Disposable income adalah satu istilah dalam ekonomi. Meski jarang dipahami, hampir semua orang punya dana ini untuk memenuhi kebutuhan harian.

Untuk mengetahui lebih lengkapnya, silakan simak artikel berikut sampai habis!

 

Summary:

  • Istilah disposable income menjadi tolok ukur pendapatan atas pribadi maupun dalam cakupan yang luas seperti perusahaan dan negara.
  • Untuk menghitung pendapatan tersebut ada rumus tersendiri dan tujuannya yang mana dapat mengukur kesehatan finansial.

 

Perannya dalam Ekonomi

Terdapat banyak istilah yang ada dalam bidang ekonomi, salah satunya disposable income. Meski cukup asing, sebagian besar orang memiliki dana ini.

Umumnya disposable income adalah istilah yang mengacu pada pendapatan dalam lingkup luas, misalnya sebuah negara.  Meski begitu, penggunaannya bisa juga pada ranah keuangan pribadi.

Disposable income adalah dana yang dapat dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan, termasuk kebutuhan tersier jika memungkinkan. 

Selain itu, pendapatan ini juga dapat jadi indikator kemakmuran. Semakin besar jumlahnya, maka makin banyak kebutuhan yang bisa terpenuhi.

Rata-rata disposable income masyarakat Indonesia meningkat tiap tahun. Hal tersebut mengindikasikan perkembangan positif serta meningkatkan daya beli masyarakat. 

Jika dikombinasikan dengan menurunnya inflasi, hal tersebut makin berdampak untuk semua lapisan. Nah, agar lebih paham lagi, silakan simak pembahasan berikut sampai habis. 

 

Pengertian Disposable Income

Disposable income adalah jumlah dana yang seseorang miliki setelah bayar pajak (pajak Bumi dan Bangunan, pajak kendaraan, pajak Penghasilan, dan sebagainya).

Sehingga, dengan kata lain jumlah dananya adalah sisa penghasilan setelah membayar pajak. 

Jumlah pajak seseorang berbanding lurus dengan nilai income dan disposable income-nya. Hal tersebut memengaruhi kegiatan ekonomi.

Ada hal yang harus kita perhatikan di dalamnya, yakni kemampuan mengatur keuangan untuk memaksimalkan penghasilan agar dapat Anda kembangkan.

[Baca Juga: Berapa Sih Persentase Mengatur Keuangan yang Benar?]

 

Apa Perbedaan Disposable Income dengan Discretionary Income

Tak hanya disposable income, ada juga discretionary income dalam ekonomi.

Istilah tersebut mengacu pada sejumlah dana yang ada dalam tabungan, investasi, atau yang dibayarkan setelah seseorang membayar pajak dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Discretionary income merupakan uang sisa belanja. Jika tak ada kebutuhan lain, langkah paling bijak adalah menyimpannya ke instrumen yang menguntungkan.

[Baca Juga: Hadapi Resesi 2023, Jangan Asal Memilih Instrumen Investasi!]

 

Mengapa Disposable Income Penting?

Disposable income adalah hal penting. Aspek ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara luas. Nilai dana ini akan menentukan daya beli seseorang. 

Di lingkup yang lebih luas, dana tersebut memengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa.

Tak hanya itu, pengeluaran rumah tangga juga berkontribusi pada Produk Domestik Bruto. Bahkan, di beberapa negara, kontribusinya terhadap PDB ada di atas 50%.

Selain itu, informasinya juga penting untuk bisnis. Peningkatan nilainya bisa meningkatkan bisnis di wilayah tertentu.

 

Tujuan Menghitung Disposable Income

Beberapa tujuan menghitung disposable income adalah sebagai berikut:

 

#1 Membantu Menentukan Kebijakan Bisnis

Wajib pajak orang pribadi dan badan mengeluarkan pajak secara rutin. Dana dalam disposable income perusahaan dapat berguna untuk menentukan kebijakan masa depan.

Jika dananya meningkat dan sebanding dengan kondisi pasar, maka perusahaan bisa mempertimbangkan untuk menambah karyawan, memperluas bisnis, dan sebagainya.

Sebaliknya, jika masyarakat mengalami penurunan dana tersebut, maka permintaan barang ke produsen akan menurun. Perusahaan juga akan menyesuaikan kebijakan jika kondisi ini terjadi.

 

#2 Memperhitungkan Mekanisme Pasar

Dana tersebut juga merupakan salah satu aspek yang penting untuk perusahaan perhatikan demi melakukan produksi. 

Jika menurun, maka pengusaha akan melakukan efisiensi. Bentuknya bisa berupa pengurangan produksi atau penyusutan karyawan.

 

#3 Mengukur Kesehatan Finansial

Tujuan terakhir adalah mengukur kesehatan finansial. Pengukuran bisa terjadi dari skala individu sampai negara. 

Peningkatan dana ini dalam masyarakat berpengaruh terhadap penerimaan negara dari pajak.

Pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menandakan bahwa finansial dalam kondisi sehat. Begitu pun sebaliknya.

[Baca Juga: Cara Mudah Mengatur Finansial dengan Tabel Perencanaan Keuangan]

 

Faktor yang Mempengaruhi Disposable Income

Beberapa faktor yang memengaruhi disposable income adalah sebagai berikut:

 

#1 Pajak Langsung

Faktor pertama yang mempengaruhi adalah pajak langsung. Pajak ini merupakan pungutan yang hanya dapat wajib pajak bayar. 

