Reksa dana Pasar Uang (RDPU) merupakan investasi yang popular di kalangan investor yang kerap digunakan sebagai penyimpanan dana darurat.

Sebenarnya apa itu RDPU dan bagaimana cara memilih RDPU yang menguntungkan?

 

Mengenal RDPU Lebih Dekat

Apakah Sobat Finansialku sudah familiar dengan istilah Reksa dana Pasar Uang atau RDPU?

Mengutip dari website sikapiuangmu milik OJK, menjelaskan bahwa berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 47/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka disebutkan pengertian Reksa Dana Pasar Uang adalah reksa dana yang hanya melakukan investasi pada:

  1. Instrumen pasar uang dalam negeri; dan/atau
  2. Efek bersifat uang yang:
    • Diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun; dan/atau
    • Sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

 

Reksa dana pasar uang atau disebut juga dengan money market funds adalah jenis reksa dana yang dana investasinya oleh Manager Investasi (MI) akan diinvestasikan pada produk-produk pasar uang, yaitu investasi yang jatuh temponya di bawah 12 bulan seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito, Sertifikat Utang Negara (SUN), Sukuk dan sejenisnya.

Walau imbal hasil (return) RDPU tidak sebesar reksa dana jenis lain, namun investasi ini banyak diminati karena memiliki karakteristik tingkat risiko yang lebih kecil.

Sehingga, investasi ini sangat cocok untuk investor pemula atau mereka yang memiliki profil risiko konservatif.

potensi risiko

 

Bukan hanya sebagai produk awal yang kerap dibeli oleh investor pemula, reksa dana pasar uang juga bisa Sobat Finansialku jadikan sebagai alternatif instrumen investasi untuk menyimpan dana darurat.

Reksa dana pasar uang terbilang aman atau tingkat risikonya rendah karena hampir seluruh portofolio investasinya adalah instrument pasar uang dengan risiko rendah.

Dari segi imbal hasil (return) juga lebih menguntungkan karena rata-rata imbal hasil yang ditawarkan di atas rata-rata suku bunga deposito.

Selain itu, reksa dana pasar uang cukup mudah dicairkan (likuid), dana investasi bisa Sobat Finansialku tarik kapan saja tanpa ada potongan atau pinalti, sehingga sangat membantu jika membutuhkan dana sewaktu-waktu.

Membeli produk RDPU juga sangat mudah dan banyak tersedia di beberapa e-commerce. Bahkan saat ini pilihannya juga sudah banyak, termasuk yang bersifat syariah.

Yang terpenting adalah jenis investasi ini sudah diawasi oleh OJK, sehingga Sobat Finansialku tidak perlu was-was dalam berinvestasi.

Dengan banyaknya pilihan, kadang kita bingung mana, ya yang harus dipilih dan bagaimana cara memilih RDPU yang menguntungkan? Mau tahu jawabannya? Yuk, simak terus artikel ini.

[Baca Juga: Cara Kerja Reksa Dana Pasar Uang Beserta Manfaat dan Risiko]

 

Tips Memilih RDPU yang Baik

Pilihan produk investasi saat ini sudah sangat beragam, seringkali hal itu justru membuat kita menjadi bingung mana yang harus kita pilih. Ingin pilih yang menguntungan, tentu saja. Tapi tetap mengedepankan keamanan untuk menjaga risiko kehilangan dana yang kita punya.

Terlebih bagi Sobat Finansialku yang baru memasuki dunia investasi, maupun mereka yang memiliki profil risiko konservatif. Atau bagi kita yang mencari produk investasi jangka pendek dengan jangka waktu kurang dari satu tahun sebagai alternatif penyimpanan dana darurat.

Pilihan reksa dana pasar uang, sangat perlu dimasukkan ke dalam portofolio aset investasi.

Dalam memilih reksa dana, ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan bagi Sobat Finansialku agar tidak salah dalam memilih, yaitu:

 

Kenali dengan Baik Manager Investasi

Reksa dana adalah produk investasi yang dikelola oleh manager investasi dan dimasukkan ke dalam instrumen keuangan tertentu, seperti produk pasar uang pada reksa dana pasar uang.

Sederhananya, saat Sobat Finansialku membeli reksa dana, maka uang yang dibelikan tersebut akan dititipkan ke manager investasi untuk mereka kelola.

Ibarat menitipkan barang berharga kepada orang lain, tentu hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenal siapa orang-orang di balik manager investasi pengelola reksa dana tersebut.

Mencari tahu soal Manager Investasi (MI) merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh investor reksa dana.

Dengan keterbukaan informasi saat ini, Sobat Finansialku bisa dengan mudah mengakses informasi terkait rekam jejaknya, misalnya apakah pernah terlibat kasus atau pelanggaran hukum lainnya.

[Baca Juga: Rencanakan Liburan Setelah Pandemi Dengan Reksa Dana Pasar Uang]

 

Return atau Kinerja Pertumbuhan

Mengetahui performa reksa dana yang dipilih juga perlu menjadi pertimbangan Sobat Finansialku sebelum melakukan investasi.

Kita bisa melihat kinerja pertumbuhan secara historis (masa lampau) sebagai hasil kerja berjalan yang bisa dijadikan tolak ukur (benchmark).

Untuk reksa dana pasar uang sendiri, karena merupakan reksa dana yang memiliki underlying asset atau aset dasar berupa instrumen pasar uang yang jatuh temponya di bawah satu tahun, seperti deposito dan surat utang jangka pendek.

