Halimah Yacob adalah wanita pertama yang dapat menduduki jabatan sebagai Presiden Singapura dan tidak jarang menjadi sorotan publik.

Lalu, bagaimanakah kepemimpinan Halimah Yacob? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini, siapa tahu kamu bisa mendapat pelajaran penting seputar kepemimpinan.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Hakimah Yakob, Presiden Wanita Pertama Singapura

Jika melihat dalam catatan sejarah, ada begitu banyak nama-nama pemimpin besar dengan sederet pencapaian yang luar biasa.

Namun jika melihat dengan lebih teliti lagi, kira-kira seberapa banyak di antara pemimpin-pemimpin tersebut yang adalah seorang perempuan?

Hmm, mungkin jumlahnya tidak akan mencapai 10% dari jumlah seluruh pemimpin yang ada.

Bagaimana tidak, sejak dahulu status sebagai pemimpin seakan menjadi sesuatu yang hanya layak disandang oleh seorang pria, sedangkan wanita seakan tidak memiliki sedikit pun kesempatan untuk jabatan ini.

Mengenal Halimah Yacob, Presiden Wanita Pertama di Singapura 01 - Finansialku

[Baca Juga: Kisah Sukses Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia]

 

Bahkan di zaman yang saat ini mulai mengakui kesetaraan gender, kepemimpinan seorang wanita masih lah menjadi sesuatu yang cukup langka, terlebih jika itu berkaitan dengan memimpin sebuah lembaga yang besar ataupun memimpin sebuah wilayah, seperti misalnya menjadi presiden, wali kota dan sebagainya.

Eits, tetapi hal ini bukan berarti wanita tidak layak atau mungkin tidak mampu untuk menjadi seorang pemimpin, ya. Buktinya ada juga lho wanita yang dipercaya untuk memimpin sebuah lembaga yang besar, bahkan memimpin sebuah negara.

Salah satunya adalah Halimah Yacob, presiden ke-8 Singapura dan sekaligus presiden wanita pertama di negara itu. Halimah Yacob secara resmi dilantik sebagai kepala negara pada hari kamis 14 September 2017, untuk masa jabatan selama enam tahun.

Lalu bagaimana sosok Halimah Yacob ini? Yuk, simak fakta selengkapnya.

 

Terlahir dari Keluarga yang Sangat Sederhana

Presiden dan sekaligus mantan Ketua DPR Singapura ini lahir di Queen Street, Singapura pada 23 Agustus 1954. Ayahnya adalah seorang keturunan India, dan Ibunya adalah seorang wanita berdarah Melayu.

Halimah Yacob bukanlah seorang yang terlahir dari keluarga “berada”, karena ayahnya adalah seorang penjaga keamanan dengan gaji yang tidak terlalu besar.

Lebih parahnya lagi, ayah Halimah meninggal dunia saat ia masih berusia 8 tahun, yang mana hal ini tentu saja memberi tekanan yang berat bagi keluarganya.

Untuk menghidupi Halimah dan keempat saudaranya, sang Ibu bekerja di kedai makanan milik kerabatnya, dan juga berjualan nasi Padang, namun tentu saja pekerjaan yang dilakoni oleh sang Ibu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka saja, dan bahkan terkadang sangat pas-pasan.

Mengenal Halimah Yacob, Presiden Wanita Pertama di Singapura 02 - Finansialku

[Baca Juga: Menginspirasi! Ini Dia 15 Tokoh Penyandang Autism, No. 10 Presiden Lho!]

 

Kondisi ekonomi yang seperti ini membuat Halimah Yacob juga perlu bekerja untuk meringankan beban sang Ibu. Ia pun mulai turut berjualan nasi Padang, mencuci piring, melayani pembeli hingga membersihkan meja di warung makan tempat mereka bekerja.

Halimah juga diketahui pernah berjualan nasi Padang dengan menggunakan sebuah gerobak kecil, dan kemudian setelah mendapat izin mereka pindah ke Hawker.

Karena sibuk bekerja membantu sang Ibu, Halimah tidak jarang terpaksa harus bolos dari sekolahnya, di Singapore Chinese Girls School, dan hal ini bahkan sempat membuat Halimah hampir dikeluarkan dari sekolah.

Mengenal Halimah Yacob, Presiden Wanita Pertama di Singapura 03 - Finansialku

[Baca Juga: Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, Presiden Pertama Wanita Indonesia]

 

Namun kendati demikian, bukan berarti Halimah tidak tertarik dengan pelajaran di sekolah ataupun malas dalam belajar.

Sebaliknya, Halimah Yacob ternyata adalah seorang murid yang sangat cerdas, sehingga dengan kemampuannya sendiri ia bisa diterima di sekolah yang bergengsi di Singapura.

Lulus dari Singapore Chinese Girls School yang juga adalah sekolah bergengsi dan mayoritas pelajar beretnis China, Halimah melanjutkan pendidikan menengah atasnya di Tanjong Katong Girls School.

Sayangnya, masih karena kondisi ekonomi keluarga yang sangat terpuruk, Halimah lagi-lagi hampir dikeluarkan dari sekolahnya karena sering bolos.

Di samping itu, Halimah sendiri juga mengaku bahwa masa ini merupakan masa-masa tersulit dalam hidupnya, dan ia bahkan sering menunggak uang sekolahnya.

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

15 Ebook Perencanaan Keuangan 20an

 

Berkat kerja keras dan kemauannya, Halimah Yacob akhirnya berhasil keluar dari masa-masa yang sulit ini, dan kemudian diterima untuk berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Singapura yang saat ini bernama National University of Singapore.

Tidak hanya sukses diterima di perguruan tinggi bergengsi, kecerdasan Halimah juga membuatnya berhasil memperoleh beasiswa dari Islamic Religious Council of Singapore.

Hal ini tentu saja memberi dampak yang sangat besar bagi perkembangan Halimah, dan keluarganya pun sangat terbantu karena tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat besar untuk menguliahkannya.

 

Terjun ke Dunia Kerja dan Politik

Setelah menyelesaikan perkuliahannya di tahun 1978, Halimah Yacob kemudian bergabung untuk bekerja di National Trades Union Congres (NTUC), yaitu sebuah pusat serikat pekerja nasional atau organisasi perburuhan di Singapura.

Di NTUC ini, Halimah ditempatkan pada bagian divisi hukum dan bertugas untuk memperjuangkan hak-hak para pekerja di Singapura.

Berkat ketekunan dan keuletannya dalam bekerja, Halimah pun akhirnya dipercaya untuk menduduki posisi tertinggi kedua di NTUC, yaitu sebagai Deputi Sekretaris Jenderal.

Di National Trades Union Congrest ini, Halimah Yacob telah bekerja setidaknya selama 30 tahun.

Konon, hal ini juga lah yang membuat Halimah menjadi begitu popular di kalangan para buruh, dan mendapat dukungan buruh saat ia mencalonkan dirinya untuk kursi Kepresidenan Singapura.

Mengenal Halimah Yacob, Presiden Wanita Pertama di Singapura 04 - Finansialku

[Baca Juga: Kisah Sukses Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinarmas Group]

 

Sedangkan untuk kariernya di dunia politik, semua dimulai sejak tahun 2001 ketika dirinya mendapat dorongan dari Goh Chok Tong yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Singapura.

Di tahun itu juga, Halimah Yacob mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dan ternyata memperoleh kemenangan dalam empat pemilu parlemen, mewakili daerah Jurong dan Marsiling-Yew Tee.

Nah kerennya lagi, ternyata Halimah Yacob adalah wanita pertama yang menjadi anggota parlemen dari Suku Melayu! Keren banget, bukan?

