Besar kecil yield pada obligasi akan mempengaruhi kinerja investasi di instrumen tersebut. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhinya?

Cari tahu informasi selengkapnya dalam ulasan Finansialku berikut ini

Summary:

  • Yield pada Obligasi memperhitungkan tingkat pengembalian sebuah obligasi.
  • Yield pada Obligasi dapat berwujud kupon ataupun capital gain/loss

 

Mengenal Apa Itu Yield Obligasi

Obligasi merupakan salah satu instrumen favorit masyarakat Indonesia. Sama seperti produk pasar modal lain, aset satu ini memiliki risiko yang harus diperhatikan. Umumnya, risiko obligasi yang tinggi sebanding dengan keuntungan yang didapat.

Dalam jurnal “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Yield Obligasi Perusahaan (Studi Kasus pada Industri Perbankan dan Industri Finansial)”, disebutkan bahwa yield pada obligasi adalah ukuran keuntungan atau return yang didapat dalam investasi obligasi.

Berbeda dengan bunga obligasi atau kupon obligasi yang bersifat statis, yield pada obligasi memiliki sifat yang dinamis dan selalu beradaptasi dengan tingkat yang disyaratkan oleh investor.

Hubungan antara emiten dan investor dalam obligasi menghasilkan tingkat bunga obligasi yang bervariasi. Faktor utama yang mendasari variasi ini adalah waktu jatuh tempo obligasi dan premi risiko obligasi.

Obligasi dengan waktu jatuh tempo yang berbeda akan memiliki kepekaan yield yang berbeda pula. Di mana, semakin lama waktu jatuh tempo, semakin tinggi pula sensitivitasnya terhadap perubahan suku bunga.

Simak juga video ini sebagai tambahan referensi Anda.

 

 

Apa Perbedaan Yield Obligasi dan Return

Untuk membantu Anda memahami yield pada obligasi, simak perbedaan pendapatan ini dengan return berikut ini:

Fitur Yield Obligasi Return Obligasi
Definisi Tingkat pengembalian yang diharapkan investor atas obligasi selama periode tertentu, biasanya dihitung hingga jatuh tempo. Keuntungan atau kerugian riil yang diperoleh investor dari investasi obligasi selama periode tertentu.
Komponen Terdiri dari dua komponen: Kupon dan Capital Gain/Loss. Terdiri dari tiga komponen: Nilai Jual, Nilai Beli, dan Kupon yang Diterima.
Sifat Merupakan estimasi tingkat pengembalian yang diharapkan di masa depan. Merupakan hasil aktual keuntungan atau kerugian yang diperoleh di masa lampau.
Waktu Perhitungan Dihitung sebelum membeli obligasi (ex-ante) atau pada saat membeli obligasi (ex-post). Dihitung setelah menjual obligasi (ex-post).
Ketidakpastian Yield pada obligasi mengandung ketidakpastian, karena harga obligasi dapat berfluktuasi di pasar. Return obligasi bersifat pasti, karena berdasarkan nilai jual dan beli yang sudah terjadi.
Pengaruh Faktor Eksternal Yield pada obligasi dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti suku bunga, inflasi, dan kondisi ekonomi. Return obligasi tidak terpengaruh oleh faktor eksternal setelah obligasi dijual.
Relevansi untuk Investor Yield pada obligasi membantu investor dalam membandingkan tingkat pengembalian berbagai obligasi dan membuat keputusan investasi. Return obligasi membantu investor dalam mengevaluasi kinerja investasi obligasi mereka di masa lampau.

 

Jenis-jenis yield obligasi

Berikut adalah jenis-jenis yield pada obligasi berdasarkan studi “Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi Terhadap Yield Obligasi Negara Seri FR0038”:

#1 Nominal Yield (Coupon Yield)

Nominal yield pada obligasi, atau tingkat kupon, mengacu pada penghasilan bunga tahunan yang diterima pemegang obligasi. Nilai ini diukur sebagai persentase dari nilai nominal obligasi.

Dengan kata lain, nominal yield menunjukkan besarnya imbalan yang diperoleh investor dari investasinya dalam obligasi, dihitung per tahun. Semakin tinggi nominal yield, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh investor.

Nominal yield erat kaitannya dengan harga pasar obligasi. Saat harga pasar obligasi lebih rendah dari nilai nominalnya, nominal yield akan lebih tinggi. Hal ini dikarenakan investor akan menerima bunga kupon yang sama, namun dengan harga pembelian yang lebih murah. Sebaliknya, jika harga pasar obligasi lebih tinggi dari nilai nominalnya, nominal yield akan lebih rendah.

