Kehilangan arah terdampak, Bursa Asia waspada perang dagang China dan Amerika.

Saham-saham China masih jadi kunci pergerakan bursa Asia.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Waspada Jelang Penerapan Tarif Dagang China Oleh Amerika

Bursa Asia pagi ini (5/7) kehilangan petunjuk dominan arahnya setelah bursa Amerika Serikat (AS) ditutup kemarin untuk merayakan hari kemerdekaannya.

Indeks Asia ini cenderung turun yang berbekal sentimen menjadi perhatian pasar.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,03%, setelah turun 0,4% kemarin. Indeks Topix di Jepang terkoreksi 0,2%, sementara Nikkei menguat 0,1%.

Indeks Kospi di Korea Selatan tergerus 0,15%, sementara Indeks S&P/ASX 200 di Australia naik 0,33%.

Seperti dilansir oleh Kontan.co.id, Kamis (5/7/18), Masahiro Ichikawa, Senior Strategist di Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo mengatakan:

“Pasar kehilangan sentimen tanpa pergerakan dari bursa AS yang tutup kemarin. Saham-saham China dan yuan masih menjadi faktor kunci pergerakan bursa saat ini.”

 

Pasar juga berhati-hati sebelum Amerika Serikat besok mengimplementasikan tarif baru tingginya pada produk-produk China.

Nilai produk yang akan dikenai tarif baru per 6 Juli itu mencapai US$34 miliar dari nilai US$50 miliar yang dibidik Presiden AS, Donald Trump.

Sedangkan pihak China berjanji akan membalas sikap AS, yang dikhawatirkan pasar global akan memantik perang dagang.

Bursa Asia Waspada Perang Dagang China Dan Amerika 02 - Finansialku

[Baca Juga: Mengenal Bursa Efek Indonesia / IDX dan Sejarahnya]

 

Di pasar kurs yang menjadi perhatian hari ini, antara lain yuan yang menguat pada penutupan Rabu dari posisi terlemahnya dalam 11 bulan setelah PBOC membantu menenangkan pasar.

Dollar/Yen bergerak flat di level 110,5. Sementara Indeks Dollar AS pagi ini yang menghadapi enam mata uang utama turun 0,15%.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Perang Dagang China AS Masih Mempengaruhi Rupiah Hari Ini

Aksi ambil untung terhadap dollar Amerika Serikat membuat rupiah rebound. Kemarin, (4/7), kurs rupiah sempat naik naik 0,24% ke posisi Rp14.363 per dollar AS. Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia menanjak 0,52% ke Rp14.343 per dollar AS.

Agus Pransuamitra, selaku Analis Monex Investindo Futures Putu mengatakan, aksi ambil untung terjadi pada the greenback karena dollar AS telah menguat signifikan.

Di sisi lain, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengingatkan, isu perang dagang antara AS dengan China dan Eropa masih jadi katalis terkuat.

“Pelaku pasar menanti negosiasi antarnegara yang terlibat untuk meredakan tensi.”

 

Reny memprediksikan rupiah bisa menguat dan bergerak antara Rp14.310 hingga Rp14.385 per dollar AS. Sementara prediksi Putu, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp14.250 hingga Rp14.375 per dollar AS.

 

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Bagaimana pendapat Anda tekait berita ini? Silakan tuliskan di kolom komentar ya!

 

Sumber Referensi:

  • Sanny Cicilia. 5 Juli 2018. Bursa Asia Waspada Jelang Penerapan Tarif Dagang Produk China Oleh AS. Kontan.co.id – https://goo.gl/M58m39
  • Dimas Andi, Grace Olivia. 5 Juli 2018. Isu Perang Dagang Masih Pengaruhi Rupiah Hari Ini. Kontan.co.id – https://goo.gl/D5Qx3q

 

Sumber Gambar:

  • Bursa Asia Waspada Perang Dagang – https://goo.gl/zQa1n7
  • Perang Dagang China dan Amerika – https://goo.gl/LUt1rN