Sobat Finansialku bisa membandingkan performa reksa dana pasar uang dengan deposito bank umum. Untuk memudahkan melihat rata-rata suku bunga deposito yang ditawarkan, kita bisa melihat dari pusat data, salah satunya dari laman pusat data kontan.co.id seperti di bawah ini:

suku bunga

Sumber: pusatdata.kontan.co.id

 

Ketahui Sharpe Ratio (SR)

Dalam mengukur konsistensi dari kinerja return dalam jangka waktu yang relatif panjang, wajib menghitung Standar Deviasi (SD) terlebih dahulu. Jadi excess return dari reksa dana tersebut dibandingkan dengan instrumen yang relatif bebas risiko seperti contohnya Sertifikat Bank Indonesia lalu dibagi dengan standar deviasi.

Setiap reksa dana pasti memiliki kinerja yang bervariasi atau bergejolak, kadang memberikan keuntungan dan kadang juga memberikan kerugian. Penyimpangan tersebut dapat dibuat standar atau yang disebut standar deviasi.

Perlu diingat, pada saat Sobat Finansialku menggunakan metode risk and return ini, semakin rendah standar deviasi maka reksa dana relatif aman, sebaliknya jika sharp ratio semakin tinggi maka kinerja relatif lebih baik.

 

Membaca Portofolio Kelolaan Reksa Dana

Dalam memilih reksa dana, yang perlu Sobat Finansialku pelajari adalah portofolio atau prospektus dari produk tersebut. Di dalam prospektus terdapat banyak hal yang terkait strategi pengelolaan reksa dana, pembatasan investasi, sampai orang-orang di balik manager investasi pengelola reksa dana tersebut.

Evaluasilah ke mana saja dana investasi reksa dana tersebut ditempatkan. Jika ke dalam deposito bank umum, maka bank apa saja dan untuk portofolio obligasi bisa dilihat rating dari obligasi yang dipilih tersebut.

Membeli reksa dana berarti kita siap dengan risiko pengelolaan dana yang dilakukan. Ibaratnya, saat kita menginginkan suatu hidangan, lalu kita menyerahkan uang kepada juru masak untuk dibelanjakan dan diolah menjadi satu masakan.

Tapi biarpun begitu, tentu kita ingin mengetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan agar tetap sesuai dengan preferensi kita.

 

Jumlah Dana Kelolaan

Selain lamanya reksa dana atau piawainya tenaga pemasar, Asset Under Management (AUM) atau jumlah dana kelolaan adalah gambaran kepercayaan masyarakat terhadap reksa dana tersebut.

Faktor pertumbuhan dana juga menjadi faktor yang harus diperhatikan, untuk melihat perkembangan return-nya dalam jangka waktu tertentu. Perlu diingat, jika  semakin besar AUM maka pertumbuhan return cenderung berpotensi melambat.

Komposisi investasi yang dipilih pun perlu menjadi perhatian. Walau tidak banyak, tapi kadang ada juga beberapa reksa dana yang melanggar batas komposisinya walau hanya sedikit.

Misalnya yang perlu diperhatikan adalah ketentuan Bapepam minimal 2% dari AUM harus berbentuk kas.

 

Biaya yang Dibebankan

Dalam berinvestasi, Sobat Finansialku tidak bisa hanya memperhatikan nilai return yang akan diperoleh saja, tapi juga harus mengetahui biaya yang menyertai produk tersebut.

Dalam reksa dana, biaya yang umum dibebankan kepada investor adalah biaya masuk (subscription fee), biaya managemen, biaya pengalihan (switching) dan biaya pencairan (redemption fee).

Daftar biaya tersebut bisa kita dapatkan infonya dalam fund factsheet setiap reksa dana. Mungkin biaya tersebut tergolong tidak besar, namun bisa mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dana invsetasi kita dalam kurun waktu yang panjang.

[Baca Juga: Reksa Dana Pasar Uang Cipta Dana Cash Untuk Investasi Jangka Pendek]

 

Sobat Finansialku juga bisa ikuti langkah CEO Finansialku Melvin Mumpuni dalam memilih Reksa Dana Pasar Uang yang menguntungkan. Caranya, yuk tonton video ini.

 

RDPU Aman dan Menguntungkan

Berinvestasi adalah salah satu jalan untuk memperbesar aset yang kita miliki. Tapi tidak semata-mata mencari keuntungan, kita juga harus cermat dalam memilih produk investasi dan mengetahui risiko dari produk investasi yang kita pilih.

Dengan kinerja yang cenderung stabil dan penempatan dana dalam aset instrumen pasar uang yang relatif aman membuat reksa dana pasar uang merupakan produk investasi yang kerap ada dalam portofolio aset para investor dan dijadikan alternatif penyimpanan dana darurat.

Jika Sobat Finansialku masih bingung dalam memilih reksa dana yang sesuai, yuk konsultasikan Bersama Perencana Keuangan Finansialku. Hubungi Perencana Keuangan Finansialku untuk mendapatkan rekomendasi investasi yang tepat sesuai dengan kondisi keuangan Anda.

Klik menu Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku. Kalau Sobat Finansialku belum pasang aplikasinya, download sekarang supaya bisa merasakan semua fiturnya secara GRATIS selama 30 hari!

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Ingin mengetahui lebih banyak lagi informasi mengenai produk keuangan? Sobat finansialku bisa mendapatkannya dari artikel lainnya dari Finansialku. Bagikan juga ya ke teman dan keluarga agar mereka bisa mendapatkan pengetahuan yang serupa.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Redaksi. REKSA DANA PASAR UANG (RDPU) SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENYIMPAN DANA DARURAT. Sikapiuangmu.ojk.go.id – https://bit.ly/3snD82k
  • Erlangga Djumena. 30 Mei 2011. Kiat Memilih Reksa Dana yang Baik. Money.kompas.com – https://bit.ly/3yRYgid
  • Muhammad Idris. 5 Desember 2020. Money.kompas.com – https://bit.ly/3El8cSL