Perbedaan deposito dan obligasi berpengaruh terhadap potensi keuntungan yang bisa didapat. Kira-kira, mana yang lebih menguntungkan?

Daripada penasaran, simak artikel berikut ini sampai habis!

 

Summary:

  • Deposito adalah produk simpanan di bank dengan jangka waktu tertentu, sedangkan obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.
  • Deposito menawarkan bunga tetap dan relatif aman, sementara obligasi bisa memberikan keuntungan lebih tinggi tetapi dengan risiko yang lebih besar.
  • Sebelum memutuskan memilih produk investasi, investor perlu melakukan analisis yang lebih mendalam serta mengetahui reputasi dan kredibilitas emiten obligasi atau lembaga keuangan yang menawarkan produk deposito.

 

Perbedaan Deposito dan Obligasi

Deposito dan obligasi merupakan dua instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat.

Deposito merupakan produk perbankan yang menawarkan imbal hasil tetap atas dana yang ditempatkan nasabah dalam jangka waktu tertentu. Sederhananya, nasabah meminjamkan uangnya kepada bank dan akan mendapatkan bunga sebagai imbalannya.

Sementara itu, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh entitas seperti pemerintah atau perusahaan untuk memperoleh dana. Investor yang membeli obligasi akan menerima pembayaran bunga secara berkala (kupon) dan pengembalian pokok utang pada saat jatuh tempo.

Agar tidak salah, simak perbedaan deposito dan obligasi berikut ini:

 

#1 Penerbit

Perbedaan deposito dan obligasi yang pertama terletak pada penerbitnya. Deposito, sebagai produk perbankan, diterbitkan secara langsung oleh lembaga keuangan tersebut. Nasabah dapat dengan mudah mengajukan permohonan deposito kepada bank pilihannya.

Sebaliknya, obligasi umumnya diterbitkan oleh entitas korporasi atau pemerintah sebagai sarana untuk memperoleh pendanaan.

Proses akuisisi obligasi umumnya dilakukan di pasar sekunder, di mana investor dapat membeli dan menjual obligasi yang telah beredar. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam struktur dan mekanisme kedua instrumen investasi tersebut.

[Baca Juga: Sertifikat Deposito, Produk Perbankan yang Bikin Banjir Cuan]

 

#2 Dana yang Diinvestasikan

Investasi obligasi umumnya memiliki ambang batas nominal yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito, terutama untuk obligasi dengan tenor panjang.

Sementara itu, deposito menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal besaran dana yang dapat diinvestasikan, bahkan beberapa lembaga keuangan telah menyediakan opsi deposito dengan nominal awal yang relatif terjangkau.

 

#3 Keuntungan Modal

Berbeda dengan deposito, obligasi menawarkan potensi keuntungan modal atau capital gain. Investor obligasi dapat merealisasikan keuntungan ini dengan menjual obligasi di pasar sekunder pada harga yang lebih tinggi dari harga pembelian.

Deposito, sebagai instrumen investasi yang bersifat pasif, tidak memberikan fleksibilitas tersebut. Nilai investasi deposito umumnya terikat pada suku bunga yang telah ditetapkan pada awal periode, dan tidak dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar.

Perbedaan deposito dan obligasi ini membuat produk perbankan tersebut dinilai lebih aman.

[Baca Juga: Obligasi Syariah: Ini Jenis & Bedanya dengan Obligasi Konvensional]

 

#4 Bunga dan Pajak

Perbedaan deposito dan obligasi juga tampak pada besaran imbal hasil dan beban pajak yang dikenakan. Besaran kedua komponen ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan yang ditetapkan oleh masing-masing emiten.

Deposito umumnya menawarkan tingkat bunga berkisar antara 5% hingga 6% per tahun, namun dihadapkan pada tarif Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 20%.

Di sisi lain, obligasi, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun korporasi, cenderung memberikan yield yang lebih tinggi, yakni sekitar 5% hingga 12% per tahun, dengan beban PPh final yang lebih rendah, yaitu 15%.

Oleh karena itu, dari perspektif perpajakan, obligasi umumnya dianggap lebih menguntungkan bagi investor.

perbedaan deposito dan obligasi 01

Ilustrasi investasi. Sumber: Freepik

 

#5 Jaminan

Meski sama-sama instrumen investasi yang didukung oleh negara, terdapat perbedaan deposito dan obligasi dalam hal jaminan investasi.

Obligasi memiliki kewajiban pembayaran kupon (bunga) yang diatur secara tegas dalam undang-undang. Kewajiban ini merupakan konsekuensi dari kontrak perjanjian utang yang tertuang dalam obligasi.

Di sisi lain, deposito yang ditempatkan di bank komersial dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jaminan LPS ini memberikan kepastian bahwa dana pokok deposito akan dikembalikan kepada nasabah, meskipun bank mengalami kesulitan keuangan.

