Pasti tahu kan Cititrans angkutan antar jemput (shuttle)? Kini Cititrans telah dibeli oleh Blue Bird. Kok bisa?

Kali ini Finansialku akan membahas berita mengenai Cititrans yang telah diakuisisi Blue Bird. Mari simak pembahasannya berikut ini. Selamat membaca.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Blue Bird Akuisisi Cititrans

Saat ini perjalanan Bandung Jakarta dan Sebaliknya dapat ditempuh dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menggunakan shuttle. Penggunaan shuttle ini dapat dikatakan lebih efektif dan efisien.

Kelebihan jasa transportasi yang menggunakan metode shuttle yaitu jam pemberangkatan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Dibandingkan dengan jasa transportasi yang menggunakan metode travel yaitu jam pemberangkatan bisa molor karena harus menjemput antar alamat semua penumpang.

Bagi orang yang sering menggunakan transportasi berbasis layanan antar jemput atau biasa disebut dengan shuttle ini pasti mengetahui shuttle dengan nama Cititrans.

Travel yang memiliki rute Bandung-Jakarta, Jakarta-Bandung, serta ke Bandara Soekarno Hatta ini telah memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun di bisnisnya itu dan memiliki reputasi yang sangat baik.

Belum lama ini PT Blue Bird Tbk melalui anak usahanya PT Trans Antar Nusa bird telah resmi menandatangani perjanjian jual beli bisnis angkutan darat dengan sistem antar jemput antar kota provinsi dengan nama Cititrans. 

Kini Blue Bird memang sangat gencar dalam mengembangkan bisnis-bisnisnya terutama dalam bidang Shuttle.  Salah satunya dengan membeli seluruh aset City Trans.

Cititrans Jadi Anak barunya Blue Bird, Dibeli Seharga Rp115 Miliar 02 Blue Bird - Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Prospek GIAA? Setelah GIAA Ambil Alih Operasional Sriwijaya]

 

Cititrans ini sebelumnya adalah milik PT Citra Tiara Global. Penandatanganan jual beli ini dilakukan pada 1 Maret 2019. Adapun nilai transaksi dari pembelian Cititrans ini mencapai Rp115 Miliar.

Seperti yang dilansir di Liputan6.com, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Purnomo Prawiro mengatakan:

“Harga pembelian bisnis ini sebesar Rp115 miliar yang diambil dari modal usaha perseroan.”

 

Pembelian bisnis itu meliputi aset kendaraan, hak kekayaan intelektual, perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, karyawan kunci dan pengemudi serta liabilitas.

Direktur Utama PT Blue Bird mengatakan bahwa pembelian ini dilakukan sebagai langkah penting dalam rencana strategis Blue Bird Group untuk diversifikasi usaha.

Menurutnya dengan pengambilalihan Cititrans ini, kegiatan operasional perusahaan Nusa bird dan Blue Bird Group akan tertopang dengan baik.

Manajemen PT Blue Bird Tbk menyatakan bahwa pembelian ini pun merupakan tonggak penting dalam rencana strategis grup Blue Bird untuk diversifikasi usaha dan untuk membangun keberadaan yang lebih kuat dalam pasar upper mass.

Seperti yang dikatakan oleh Michael Tene selaku Sekretaris Perusahaan Blue Bird, bahwa target pasar Cititrans dengan Blue Bird memiliki kesamaan, ia mengatakan:

“Sesuai dengan target market Cititrans saat ini, yaitu premium commuters. Ini sesuai dengan target market Blue Bird yang memang menyasar upper mass segmen.”

 

Selain itu, Michael mengungkapkan bahwa untuk tahap awal dari bisnis barunya ini, pihaknya akan mengembangkan dari rute Jakarta Bandung maupun rute-rute lainnya hal ini seiring dengan beroperasinya tol Trans Jawa.

Untuk kendaraan Cititrans yang telah di akuisisi oleh Blue Bird akan digunakan sebanyak 130 unit armada dan pihak Blue Bird pun berencana untuk menambahkan armada di tahun ini.

Selain itu, perseorang juga memastikan bahwa dalam pembelian bisnis tersebut, tidak melanggar peraturan dan perjanjian dengan pihak ketiga dan tidak berdampak buruk pada kondisi keuangan.

Setelah membeli saham Cititrans, kini Blue Bird merambah ke bisnis Shuttle. Tahun ini perseroan juga fokus pada pengembangan bisnis angkutan antar kota antar provinsi (AKAP).

Selain itu, Michael Tene pun mengungkapkan terkait angkutan bandara juga sudah disiapkan armada dari pihak Blue Bird. Dimana untuk angkutan bandara sudah ada armada Blue Bird di Jakarta Airport Connexion.

