Jika Anda ingin berinvestasi di instrumen yang sesuai prinsip Islam, maka reksadana syariah bisa jadi pilihan.

Simak artikel Finansialku berikut untuk tahu potensi keuntungannya dan perbedaan dengan reksadana konvensional.

 

Summary:

  • Reksadana syariah merupakan investasi yang cocok bagi investor yang ingin mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan investasnya.
  • Pengelolaan portofolio dilakukan dengan memerhatikan aspek kepatuhan syariah untuk memenuhi preferensi investasi yang sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai agama Islam.

 

Pengertian Reksadana Syariah

reksadana syariah (1)

Ilustrasi Reksadana Syariah. Sumber: Shutterstock.com

 

Saat ini produk keuangan syariah semakin banyak peminatnya, termasuk dalam hal investasi salah satunya di reksadana syariah.

Reksadana syariah adalah produk reksadana yang dijalankan berdasarkan ketentuan dan prinsip syariah Islam, termasuk akad di dalamnya (Wakalah dan Mudharabah).

Akad Wakalah berarti pelimpahan kekuasaan dari satu pihak ke pihak lainnya dalam hal-hal yang diperbolehkan untuk diwakilkan. Akad ini merupakan perjanjian antara investor (pemilik modal) dan Manajer Investasi (MI).

Sementara akad Mudharabah berarti sebuah sistem yang mana satu pihak akan memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola.

Hasil dari pengelolaan harus dibagi untuk kedua belah pihak dan kerugian ditanggung oleh shahib maal sepanjang tidak ada kelalaian. Tentunya kedua belah pihak harus menentukan dan mematuhi syarat-syarat yang telah disepakati.

Selain itu, MI akan mendapatkan arahan langsung dari Dewan Pengawas Syariah untuk memastikan kegiatan yang dilakukan oleh telah sesuai dengan aturan dan prinsip syariah.

 

Potensi Reksadana Syariah

Dalam konteks pasar keuangan dan tingginya minat terhadap produk investasi syariah, maka produk ini bisa menciptakan potensi pertumbuhan signifikan.

Menurut Perencana Keuangan Finansialku, Harryka Joddy P, S.Psi., CFP®., IFP®, reksadana syariah bisa menjadi pilihan investasi terutama bagi yang beragama Islam dan opsi untuk diversifikasi portofolio.

Namun tetap sesuaikan dengan preferensi masing-masing. Maksudnya, dalam memilih produk investasi perlu dipastikan kembali apa yang menjadi tujuan keuangannya. Baik untuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.

Setelah tahu apa yang menjadi tujuannya, maka Anda akan lebih mudah dalam memilih produk investasi yang tepat.

“Jika hanya mengandalkan return yang cenderung tipis-tipis, memang tidak akan terlalu ngefek, sehingga perlu ditambahkan lagi pokok investasinya sesuai tujuan keuangan yang ingin dicapai. Return di kisaran 6%-7% juga sudah cukup lumayan,” ujar Joddy.

 

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seperti apa potensi keuntungan berinvestasi reksadana syariah, dengarkan Podcast Finansialku berikut ini, yuk!

 

Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional

Antara reksadana syariah dan konvensional dapat dibedakan berdasarkan beberapa aspek. Berikut penjelasannya!

 

#1 Dikelola Berdasarkan Prinsip Syariah

Reksadana syariah dioperasikan sesuai dengan aturan syariah. Manajer investasi hanya akan mengelola dana investor dalam investasi yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES).

Daftar ini dikeluarkan oleh OJK 2 kali dalam satu tahun. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi jika sebuah perusahaan ingin sahamnya masuk ke dalam DES yaitu:

  1. Kegiatan usaha tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah. Hal-hal yang bertentangan misalnya perusahaan rokok, usaha yang berkaitan dengan perjudian, perdagangan barang haram, mengandung unsur suap, dll.
  1. Total utang lebih kecil dari aset. Sebuah perusahaan yang sahamnya digunakan untuk investasi reksa dana harus memiliki total utang < 45% dibandingkan dengan total aset perusahaan.
  1. Pendapatan tidak halal lebih kecil dari aset. Perusahaan hanya diperbolehkan memiliki pendapatan tidak halal < 10% jika dibandingkan dengan pendapatan usaha.

Jika perusahaan yang mengeluarkan produk investasi tidak memenuhi 3 persyaratan ini maka MI tidak akan berinvestasi untuk reksadana syariah di produk tersebut.

 

#2 Ada Proses Cleansing

Proses pembersihan (cleansing) adalah tahapan di mana pendapatan tidak halal pada reksadana syariah dibersihkan. Pendapatan ini merujuk pada pendapatan yang bertentangan dengan prinsip syariah, seperti pendapatan dari bunga bank.

