Istilah IPO mungkin kerap Anda jumpai di media. Tapi, sudahkah Anda paham dengan aktivitas dalam bursa saham ini?

Yuk, pahami Initial Public Offering (IPO) dalam ulasan Finansialku berikut!

 

Summary:

  • Terdapat keuntungan membeli saham IPO seperti memperoleh keuntungan jangka panjang.
  • Beli saham IPO kini lebih mudah karena bisa dilakukan secara offline dan online.

 

Apa Itu IPO?

Meski sering muncul di pemberitaan, Initial Public Offering (IPO) belum terlalu familiar. Istilah ini merupakan penawaran saham atau efek perdana suatu perusahaan di bursa saham.

Penawaran perdana menandai perusahaan tertutup menjadi terbuka (Tbk) atau go public. Artinya, siapa pun bisa membeli saham dan menjadi “pemilik perusahaan”.

Umumnya, IPO ditujukan untuk mendapat pendanaan dari investor. Penawaran saham perdana menjanjikan pendanaan jangka panjang.

Hal ini berbeda dengan pinjaman bank yang cukup singkat. Setelah menjalani penawaran perdana, perusahaan tidak bisa membuat keputusan sendiri.

Setiap hal penting akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Di Indonesia, perusahaan yang sudah go public akan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten.

Mereka wajib melaporkan keuangan perusahaan ke publik tiap periode akuntansi.

 

Apa Keuntungan Membeli Saham IPO

Simak beberapa keuntungan beli saham IPO berikut ini:

 

#1 Potensi Keuntungan Hari Pertama Listing

Saham yang baru melantai di BEI menawarkan keuntungan sampai 200% saat listing. Lantaran harga saham cenderung meningkat pasca hari pertama penawaran.

Di situasi ini, investor biasanya akan menjual saham untuk mendapat keuntungan jangka pendek.

Tapi, perlu Anda catat bahwa kenaikan ini tidak selalu terjadi. Investor perlu mempertajam insting untuk mengidentifikasi emiten potensial.

 

#2 Potensi Keuntungan Jangka Panjang

Hanya perusahaan dengan keuangan dan performa baik yang bisa melakukan IPO.

Dengan informasi ini, perusahaan menawarkan jaminan keuntungan long lasting ke investor melalui kinerja yang stabil. Saham IPO umumnya punya performa baik.

Keuntungan investor berpotensi makin banyak jika perusahaan rajin mendistribusikan dividen dan mengalami tren positif.

Saham hasil penawaran perdana juga sangat mungkin menyentuh ARA (Auto Reject Atas), yakni kondisi ketika harga naik secara dramatis sampai plafon yang ditentukan bursa.

Kendati begitu, saham ARA sebaiknya hanya dibeli investor berpengalaman lantaran harganya yang sangat fluktuatif.

Nah, jika Sobat Finansialku ingin mempelajari lebih dalam seputar investasi saham itu sendiri, yuk, baca ebook gratis dari Finansialku Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham

 

Syarat Perusahaan untuk IPO

Tak sembarangan, BEI memberlakukan syarat tertentu bagi perusahaan yang ingin menawarkan saham perdana.

Hal ini ditujukan untuk memastikan entitas yang didaftarkan adalah perusahaan nyata. Simak beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk IPO di BEI:

 

#1 Punya Struktur Organisasi yang Jelas

Setiap perusahaan yang ingin go public harus punya struktur organisasi yang jelas.

Mereka harus punya CEO, direksi, dan sebagainya. Semua petinggi perusahaan sebaiknya punya reputasi positif untuk mengambil hati khalayak.

 

#2 Punya Aset Nyata

Perusahaan harus punya setidaknya Rp100 miliar aset nyata untuk go public. Aset nyata adalah total valuasi setelah dikurangi pajak.

Aset nyata yang besar menandai keberhasilan perusahaan mengelola setiap hal yang dimiliki.

Dengan begitu, terbentuk opini publik bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola dana IPO dengan baik.

 

#3 Memenuhi Batas Minimal Saham IPO

Saat IPO perusahaan harus menyediakan setidaknya 150 juta lembar saham (papan pengembangan) atau 300 juta lembar saham (papan utama).

Saham-saham tersebut harus dibeli minimal 500 orang. Saat penawaran perdana, harga per lembar saham minimal Rp100.

 

#4 Memenuhi Syarat Akuntansi dan Keuangan

Untuk menawarkan saham perdana, perusahaan harus beroperasi selama 1 tahun dan punya catatan akuntansi sesuai standar.

Jika perusahaan telah berdiri lama, catatan keuangan tidak boleh menunjukkan defisit (rugi) dalam 2 tahun terakhir.