Kemudian di tahun 2011, Halimah ditunjuk menjadi Menteri Negara, di bidang Kementerian Pengembangan Masyarakat, Urusan Pemuda dan Olahraga Singapura.

Tidak berhenti sampai di sini, kariernya di dunia politik kembali melejit pada tahun 2013 ketika dirinya yang saat itu tergabung dalam Partai Aksi Rakyat (PAR) ditunjuk untuk menduduki jabatan Ketua Parlemen.

Hal ini pun membuat Halimah kembali mengukir sejarah baru sebagai wanita pertama yang menjabat sebagai Ketua Parlemen Singapura.

Mengenal Halimah Yacob, Presiden Wanita Pertama di Singapura 05 - Finansialku

[Baca Juga: ‘Kisah Kita Sejati’: Kisah Cinta BJ Habibie dan Ainun Tak Termakan Zaman]

 

Halimah menduduki posisi ini selama 4 tahun, karena pada tahun 2017, tepatnya di bulan Agustus ia mengundurkan diri dari posisi Ketua Parlemen Singapura dan juga dari keanggotaan Partai Aksi Rakyat, karena memutuskan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden.

Sebagai informasi, di Singapura seorang calon presiden tidak boleh bergabung dalam sebuah partai politik mana pun.

Nah ternyata, dari lima kandidat capres yang bersaing kala itu, hanya Halimah seorang saja lah yang dinyatakan memenuhi syarat untuk menjadi capres.

Dengan demikian, Halimah dilantik menjadi Presiden Singapura tanpa melakukan pemungutan suara terlebih dahulu, karena ia tidak memiliki pesaing dan Komisi Pemilihan Presiden merilis Sertifikat Kelayakan untuk Halimah.

Terpilihnya Halimah Yacob tentunya menjadi sebuah sejarah baru bagi Singapura, karena beliau merupakan presiden wanita pertama dan berasal dari ras minoritas.

 

Belajar dari Halimah Yacob

Dari membaca kisah Halimah Yacob saja kita bisa mengetahui bahwa perjalanan hidupnya untuk mencapai kesuksesan hingga menjadi seorang pemimpin di sebuah negara bukanlah sesuatu yang gampang, dan tidak terhitung lagi seberapa besar usaha dan keringat yang telah ia keluarkan.

Hal ini juga membuktikan bahwa perjuangan dan kerja keras pasti akan membuahkan hasil yang manis pada saatnya nanti.

Buktinya, Halimah berhasil terlepas dari lingkaran kemiskinan yang dialami oleh keluarganya, dan menjadi sukses berkat usahanya.

 

Nah, kira-kira apa saja yang dapat Sobat Finansialku pelajari dari kisah hidup Presiden Singapura yang satu ini? tuliskan di kolom komentar, ya.

Jangan lupa untuk bagikan artikel ini pada Sobat Finansialku lainnya. Terima kasih.

 

 

Sumber Referensi:

  • Ericssen. 12 September 2017. Halimah Yacob, dari Penjual Nasi Padang ke Istana Presiden Singapura. Internasional.kompas.com – https://bit.ly/2K8bYJ7
  • Novi Christiastuti. 13 September 2017. Fakta-fakta Halimah Yacob, Muslimah yang Jadi Presiden Singapura. News.detik.com – https://bit.ly/2LgGwsN
  • Annisa Karnesyia. 13 Februari 2020. 5 Fakta Menarik Presiden Singapura Halimah Yacob yang Diancam Pendukung ISIS. Haibunda.com – https://bit.ly/2LjnJgu

 

Sumber Gambar:

  • Halimah 1 – http://bit.ly/2KAaEyV
  • Halimah 2 – http://bit.ly/3sKY9Ss
  • Halimah 3 – http://bit.ly/2Y6M4bP
  • Halimah 4 – http://bit.ly/2Nh2pZq
  • Halimah 5 – http://bit.ly/3p6MWZY