Nominal yield merupakan salah satu indikator penting yang dipertimbangkan investor dalam menilai attractiveness obligasi sebagai instrumen investasi.

Coupon yield dinyatakan dengan:

yield obligasi

 

 

[Baca Juga: 5+ Tips Membeli Obligasi, Investasi Aman dan Menguntungkan]

 

#2 Current Yield

Current yield, yang merepresentasikan tingkat imbal hasil obligasi saat ini, menjadi metrik penting bagi para manajer investasi dalam mengelola portofolio. Hal ini dikarenakan current yield memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan ketidakpastian tingkat bunga di masa depan.

Dengan menganalisis current yield, para manajer investasi dapat:

#1 Membandingkan Daya Tarik Investasi Obligasi

Current yield memungkinkan perbandingan imbal hasil berbagai obligasi secara mudah, sehingga membantu manajer investasi memilih obligasi yang paling menarik dengan mempertimbangkan profil risiko yang diinginkan.

 

#2 Menyesuaikan Portofolio Terhadap Perubahan Suku Bunga

Ketika suku bunga diprediksikan naik, obligasi dengan current yield tinggi menjadi lebih menarik. Sebaliknya, saat suku bunga diprediksikan turun, obligasi dengan current yield rendah mungkin lebih disukai.

 

#3 Mengukur Risiko Reinvestasi

Current yield juga membantu dalam mengukur risiko reinvestasi, yaitu risiko yang terkait dengan penerimaan dana hasil kupon obligasi dan menginvestasikannya kembali pada tingkat suku bunga yang berbeda.

Current yield dihitungan dengan rumus:

yield obligasi

 

 

Risiko dalam berinvestasi sangatlah penting untuk diukur, sehingga kita bisa tahu apakah investasi tersebut sesuai dengan profil risiko yang kita miliki. Mari diskusi bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan menghubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner untuk info lebih lanjut.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

#3 Yield to Maturity

Yield to maturity (YTM) merupakan indikator tingkat pengembalian internal yang diperoleh dari investasi obligasi. YTM merepresentasikan total return yang akan diterima investor, termasuk keuntungan dari kupon dan potensi capital gain atau capital loss pada saat jatuh tempo, jika obligasi dipegang hingga masa jatuh tempo.

Secara matematis, YTM dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Yield-to-maturity

 

 

 

Keterangan:

YTM = yield of maturity

C = coupon

F = nilai nominal (face value)

P = harga pasar obligasi

N = jangka waktu

 

YTM menjadi indikator penting bagi investor untuk mengevaluasi daya tarik investasi obligasi dibandingkan dengan alternatif investasi lain. Obligasi dengan YTM yang lebih tinggi umumnya dianggap lebih menarik bagi investor, karena mencerminkan potensi return yang lebih besar.

Namun, perlu diingat bahwa YTM hanya merupakan indikator perkiraan dan tidak menjamin return yang pasti. Faktor lain seperti risiko kredit, fluktuasi suku bunga, dan kondisi ekonomi makro juga dapat memengaruhi return actual obligasi.

[Baca Juga: 5 Cara Menghitung Bunga Obligasi Tahunan Serta Contohnya]

 

#4 Yield to Call

Obligasi tertentu memiliki fitur yang memungkinkan penerbit untuk membelinya kembali sebelum tanggal jatuh tempo. Untuk mengukur tingkat keuntungan yang diharapkan investor jika obligasi tersebut dilunasi (dikenal sebagai “call”) sebelum jatuh tempo, digunakanlah metrik yang disebut yield to call (YTC).

YTC memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang potensi keuntungan obligasi dibandingkan dengan hanya mempertimbangkan yield to maturity (YTM).

YTM hanya memperhitungkan pembayaran kupon dan harga obligasi pada saat jatuh tempo, sedangkan YTC mempertimbangkan kemungkinan obligasi ditebus lebih awal dan dampaknya pada keuntungan investor.

Yield to call dinyatakan dengan rumus:

Yield to call

 

 

 

Keterangan:

P0 = harga obligasi saat akan dibeli

n = jangka waktu

Ct = kupon obligasi

N = harga obligasi

YTC = yield to call

 

Faktor yang Mempengaruhi Yield pada Obligasi

Mari pelajari faktor-faktor yang mempengaruhi yield pada obligasi berikut ini:

#1 Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS memiliki pengaruh signifikan terhadap harga obligasi. Penguatan Rupiah umumnya meningkatkan permintaan obligasi, sehingga mendorong kenaikan harga dan penurunan yield.