Menurutnya, potensi bisnis di bidang shuttle ini memiliki nilai positif, apalagi dipengaruhi oleh tol elevated Cikampek yang akan selesai pada pertengahan 2019.

Maka dari itu pihak Blue Bird akan membuat perjalanan ke Bandung ataupun ke Jawa tengah menjadi lebih nyaman. Dengan begitu perusahaan akan memfokuskan kepada pergantian kendaraan dan peningkatan utilitas kendaraan operasi.

728x90 - Entrepreneur
300x250 Kotak - entrepreneur

 

Kumpulan Anak Usaha Blue Bird Sebelum Akuisisi Cititrans

Sebelum membeli Cititrans, PT Blue Bird Tbk telah membentuk anak usaha baru dengan nama PT Trans Antar Nusabir. Anak usaha yang dibentuk pada 1 Februari 2019 ini bergerak di bidang usaha utama transportasi.

Dengan didirikannya anak usaha tersebut. Menjadikan usaha grup Blue Bird semakin luas. Ditambah lagi dengan akuisisi Cititrans sebagai armada antar jemput.

Selain itu, perseroan juga mengumumkan pembentukan usaha antara PT Blue Bird Tbk, Mitsubishi UFJ Lease and Finance Co Ltd, dan PT Takari Kokoh Sejahtera di bidang lelang termasuk kendaraan bermotor.

Cititrans Jadi Anak barunya Blue Bird, Dibeli Seharga Rp115 Miliar 03 Blue Bird 2 - Finansialku

[Baca Juga: Inilah Dampak Naiknya Tiket Penerbangan terhadap Emiten Penerbangan!]

 

Kepemilikan saham untuk pembentukan perusahaan patungan PT Balai Lelang Caready adalah 51 persen oleh PT Blue Bird Tbk dan 49 persen oleh Mitsubishi UFJ Lease and Finance Co.

PT Blue Bird Tbk memiliki 11.730 saham atau 51 persen dari total saham senilai Rp11,73 miliar, Mitsubishi UFJ Lease and Finance Co Ltd memiliki 8.970 saham atau 39 persen dari total saham dengan nilai nominal Rp8,97 miliar.

Kemudian PT Takari Kokoh Sejahtera sebesar 2.300 saham atau 10 persen dari total saham dengan nilai nominal Rp2,3 miliar. Kepemilikan saham Blue Blue memang sangat besar jika dibandingkan dengan kedua perusahaan tersebut.

Michael menjelaskan meski persaingan bisnis taksi saat ini makin ketat tapi masih ada pertumbuhan di Jakarta. Dengan melihat pertumbuhan itu, perseroan masuk ke bisnis lelang. Michael mengatakan:

“Pada 2018, bisnis sudah mulai stabil secara bertahap. Ada improve bisnis taksi terutama di Jakarta, ada pertumbuhan pendapatan di Jabodebek.”

 

Selain itu untuk mendukung bisnisnya di tahun ini, PT Blue Bird Tbk menganggarkan belanja modal sekitar Rp1,5 triliun. Dana belanja modal itu digunakan untuk pembelian kendaraan.

Hingga saat ini belum ada kabar apa alasan Cititrans menjual hampir seluruh asetnya. Namun yang jelas kedua perusahaan ini telah melakukan penandatanganan transaksi jual beli.

Dengan adanya pemindahan kepemilikan ini, kini secara otomatis segala kebijakan baru mengenai armada Cititrans ini ada dibawah wewenang Blue Bird.

Apakah Anda sudah merencanakan keuangan Anda dengan bijak?

Anda bisa membaca ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an di bawah ini secara GRATIS, agar tujuan keuangan Anda bisa terencana dengan tepat.

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Selain itu, Anda bisa menggunakan bantuan Aplikasi Finansialku untuk merencanakan dan mengelola keuangan Anda. Aplikasi Finansialku dapat dengan mudah Anda download melalui link di bawah ini atau melalui Google Play Store.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Apa pendapat Anda setelah membaca artikel tentang Cititrans yang jadi anak barunya Blue Bird? Berikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Ayo bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga bermanfaat, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Agustina Melani. 5 Maret 2019. Rogoh Rp115 Miliar, Blue Bird BeliB Bisnis Cititrans. Liputan6.com – https://goo.gl/4nVFqo
  • Nur Pehatul. 5 Maret 2019. Rambah Bisnis Antar Jemput dengan Akuisisi Cititrans, Ini Strategi Blue Bird (BIRD). Kontan.co.id – https://goo.gl/DYgv5T

 

Sumber Gambar:

  • Cititrans – https://goo.gl/RvbK8a
  • Blue bird – https://goo.gl/BJQxuE
  • Blue bird 2 – https://goo.gl/Dbj2hn