Gamers, intip dan belajar strategi bisnis dari developer game yuk, dapatkan ilmunya juga biar gak mubajir hobi main game kita.

Selamat membaca, artikel ini dipersembahkan oleh The Iconomics.com

 

Strategi Bisnis Game Agate

Game selalu menjadi hal yang paling sering dilakukan banyak orang setelah kemunculan internet dan kemajuan teknologi.

Dan dimasa pandemi ini ternyata aktivitas bermain game meningkat, berdasarkan laporan Mobile Gaming Through the Pandemic and Beyond in Southeast Asia 2021.

Pandemi telah membuat 46% orang Indonesia mencoba online game lewat handphone untuk pertama kalinya.

Dan jumlah online gamer di Indonesia meningkat sebanyak dua kali lipat pada masa pandemi. Salah satu perusahaan pengembang game yang terdampak positif karena pandemi ini adalah Agate.

Para pengembang game dari Bandung ini bisa dikatakan menjadi pandemic winner. Di tengah disrupsi pandemi yang membunuh industri, Agate justru tumbuh.

Agate terhitung game developer lokal yang lincah (agile). Untuk mempertahankan eksistensinya, setidaknya ada 4 strategi bisnis yang dikembangkan oleh Agate, yaitu:

 

Peluncuran Produk Secara Berkelanjutan

Selain membuat game untuk end-user, mereka juga menawarkan solusi game untuk berbagai klien dan perusahaan.

Termasuk game-based learning sampai advergame atau iklan berbasis game. Salah satu game-nya yang terkenal adalah Valthirian Arc untuk konsol Nintendo Switch, PlayStation 4, serta PC melalui Steam.

Game yang digarap selama 2,5 tahun ini diklaim Agate telah berhasil balik modal dalam kurun waktu tidak lebih dari sebulan sejak tanggal peluncurannya. KLaur biasa bukan?!

Game lainnya yang terkenal adalah Hero School Story, Memories, dan Dungeon Chef.

 

Akuisisi Bisnis 

Untuk menambah kekuatannya, Agate tak segan mengakuisisi pengembang game lain. Contohnya adalah mengakuisisi Ekuator Games senilai 5 miliar rupiah yang diselesaikan pada 5 Januari 2019 lalu.

 

Kolaborasi Bisnis

Dalam memperkuat produknya, Agate tak segan berkolaborasi dengan pengembang asing. Salah satunya adalah pada tahun 2019 menggandeng game developer Korea Selatan.

Agate dipercaya merilis mobile game bernama Meong Mart yang diklaim populer di negara asalnya untuk diakses di Indonesia.

Dengarkan yuk audiobook berikut, dari audiobook ini kamu bisa belajar mengatur keuangan bisnis loh.

banner_pebisnis,_ini_cara_mengatur_keuangan_bisnis_yang_benar

 

Membangun Inkubator untuk Mendapat SDM Andal

Selain rajin membuat developer gathering di kota-kota di Tanah Air, Agate mengambil inisiatif membuat Agate Skylab Fund.

Melalui program Skylab Fund, Agate menawarkan dana untuk para game developer lokal. Tidak tanggung-tanggung, investasi yang Agate tawarkan melalui Skylab Fund berkisar dari US$100 ribu sampai US$1 juta.

Agate dianggap mampu menunggangi disrupsi oleh perubahan perilaku generasi milenial. Mayoritas pengguna game terbesar di Indonesia adalah milenial, yang menjadi target utama Agate.

Bahkan untuk customer B2B, mereka juga menawarkan solusi bagaimana membuat gamifikasi untuk milenial.

Dalam acara Indonesia Brand Forum (IBF) 2021 belum lama ini, CEO Agate Arief Widyasa mengatakan bahwa sementara perusahaan lain menghadapi triple disruption (disrupsi digital, milenial dan pandemi), Agate adalah salah satu dari disrupsi itu sendiri.

Menurut Arief Widyasa, di balik setiap tantangan, selalu ada peluang, seperti dua sisi koin. 

This kind of disruption bukan cuman koin tapi aliran air sungai deras. Opsinya kita mau jadi ikan lele yang hanya diam saja di balik batu sampai aliran sungai gak deras lagi. Atau kita mau jadi, ikan salmon yang melawan arus. Kita memilih menjadi ikan melawan arus yang ada arus malah bisa naik,” Ujad Arief dalam IBF 2021.

 

Ikuti Strateginya Bisnisnya Yuk!

Nah Sobat Finansialku apakah kalian gamer dari perusahaan Agate? Sekarang kita sudah dapat ilmu dari perusahaan ini, ikuti yuk strategi  bisnis mereka. Kita lakukan kepada bisnis dan usaha kita.

Soba Finansialku bisa baca juga loh artikel lain seputar bisnis dari Finansialku berikut ini, 7 Peluang Bisnis Ini Jadi Cuan Menjanjikan di Era Society 5.0

 

Sobat Finansialku jangan lupa berbagi artikel ini kepada para gamers lainnya ya, terima kasih…

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama Finansialku.com dengan The Iconomics.com

Isi dan data yang tertera dalam artikel ini merupakan tanggung jawab The Iconomics.com

 

Editor: Rincani Sinaga

Sumber Referensi:

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3HlMbFy