Kapitalisasi pasar adalah sebuah istilah bisnis yang menunjuk pada harga keseluruhan dari sebuah perusahaan yaitu harga yang harus seseorang bayarkan bila ingin membeli 100% kepemilikan perusahaan tersebut.

Kapitalisasi pasar kita hitung dengan cara mengalikan jumlah lembar saham yang beredar dari perusahaan tersebut, dengan harga sahamnya pada saat ini.

 

Fungsi Istilah Kapitalisasi Pasar

Istilah ini cukup sering kita gunakan dalam topik keuangan. Di dalam dunia investasi saham, istilah ini menggambarkan nilai valuasi sebuah perusahaan.

Seberapa pentingkah data ini untuk terlampir dalam ulasan saham? Apakah data ini mempunyai pengaruh besar terhadap proses pengambilan keputusan investor? Mari kita bahas bersama.

Kapitalisasi pasar sebenarnya merupakan nilai dari saham perusahaan yang beredar di pasar. Harap dipahami bahwa nilai perusahaan berbeda dengan nilai aset perusahaan, sehingga kapitalisasi pasar sebuah perusahaan tidak menggambarkan nilai aset perusahaan.

Bisa saja nilai kapitalisasi pasar sebuah perusahaan lebih besar atau pun lebih kecil dari nilai aset perusahaan itu.

Bagi perusahaan publik, nilai kapitalisasi pasar mencerminkan nilai total perusahaan mereka, oleh karena itu besarnya nilai ini sangat penting untuk mereka jaga.

Demikian pula bagi investor, dengan melihat seberapa besar dan bertumbuhnya nilai kapitalisasi pasar, menjadi tolok ukur untuk menilai keberhasilan atau kegagalan kinerja sebuah perusahaan. Semakin besar, maka semakin mahal perusahaan tersebut harganya di pasar.

Bila Anda sebagai pemilik perusahaan tertentu dan memegang saham perusahaan tersebut, tentunya besarnya kapitalisasi pasar perusahaan yang sahamnya Anda pegang akan berpengaruh pada nilai kekayaan Anda secara pribadi.

Daftar 11 Orang Terkaya di Bawah Usia 30 Tahun 01 - Finansialku

[Baca Juga: Daftar 11 Orang Terkaya di Bawah Usia 30 Tahun]

 

Menghitung Kapitalisasi Pasar Sebuah Saham

Bagaimana cara untuk menghitung kapitalisasi pasar? Caranya cukup sederhana, yaitu dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham di pasar.

Karena itu, bila Anda ingin menghitung kapitalisasi pasar sebuah perusahaan publik, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut.

 

#1 Carilah Informasi Mengenai Harga Sahamnya

Harga per lembar saham sebuah perusahaan publik biasanya dipublikasikan secara gratis dan transparan di berbagai situs finansial, seperti Bloomberg, Yahoo! Finance, Financial Times, Reuter, dan situs lain-lainnya.

Anda dapat mengetikkan kode saham, atau ketik kata saham dan nama perusahaan yang bersangkutan pada halaman mesin pencari Google, kemudian Anda bisa menemukan informasi harga saham tersebut. Bila Anda telah mempunyai rekening efek di sekuritas yang menyediakan jasa online trading, maka Anda pun bisa mengecek harga sahamnya dari Aplikasi online tersebut.

Free Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

#2 Carilah Informasi Jumlah Saham Beredar

Berikutnya Anda bisa mencari berapa banyak jumlah lembar saham perusahaan tersebut yang beredar.

Nilai ini mencerminkan banyaknya saham yang pemegang saham miliki, baik masyarakat, maupun orang di dalam jajaran perusahaan.

Informasi mengenai jumlah lembar saham ini dapat Anda temui di situs-situs keuangan, juga pada situs resmi Bursa Efek Indonesia, dan juga di situs resmi perusahaan terkait.

Menurut hukum, semua perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia, wajib untuk menerbitkan laporan keuangannya secara terbuka. Oleh karena itu Anda cukup mencari di mesin pencari seperti Google untuk mendapatkan tersebut.

Analisa Kapitalisasi Pasar

[Baca Juga: Kenali Apa itu Analisa Fundamental, Beserta Rasio Keuangan Penting Yang Dipakai Dalam Berinvestasi Saham]

 

#3 Kalikan Jumlah Saham Beredar dengan Harga Sahamnya

Setelah menemukan informasi harga saham dan jumlah lembar sahamnya, sekarang Anda bisa mengalikan jumlah lembar saham beredar dengan harga sahamnya saat ini untuk menentukan nilai kapitalisasi pasarnya saat ini.

Hasil perkalian tersebut mencerminkan total nilai perusahaan, juga nilai total kepemilikan seluruh investor perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, misalnya Bank BCA, PT Bank Central Asia Tbk telah mencatatkan sahamnya di bursa efek dan merupakan Bank yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Bank BCA memiliki jumlah lembar saham sebanyak 24.655.010.000 lembar.

Dari harga penutupan Selasa, 6 Juni 2017, Saham BBCA menutup perdagangan pada harga Rp 17.550 per lembar, maka perhitungan nilai kapitalisasi pasarnya adalah:

Jumlah Lembar Beredar x Harga Saham = Kapitalisasi Pasar

24.655.010.000 lembar x Rp 17.550 = Rp 432.695.425.500.000

 

Maka nilai kapitalisasi pasar Bank BCA adalah sebesar Rp432,69 triliun, di mana bila seseorang ingin membeli 100% kepemilikan dari Bank BCA, maka orang tersebut harus membayar sejumlah Rp432,69 Triliun untuk dibayarkan kepada seluruh pemegang saham Bank BCA.

 

Disclaimer: Penyebutan merek hanya bertujuan untuk edukasi saja. Finansialku tidak berafiliasi dengan merek bank.

 

Faktor Yang Mempengaruhi Kapitalisasi Pasar

Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai kapitalisasi pasar ditentukan oleh dua hal, yaitu jumlah saham beredar dan harga di pasar.

Dari sini terlihat bahwa nilai kapitalisasi pasar perusahaan akan selalu berubah dari waktu ke waktu, naik ataupun turun.

Jika harga saham naik, berarti nilai perusahaan itu naik dan sebaliknya jika harga turun berarti nilai perusahaan itu turun.

Di Bursa Efek Indonesia sendiri terdapat lebih dari 500 saham yang tercatat yang memiliki nilai kapitalisasi yang berbeda satu sama lain.

Dari sejumlah perusahaan yang tercatat tersebut, saham-sahamnya pun seringkali dibagi berdasarkan besar kecilnya kapitalisasi untuk memudahkan analisa.

 

Saham Berdasarkan Kapitalisasi Pasarnya

Sebetulnya tidak ada ketentuan atau kriteria tertentu untuk membagi kelompok saham berdasarkan kapitalisasi pasarnya, namun di berbagai bursa saham, sebuah perusahaan kita anggap memiliki kapitalisasi yang besar bila nilainya berada di atas US$ 10 miliar, kita anggap berukuran kapitalisasi sedang bila di antara US$ 2 – US$ 10 miliar, dan kita anggap berkapitalisasi kecil bila lebih kecil dari US$2 miliar.

Sebetulnya pembagian tersebut tidak bisa diterapkan di Bursa Indonesia, karena bila ini diterapkan dalam Bursa Efek Indonesia, maka sebagian besar perusahaan yang tercatat akan tergolong sebagai perusahaan berkapitalisasi kecil.

Dalam Bursa Saham Indonesia pun, pembagian besar kecilnya menggunakan tolak ukur angka yang berbeda. Secara umum, saham-saham di Bursa Efek Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasarnya juga dapat dibagi menjadi dalam 3 kategori:

 

#1 Saham Kapitalisasi Besar (Big Caps / Blue Chip)

Saham-saham jenis pertama ini kita kenal dengan sebutan blue chip. Saham kategori ini memiliki kapitalisasi pasar yang besar untuk ukuran saham di Indonesia, yaitu di atas Rp10 triliun.

Perusahaan yang sahamnya tergolong blue chip yaitu perusahaan besar yang dikenal luas oleh masyarakat dan memiliki penghasilan yang stabil. Contoh dari perusahaan ini adalah Astra, Bank BCA, Unilever, dan Telkom.

Perusahaan blue chip ini biasanya memiliki fundamental yang kuat dan mencetak laba yang besar, selain itu produknya juga masyarakat butuhkan.

Oleh karena itu saham jenis blue chip menjadi saham pilihan favorit para investor jangka panjang yang memiliki profil risiko konservatif dan mengutamakan keuntungan dari dividen yang bisa mereka peroleh secara rutin.

kapitalisasi pasar Blue Chip

[Baca Juga: Investor Pemula, Ketahui Kelebihan Saham Blue Chip Sebagai Modal Dasar]

 

#2 Saham Kapitalisasi Sedang (Middle Caps / Second Liner)

Saham tipe kedua adalah saham yang mempunyai kapitalisasi sedang, di antara Rp1 triliun hingga Rp 10 triliun.

Perusahaan yang berada di kategori ini tidak mempunyai kekuatan sebesar perusahaan blue chip, namun saham lapis dua ini juga menarik untuk diinvestasikan karena profit yang didapatkan pun biasanya tak kalah menjanjikan.

Biasanya saham lapis dua (Second Liner) ini diisi oleh saham dari perusahaan yang sedang dalam fase berkembang.

Pertumbuhan kinerja emiten lapis dua pun biasanya lebih agresif daripada emiten blue chip. Harga sahamnya pun biasanya lebih murah daripada saham big caps, dan sering menjadi incaran investor yang memiliki modal pas-pasan dan mengharapkan keuntungan dari pertumbuhan kinerjanya.

