Sertifikat deposito adalah salah satu produk perbankan yang cocok dijadikan aset investasi. Mari kenali sertifikat deposito dalam ulasan Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Dibandingkan saham dan obligasi, sertifikat deposito lebih aman dan konservatif dengan tingkat pengembalian yang stabil.
  • Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk tanpa nama pemilik, sehingga bisa diperjualbelikan pada pihak lain.
  • Sebelum membeli sertifikat deposito, kita harus memerhatikan suku bunga, tenor, dan reputasi bank penerbit serta kebijakan LPS.

 

Apa Itu Sertifikat Deposito?

Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 41 tahun 2016 tentang Tata Cara Penerbitan Sertifikat Deposito, disebutkan bahwa sertifikat deposito merupakan simpanan berjangka dengan bukti penyimpanan yang bisa diserahterimakan ke pihak lain.

Aset ini bisa diterbitkan dengan atau tanpa bentuk warkat. Produk dalam bentuk warkat harus bersifat aan order, yakni pemilik mampu menyerahkan bukti kepemilikan ke pihak lain dengan menandatangani sertifikat (endorsement) agar pihak terakhir bisa menerima dana saat warkat jatuh tempo.

Sementara itu, produk tanpa warkat adalah sertifikat deposito yang kepemilikannya bisa diidentifikasi Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

 

Bagaimana Cara Kerja Sertifikat Deposito?

Sertifikat deposito tampil sebagai alternatif menarik dengan imbalan pasti dan terjamin keamanannya. Karakteristik produk yang unik menjadikannya pilihan tepat untuk memaksimalkan keuntungan.

Pada tahap awal, Anda diharuskan menentukan besaran dana dan periode investasi yang sesuai dengan tujuan keuangannya. Sebagai contoh, Anda dapat menyetorkan dana awal sebesar Rp500 juta dengan tenor 12 bulan.

Setelah melengkapi formulir dan menyetorkan dana, bank akan menerbitkan sertifikat deposito yang memuat informasi vital seperti nominal deposito, tingkat suku bunga, durasi investasi, dan tanggal jatuh tempo.

Sepanjang periode investasi, modal akan terus berkembang dengan akumulasi bunga sesuai dengan tingkat suku bunga yang disepakati di awal. Misal, jika tingkat suku bunga yang ditawarkan adalah 5% per tahun, maka setelah 12 bulan, dana Anda akan bertambah sebesar Rp25 juta.

Pada saat jatuh tempo, Anda berhak mencairkan dana atau memperpanjang tenor. Sebelum jatuh tempo, Anda juga bisa menggunakan kepemilikan deposito sebagai agunan atau transaksi lain yang dibutuhkan.

[Baca Juga: Tertarik Deposito Online? Ini Syarat, Cara Daftar dan Keuntungannya]

 

Ciri-ciri Sertifikat Deposito

Simak ciri-ciri sertifikat deposito berikut ini:

 

#1 Suku Bunga Relatif Lebih Tinggi

Sertifikat Deposito menawarkan beberapa keunggulan yang menarik bagi nasabah. Pertama, bunga yang diperoleh jelas dan pasti karena dibayarkan di muka. Hal ini berbeda dengan produk simpanan lain, seperti tabungan, di mana bunga dihitung secara berkala dan berubah-ubah.

Kedua, suku bunga Sertifikat Deposito lebih tinggi dibandingkan produk simpanan lainnya. Saat ini, suku bunga sertifikat deposito berkisar antara 2% hingga 7,5% per tahun.

Keuntungan ini menjadikan sertifikat deposito pilihan yang menarik bagi nasabah yang ingin memaksimalkan keuntungan dari dana mereka dengan cara yang aman dan terjamin.

 

#2 Menggunakan Tenor

Sertifikat Deposito memiliki jangka waktu tertentu yang harus dipatuhi oleh nasabah. Penarikan dana sebelum tanggal jatuh tempo tidak diperbolehkan atau akan dikenakan penalti sesuai dengan kebijakan bank.

 

#3 Risiko Lebih Rendah

Berbeda dengan instrumen investasi lain yang rentan terhadap fluktuasi pasar, sertifikat deposito menawarkan tingkat suku bunga yang dijamin oleh bank. Hal ini menekan risiko fluktuasi nilai investasi sehingga Anda bisa memprediksi keuntungan dengan lebih pasti.

Jika Anda tertarik berinvestasi di instrumen ini, untuk lebih memastikan perhitungan keuntungannya, Anda bisa konsultasi terlebih dahulu dengan Perencana Keuangan Finansialku.

Hubungi dan booking jadwal konsultasi melalui nomor WhatsApp di nomor 0851 5866 2940, atau klik banner untuk info lengkapnya.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

#4 Dapat Dijadikan Agunan

Sertifikat deposito menawarkan fleksibilitas bagi investor, yakni dapat diperjualbelikan di pasar sekunder atau digunakan sebagai jaminan utang. Keunikan ini dimungkinkan karena sertifikat deposito tidak mencantumkan nama pemilik sehingga kepemilikannya mudah dialihkan.