 

#5 Punya Laba

Terakhir, perusahaan yang ingin melantai di BEI harus punya keuntungan minimal Rp1 miliar dalam 1 tahun terakhir.

Perusahaan dengan laba di bawah ketentuan tetap dibolehkan go public, tetapi harus berpuas diri di Papan Pengembangan, bukan Papan Utama.

Berikut adalah rangkuman persyaratan IPO di BEI:

syarat IPO syarat IPO 2

[Baca Juga: Ini Syarat IPO Perusahaan, Tujuan dan Prosesnya, Pengusaha Wajib Tahu!]

 

Cara Beli Saham IPO

Beli saham IPO bisa Anda lakukan dengan 2 cara, yakni offline dan online. Meski transaksi dalam jaringan lebih aman, beberapa orang lebih senang melakukan pembelian langsung.

Berikut adalah cara beli saham Initial Public Offering:

 

#1 Cara Beli Saham IPO Offline

Simak panduan membeli saham yang ditawarkan perdana secara langsung:

  • Kunjungi lokasi yang menawarkan saham dengan membawa rekening efek, e-KTP, dan NPWP. Jika belum punya rekening efek, Anda akan diminta mengisi formulir pembukaan rekening.
  • Perusahaan sekuritas akan mengecek data yang dilampirkan. Mereka akan membubuhkan tanda tangan jika dokumen Anda valid.
  • Anda akan diminta menyerahkan setoran awal di rekening Bank RDI minimal Rp100 ribu. Setiap perusahaan punya ketentuan berbeda mengenai jumlah ini.
  • Perusahaan sekuritas akan memvalidasi pesanan dan mengembalikan FPPS Anda.
  • Serahkan FPPS ke counter perusahaan sekuritas. Nantinya, petugas akan menyalin dokumen tersebut sebagai arsip.
  • Anda akan menerima kembali lembar FPPS. Dokumen ini merupakan bukti pembelian saham IPO.

 

#2 Cara Beli Saham IPO Online

Berikut adalah tahapan yang bisa Anda ikuti jika ingin membeli saham IPO secara online:

 

#1 Lakukan Pendaftaran

Kunjungi laman e-ipo.co.id dan lakukan pendaftaran dengan mengeklik menu Register di kanan atas.

Di laman yang muncul, masukkan data yang diminta, seperti email, tipe investor, email, dan sebagainya. Jika sudah, klik Register.

Sementara sistem mengirimkan pesan ke email berisi kode OTP, Anda akan dibawa ke laman baru. Masukkan kode OTP di bidang yang tersedia pada laman baru.

 

#2 Verifikasi

Berikutnya, pilih perusahaan sekuritas. Nantinya, akan muncul bidang konfirmasi kepemilikan SID. Pilih I Have SID jika Anda sudah punya.

Jika belum, pilih Sub Rekening Efek (SRE) untuk membuat SID. Jika sudah punya SID, kamu akan diarahkan ke laman baru untuk melengkapi kolom Participant.

Isi kolom dengan perusahaan sekuritas yang menaungimu. Jika tidak tampil, ketik kode broker.

Sistem akan memverifikasi pendaftaran Anda. Data yang dimasukkan akan disesuaikan dengan informasi di broker.

Proses ini sepenuhnya ditentukan broker. Karenanya, tidak ada batas waktu pasti.

 

#3 Pemesanan

Anda bisa melakukan pemesanan saham jika sudah mengantongi persetujuan broker. Sebaiknya, pilih saham perusahaan dengan kinerja bagus.

 

#4 Konfirmasi Baca Prospektus

Anda akan diminta mengonfirmasi ketertarikan pada emiten selama masa penawaran dengan membaca prospektus, caranya:

  1. Klik menu Active Orders Kik View.
  2. Klik kembali pada I have already read the prospectus.

 

#5 Menerima Saham

Anda akan mendapat saham sesuai pembelian atau penjatahan di tab History. Ada beberapa status penjatahan dalam pembelian saham IPO, yakni:

IPO_jenis penjatahan (1)

 

Setelah mengetahui cara membeli saham IPO, Anda bisa cari tahu lebih lanjut perbedaan saham preferen dan saham biasa dalam tayangan YouTube Finansialku berikut. Jangan lupa subscribeya!

 

 

Bagaimana Tahapan IPO?

Dalam modul Panduan IPO (go public) yang dirilis BEI, perusahaan harus mengikuti tahapan berikut untuk melakukan penawaran saham perdana:

 

#1 Persiapan Awal

Tahap pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah menunjuk tim internal dan eksternal untuk go public.

Mereka akan membantu dalam Rapat Umum Pemegang Saham, menyesuaikan Anggaran Dasar, dan mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan untuk permohonan ke Bursa Efek Indonesia dan OJK.

 

#2 Menyampaikan Permohonan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham

Setelah semua dokumen terkumpul dan mendapat izin petinggi perusahaan, tim harus mengajukan permohonan pencatatan saham.

Caranya, dengan melampirkan berkas berisi profil perusahaan, laporan keuangan, opini hukum, proyeksi keuangan, dan sebagainya.

Perusahaan juga perlu mengajukan permohonan pendaftaran saham kolektif (scripless) ke Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Bursa akan mengecek permohonan dan mengundang perusahaan beserta underwriter untuk menjelaskan hal-hal terkait perusahaan, termasuk profil, rencana bisnis, hingga rencana penawaran.

Bursa mungkin juga akan meminta penjelasan tambahan terkait bisnis perusahaan.

Setelah syarat yang diajukan divalidasi, Bursa Efek Indonesia akan menerbitkan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham dalam waktu 1 sampai 10 hari kerja.

[Baca Juga: Antre! Sejumlah Perusahaan Bakal IPO di 2023, Siapa Saja?]

 

#3 Menyampaikan Pernyataan Pendaftaran ke OJK

Setelah mendapat Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham, tim perusahaan langsung menyerahkan surat tersebut dan dokumen lain ke OJK untuk mulai IPO.

Dalam proses ini, OJK mungkin meminta perubahan atau penambahan informasi untuk memastikan fakta mengenai penawaran saham, keuangan, dan aktivitas bisnis yang diungkap dalam prospektus.

Perusahaan baru bisa menerbitkan prospektus ke publik usai mendapat izin OJK untuk melakukan penawaran awal (bookbuilding).

Mereka juga harus meminta izin lembaga ini untuk melakukan public expose.

OJK akan memberi pernyataan efektif atau tidak efektif mengenai informasi yang diberikan perusahaan.

Jika mendapat statement ini, perusahaan bisa merilis perbaikan atau tambahan informasi prospektus ringkas di surat kabar, publik, dan calon pembeli saham.

 

#4 Penawaran, Pencatatan, dan Perdagangan Saham

Proses penawaran umumnya berlangsung selama 1 sampai 5 hari kerja. Perusahaan harus melakukan penjatahan jika permintaan saham melebihi jumlah yang ditawarkan (over-subscribe).

Investor yang telah menyerahkan uang pesanan akan mendapat pengembalian dana setelah penjatahan selesai. Setelahnya, saham akan dibagikan secara elektronik via KSEI.

Perusahaan menyerahkan permohonan pencatatan saham ke BEI dengan melampirkan Pernyataan Pendaftaran Efektif oleh OJK, dokumen prospektus, dan laporan komposisi pemegang saham.

Selanjutnya, bursa akan menyetujui dan mencatat saham dan kodenya (ticker code) untuk kebutuhan jual beli.

Saham yang sudah tercatat sudah mulai dijualbelikan ke khalayak melalui broker atau perusahaan efek yang menjadi mitra BEI.

 

Contoh Perusahaan yang Sudah IPO

Penawaran saham perdana memberi banyak manfaat untuk perusahaan. Karenanya, jumlah entitas yang menempuh langkah ini terus bertambah tiap tahun.

Berikut adalah lima perusahaan besar di Indonesia yang sudah melakukan Initial Public Offering:

 

#1 Bank Central Asia (BBCA)

BBCA merupakan emiten milik grup Djarum yang telah melantai sejak tahun 2000.

Saat ini, perusahaan perbankan ini punya hampir 3 miliar lembar saham dengan harga Rp8.700 per lembar.

BCA dikenal sebagai bank dengan pelayanan terbaik dan berkualitas. Maka, tidak heran jika pasar mereka kian meluas.

Meski keuntungan bank ini disebut menurun Rp1 triliun pada 2022 dibanding periode sama di tahun sebelumnya, pendapatan gabungan dengan anak perusahaan menunjukkan tren positif.

 

#2 Bank BRI (BBRI)

Saat ini, satu lembar saham BBRI dihargai Rp4.590. Saat ini, BRI memiliki lebih dari 4.000 kantor cabang dengan 30 juta nasabah.

Dengan jumlah ini, mereka punya kapitalisasi pasar senilai Rp688 triliun.

Kinerja perusahaan terus membaik pasca pandemi. Dalam kuartal ketiga 2022, BRI mencatat keuntungan Rp39 triliun.

 

#3 Bank Mandiri (BMRI)

Bank Mandiri punya kapitalisasi pasar sebesar Rp466 triliun. Saat ini, harga saham BMRI per lembar menyentuh Rp10.000. Selama tahun 2022, laba perusahaan mengalami tren positif.

