Apakah ibu rumah tangga juga bisa memiliki investasi? Padahal, selain mengatur pengeluaran, tidak ada salahnya juga kalau seorang ibu rumah tangga melakukan investasi, misalnya dengan investasi obligasi.

Banyak orang menganggap bahwa untuk bisa memiliki investasi diperlukan uang yang besar. Karena itu, tak banyak ibu rumah tangga yang berpikir untuk investasi. Simak pembahasan berikut selengkapnya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Ibu Rumah Tangga Investasi Obligasi

Seorang ibu rumah tangga identik dengan tugasnya mengatur keuangan keluarga.

Namun, banyak orang yang menganggap bahwa mengatur keuangan di sini hanyalah tentang mengatur pengeluaran dari pemasukan atau gaji suami saja.

Padahal, ibu rumah tangga juga bisa melakukan pengaturan keuangan dengan melakukan investasi.

Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih oleh seorang ibu rumah tangga. Salah satunya adalah investasi obligasi. Tapi, apa dan bagaimana sebenarnya obligasi itu?

 

Apa Itu Obligasi?

Sebelum memutuskan untuk membeli suatu instrumen investasi, tentu saja Anda perlu mengetahui lebih dulu apa investasi yang Anda pilih. Termasuk saat Anda ingin berinvestasi dengan obligasi.

Obligasi sering juga disebut sebagai surat utang. Obligasi atau surat utang ini bisa diterbitkan oleh perusahaan atau pun pemerintah. Dan pada umumnya memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun.

Perbedaan antara obligasi dan saham adalah hak kepemilikan bagi pemegangnya.

Perbedaan Saham dan Obligasi 2

 

[Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Memilih Antara Saham Atau Obligasi?]

 

Saat Anda membeli obligasi, maka sebenarnya Anda memberikan pinjaman dalam jumlah tertentu kepada perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan obligasi.

Karena sifatnya pinjaman, maka perusahaan atau pemerintah sebagai peminjam harus mengembalikan pinjaman tersebut. Tentu saja termasuk dengan bunganya sesuai dengan besar dan jangka waktu yang telah ditetapkan.

Bunga pinjaman yang diberikan dalam obligasi disebut sebagai kupon obligasi. Biasanya, nilai kupon obligasi akan lebih tinggi dari bunga deposito, namun lebih rendah dari suku bunga pinjaman atau kredit bank.

Saat pertama kali dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta, obligasi akan dijual dalam nilai nominal yang disebut par value.

Namun, obligasi juga bisa Anda jual belikan di pasar modal. Tentu saja dengan harga yang kadang kali naik, dan kadang kala akan turun.

Jadi, Anda bisa mendapat untung dari kupon obligasi atau dari penjualan kembali obligasi yang Anda miliki.

 

Informasi Penting Dalam Obligasi

Saat Anda membeli sebuah obligasi, ada beberapa informasi penting yang ada di dalam sebuah obligasi, yaitu:

  1. Nama perusahaan atau lembaga yang berutang/menerbitkan obligasi
  2. Besaran bunga atau kupon obligasi yang harus dibayarkan
  3. Periode pelunasan dalam satuan tahun
  4. Periode pembayaran
  5. Penjamin pelaksana emisi obligasi
  6. Wali amanat
  7. Jumlah pokok utang yang harus dibayarkan
  8. Informasi spesifik lainnya.

 

Selain itu, setiap surat utang memiliki peringkat masing-masing. Peringkat ini dikeluarkan oleh beberapa perusahaan atau lembaga yang memang concern di bidang tersebut.

Beberapa perusahaan atau lembaga yang mengeluarkan peringkat surat utang misalnya Moody’s, Standard & Poor’s, Fitch Rating, dan lain-lain.

Sedangkan di Indonesia sendiri, peringkat ini dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia atau PEFINDO.

 

Risiko Investasi Obligasi

Sebagaimana investasi pada umumnya, obligasi tentu saja juga memiliki risiko yang perlu Anda pertimbangkan. Berikut ini adalah risiko investasi obligasi yang mungkin terjadi:

 

#1 Risiko Gagal Bayar

Sebagaimana utang pada umumnya, kadang kala bisa terjadi risiko gagal bayar dari peminjam. Namun, risiko ini bisa Anda perkecil kemungkinannya dengan membaca analisis laporan keuangan perusahaan sebelum membeli obligasi.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan pengecekan atas rating perusahaan yang mengajukan pinjaman.

 

#2 Capital Loss

Obligasi juga dapat dijual belikan di bursa, karena itu bisa saja Anda mengalami kerugian dari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, suatu hari Anda membeli suatu obligasi dengan harga par value atau 100% harga obligasi.

Lalu, karena satu dan lain hal, Anda perlu menjual obligasi Anda pada saat harga hanya 97% par value. Dengan begitu, bisa dikatakan Anda mengalami kerugian sebesar 3%.