 

#5 Tidak Terpengaruh Fluktuasi Pasar

Sertifikat deposito menawarkan stabilitas nilai investasi yang terdepan di antara produk keuangan konvensional. Instrumen ini tidak terpengaruh oleh volatilitas pasar, sehingga nasabah terhindar dari risiko penurunan nilai investasi akibat gejolak harga di pasar keuangan.

 

#6 Tidak Butuh Pengawasan Aktif

Salah satu daya tarik utama sertifikat deposito adalah kemudahannya dalam pengelolaan. Setelah melakukan investasi, Anda tidak perlu memantau atau melakukan tindakan aktif terhadap produk ini.

Produk ini memberikan solusi investasi yang ideal bagi individu yang menginginkan imbal hasil stabil dan terpercaya tanpa perlu repot mengelola portofolio secara aktif.

 

Keuntungan Sertifikat Deposito

Berikut adalah beberapa keuntungan sertifikat deposito:

 

#1 Kemudahan Alih Tangan

Sertifikat deposito menawarkan fleksibilitas tinggi dalam hal alih tangan. Berkat sifatnya yang tidak mencantumkan nama dan status kepemilikan, sertifikat ini dapat dipindahkan dengan mudah kepada pihak lain tanpa memerlukan proses rumit di bank.

 

#2 Kebebasan Perdagangan

Sertifikat deposito memiliki nilai jual yang tinggi dan mudah diperjualbelikan di pasar sekunder. Hal ini memungkinkan Anda mencairkan dana sebelum jatuh tempo tanpa terkena penalti.

 

#3 Potensi Jaminan Pinjaman

Sifat likuid sertifikat deposito yang tinggi menjadikannya instrumen yang ideal untuk dijadikan jaminan pinjaman.

Kemudahan alih tangan dan nilai jualnya yang tinggi membuatnya mudah diterima oleh lembaga keuangan sebagai agunan, memberikan investor akses ke modal tambahan ketika dibutuhkan.

deposito 1

Ilustrasi investasi deposito. Sumber: Freepik

 

Cara Membuka Sertifikat Deposito

Membuka sertifikat deposito merupakan proses yang mudah dan dapat dilakukan di kantor cabang bank terdekat. Berikut adalah langkah yang bisa Anda ikuti:

 

#1 Siapkan Dokumen yang Diperlukan

Sebelum membuka rekening, Anda perlu menyiapkan beberapa dokumen yang diperlukan, yaitu:

  • Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau identitas diri lainnya yang sah
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) (opsional)
  • Setoran awal sesuai dengan ketentuan bank
  • Buku tabungan (jika ingin setoran awal di-debet dari rekening tabungan)

 

#2 Kunjungi Kantor Cabang Bank

Datanglah ke kantor cabang bank yang Anda pilih dan temui petugas customer service. Informasikan kepada petugas bahwa Anda ingin membuka sertifikat deposito.

 

#3 Isi Formulir Permohonan

Petugas akan memberikan formulir permohonan pembukaan sertifikat deposito. Isi formulir tersebut dengan lengkap dan benar, termasuk:

  • Nama lengkap
  • Alamat
  • Nomor telepon
  • Jumlah setoran awal
  • Jangka waktu deposito (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan, atau 36 bulan)
  • Jenis suku bunga (tetap atau mengambang)

 

#4 Setorkan Dana Awal

Setorkan dana awal sesuai dengan nominal yang Anda pilih. Setoran awal kini dapat dilakukan melalui banyak cara sesuai kebutuhan.

 

#5 Terima Sertifikat Deposito

Setelah setoran awal diterima, Anda akan menerima sertifikat deposito sebagai bukti penempatan dana. Simpan sertifikat deposito ini dengan aman karena Anda akan membutuhkannya saat pencairan dana.

[Baca Juga: 4 Cara Menyimpan Sertifikat Deposito, Aman dan Tidak Rusak!]

 

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Berinvestasi Deposito

Perhatikan beberapa hal berikut saat investasi deposito:

 

#1 Penerbit

Memilih bank yang tepat untuk deposito merupakan keputusan penting yang membutuhkan pertimbangan matang. Berikut panduan komprehensif dan analisis risiko untuk membantu Anda:

 

#1 Verifikasi Status Bank

Pastikan bank yang Anda pilih terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi standar kualifikasi Bank Indonesia (BI). Informasi ini dapat diperoleh dari situs web resmi BI dan OJK.

 

#2 Analisis Kinerja Keuangan

Lakukan analisis mendalam terhadap kinerja keuangan bank, termasuk rasio keuangan seperti rasio modal, rasio likuiditas, dan profitabilitas. Perhatikan pula tren historis dan proyeksi ke depan.

 

#3 Penilaian Tingkat Risiko

Evaluasi tingkat risiko bank dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti nonperforming loan (NPL), rasio kredit bermasalah, dan kualitas manajemen risiko.

 

Lantas, manakah bank penerbit yang lebih menguntungkan untuk membuka deposito? Temukan jawabannya dalam video ini.

