Ketahui definisi return, jenis return, komponen return, dan contoh hitungannya secara menyeluruh lewat artikel Finansialku satu ini.

 

 

Definisi Return

Definisi return atau Hasil Investasi adalah penghasilan (gain) atau kerugian (loss) karena turunnya nilai investasi pada suatu periode tertentu. Return umumnya ditulis dengan satuan persen (%) atau … kali lipat.

 

Contoh Perhitungan Return

Berikut ini contoh perhitungan return atau hasil investasi:

Pak Ari membeli saham PT ABCDEFG pada tanggal 5 Januari 2017 seharga Rp1.000 per lembar. Jika:

 

Skenario 1

Pada tanggal 5 Januari 2018, Pak Ari menjual saham PT ABCDEFG pada harga Rp1.250 per lembar, maka Pak Ari mendapatkan return atau hasil investasi sebesar:

= [Rp1.250 – Rp1.000] : [Rp1.000]

= 25% atau 0,25 kali lipat.

Kesimpulan: Return atau hasil investasi pak Ari adalah untung atau gain sebesar 25%.

 

Bagaimana Cara Menghitung Untung Reksadana - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Untung Rugi Investasi Reksa Dana?]

 

Skenario 2

Pada tanggal 5 Januari 2018, Pak Ari menjual saham PT ABCDEFG pada harga Rp750 per lembar, maka Pak Ari mendapatkan return atau hasil investasi sebesar:

= [Rp750 – Rp1.000] : [Rp1.000]

= -25% atau 0,25 kali lipat.

Kesimpulan: Return atau hasil investasi pak Ari adalah rugi atau loss sebesar 25%.

Berikut ini contoh tampilan return sebuah investasi reksa dana:

Definisi Return atau Hasil Investasi adalah 2 - Finansialku

 

Lihat kolom merah pada gambar di atas:

  • Return 1 bulan = membandingkan harga sekarang dengan harga 1 bulan yang lalu.
  • YTD (year to date) = membandingkan harga sekarang dengan harga awal tahun.
  • 1 Th = membandingkan harga sekarang dengan harga 1 tahun yang lalu.
  • 3 Th = membandingkan harga sekarang dengan harga 3 tahun yang lalu.
  • 5 Th = membandingkan harga sekarang dengan harga 5 tahun yang lalu.
  • 10 Th = membandingkan harga sekarang dengan harga 10 tahun yang lalu.
  • Inception = membandingkan harga sekarang dengan harga peluncuran produk investasi.

 

Lihat kolom biru pada gambar di atas:

Risk Adjusted Return (RAR): besaran return yang telah disesuaikan dengan risiko untuk mendapatkan return tersebut. Metode perhitungan yang digunakan untuk mengukur risk adjusted return adalah alpha, beta, r-squared, standar deviasi portofolio, rasio sharpe dan lain sebagainya.

 

Menurut jenisnya return atau hasil investasi terdiri dari dua jenis yaitu penghasilan berkala (income atau cash in flow) dan kenaikan harga (capital gain) produk investasi. Contoh:

Investasi di Properti:

Pak Ari membeli rumah sebesar Rp1.000.000.000 pada tahun 2017.

  • Pak Ari mengontrakkan rumah tersebut dengan harga Rp50 juta setahun. Pak Ari mendapatkan return berupa penghasilan berkala (income atau cash in flow).
  • Pak Ari menjual rumah tersebut sebesar Rp1.100.000.000 pada tahun 2018. Pak Ari mendapatkan return berupa kenaikan harga properti (capital gain).

 

Seseorang yang ingin mencapai kebebasan keuangan (financial freedom) harus berusaha mendapatkan hasil investasi dan penghasilan pasif lebih besar dari pengeluaran.

Aturan atau konsensus yang umumnya diakui oleh orang adalah return berbanding lurus dengan risiko. Semakin tinggi return artinya semakin tinggi risikonya, dan semakin rendah return semakin rendah risikonya.

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Jenis – Jenis Return

Dalam istilah keuangan, dikenal tiga jenis return yaitu return on investment (ROI), return on equity (ROE) dan return on assets (ROA). Ketiganya memiliki perhitungan yang sama, tetapi data untuk perhitungannya berbeda. Mari kita bahas satu persatu:

 

Return on Investment (ROI)

Membandingkan biaya modal untuk investasi dengan keuntungan yang didapat.

Pak Ari membeli rumah seharga Rp1.000.000.000, setahun kemudian dijual dengan harga Rp1.100.000.000. Maka ROI yang didapat pak Ari adalah:

ROI = (Rp1.100.000.000 – Rp1.000.000.000) : Rp1.000.000.000  x 100%

ROI = 10%

 

Menghitung ROI atau Tingkat Pengembalian Investasi - Bagaimana Strategi Investasi untuk Dana Pensiun - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Cara Menghitung ROI – Return on Investment]

 

Return on Equity (ROE)

ROE lebih cocok digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. ROE berfungsi untuk membandingkan ekuitas (equity) dengan penghasilan bersih (net income).

PT X memiliki penghasilan bersih sebesar Rp100.000.000. Pada saat yang sama ekuitas perusahaan PT X adalah Rp1.000.000.000, maka ROE PT X adalah

ROE = Rp100.000.000 : Rp1.000.000.000

ROE = 10%

ROE 10% dapat diterjemahkan setiap aset senilai Rp10 di PT X, mampu menghasilkan laba bersih Rp1.

 

Apa Perbedaan ROI, ROA dan ROE dalam Keuangan 3 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Apa Perbedaan ROI, ROA dan ROE dalam Keuangan?]

 

Return on Assets (ROA)

Sama seperti ROE, rasio ROA bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. ROA berfungsi untuk membandingkan aset (asset) dengan penghasilan bersih (net income).

PT X memiliki penghasilan bersih sebesar Rp100.000.000. Pada saat yang sama aset perusahaan PT X adalah Rp1.000.000.000, maka ROA PT X adalah:

 

ROA = Rp100.000.000 : Rp1.000.000.000

ROA = 10%

ROA 10% dapat diterjemahkan setiap aset senilai Rp10 di PT X, mampu menghasilkan laba bersih Rp1.

 

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Return

Dalam keuangan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya suatu return investasi, di antaranya adalah:

 

#1 Risiko Suku Bunga

#2 Risiko Inflasi

#3 Risiko Finansial

#4 Risiko nilai tukar

#5 Risiko Pasar

#6 Risiko Bisnis

#7 Risiko Likuiditas

#8 Risiko Negara

 

Apakah Sobat Finansialku punya pertanyaan atau pendapat mengenai topik ini? Silakan tuliskan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa membagikan informasi penting ini kepada teman-teman atau saudara lewat pilihan platform media sosial yang tersedia di samping. Terima kasih!

Sumber Gambar:

  • Return – https://goo.gl/Qwfjux