 

#3 Suku Bunga

Perlu Anda ketahui bahwa harga obligasi memiliki hubungan yang terbalik dengan suku bunga.

 

Investasi Obligasi yang Terjangkau Untuk Ibu Rumah Tangga

Investasi obligasi termasuk investasi yang membutuhkan biaya relatif besar. Bahkan ada beberapa perusahaan yang menawarkan obligasi dengan angka minimal mulai dari Rp500 juta.

Harga ini memang cukup fantastis, karena itu wajar jika tidak banyak orang yang mampu dan bisa berinvestasi di bidang ini.

serba-serbi-investasi-obligasi-1

[Baca Juga: Mengenal Obligasi Syariah: Karakteristik, Jenis dan Penerapannya!]

 

Namun, sebenarnya ada beberapa obligasi yang bisa Anda beli dengan harga yang relatif murah. Dengan begitu, Anda bisa membeli obligasi ini dengan menyisihkan sebagian uang belanja.

 

#1 Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

ORI adalah obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia dan ditawarkan kepada Warga Negara Indonesia.

Minimal investasi ORI cukup terjangkau karena Anda bisa melakukan investasi mulai dari 5 juta Rupiah hingga maksimal Rp5 miliar. Sama seperti obligasi lainnya, ORI juga dapat Anda jual belikan di pasar sekunder.

 

#2 Saving Bond Ritel (SBR)

Sekilas, SBR memiliki kemiripan dengan ORI. Obligasi ini juga merupakan obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Namun, perbedaan antara keduanya adalah pada bunga atau kupon yang dibayarkan.

ORI menggunakan kupon dengan bunga tetap, sedangkan SBR memiliki kupon dengan bunga mengambang.

Misalnya saja, SBR002 dikatakan memiliki bunga mengambang minimal 7,5% per tahun. Namun, besaran kupon ini bisa saja berubah tergantung hasil review yang dilakukan setiap 3 bulan sekali.

Perlu diketahui juga, bahwa SBR tidak dapat Anda jual belikan di pasar sekunder. Karena itu, keuntungan dari SBR hanya akan Anda dapatkan dari bunga atau kupon SBR saja.

 

#3 Sukuk Ritel

Berbeda dengan obligasi tradisional pada umumnya, sukuk ritel bukanlah sebuah surat utang. Sukuk ritel merupakan surat berharga syariah yang menjadi bukti kepemilikan atas aset SBSN (underlying asset) yang disewakan.

Saat Anda membeli sukuk ritel, maka akad yang Anda gunakan adalah Ijarah Asset to be Leased.

Keuntungan dari sukuk ritel didapatkan dari bagi hasil yang nilainya sudah tetap. Karena menggunakan prinsip Ijarah, maka Anda bisa memperjualbelikan sukuk ritel di pasar sekunder.

 

#4 Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah reksa dana yang 80% investasinya adalah obligasi. Karena itu, saat Anda membeli Reksa Dana Pendapatan Tetap, secara tidak langsung Anda juga membeli obligasi suatu perusahaan.

Perlu diketahui juga bahwa investasi obligasi termasuk dalam investasi jangka menengah. Karena itu, Anda bisa menggunakan uang simpanan Anda untuk melakukan investasi obligasi seperti ini.

 

Rencanakan Dengan Matang

Itulah beberapa hal terkait investasi obligasi yang bisa dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga.

Sebelum melakukan investasi, ada baiknya Anda mempelajari lebih dulu mengenai berbagai hal terkait investasi yang ingin Anda lakukan. Termasuk detail produk yang Anda pilih.

Lalu, jangan lupa sesuaikan dengan rencana keuangan yang Anda miliki.

Jika Anda masih merasa bingung, Anda bisa bertanya kepada perencana keuangan Finansialku yang akan membantu Anda.

Anda bisa menggunakan fitur Tanya Jawab pada Aplikasi Finansialku untuk dapat berkonsultasi dengan para Perencana Keuangan (CFP) Finansialku.

Anda bisa menggunakan kode referral POTONG50RIBU untuk mendapatkan potongan Rp50.000 pada saat upgrade Aplikasi Finansialku ke versi premium. Ayo gunakan kode referralnya sekarang sebelum terlambat.

Anda juga bisa membaca ebook dari Finansialku di bawah ini secara GRATIS, untuk merencanakan keuangan Anda dengan matang sebelum melakukan investasi.

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai artikel di atas? Bagikan tanggapan Anda pada kolom komentar di bawah ini.

Bagikan juga artikel ini kepada teman dan kerabat Anda, terutama sesama ibu rumah tangga. Semoga bermanfaat, terima kasih.

 

Sumber Gambar:

  • Ibu Rumah Tangga – http://bit.ly/2WyYx9X