 

 

#2 Tingkat Suku Bunga

Memilih produk deposito yang tepat memerlukan riset dan perbandingan cermat. Setiap bank menawarkan suku bunga yang berbeda, dan besarannya umumnya dipengaruhi oleh jangka waktu penempatan dana. Semakin lama dana ditempatkan, semakin tinggi pula bunganya.

Pastikan informasi suku bunga yang diperoleh akurat dengan mengonfirmasi langsung kepada pihak bank. Perlu diingat, bunga deposito yang jauh lebih tinggi dari ketentuan LPS berpotensi tidak dijamin oleh lembaga tersebut.

 

#3 Tenor

Berbeda dengan tabungan biasa, penarikan dana deposito tidak dapat dilakukan kapan saja. Bank umumnya menawarkan pilihan jangka waktu deposito mulai dari 1 hingga 24 bulan. Pemilihan jangka waktu yang tepat perlu disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kebutuhan nasabah.

[Baca Juga: Uang Nganggur Simpan di Investasi Deposito, Pasti Untung!]

 

#4 Pajak dan Penalti

Deposito memiliki konsekuensi fiskal dan penalti yang perlu dipahami sebelum menempatkan uang. Penarikan dana sebelum jatuh tempo—dengan alasan apa pun—akan dikenakan penalti berupa biaya tambahan sesuai kebijakan masing-masing bank.

Lebih lanjut, bunga deposito yang diperoleh nasabah juga akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 20%. Hal ini sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

 

#5 Fitur Tambahan

Implementasi fitur dan fasilitas inovatif yang berfokus pada kemudahan akses, nilai tambah, dan personalisasi menjadi strategi fundamental untuk meningkatkan daya saing bank.

Salah satu contoh fitur unggulan yang perlu mendapat perhatian adalah Automatic Roll Over (ARO). Fasilitas perpanjangan deposito otomatis ini menawarkan kenyamanan bagi nasabah dalam memaksimalkan keuntungan tanpa perlu melakukan proses manual yang berulang.

 

Contoh Sertifikat Deposito

Simak contoh kasus sertifikat deposito berikut ini:

Ale menempatkan dana sebesar Rp100 juta di sertifikat deposito dengan tenor 12 bulan. Jika bunga per tahun adalah 6%, maka keuntungan yang didapat Ale adalah:

  • Bunga = suku bunga x modal deposito x (tenor dalam hari : 365 hari)

Bunga = 6% x Rp100.000.000 x (365 : 365)

Bunga = Rp6.000.000

 

  • Pajak = 20% bunga

Pajak = 20% x Rp6.000.000

Pajak = Rp1.200.000

 

  • Keuntungan = bunga – pajak

Keuntungan = Rp6.000.000 – Rp1.200.000

Keuntungan = Rp4.800.000

Maka, dalam setahun, Ale akan mendapat keuntungan sebesar Rp4,8 juta.

 

Bijak dalam Berinvestasi

Sertifikat Deposito (Deposito) adalah produk simpanan berjangka yang menawarkan tingkat suku bunga lebih tinggi dibandingkan produk simpanan biasa seperti tabungan. Deposito diterbitkan oleh bank dan memiliki bukti kepemilikan yang dapat dialihkan ke pihak lain.

Dapatkan bantuan untuk menemukan investasi yang tepat, membuat perencanaan keuangan yang matang, dan mencapai tujuan keuangan dengan konsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku. Hubungi melalui nomor WhatsApp 0851 5866 2940 untuk informasi lebih lanjut.

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Sekian ulasan tentang sertifikat deposito. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah.

Bantu rekan Anda memahami sertifikat deposito dengan membagikan artikel ini di media sosial. Terima kasih!

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

Studi:

  • Lusiana. 2018. Analisis Deposito Berjangka Sebagai Salah Satu Sumber Dana Perkreditan Pada PT Bank Bukopin Tbk Periode 2012-2016. Bandung: Unikom.
  • Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 41 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penerbitan Sertifikat Deposito.

 

Artikel Internet:

  • Admin. 03 Mei 2022. Sertifikat Deposito: Definisi, Kelebihan & Kekurangannya. Depositobpr.com – https://bit.ly/4axjYtT
  • Admin. 19 September 2023. Apa Itu Sertifikat Deposito? Definisi, Karakteristik, dan Cara Kerjanya. Linebank.co.id – https://bit.ly/4azFqPd
  • Bakri. 24 Mei 2022. Apa itu Sertifikat Deposito? Pengertian dan Cara Kerja. uma.ac.id – https://bit.ly/47gzpEM
  • Habib Ardani Lingga. 5 Hal yang Mesti Diperhatikan Sebelum Membeli Deposito, Pemula Wajib Tahu! Luarsekolah.com – https://bit.ly/4aOAsO0
  • Matt Ryan Webber. 24 Oktober 2023. 5 Steps to Open a Certificate of Deposit (CD). Investopedia.com – https://bit.ly/43XLzlz
  • Ruth Tambunan. 18 Juni 2023. Sertifikat Deposito: Ciri, Keuntungan, dan Jangka Waktunya. Flip.id – https://bit.ly/3QpurQr

 

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik