Untuk memahami penjelasan lengkap mengenai buyer, Finansialku telah merangkum tentang pengertian, jenis, tugas, hingga syarat dan kualifikasinya.

Yuk, simak informasi selengkapnya di artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Istilah buyer punya pengertian yang luas dalam dunia bisnis. Aspek ini juga merupakan penentu untuk efisiensi penggunaan dana.
  • Dalam suatu perusahaan peran buyer biasanya dijalani oleh divisi purchasing. Salah satu tugasnya adalah membuat daftar supplier potensial. 

 

Apa Itu Buyer?

Dalam Bahasa Indonesia, buyer adalah seseorang yang membeli barang atau jasa melalui sebuah transaksi. 

Akan tetapi, dalam dunia bisnis, artinya adalah suatu divisi yang menggunakan dana perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.

Aktivitas ini biasanya divisi purchasing lakukan untuk mendapatkan barang atau jasa, dengan memilih dan bernegosiasi bersama vendor yang tepat.

Oleh karena itu, perannya dalam bisnis sangat krusial karena tanggung jawabnya bukan hanya memenuhi kebutuhan perusahaan, tetapi juga efisiensi penggunaan dana.

 

Jenis-Jenis

Dalam dunia bisnis, buyer memiliki dua jenis, yaitu buyer persona dan buyer pembelian.

 

#1 Buyer Persona

Sebelum memasarkan produk atau jasa, suatu bisnis tentu sudah mempunyai target pasarnya masing-masing.

Target pasar ideal ini dapat kita klasifikasi menjadi beberapa tipe pembeli yang disebut sebagai buyer persona.

Buyer persona adalah representasi fiktif dari target pelanggan ideal dalam bisnis Anda.

Perannya dapat memberi gambaran jelas tentang profil calon pembeli yang potensial untuk memudahkan pelaku bisnis dalam menyusun strategi marketing.

Dengan begitu, strategi pemasarannya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan, perilaku, serta preferensi pembeli secara tepat sasaran.

Informasi dari buyer persona ini tentu sangat membantu Anda dalam menentukan inovasi, konsep, dan pengembangan produk selanjutnya.

[Baca Juga: Tentang Bisnis: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya!]

 

#2 Buyer Pembelian

Buyer pembelian dalam bisnis merupakan staf yang bertugas untuk melakukan pembelian segala kebutuhan perusahaan.

Setiap pembeliannya harus penuh pertimbangan, karena mencakup bahan baku, alat produksi, atau barang dan jasa yang mendukung kegiatan operasional.

Staf ini berkaitan dengan aktivitas purchasing seperti membuat rincian pengadaan kebutuhan, merancang metode pembelian, dan memastikan kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi.

Selain itu, staf purchasing juga harus merencanakan sistem pembayaran, memilih dan bernegosiasi dengan vendor, serta mendokumentasikan segala rincian transaksi.

Nah, inilah yang membedakan, buyer persona tujuannya untuk menarik pelanggan baru dan menjaga pelanggan tetap.

Sedangkan, buyer pembelian tugasnya untuk meningkatkan proses produksi dan kinerja operasional perusahaan.

 

Tugas Buyer

Berdasarkan tanggung jawabnya, buyer memiliki sejumlah tugas dalam perusahaan, antara lain:

  • Membuat rincian produk barang dan jasa sesuai kebutuhan perusahaan.
  • Mengklasifikasi pembelian berdasarkan durasinya, atau dalam jangka panjang, just in time, bulanan, dan sebagainya.
  • Melakukan analisis dengan total cost of ownership.
  • Membuat daftar supplier potensial dan memilih supplier.
  • Mengajukan persetujuan pembelian kepada manajer purchasing.
  • Berkomunikasi dengan supplier.
  • Bernegosiasi dengan supplier.
  • Menyusun dan mengirim PO.
  • Melakukan proses QC atas produk yang telah diperoleh.
  • Mendokumentasikan proses purchasing.
  • Berkomunikasi dengan departemen keuangan dan tim logistik.
  • Melakukan analisis efektivitas dan performa atas produk yang telah diperoleh sesuai kebutuhan bisnis.

 

Fungsi Buyer

Sebagai divisi yang paling banyak menghabiskan dana perusahaan, nyatanya buyer memiliki peran penting dalam menekan pengeluaran perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsinya:

 

#1 Meningkatkan Kinerja Operasional

Seperti yang telah kita ketahui, peran buyer dalam meningkatkan kinerja dan kegiatan operasional perusahaan sangatlah penting dan esensial.

 

#2 Efisiensi Pengeluaran

Bukan hanya berbelanja kebutuhan kantor, perannya juga melingkupi dalam menekan pengeluaran perusahaan dengan menyeleksi supplier, negosiasi, dan memilih produk yang tepat.

 

#3 Penetapan Harga

Proses negosiasi dengan supplier untuk memberikan keringanan dalam jangka waktu tertentu dapat memengaruhi perusahaan menetapkan harga jual produk atau jasa mereka.

 

#4 Kelancaran Rantai Produksi

Buyer adalah pihak yang memastikan kualitas bahan baku dari supplier telah memenuhi standar dan memiliki persediaan yang terencana.

Dengan begitu, aktivitas produksi suatu perusahaan akan tetap lancar tanpa ada hambatan.