 

#3 Saham Kapitalisasi Kecil (Small Caps / Third Liner)

Saham jenis ketiga ini adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, biasanya berada di bawah Rp 1 triliun.

Meskipun harganya cukup murah, saham lapis ketiga ini biasanya cukup berisiko untuk dikoleksi karena pergerakan harganya dapat dimainkan dengan mudah oleh bandar yang memiliki modal besar.

Istilah lain dari saham lapis tiga ini adalah saham gorengan, karena harganya seringkali digoreng oleh bandar saham.

 

Pengaruh Kapitalisasi Pasar Pada Keputusan Investasi

Dalam investasi portofolio, nilai ini memiliki makna yang penting bagi investor. Mengapa demikian? Karena data kapitalisasi ini memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi minat investor untuk menjadikannya sebagai instrumen portofolio.

Misalnya seperti yang tertera di atas, bahwa investor konservatif lebih condong memilih saham blue chip karena mereka rasa lebih aman.

Pada umumnya memang semakin besar nilai kapitalisasi pasar suatu saham, maka semakin besar juga daya pikat saham tersebut bagi investor. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil nilainya semakin kurang menarik bagi investor.

Perusahaan pengelola dana atau fund manager pun, selalu mempertimbangkan besar kecilnya nilai kapitalisasi pasar untuk setiap saham yang akan mereka masukkan ke dalam portofolio investasinya.

Kecenderungan seperti ini tidak hanya tertuju pada instrumen saham saja, tetapi juga tertuju pada pasar secara keseluruhan. Pasar yang memiliki kapitalisasi yang lebih besar juga biasanya selalu ramai oleh para fund manager.

Opsi Saham

[Baca Juga: Definisi Perdagangan Opsi Adalah]

 

Kapitalisasi Pasar Indeks Saham Indonesia (IHSG)

Saat ini, dengan IHSG telah mencapai nilai sebesar 5.707,831, kapitalisasi pasar IHSG pun telah meningkat hingga lebih dari Rp 6.000 triliun.

Dengan terus meningkatnya nilai IHSG dan meningkatnya kapitalisasi pasar IHSG, maka bukan mustahil para fund manager akan semakin deras menanamkan dana di Bursa Efek Indonesia. Ini bukan analisa kosong semata, karena memang begitulah karakter investasi portofolio.

 

20 Perusahaan Terbesar di Bursa Efek Indonesia

Inilah 20 perusahaan terbesar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasarnya, beserta bobotnya di dalam IHSG, berdasarkan data harga penutupan Selasa, 6 Juni 2017:

Kode Saham Industri Harga (Rp) Market Cap (juta Rp) Bobot(%)
HMSP Rokok 3.860 448.987.776 7,19%
TLKM Telekomunikasi 4.310 434.447.984 6,96%
BBCA Bank 17.550 428.368.457 6,86%
ASII Otomotif 8.875 359.291.534 5,75%
BBRI Bank 14.675 358.399.752 5,74%
UNVR Consumer Goods 46.825 357.274.750 5,72%
BMRI Bank 12.500 288.749.999 4,62%
GGRM Rokok 74.400 143.152.147 2,29%
BBNI Bank 6.500 120.004.104 1,92%
ICBP Consumer Goods 8.750 102.041.695 1,63%
UNTR Jasa Alat Berat 26.950 100.527.141 1,61%
TPIA Industri Kimia 25.225 82.913.630 1,33%
INDF Consumer Goods 8.875 77.926.285 1,25%
KLBF Farmasi 1.555 72.890.814 1,17%
INTP Semen 17.950 66.078.108 1,06%
EMTK Media 10.800 60.912.350 0,98%
PGAS Energi 2.390 57.937.204 0,93%
SMGR Semen 9.300 55.163.136 0,88%
ADRO Batubara 1.605 51.337.469 0,82%
BDMN Bank 5.350 50.765.063 0,81%

Kapitalisasi Pasar

Kapitalisasi pasar merupakan salah satu tolak ukur yang biasa dipakai baik oleh investor maupun fund manager dalam keputusan pembelian suatu saham perusahaan.

Besarnya kapitalisasi pasar sendiri merupakan sebuah nilai yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, semakin baik sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya maka semakin tinggi pula nilai kapitalisasi pasarnya.

 

Apakah Anda tertarik untuk menginvestasikan uang Anda pada perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar? Apakah Anda menggunakan besaran kapitalisasi pasar dalam menentukan saham untuk diinvestasikan? Silakan tuliskan komentar Anda dan juga bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda, agar mereka juga tahu lebih lengkap mengenai kapitalisasi pasar. Terima Kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Okezone. 2010. Kapitalisasi Pasar. https://goo.gl/2GvLDD
  • Tim Wesfix. 2015. Investasi Itu “Dipraktekin”. Jakarta: PT Gramedia
  • Wikihow. 2016. Menghitung Nilai Pasar Perusahaan. https://goo.gl/2vQxJj