Ilmu parenting semakin berkembang seiring kemajuan zaman, tapi apakah semua orang tua peduli akan pentingnya hal ini?  

Lalu, apakah benar jika parenting hanya untuk orang kaya saja? Mari kita bahas selengkapnya di artikel Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Parenting atau kegiatan membesarkan anak dengan gaya yang beragam, umumnya setiap orang tua punya versinya masing-masing.
  • Parenting bukan hanya sekedar tentang ilmunya, tapi bagaimana orang tua mampu bertanggung jawab dan mengaplikasikan yang terbaik untuk anaknya.

 

Ngomongin Parenting? Nyari Duit Aja Udah Bikin Pusing!

Beberapa waktu ke belakang, ramai di Twitter soal video seorang komika, Guzman Sige, yang tengah stand-up comedy.

Dalam video tersebut, dirinya mengatakan kalau orang tua ‘miskin’ nggak kepikiran untuk menerapkan ilmu parenting dalam kesehariannya.

Parenting itu hanya untuk orang kaya, bro. Karena untuk orang miskin, kalian lihat lagi perlakuan orang tua kalian yang miskin-miskin, tindakannya pasti penuh dengan tindakan penuh keputusasaan. Karena pernah, Babeh capek kerja pulang ke rumah, ngeliat saya bertengkar dengan adik. Solusi dari Babeh saya apa? Bawa golok! Nih, golok buat masing-masing! Mending diam karena nurut sama saya, atau diem karena kena bacok? Itu putus asa, ‘kan?”

 

Selain video di atas, cukup banyak juga cuitan yang menceritakan kisah pemilik akun tentang cara orang tua mereka mendidik anaknya.

 

Sementara itu, di video awal, akun @annisast pun memberikan tanggapan cukup serius mengenai hal ini.

Menurutnya, candaan ini cukup satir, karena menyinggung bagaimana orang ‘kaya’ punya kesempatan lebih besar terhadap akses informasi mengenai ilmu parenting.

“Bagiku ini dark sekali jokesnya. Nggak bantah karena bener kok. Baru setelah punya anak kan menyadari kenapa ada ortu bunuh anak kandung itu sangat mungkin terjadi. Ya karena nyatanya memang begini “(ilmu) parenting cuma buat orang kaya.” Cuitnya.

 

Nggak cuma pemilik akun @annisast saja, pemilik akun @hnf1798114691 juga mengatakan hal serupa,

“Ini beneran banget. Parenting lebih mudah buat orang kaya. Buat orang yang upahnya jauh di bawah UMR dan suami-istri sama-sama harus kerja dobel, waktu buat anak lebih sedikit. Aku pernah dititipin anak kecil usia prasekolah, anaknya selalu bilang nggak bisa pada setiap hal.” Ungkapnya.

 

Begitu pula dengan pemilik akun @rainboububblegm yang berpikiran sama soal ini,

“Ini cukup sedih sih sebenernya, tapi emang kenyataannya emang gitu. Mana sempat mikirin apakah parenting yang sudah dilakukan benar atau tidak sedangkan untuk memenuhi kebutuhan paling dasar aja masih kesusahan.”

[Baca Juga: Elephant Parenting, Pola Asuh Seperti Gajah Membesarkan Anaknya]

 

Parenting adalah Kewajiban Semua Orang Tua

Selain cuitan-cuitan yang seolah menyetujui candaan sang komika, ada pula yang menyampaikan pendapat berbeda mengenai hal ini.

Seperti kata pemilik akun @NdrewsTjan bahwa,

“Parenting itu mudah untuk orang yang mau belajar menjadi orang tua yang baik dan memanusiakan anak. Gk harus jadi orang kaya kan untuk memanusiakan anak sendiri? Sangat banyak orang2 di desa yg bukan orang kaya tapi bsa mendidik anaknya dengan baik tanpa kekerasan fisik dan kata-kata.” Ungkapnya.

 

Tanggapan serupa juga datang dari pemilik akun @macaupop:

“Gue belum merasakan punya anak sih . . . tapi menurut gue membenahi pola asuh anak ga perlu mandang kaya/miskin kok. Hal kecil kayak ngomong halus sama anak aja udah berdampak besar sebenarnya.”

 

Hal ini benar adanya, karena secara padanan kata, parenting memiliki arti kegiatan membesarkan anak sebagai orang tua.

Artinya, kata parenting bukan cuma sebatas ilmu dasar yang harus orang tua miliki, tapi sebuah kegiatan mutlak untuk memenuhi kewajibann sebagai orang tua.

Ini juga berarti bahwa parenting bukan cuma untuk orang yang berada, tapi untuk semua orang tua di dunia.

 

Memaknai Ilmu Parenting

Seperti kita tahu, bahwa masing-masing orang tua memiliki caranya sendiri dalam membersarkan anaknya. Itulah yang menjadi gaya parenting setiap keluarga.

Namun, perlu kita garis bawahi, bahwa parenting bukan cuma sekedar ilmu. Tapi bagaimana orang tua mau dan mampu bertanggung jawab penuh atas anak-anaknya.

Tanggung jawab ini bukan hanya tentang cara orang tua memperlakukan anaknya sebagaimana manusia utuh. Tapi juga memenuhi seluruh hak anak, agar mendapat kesempatan untuk memaksimalkan semua yang dia miliki.

Sehingga disinilah letak perjuangan dan pengorbanan sebagai orang tua untuk bisa memberikan segala yang terbaik buat anak.

Mulai dari sandang dan pangan, hingga kebutuhan yang anak perlukan sampai dia dewasa nanti. Sudahkah Anda berpikir sampai sejauh ini dan mempersiapkannya dengan baik?