Mereka berhasil mencatat laba Rp26 triliun pada triwulan ketiga 2022 atau meningkat Rp8 triliun dibanding September 2021.

 

#4 Telkom Indonesia (TLKM)

Telkom, perusahaan BUMN di bidang telekomunikasi, merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.

Berdiri sejak 1882 di masa Hindia Belanda, pemerintah Indonesia mengambil alih pada 1945. Telkom telah menjadi saham blue chip di BEI sejak 1995 dan terdaftar di NYSE dengan kode saham TLK.

Sekitar 52,09% saham dimiliki oleh Pemerintah RI. Pada 2022, harga saham stabil, mulai 4.180 rupiah hingga 4.030 rupiah.

Meskipun pendapatan meningkat, laba perusahaan turun dari 25,6 triliun rupiah di September 2021 menjadi 22,8 triliun rupiah di September 2022.

 

#5 GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, yang dikenal sebagai GOTO, adalah perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia, hasil penggabungan Gojek dan Tokopedia.

Meskipun memiliki popularitas tinggi dengan lebih dari 100 juta unduhan untuk kedua aplikasinya, GOTO belum mencatatkan keuntungan dan harus merumahkan sekitar 1.300 karyawan pada November 2022.

Dari sejumlah perusahaan yang telah IPO, apakah Sobat Finansialku sudah berinvestasi di salah satunya? Untuk memantapkan langkah berinvestasi juga memantau portofolio Anda, Perencana Keuangan Finansialku siap membantu.

Anda akan mendapatkan advice langsung dari ahlinya, agar dapat memaksimalkan keuntungan dari investasi dan mencapai tujuan keuangan yang direncanakan. Yuk, klik banner di bawah ini untuk diskusi lebih lanjut!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Apa Itu e-IPO?

e-IPO adalah layanan penawaran saham perdana digital ke publik. Semua investor bisa mengakses informasi perusahaan yang telah IPO, harga saham, dan waktu penawarannya.

Fasilitas ini sangat memudahkan investor ritel. Sebab, sebelumnya IPO hanya diprioritaskan untuk investor institusi dan perusahaan sekuritas.

Berikut adalah manfaat e-IPO:

  • Memperluas akses kepada investor ritel untuk berpartisipasi dalam transaksi penjualan saham perdana.
  • Meningkatkan kesempatan kepada setiap orang untuk mendapat penjatahan saham perdana.
  • Memperluas partisipasi perusahaan efek dalam penawaran efek.

 

Beli Saham IPO, Siapa Takut?

IPO merupakan salah satu langkah perusahaan untuk meningkatkan bisnis. Investasi melalui saham IPO berpotensi menghasilkan keuntungan jangka pendek dan panjang bagi investor.

Untuk panduan lebih lanjut dalam berinvestasi saham dan memilih emiten yang tepat, serta tips untuk memaksimalkan pendapatan investasi Anda, Anda dapat berkonsultasi dengan Financial Planner Finansialku.

Hubungi 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi. Sebagai tambahan referensi, Anda bisa tonton video berikut ini dalam menentukan investasi yang tepat sesuai karir, semoga bermanfaat…

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian pembahasan tentang IPO. Bagaimana tanggapan Anda tentang topik ini? Silakan sampaikan di kolom komentar di bawah.

Yuk, share informasi ini ke media sosial untuk membantu teman Anda yang ingin memulai karier sebagai investor. Terima kasih!

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

Buku:

  • Tim Penyusun. Panduan IPO. Jakarta: Bursa Efek Indonesia

 

Artikel Internet:

  • Admin. 27 Oktober 2022. Catat! Ini Cara Beli IPO Saham Bagi Pemula. Amartha.com – https://bit.ly/3Pq9GUu
  • Admin. Mengenal IPO, Tujuan, dan Cara Kerjanya untuk Investasi. syailendracapital.com – https://bit.ly/460hpy4
  • Aliftya Amarilisya. 17 Oktober 2021. Pengertian Initial Public Offering (IPO), Tujuan, dan Mekanismenya. Bisnis.com – https://bit.ly/45QMxQu
  • Bayu dan Surti. 17 April 2023. E-IPO: Pengertian, Manfaat, Tahapan, dan Perbedaannya. Fortuneidn.com – https://bit.ly/3Lc4SPT
  • Farichatul Chusna. 28 November 2022. 10 Contoh Perusahaan Go Public Terbesar di Indonesia. Investbro.id – https://bit.ly/484TWgN
  • Muhammad Idris. 16 Februari 2023. Apa Itu IPO Saham: Arti, Mekanisme, dan Tips Membelinya. Kompas.com – https://bit.ly/3Psc8tH