Dalam pengelolaan reksadana, baik syariah maupun konvensional, dana yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI) sebenarnya disimpan oleh bank kustodian. MI hanya memberikan instruksi kepada bank kustodian untuk melakukan transaksi.

Ketika dana investor belum digunakan, terkadang dana tersebut akan menghasilkan bunga bank karena berada terlalu lama di bank kustodian. Pendapatan semacam ini, meskipun tidak disengaja, dapat masuk ke dalam reksadana syariah.

Karena bunga bank dianggap tidak sesuai dengan prinsip syariah, maka diperlukan proses cleansing.

Pendapatan tidak halal tersebut dipisahkan dari jumlah investasi dan keuntungan halal Anda. Selanjutnya, pendapatan hasil proses cleansing biasanya disumbangkan untuk keperluan amal.

 

#3 Diawasi oleh DPS

Proses pengelolaan reksadana syariah diawasi oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah) selain dari pengawasan OJK. Berbeda dengan reksa dana konvensional yang hanya diawasi oleh OJK.

DPS merupakan bagian dari bank dengan keahlian dalam pasar modal dan hukum syariah.

Tugasnya memastikan pengelolaan reksadana memenuhi prinsip-prinsip syariah, dengan melaporkan hasil pengawasan setiap 6 bulan kepada pihak terkait, yakni Direksi, Komisaris, DSN-MUI dan Bank Indonesia.

DPS juga mengawasi instrumen keuangan syariah lainnya dan memberikan rekomendasi pada MI untuk penyaluran dana hasil cleansing yang digunakan untuk amal.

[Baca Juga: 7 Risiko Berinvestasi di Reksa Dana, Adakah Solusinya? Ini Kata Ahli!]

 

Jenis Reksadana Syariah

Jika Anda tertarik berinvestasi di instrumen ini, mari pahami beberapa jenis reksadana syariah berikut:

 

#1 Reksadana Pendapatan Tetap Syariah

Dalam reksadana pendapatan tetap syariah, sebagian besar dana investasi (minimal 80%) dialokasikan pada efek syariah berpendapatan tetap.

Seperti Sukuk Negara Republik Indonesia atau sukuk dengan peringkat minimal BBB (investment grade) atau yang setara, yang diperoleh melalui Penawaran Umum atau diperdagangkan di Bursa Efek.

Sisanya ditempatkan pada instrumen pasar uang syariah seperti deposito. Reksadana Pendapatan Tetap Syariah menawarkan return yang lebih tinggi daripada Reksadana Pasar Uang Syariah.

Instrumen ini cocok untuk investor dengan tujuan investasi jangka pendek atau menengah (kurang dari 5 tahun) dengan risiko investasi yang relatif rendah.

 

#2 Reksadana Pasar Uang Syariah

Reksadana Pasar Uang Syariah cocok bagi investor pemula karena risikonya rendah dan keuntungannya lebih baik daripada tabungan bank.

Reksadana ini mengalokasikan investasi pada produk pasar uang syariah seperti deposito syariah dan sertifikat Bank Indonesia, serta pada sukuk dengan tenor kurang dari satu tahun.

Meskipun return-nya tidak sebesar reksadana syariah lainnya, investasi ini cenderung aman karena berisiko rendah dan cocok untuk jangka pendek.

 

#3 Reksadana Campuran Syariah

Reksadana Campuran Syariah adalah jenis reksadana yang menempatkan investasi secara seimbang pada instrumen pasar uang, obligasi pendapatan tetap, dan saham.

Komposisi investasi disesuaikan oleh masing-masing MI. Keuntungan yang diperoleh dari Reksadana Campuran Syariah lebih tinggi daripada Reksadana Pendapatan Tetap Syariah tetapi lebih rendah daripada Reksadana Saham Syariah.

Risiko berinvestasi di instrumen in tidak sebesar Reksadana Saham Syariah, sehingga cocok untuk investor dengan tujuan investasi di atas 5 tahun.

 

#4 Reksadana Saham Syariah

Reksadana Saham Syariah mengalokasikan sebagian besar investasinya pada saham-saham yang sesuai dengan prinsip syariah, dengan maksimal 20% pada instrumen pasar uang syariah.

Saham tersebut tentunya sudah terdaftar dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh OJK.

Meskipun menawarkan potensi keuntungan tinggi (sekitar 10%-20% per tahun), reksadana ini juga memiliki risiko yang signifikan. Cocok untuk investor dengan tujuan investasi jangka panjang (lebih dari 10 tahun).

Dari beberapa jenis reksadana syariah, Anda tertarik untuk berinvestasi di produk yang mana? Jika masih ragu dalam mengambil keputusan berinvestasi, dapatkan advice dan saran terbaik dari ahlinya, Perencana Keuangan Finansialku.

Klik banner di bawah ini untuk buat janji konsultasi atau hubungi WhatsApp di  nomor 0851 5866 2940.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Cara Berinvestasi Reksadana Syariah

Bagaimana cara berinvestasi di reksadana syariah? Simak beberapa langkahnya berikut ini!

 

#1 Tentukan Tujuan Keuangan

Langkah pertama yang sebaiknya Anda lakukan yaitu menentukan tujuan keuangan Anda sebelum berinvestasi.

Dengan tujuan yang jelas, maka akan membantu Anda lebih fokus dalam memilih produk investasi sesuai dengan target yang ingin dicapai. Misalnya untuk dana pendidikan anak, dana pensiun, dan sebagainya.

 

#2 Pahami Prinsip Syariah

Selanjutnya, jika Anda tertarik berinvestasi di reksadana syariah maka pastikan untuk mengetahui bahwa investasi ini didasarkan pada prinsip keadilan.

Selain itu adanya larangan riba dan sejumlah aturan tertentu yang diharamkan menurut hukum Islam.

 

#3 Pilih Manajer Investasi (MI) Syariah

Pastikan Anda memilih Manajer Investasi (MI) dengan track record yang baik. Sebab MI akan mengelola investasi dari dana yang Anda setorkan.

 

#4 Tentukan Jenis Reksadana Syariah

Seperti yang telah penulis gambarkan, beberapa jenis reksadana syariah bisa Anda pilih sesuai dengan tujuan keuangan yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini, pahami juga potensi imbal hasil dan risiko yang terkait dengan masing-masing produk yang ada.

 

#5 Buka Akun Reksadana Syariah

Selanjutnya, buka akun reksadana syariah melalui bank atau agen penjual reksadana terpercaya. Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sesuai dengan ketentuan MI yang Anda pilih.

 

#6 Penyetoran Dana

Setelah memiliki akun, maka lakukan penyetoran ana yang bisa dilakukan secara berkala atau sekaligus.

 

#7 Pemilihan Portofolio

Selanjutnya, MI akan menempatkan dana yang Anda investasikan ke dalam berbagai instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip syariah.

 

#8 Lakukan Review

Pemantauan perlu Anda lakukan secara berkala, salah satunya dengan memerhatikan laporan keuangan dan informasi terkait.

Untuk meningkatkan literasi Anda dalam berinvestasi reksadana, yuk, download ebook gratis dari Finansialku Cara Mudah Maksimalkan Untung di Reksa Dana.

 

Berapa Keuntungan dari Investasi Reksadana Syariah

Berbicara tentang keuntungan investasi reksadana syariah, menurut Joddy tidak berbeda jauh dengan potensi untung di reksadana konvensional.

Memang, secara persentase akan berubah-ubah. Namun, yang paling mencolok terletak pada reksadana saham syariah dan konvensional.

“…penyebab salah satunya karena saham syariah itu tidak bisa membeli saham-saham big bank yang cenderung stabil dari tahun ke tahun, sementara saham syariah cenderung di komoditas dan saham consumer goods yang fluktuatif. Meski ada bank syariah juga,” jelas Joddy.

 

Selain itu, keuntungan investasi reksadana syariah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kinerja pasar keuangan, komposisi portofolio, dan jangka waktu berinvestasinya.

Sebagai tambahan referensi, Anda bisa baca artikel berikut Reksadana Pendapatan Tetap Beri Return Hingga 9%, Ini Produknya!.

 

Mencapai Tujuan Keuangan dengan Reksadana Syariah

Sobat Finansialku, demikian pembahasan tentan reksadana syariah yang bisa menjadi pilihan investasi sesuai syariat agama.

Instrumen investasi ini bisa menjadi “kendaraan” untuk mencapai tujuan keuangan Anda, asal disesuaikan dengan kebutuhan dan target yang dicapai.

Untuk dapatkan simulasi perhitungan yang sesuai tujuan keuangan, mari gunakan Kalkulator Keuangan Finansialku. Perkaya juga referensi Anda seputar reksadana syariah dengan menonton video yang tersemat berikut ini.

 

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Mengenai pembahasan reksadana syariah, apakah Anda punya pertanyaan? Silakan tulis di kolom komentar.

Jangan lupa bagikan artikelnya kepada lebih banyak orang yang tertarik berinvestasi sesuai prinsip agama Islam, terima kasih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Sumber Referensi:

  • Podcast Finansialku Talk Eps. 172. Spotify.com- https://tinyurl.com/3k4sry2m
  • Ellen Chandra, B. Sc, B. Econ. 1 September 2021. Investasi Reksadana Syariah: Investasi Bebas Riba dan Halal. Finansialku.com- https://tinyurl.com/yneufbpu
  • Redaksi. 28 Juli 2021. Perbedaan Reksa Dana Syariah dengan Konvensional. Finansialku.com- https://tinyurl.com/2uem3mdt

 

Sumber Gambar:

  • Cover: shutterstock.com