 

#2 Maturity

Obligasi dengan jangka waktu (maturity) yang lebih panjang umumnya memiliki risiko lebih tinggi, sehingga yield-nya pun lebih tinggi dibandingkan obligasi jangka pendek. Semakin lama jatuh tempo obligasi, semakin besar pula potensi penurunan harga obligasi, tapi di sisi lain yield pun akan naik.

 

#3 Suku Bunga Acuan

BI Rate, sebagai suku bunga acuan Bank Indonesia, turut memengaruhi harga obligasi. Kenaikan BI Rate biasanya memicu kenaikan harga obligasi, karena investor mencari kompensasi berupa yield yang lebih tinggi atas bunga obligasi yang bersifat tetap.

 

#4 Peringkat

Peringkat kredit obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat kredit menjadi indikator risiko gagal bayar obligasi. Peringkat kredit yang tinggi menunjukkan risiko gagal bayar yang rendah, sehingga menarik minat investor dan berimbas pada kenaikan harga obligasi dan penurunan yield.

 

#5 Inflasi

Tingkat inflasi yang tinggi meningkatkan risiko investasi obligasi. Hal ini mendorong investor untuk menuntut yield yang lebih tinggi sebagai kompensasi atas risiko tersebut.

 

#6 Return Acuan Tenor 10 Tahun

Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun umumnya menguntungkan pasar obligasi secara keseluruhan, karena investor akan membandingkan imbal hasil obligasi lain dengan acuan ini.

[Baca Juga: Apa itu Obligasi Pemerintah? Ini Keuntungan dan Contohnya!]

Cara Menghitung Yield pada Obligasi

Untuk membantu memahami rumus perhitungan yield pada obligasi, simak contoh perhitungan berikut:

#1 Nominal Yield

Misalkan Anda membeli obligasi senilai Rp1.000.000 dengan pengembalian Rp80.000 per tahun. Obligasi ini memiliki tenor 5 tahun dan pembayaran kupon dilakukan setiap tahun. Maka, yield nya yakni:

Nominal-Yield

 

 

 

Nominal yield = 8%

Jadi, nominal yield tersebut adalah 8%.

 

#2 Current Yield

Misalkan Anda membeli obligasi senilai Rp1.000.000 dengan tingkat kupon 8% per tahun. Sementara itu, harga pasar saat ini untuk obligasi tersebut adalah Rp900.000.

Maka, current yield aset Anda yakni:

Nominal-Current-yield

 

 

 

Current Yield = 8,89%

Artinya:

Untuk setiap Rp1.000.000 yang Anda investasikan dalam obligasi ini, Anda akan menerima Rp88.900 per tahun.

Current yield 8,89% menunjukkan bahwa obligasi ini memberikan tingkat pengembalian yang cukup menarik.

 

#3 Yield to Maturity

Misalkan Anda ingin membeli obligasi dengan nilai nominal Rp1.000.000, kupon tahunan Rp50.000, harga pasar Rp950.000, dan jangka waktu 5 tahun. Maka, YTM yang akan didapat yakni:

Nominal-Yield-to-Maturity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ingin Investasi Obligasi?

Yield bisa Anda dapat jika berinvestasi di instrumen yang tepat. Pastikan penerbit obligasi adalah pihak terpercaya, misalnya pemerintah.

Usai mendapat penghasilan, rencanakan keuangan dengan matang agar uang tidak numpang lewat. Alih-alih menghitung sendiri, Anda bisa bisa meminta bantuan perencana keuangan Finansialku untuk saran yang strategis. Hubungi 0851 5866 2940 untuk informasi lebih lanjut.

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Demikian pembahasan tentang yield obligasi. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini di emdia sosial untuk membantu lebih banyak orang memahami yield pada obligasi. Terima kasih!

 

Sumber Referensi: 

Studi:

  • Annisa Dewi Hajar Satiti. 2017. Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi Terhadap YIELD Obligasi Negara Seri FR0038. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
  • Adistien Fatma Setyarini dan Nurfauziah. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Yiled Obligasi Perusahaan (Studi Kasus pada Industri Perbankan dan Industri Finansial). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

 

Artikel internet:

  • Admin. 16 Januari 2024. Mengenal Yield Obligasi, Ini Pengertian dan Jenis-jenis Ukurannya. Kumparan.com – https://bit.ly/3RFpovx
  • Admin. Yield Obligasi: Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya. Dbs.id – https://bit.ly/3xx7YdR
  • Imelia Santoso. 07 Desember 2023. Yield VS Return: Apa Bedanya? Hsb.co.id – https://bit.ly/3RGHjCi