Misalnya PBB, PPh, dan PKB. Pajak langsung berpengaruh terhadap pendapatan.

 

#2 Jumlah Income

Jumlah income berpengaruh terhadap disposable income. Jika pendapatan meningkat, maka dana tersebut ikut meningkat. 

Jika seseorang memiliki pendapatan yang tinggi, dia punya kesempatan untuk menyetorkan dananya ke berbagai instrumen investasi.

[Baca Juga: 7 Langkah Atur Keuangan Bagi Pendapatan Tidak Tetap]

 

#3 Ekonomi dan Politik

Jika berbisnis, seseorang harus tahu kondisi ekonomi dan politik di negaranya. Hal-hal seperti resesi, tahun politik, dan pandemi akan berpengaruh terhadap bisnis.

Di kondisi demikian, biasanya pemerintah akan menyesuaikan kebijakan. Hal tersebut juga berpengaruh ke nilai pendapatan seseorang.

 

Cara Menghitung Disposable Income

Untuk mengetahui cara menghitungnya, Sobat Finansialku  bisa menggunakan rumus sederhana sebagai berikut:

 

#1 Rumus Perhitungan

Disposable income adalah pendapatan bersih yang sudah berkurang karena bayar pajak dan pengurangan lain yang mungkin seseorang bayar adalah iuran BPJS Kesehatan.

Berikut adalah rumus perhitungan disposable income yang bisa Anda coba:

Disposable income = Pendapatan – (Pajak langsung + pengurangan lain).

 

#2 Contoh Perhitungan

Agar tidak bingung dengan cara menghitungnya, bisa pelajari contoh perhitungan berikut ini:

Lula memiliki gaji Rp152,4 juta per tahun. Bulan ini, dia membayar pajak kendaraan Rp4 juta dan asuransi bulanan sebesar Rp300 ribu. Maka, perhitungan disposable income Lula adalah:

Pendapatan per bulan = Rp152.400.000 : 12

Pendapatan per bulan = Rp12.700.000

Disposable income = Pendapatan – (Pajak langsung + pengurangan lain)

Disposable income = Rp12.700.000 – (Rp3.000.000 + Rp300.000)

Disposable income = Rp12.700.000 – Rp3.300.000

Disposable income = Rp9.400.000

 

Maka, jumlah disposable income Lula adalah Rp9,4 juta. Dia bisa menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan harian.

[Baca Juga: 5+ Pengeluaran Tak Terduga yang Bisa Bikin Anggaran Membengkak]

 

Tips Mengelola Disposable Income

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk mengelola disposable income:

 

#1 Membuat Skala Prioritas

Individu atau perusahaan memiliki pengeluaran rutin. Oleh karena itu, mereka perlu membuat skala prioritas.

Catatan ini akan membantu mengidentifikasi kebutuhan mendesak dan kurang mendesak.

 

#2 Memiliki Budgeting

Budgeting dalam pemenuhan kebutuhan penting Anda lakukan. Besarannya harus sesuai dengan jumlah pendapatan. 

Budgeting yang baik akan menghindari pengeluaran kurang penting. Agar lebih mudah dalam menyusun budgeting, Anda bisa gunakan fitur Anggaran di Aplikasi Finansialku.

Banner Iklan Fitur Anggaran

 

#3 Evaluasi Rutin

Setelah belanja, Anda perlu melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi efektivitas budgeting. 

Di periode selanjutnya, Anda bisa menambah dan mengurangi budget di pos tertentu. Dengan begitu, setiap kebutuhan bisa terpenuhi.

 

Yuk, Kelola Pendapatan dengan Benar!

Disposable income adalah dana yang dimiliki seseorang setelah bayar pajak. Dana ini bisa Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan harian. 

Jika Anda telah belanja dan menyisakan sejumlah uang untuk tabungan, dana yang tersisa (discretianory income) juga dapat Anda manfaatkan untuk investasi tambahan.

Namun untuk memulai investasi, pastikan Anda memiliki pengetahuan yang mumpuni agar meminimalisasi kerugian.

Sebagai referensi, yuk, gali informasinya lewat ebook gratis dari Finansialku Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses. Klik banner di bawah ini untuk download ebook-nya!

Banner Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - Web
Banner Iklan Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - HP

 

Jika ada pertanyaan seputar keuangan bisa tulis di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman Anda agar makin banyak yang paham. Terima kasih!

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi: 

  • Andiana Moedasir. 12 Agustus 2022. Disposable income adalah: Pengertian, Rumus, dan Contoh. Majoo.id – https://bit.ly/3GEhiNm
  • Khaula Senastri. 14 Januari 2021. Apa itu Disposable income? Ini Pengertian dan Cara Perhitungannya. Accurate.id – https://bit.ly/3XhD6FS
  • Saskia Marseno. 10 Desember 2022. Disposable income: Pengertian, Fungsi, Cara Menghitungnya. Cermati.com – https://bit.ly/3kgtEE1
  • Yulia Kartika. 30 Mei 2022. Disposable income adalah Pokok Penting untuk Capai Keuangan yang Sehat, Simak Ulasannya! Kilat.com – https://bit.ly/3CUpwQt