dibayarkan.Â
#2 Membantu Perencanaan Strategis
Explicit cost ini bisa membantu Anda dalam merencanakan strategis bagi perusahaan ke depannya.
Anda bisa mengetahui tingkat probabilitas perusahaan dan menjadikannya landasan untuk merancang sesuatu yang sifatnya strategis.Â
[Baca Juga:Â Perencanaan Keuangan Bisnis yang Tepat dan Cara Membuatnya]
Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit
Terdapat sejumlah perbedaan antara biaya eksplisit dan biaya implisit yang wajib Anda ketahui. Berikut ini beberapa poin pembeda antara keduanya:
#1 Proses Pembayaran
Biaya implisit terjadi sebagai implikasi dari kejadian tertentu. Hal ini berbeda dengan explicit cost yang secara aktual terjadi transaksi pembayaran.Â
#2 Biaya yang Dikeluarkan
Biaya eksplisit ini menjadi alat untuk mewakili semua biaya yang sebenarnya perusahaan keluarkan.
Sementara itu, untuk biaya implisit hanya perkiraan atau estimasi.
#3 Pencatatan
Kemudian perbedaan ketiga, untuk biaya implisit sendiri umumnya tidak tercatat dalam laporan keuangan. Melainkan masuk pada laporan terpisah.
Sedangkan, explicit cost harus tercatat dalam buku besar laporan laba rugi perusahaan.
Catat Pengeluaran Operasional dengan Baik!
Biaya eksplisit merupakan hal yang wajib Anda ketahui karena biaya ini bisa berdampak pada beberapa hal, termasuk untung rugi suatu perusahaan.
Tentu saja, explicit cost ini didasarkan pada pengeluaran operasional produksi. Sebagai pengusaha, Anda harus bisa menghitung dan merencanakan biaya tersebut dengan bijak.Â
Bagi Anda yang masih bingung untuk merencanakan keuangan baik itu untuk perusahaan maupun pribadi, Anda bisa melakukan konsultasi keuangan bersama Perencana Keuangan Finansialku.
Saatnya buat janji konsultasi sekarang juga dengan menghubungi nomor WhatsApp 0851 5866 2940!Â
Â
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi
 Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk bagikan artikel ini ke rekan bisnis Anda ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya!Â
Editor: Omri Cristian
Sumber Referensi:
- Mochammad Fadhil. 12 September 2022. Pengertian Biaya Eksplisit serta Cara Perhitungannya. klikpajak.id – https://bit.ly/3NGU79U.Â
- Vely Sia. 5 Juni 2022. Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit, Pahami Perbedaannya!. jurnal.id – https://bit.ly/3WV08mG. Â
Leave A Comment