Sumber dana untuk pembayaran bunga obligasi dan pengembalian pokok deposito umumnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau sumber pendanaan lainnya yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hal ini menandakan bahwa kedua instrumen investasi ini didukung oleh kekuatan keuangan negara.

 

#6 Lokasi Pemasaran

Dilihat dari perspektif likuiditas, obligasi memiliki keunggulan dibandingkan deposito. Obligasi dapat dengan mudah diperjualbelikan di pasar sekunder, memberikan investor opsi untuk merealisasikan investasinya sebelum jatuh tempo.

Potensi keuntungan dari transaksi di pasar sekunder, yang dikenal sebagai capital gain, menjadi salah satu daya tarik investasi obligasi.

 

Sebelum Anda memutuskan mana yang akan dipilih, mari simak dulu video berikut ini.

 

 

Tips Investasi di Deposito dan Obligasi

Setelah memahami perbedaan deposito dan obligasi, mari pahami tips investasi di kedua instrumen tersebut:

 

#1 Evaluasi Tingkat Suku Bunga secara Komprehensif

Dalam mempertimbangkan investasi pada obligasi maupun deposito, salah satu faktor krusial yang harus diperhatikan adalah tingkat suku bunga yang ditawarkan.

Meskipun suku bunga yang tinggi cenderung menarik, investor perlu melakukan analisis yang lebih mendalam. Hal ini disebabkan adanya korelasi antara tingkat suku bunga dengan beban pajak yang harus ditanggung.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, investor disarankan untuk membandingkan secara cermat tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh berbagai instrumen investasi, serta mengevaluasi potensi beban pajak yang akan timbul.

Dengan demikian, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih rasional dan menguntungkan.

[Baca Juga: Bunga Obligasi dan Regulasi Pajaknya, Mana yang Menguntungkan?]

 

#2 Melakukan Due Diligence terhadap Emiten atau Lembaga Keuangan

Aspek penting lainnya yang perlu dipertimbangkan sebelum berinvestasi adalah reputasi dan kredibilitas emiten obligasi atau lembaga keuangan yang menawarkan produk deposito.

Investor disarankan untuk melakukan penelitian yang cermat (due diligence) terhadap entitas tersebut.

Salah satu indikator kredibilitas yang dapat dijadikan acuan adalah pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan memilih emiten atau lembaga keuangan yang berada di bawah pengawasan OJK, investor dapat meminimalisasi risiko kerugian yang mungkin timbul akibat kegagalan pembayaran atau praktik bisnis yang tidak sehat.

Selain itu, investor juga dapat memperoleh informasi yang lebih transparan mengenai kinerja keuangan dan profil risiko emiten atau lembaga keuangan tersebut.

 

Lebih Cuan Mana, Deposito atau Obligasi?

Deposito dan obligasi merupakan dua instrumen investasi populer yang menawarkan keuntungan masing-masing.

Deposito lebih cocok bagi investor yang mencari keamanan dan kemudahan, dengan imbal hasil tetap dan jaminan LPS. Obligasi menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, baik dari bunga maupun capital gain, namun juga disertai dengan risiko yang lebih besar.

Tidak ada jawaban pasti mengenai instrumen mana yang lebih menguntungkan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Yang terbaik adalah melakukan diversifikasi portofolio investasi dengan mengalokasikan dana pada berbagai jenis instrumen, termasuk deposito dan obligasi.

Untuk mendapatkan saran investasi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ahli.

Perencana Keuangan Finansialku akan membantu menganalisis profil risiko, tujuan keuangan, dan kondisi pasar saat ini, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat.

Hubungi Finansialku melalui Whatsapp 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi. Klik banner untuk informasi lebih lanjut.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Sekian ulasan tentang perbedaan deposito dan obligasi. Silakan sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar.

Mari bantu lebih banyak orang memahami perbedaan deposito dan obligasi dengan membagikan artikel ini di media sosial. Terima kasih!

 

Editor: Ratna Sri Haryati

Sumber Referensi:

  • Admin. 10 September 2020. Perbedaan Obligasi dan Deposito, Kamu Pilih yang Mana? Dbs.id – https://bit.ly/4dQ69bl
  • Admin. 16 Juni 2023. 6 Perbedaan Deposito dan Obligasi, Mana yang Lebih Baik? Depositobpr.id – https://bit.ly/4fQ7Qr7
  • Admin. 20 Juni 2022. Yuk Kenalan dengan Investasi Obligasi dan Deposito, Mana Lebih Baik? Most.co.id – https://bit.ly/3TkIHvh
  • Admin. 28 April 2023. Obligasi FR VS Deposito, Lebih Baik Pilih yang Mana? Bibit.id – https://bit.ly/4dsbfe4

 

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik/our-team