Sebagai referensi seputar parenting, Anda juga bisa gali informasinya melalui artikel berikut ini 20 Tips Parenting untuk Keluarga Muda.

 

Parenting: Membangun Kesiapan dalam Membesarkan Anak

Melihat banyaknya ‘kewajiban’ yang harus orang tua penuhi, tak heran membuat sejumlah orang memilih untuk menunda punya anak.

Sampai mereka benar-benar siap, secara mental maupun finansial. Karena, kehidupan setelah punya anak jauh berbeda dibandingkan saat masih berdua.

Selain karena hadirnya anggota baru dalam keluarga, juga akan menambah pengeluaran yang mempengaruhi keuangan keluarga, betul?

Contoh kecilnya ketika punya anak, orang tua sebaiknya memberikan fasilitas untuk menunjang kesehatan anak, salah satunya dengan pemberian vaksin.

Melansir laman suara.com, untuk satu kali vaksin, mengharuskan kita mengeluarkan biaya setidaknya Rp500 ribu. Misalnya vaksin Hepatitis B, dalam satu kali dosis pemberian biayanya Rp120 ribu, dan vaksin tersebut harus mendapat pengulangan selama tiga kali.

Sementara vaksinasi polio, orang tua harus mengeluarkan biaya sekira Rp300 ribu untuk satu kali dan perlu dilakukan sebanyak tiga kali, saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. Artinya, total biaya yang harus orang tua siapkan adalah Rp1,2 juta.

Harga ini baru untuk dua vaksin saja, sementara ada enam jenis vaksin yang umumnya perlu anak dapatkan.

Belum lagi dana pendidikan yang tiap tahun mengalami kenaikan, membuat kita semakin sadar bahwa orang tua harus mempersiapkannya sejak dini.

Persiapan ini sebaiknya kita bedakan dengan tujuan keuangan lainnya. Termasuk perhatikan juga cara dan tempat menyimpan dananya.

Tujuannya untuk menghindari adanya pengurangan nilai uang yang tergerus akibat inflasi setiap tahun.

Apakah di rekening tabungan biasa, deposito, atau instrumen investasi khusus? Supaya tahu perbedaannya, Anda bisa baca artikel berikut ini Mengenal Deposito, Tabungan dan Investasi yang Mudah Dilakukan.

Selain itu, jika Anda ingin mendapatkan lebih banyak tips seputar merencanakan dana pendidikan, download langsung ebook gratis dari Finansialku.

Ebook GRATIS, Menyiapkan Masa Depan Terbaik Untuk Anak

Banner Iklan Ebook Menyiapkan Masa Depan Terbaik Untuk Anak (Dana Pendidikan) HP
Banner Iklan Ebook Menyiapkan Masa Depan Terbaik Untuk Anak (Dana Pendidikan) Web

 

Memberikan yang Terbaik untuk Buah Hati Tercinta

Mungkin diantara Sobat Finansialku ada yang berpikir, kok ribet, ya? Memang, segala tetek bengek ini terkadang membuat pening.

Tapi, tidak sebanding dengan akibat yang akan kita hadapi ketika abai akan pentingnya mempersiapkan hal ini.

Ingat, anak adalah anugerah serta titipan Tuhan. Kita yang meminta untuk hadir di dunia, bahkan penuh harap menantikannya.

Maka kita sebagai orang tua juga harus bertanggung jawab dalam memberikan yang terbaik untuknya.

Langkah pertama terkadang menjadi proses yang paling sulit dalam memulai suatu hal. Tapi bukan berarti kita harus termakan oleh rasa takut itu, dan menyesal di kemudian hari.

Maksimalkan apa yang bisa kita lakukan dan berikan untuk anak, mulai dari perhatian, kasih sayang, kebutuhan nutrisi, sampai dukungan penuh untuk bisa mengembangkan potensinya.

Salah satunya dengan membangun kesiapan finansial yang matang, agar bisa menunjang berbagai kebutuhan anak.

Jangan merasa pusing sendiri, ingin memberikan yang terbaik tapi bingung harus mulai dari mana dan bagaimana caranya.

Sebagai orang tua, Anda bisa membagi beban ini dengan para ahli, dalam hal ini adalah perencana keuangan.

Perencana keuangan Finansialku siap membantu Anda untuk memulai langkah pertama dengan perhitungan serta strategi yang rinci.

Memetakan setiap langkah, hingga Anda berhasil menyiapkan 100% dana yang nantinya bisa anak kita manfaatkan dengan sebaik mungkin.

Agar punya waktu lebih banyak untuk menyiapkan segala kebutuhan, salah satunya dana pendidikan anak, yuk, hubungi perencana keuangan dengan menekan banner di bawah ini sekarang!

Banner Konsultasi WA - PC
Banner Konsultasi WA - HP

 

Selain itu, terdapat pula pilihan untuk menghubungi mereka langsung melalui Customer Advisory Finansialku di nomor WhatsApp: +62851 5866 2940. Semangat, Parents!!

 

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait proses konsultasi dengan perencana keuangan, Anda bisa menuliskan pertanyaan di kolom komentar.

Semoga artikel ini bermanfaat, dan jangan lupa bagikan kepada para orang tua lainnya, terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Annisa Rakhmadini. 25 Juli 2022. Parenting Hanya untuk Orang Kaya? Ngawur!. Mojok.co – https://bit.ly/3Sxu7ya
  • M Nurhadi. 11 Mei 2022. 6 Daftar Harga Vaksin Lengkap untuk Anak, Segini Jika Dilakukan Mandiri. Suara.com – https://bit.ly/3P5szJ2