 

#5 Kepuasan Pelanggan dan Reputasi Perusahaan

Jika proses produksinya berjalan lancar dan mampu menghasilkan kualitas yang baik, maka pelanggan akan merasa puas.

Kepuasan pelanggan ini sangat menguntungkan, baik dari segi laba maupun reputasi perusahaan.

[Baca Juga: Daftar 10 Aplikasi Keuangan untuk Perusahaan dan Personal, Cek!]

 

Syarat dan Kualifikasi Buyer

Mengingat perannya yang cukup penting dalam kelangsungan operasional perusahaan, tidak sembarang orang bisa menduduki posisi ini.

Tidak hanya kemampuan berkomunikasi dan negosiasi, untuk mengisi posisi ini juga harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi, jujur, dan bertanggung jawab.

Selain itu, ia juga harus mampu melakukan pencatatan serta dokumentasi dengan baik dan jelas. Berikut adalah syarat dan kualifikasi untuk menjadi seorang buyer dalam perusahaan.

  • Kemampuan untuk mengelola keuangan dan anggaran dalam jumlah besar.
  • Kemampuan untuk berkolaborasi dan berkoordinasi dengan divisi atau departemen lain.
  • Kemampuan berorganisasi dan manajemen proyek yang mumpuni.
  • Kemampuan komunikasi yang baik.
  • Kemampuan untuk menjalin dan membangun networking yang kuat.
  • Kemampuan interpersonal dan negosiasi yang kuat.
  • Kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan vendor dan supplier.
  • Kemampuan berkoordinasi dengan pihak lain yang ikut serta dalam aktivitas purchasing, seperti tim freelancer, event organizer, dan lain-lain.
  • Kemampuan untuk bekerja dengan teliti terutama dalam teknik pencatatan dan dokumentasi.
  • Kemampuan dalam mengoperasikan program komputer berbasis internet.
  • Pemahaman terhadap perpajakan.

 

Perbedaan Buyer dan Supplier

Sobat Finansialku pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah buyer dan supplier, terutama dalam dunia penjualan produk atau jasa.

Keduanya sama-sama memiliki peranan penting dalam proses produksi dan keberlangsungan operasional suatu perusahaan.

Demi kelancaran rantai produksi, buyer (pembeli) akan memilih dan bernegosiasi dengan supplier yang tepat serta memenuhi kriteria tertentu.

Kriteria tersebut, seperti reputasi, nilai dan kualitas produk, penawaran harga, dan tujuan yang selaras antara keduanya.

Sementara itu, supplier (pemasok) berperan dalam memastikan ketersediaan produk atau jasa, menjaga proses produksi, dan mengontrol kualitas bahan baku.

Kemudian, supplier juga perlu mengatur proses pengiriman bahan baku dan memastikan agar produk tersebut telah diterima dengan baik oleh perusahaan.

Hal inilah yang membedakan keduanya dalam proses bisnis. Buyer adalah perusahaan yang membeli produk atau jasa dari supplier dengan harga terendah, tapi kualitas maksimal.

Sedangkan supplier adalah perusahaan yang menyediakan produk atau jasa untuk bisnis lain dengan penawaran harga sebagus mungkin demi mendapatkan kontrak.

Informasi lengkap mengenai supplier bisa Anda cari tahu lewat artikel Finansialku berikut ini Supplier: Pengertian, Tugas, Jenis dan Cara Menjadi Supplier

 

Tertarik Menjadi Buyer?

Itulah penjelasan mengenai buyer dalam perusahaan. Aktivitas purchasing tidak semudah kelihatannya, bukan?

Seorang buyer harus punya kemampuan yang kompleks, mulai dari manajemen keuangan hingga manajemen gudang.

Sebelum mengelola keuangan perusahaan, alangkah baiknya jika Sobat Finansialku mulai belajar menerapkan pengelolaan keuangan pribadi yang baik dan tepat terlebih dahulu. Caranya?

Anda bisa menggunakan Aplikasi Finansialku yang memiliki fitur lengkap untuk membantu merencanakan dan mengelola keuangan dengan lebih baik.

Anda bisa membuat dan menyusun anggaran, mencatat cash flow keuangan, membuat rencana keuangan yang jelas dan terarah, sampai mengecek kondisi kesehatan keuangan saat ini.

Selain itu, terdapat layanan konsultasi bersama Perencanaan Keuangan Finansialku yang bisa membantu Anda untuk memberikan advice seputar keuangan atau investasi sesuai dengan kebutuhanmu. Selamat mencoba…

Banner Iklan Aplikasi Finansialku General

 

Jangan lupa bagikan informasi ini agar pelaku bisnis dan calon pebisnis dapat memahami peran penting buyer. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi:

  • Admin. 06 Agustus. Kenali Arti Buyer dan Fungsinya dalam Transaksi Bisnis. Midtrans.com – https://bit.ly/3RKIPAg 
  • Dini N. Rizeki. 15 April 2022. Buyer adalah: Pengertian, Tugas, dan Fungsi Buyer. Majoo.id – https://bit.ly/3EqHiwc
  • Admin. 13 Agustus 2022. Buyer adalah: Pengertian dan Kenapa Pebisnis Wajib Tahu! Selly.id – https://bit.ly/3SJhvnm
  • Shipper Indonesia. 08 Juli 2021. Buyer dalam Purchasing, Apa Saja Proses dan Tugasnya? Shipper.id – https://bit.ly/3TmTq5Z